Pertemuan 7 Hambatan Komunikasi Bisnis.pptx

DwiArianti15 0 views 18 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

hambatan komunikasi bisnis


Slide Content

Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Bisnis (Noise)

NOISE Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif . Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif . Ada banyak hambatan yang bisa merusak komunikasi . Effendi OU (2003) menyebutkan paling tidak ada 4 jenis hambatan komunikasi yaitu gangguan , kepentingan , motivasi terpendam dan prasangka

Gangguan Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan gangguan semantik . Gangguan mekanik (mechanical, chanel noise) disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik . Misal : gangguan suara ganda pada pesawat radio, gambar meliuk2 atau berubah2 pada layar TV, huruf yang tidak jelas , bunyi mengaung pada pengeras suara , riuh hadirin . Gangguan semantik (semantic noise) bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak . Gangguan ini tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa . Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator akan lebih banyak gangguan semantik dalam pesannya . Gangguan semantik terjadi dalam salah pengertian .

Kepentingan Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan . Orang akan hanya memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya . Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap , perasaan , pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan .

Motivasi terpendam Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai dengan keinginan , kebutuhan dan kekurangannya Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh komunikan . Sebaliknya , komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai dengan motivasinya . Seringkali terjadi seorang komunikator tertipu oleh respon komunikan yang seolah-olah tampak serius (attentive) menanggapinya , sungguhpun pesan komunikasi itu tak bersesuaian dengan motivasinya . Tanggapan semu dari komunikan itu kita sebut motivasi terpendam . Misalnya , seorang pegawai akan komunikasi dari atasannya secara attentive, kendatipun ada yang tidak disetujuinya . Hal itu dilakukannya mungkin sekali karena si pegawai ingin naik pangkat , ingin menyenangkan hati atasannya . Dll .

Prasangka Prasangka (prejudice) merupakan salah satu rintangan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa2 sudah bersikap curiga dan menentang komnikator yang hendak melakukan komunikasi . Dalam prasangka , emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar syakwasangka tanpa menggunakan pikiran rasional . Emosi kerap membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata bagaimanapun , oleh karena sekali prasangka itu muncul , maka seseorang tidak dapat berfikir objektif . Prasangka bukan saja dapat terjadi terhadap suatu ras , melainkan juga terhadap agama, pendirian politik , kelompok atau suatu perangsang yang dalam pengalaman pernah memberi kesan yang tidak enak .

Secara praktis , contoh2 hambatan dalam kegiatan komunikasi bisnis adalah sebagai berikut : Kurang kecakapan berkomunikasi . Misalnya kurang cakap berbicara ( terutama di depan umum ), kurang cakap menulis / mengarang , kurang cakap mendengarkan dan kurang cakap membaca . Umumnya kegiatan-kegiatan tersebut kita telah dapat melakukan akan tetapi yang dapat melakukan dengan baik atau efektif belum banyak . Untuk mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali balajar dan berlatih . Belajar dan berlatih berbicara , menulis , mendengarkan dan membaca . Belajar mengenai teorinya dan setelah itu berlatih mempraktekannya .

Lanjutan … Sikap kurang tepat . Untuk dapat mengatasi hal ini perlu memperdalam hubungan antar manusia (human relation) . Disamping itu perlu juga mempelajari etika dalam berkomunikasi . Namun bagaimanapun juga dalam sikap ini yang diperlukan adalah sikap simpatik , muka manis , tidak sombong , rendah hati , tetapi cukup tegas .

Lanjutan … Pengetahuan kurang . Pengetahuan kurang ini dapat menyangkut si komunikator ( pembicara / penulis ) atau dapat juga menyangkut pada diri komunikan ( pendengar / pembaca ). Bila pengetahuan pembicara / penulis terlalu tinggi untuk pendengar / pembaca , maka ia dalam penyajiannya harus berusaha memilih bahasa atau simbol-simbol komunikasi yang sesuai dengan pengetahuan komunikan .

Lanjutan … Kurang memahami sistem sosial . Bila pembicara kurang memahami sistem sosial , maka pembicaraannya tidak tepat . Demikian pula si pendengar , bila kurang memahami si pembicara tidak akan menangkap dengan tepat . Cara mengatasi rintangan ini adalah dengan cara mempelajari tradisi dan kebiasaa-kebiasaan masyarakat setempat atau kantor setempat .

Lanjutan … Syakwasangka (prejudice) yang tak berdasar . Bagi masyarakat yang kurang terpelajar akan mudah timbul perasaan berprasangka negatif terhadap orang lain. Seringkali prasangka tersebut kurang beradasar pikiran sehat . Dengan adanya pensifatan tersebut akan timbul saling mencurigai . Rasa curiga seperti itu tidak beralasan dan mesti dihilangkan .

Jarak fisik . Komunikasi menjadi tidak lancar bila antara komunikator dan komunikator terletak berjauhan . Untuk mendekatkannya banyak cara yang ditempuh . Penggunaaan media sebagai chanel dapat menjadi pilihan untuk mengatasi masalah “ jarak ” ini .  

Rintangan karena kesalahan Bahasa . Sering terjadi penafsiran yang keliru karena perbedaan arti suatu istilah . Kesalahpahaman komunikasi yang disebabkan bahasa demikian itu disebut kesalahan semantik . Bila kita ingin berkomunikasi dengan kelompok tertentu , misalnya mau mendalami suatu “ komunitas ” tertentu kita harus paham dengan bahasa khusus mereka .

Penyajian yang Verbalitas Kadang-kadang terjadi suatu komunikasi yang tidak lancar disebabkan karena pembicara hanya menggunakan simbol verbal ( bahasa saja ) tanpa dibarengi dengan peragaan . Ada pepatah dalam pendidikan yang berbunyi “ sekali meragakan , lebih berhasil daripada sepuluh kali menerangkan dengan kata-kata belaka ”. Oleh karena itu agar komunikasi lancar sebaiknya bila mungkin menggunakan alat-alat visual seperti gambar-gambar , tiru-tiruan , dan sebagainya ( simbol non verbal.

Komunikasi satu arah . Oleh para ahli pernah dicoba dengan memberi perintah-perintah hanya dari atasan kepada bawahan ( komunikasi satu arah ) ternyata hasilnya banyak yang kurang sesuai dengan harapan atasan ( pimpinan ). Lalu waktu percobaan dilanjutkan dengan cara lain. Setelah menerima perintah bawahan diberi kesempatan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau saran-saran. Hasilnya sangat menggembirakan , karena ternyata lebih baik dari pada percobaan yang pertama tadi . Cara yang kedua ini disebut komunikasi dua arah . Artinya antara orang pertama dan orang kedua berganti-ganti berperan sebagai komunikator maupun komunikan . Oleh karena itu bila penyuluh berkomunikasi dengan petani ingin berhasil dengan baik disarankan menggunakan cara berkomunikasi dua arah (two way traffic communication) . Apa yang disampaikan dalam komunikasi diharapkan ada respons atau feedback dari sasaran . Feedback ini penting bagi para penyuluh , yaitu untuk dapat mengambil tindakan-tindakan selanjutnya .

TERIMA KASIH

Hambatan Antropologis Hambatan Psikologis Hambatan Sosiologis Hambatan Semantik Hambatan Mekanik

Perbedaan warna kulit (RAS)……. hambatan budaya Cara mengatasi hambatan antropologis Baper , hambatan komunikasikah …? ..prejudice