PERTEMUAN 6 GENAP 2024 (1).pptxjjjjhhjiugh

sherlyanjeliaa 0 views 35 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

U7rg


Slide Content

MATERIALITAS DAN R I SIKO PERTEMUAN KE 6

8 TAHAP PERENCANAAN AUDIT DAN PERANCANGAN PENDEKATAN AUDIT

Laporan Audit Paragraf ……………. Kami telah melaksanakan audit dengan standar auditing yang berlaku umum . Standar-standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh kepastian yang layak tentang apakah alaporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material .

Materialitas Adalah besarnya penghapusan atau salah saji informasi akuntansi , dengan memperhitungkan situasinya , memyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin akan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut .

Dalam audit laporan keuangan , auditor memberikan keyakinan (assurance) berikut ini : Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat , diringkas , digolongkan , dan dikompilasi Bahwa ia telah mengumpulkan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan Bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan Konsep Materialitas Konsep Risiko Audit Konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor……...

Langkah2 Dalam Menerapkan Materialitas Merencanakan Luas Pengujian Mengevaluasi Hasil-hasil

PERTIMBANGAN MATERIALITAS Pertimbangan Kuantitatif Laba bersih sebelum pajak dalam laporan keuangan . Total aktiva dalam neraca Total Hutang lancar dalam neraca Total ekuitas pemegang saham dalam neraca Pertimbangan Kualitatif Kemungkinan terjadinya pembayaran yang melanggar hukum Kemungkinan terjadinya kecurangan Syarat yang tercantum perjanjian kredit dari bank Adanya gangguan dalam trend laba Sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan

TINGKATAN MATERIALITAS MATERIALITAS PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan mengandung salah saji material jika laporan tersebut berisi kekeliruan atau kecurangan yang dampaknya , secara individual atau secara gabungan , sedemikian signifikan sehingga mencegah penyajian secara wajar laporan keuangan tersebut sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum . MATERIALITAS PADA TINGKAT SALDO AKUN yaitu salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material . Konsep materialitas pada tingkat saldo akun ≠ saldo akun material ( besarnya saldo akun yang tercatat ).

CARA MENERAPKAN MATERIALITAS Auditor menggunakan materialitas : 1. Dalam perencanaan audit 2. Pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanaan audit terdapat hubungan terbalik antara jumlah dalam laporan keuangan yang dipandang material oleh auditor dengan jumlah pekerjaan audit yang diperlukan untuk menyatakan kewajaran laporan keuangan . Auditor perlu membuat estimasi materialitas karena ...

UKURAN KUANTITATIF MATERIALITAS Sampai saat ini , belum ada panduan resmi yang diterbitkan oleh IAI tentang ukuran kuantitatif materialitas . Berikut contoh beberapa panduan kuantitatif dalam praktik : Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 5% sampai 10% dari laba sebelum pajak Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1/2% sampai 1% dari total aktiva Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1% dari pasiva Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1/2% sampai 1% dari pendapatan bruto

  HUBUNGAN MATERIALITAS DENGAN BUKTI AUDIT Materialitas merupakan satu diantara sekian faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan ( kuantitas ) bukti audit. Semakin rendah tingkat meterialitas , semakin besar jumlah bukti audit yang diperlukan ( hubungan terbalik )

R I SIKO AUDIT Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari , tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya , atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor dalam menyatakan pendapatnya , semakin rendah risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya . Jika diinginkan tingkat kepastian 99%, risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya adalah 1%.

R I SIKO AUDIT Standar Auditing mengharuskan Auditor memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya, utk menilai R i siko Salah Saji yg Material atas Laporan Keuangan Auditor menyadari bahwa risiko tersebut ada karena adanya hal-hal sebagai berikut: Misalnya: Ketidakpastian mengenai kompetensi bukti, Efektivitas struktur pengendalian intern klien, Serta ketidakpastian apakah laporan keuangan memang telah disajikan secara wajar setelah audit selesai.

UNSUR RISIKO AUDIT Risiko Bawaan : kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait . Risiko Pengendalian : risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas . Risiko Deteksi : risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi . Risiko ini ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor.

Model Resiko PDR = AAR IR X CR Dimana: PDR = risiko deteksi yg direncanakan AAR = risiko audit yg dapat diterima IR = risiko inheren CR = Risiko Pengendalian

Risiko Inheren Adalah Resiko Mengukur penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji (kekeliruan atau kecurangan) yang material dalam segmen, sebelum memperhitungkan keefektifan pengendalian internal. Jika Auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan besar akan ada salah saji, dengan mengabaikan pengendalian Internal, Auditor akan menyimpulkan Resiko Inheren Tinggi.

Risiko Inheren Resiko Inheren berbanding terbalik dengan Resiko Perencanaan Jika Resiko Inheren Tinggi maka akan mengakibatkan Resiko Deteksi Rendah Sehingga membutuhkan Lebih Banyak Bukti yang direncanakan. Sebaliknya jika Resiko Inheren Rendah maka mengakibatkan Resiko Deteksi Tinggi sehingga dapat mengurangi Jumlah bukti yang direncanakan untuk dibutuhkan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Inheren Sifat bisnis klien Temuan audit yang diperoleh dari audit-audit sebelumnya Penugasan awal versus penugasan ulang Pihak-pihak terkait Berbagai transaksi non rutin Pertimbangan yang diperlukan untuk mengoreksi pencatatan berbagai saldo dan transaksi akun Penyusunan populasi

Risiko Pengendalian (Control Risk) Mengukur penilaian auditor mengenai apakah salah saji yang material akan terjadi dalam suatu asersi dan tidak dapat dicegah atau terdeteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal klien

Risiko Audit yg Dapat Diterima atau Risiko Akseptibilitas Adalah ukuran kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah audit selesai, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan/diterbitkan

Faktor-Faktor Mempengaruhi Risiko Akseptebilitas Audit Derajat ketergantungan para pengguna eksternal pada laporan keuangan Kemungkinan akan adanya kesulitan keuangan klien yang timbul setelah laporan audit diterbitkan Evaluasi auditor atas integritas manajemen

1. Derajat Ketergantungan Para Pengguna Eksternal Pada Laporan Keuangan Ukuran klien semakin > operasi klien maka akan semakin luas pemakaian laporan keuangan, maka akan mempengaruhi resiko audit yang akan dapat diterima Distribusi Kepemilikan. Laporan keuangan terbuka lebih diandalkan daripada laporan keuangan tertutup Sifat dan Jumlah Kewajiban. Jika jumlah kewajiban laporan keuangan besar maka laporan keuangan akan digunakan secara luas oleh kriditor

2. Kemungkinan akan adanya kesulitan keuangan klien yang timbul setelah laporan audit diterbitkan Posisi Likuditas Laba Metode pembiayaan pertumbuhan Sifat operasi klien Kompetensi manajemen

Tipe Resiko Audit : Tipe I Resiko Bawaan Resiko Pengendalian / Inheren Tipe II Resiko Deteksi Tidak Dapat Dikendalikan Oleh Auditor Dapat Dikendalikan Auditor

Resiko Bawaan Faktor Penentu Resiko Bawaan secara umum: Profitabilitas Jenis usaha & sensitifitas operasi Masalah kelangsungan usaha Sifat, penyebab dan jumlah salah saji tahun sebelumnya Integritas, reputasi & pengetahuan tentang akuntansi dari manajemen

Faktor Penentu Resiko Bawaan pada suatu akun: Akuntabilitas akun atau transaksi Kerumitan masalah akuntansi yang terkait Sifat, penyebab dan jumlah salah saji yang dideteksi pada tahun sblmnya

Resiko Pengendalian Terkait dengan efektifitas Struktur Pengendalian Interen 2 macam resiko pengendalian : Actual level of control risk Assessed level of control risk Auditor dapat mengkontrol resiko pengendalian dengan cara memodifikasi : Prosedur yang akan membantu memahami SPI Prosedur-prosedur yang digunakan untuk pengujian pengendalian

Resiko Kecurangan Resiko kecurangan merupakan hal yang paling sulit secara konsep dan praktek untuk memisahkan faktor-faktor kecurangan dalam risiko akseptibilitas audit, risiko inheren atau risiko pengendalian

Tiga Kondisi pada Umumnya Hadir Salah Saji Material yang Disebabkan Oleh Kecurangan itu Terjadi. Insentif Kesempatan Perilaku/rasionalisasi

Hubungan antara Materialitas , Risiko Audit dan Bukti Audit Berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas , bukti audit dan risiko audit sebagai berikut : Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi , auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan . Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan , risiko audit menjadi meningkat . Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut : M enambah tingkat materialitas , sementara itu mempertaha n kan jumlah bukti audit yang dikumpulkan , M enambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan , sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan , dan M enambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas secara bersama-sama .

TERIMAKASIH

Anda diberi tugas untuk memeriksa piutang PT EKA ( untuk pertama kalinya ) untuk tahun yang berakhir tanggal 31 desember 2020. Piutang niaga pada tanggal 31 desember tersebut terdiri dari 200 debitur yang semuanya berjumlah Rp 956.750.00,-. Tujuh puluh lima debitur dengan jumlah saldo Rp 650.725.000,- terpilih untuk dikirimi surat konfirmasi . Konfirmasi dikirim tanggal 5 januari 2021 dan hasilnya diterima tanggal 25 januari 2021. Hasil konfirmasi tersebut adalah sebagai berikut : 20 debitur tidak mengembalikan konfirmasi 30 debitur menandatangani surat konfirmasi tanpa komentar 20 debitur menyatakan ada sedikit perbedaan jumlah tetapi telah dapat diselesaikan dengan memuaskan SOAL

5 debitur memberikan komentar sebagai berikut : Saldo utang kami (PT SEROJA) kepada klien tuan sebesar Rp 1.050.000,- telah kami lunasi pada tanggal 23 desember 2020 Saldo utang kami (PT BAYU) sebesar Rp 7.750.000,- telah kami lunasi pada tanggal 5 januari 2021, dengan copi pembayaran terlampir . Maaf kami tidak mempunyai utang satu sen pun kepada PT EKA pada tanggal 31 desember 2020. Barang yang kami beli menurut faktur nomor 30150 tertanggal 30 desember 2020 berjumlah Rp 11.550.000,- barangnya kami terima tanggal 5 januari 2021 syarat pembayaran kami FOB destination. Kami telah membayar uang muka pembelian kepada PT EKA sebesar Rp 2.500.000,- pada bulan November 2020. Jumlah tersebut untuk menutup dua faktur pembelian yang berjumlah Rp 1.350.000,- dengan surat terlampir . Jumlah tersebut oky , tetapi barang tersebut merupakan barang konsinyasi ( titipan ), kami akan mengirimkan pembayarannya setelah barang tersebut dapat dijual . SOAL
Tags