pertemuan dua antisipasi rekognisi evaluasi pengendalian
lemajer917
0 views
21 slides
Oct 09, 2025
Slide 1 of 21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
About This Presentation
antisipasi rekognisi evaluasi pengendalian
Size: 1.94 MB
Language: none
Added: Oct 09, 2025
Slides: 21 pages
Slide Content
Pertemuan 2 AREP Astrina Aulia, S.K.M., M.K.K.K. – Manajemen Higiene Industri
SEJARAH HIGIENE INDUSTRI 01.
Georgius Agricola dari Bohemia menemukan pekerja tambang dengan gejala slikosis pentingnya kebersihan udara di lingkungan kerja Sejarah Higiene Industri 1494-155) Orang Mesir telah mengenal manfaat cadar bagi perlindungan respirasi saat menambang cinaba PRASEJARAH
Samb... 1633-1714 Bernardino Ramazini kpd dokter ia menekankan agar selalu bertanya kepada pasien tentang pekerjaan mereka. Dia dikenal sebagai ‘Bapak Kesehatan Kerja 1766 Percivall Pott kanker skrotum yang banyak ditemukan pada pembersih cerobong asap batubara. 1914 US Public Health Service didirikan oleh Kantor Higiene Industri dan Sanitasi.
(ILO encyclopedia & CISILO database), tujuan higiene industri “ The goals of occupational hygiene include the protection and promotion of workers’ health, the protection of the environment and contribution to a safe and sustainable development. ”
RUANG LINGKUP HI 02
AREP EVALUASI ANTISIPASI A E PENGENDALIAN REKOGNISI R P
ANTISIPASI Antisipasi merupakan kegiatan memprediksi potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Tujuan dalam tahap antisipasi adalah mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum muncul menjadi bahaya dan risiko yang nyata, mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki, meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi pada saat suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki.
Samb... Kunci dalam tahapan antisipasi adalah informasi. karakteristik bangunan tempat kerja, mesin yang digunakan, proses kerja, bahan baku diketahuinya potensi bahaya serta risiko
pengumpulan informasi melalui studi literatur, penelitian terkait, dokumen perusahaan, dll. analisis dan diskusi dengan pihak yang terkait yang berkompeten. pembuatan hasil dari antisipasi. Tahapan melakukan antisipasi
Mengenali suatu bahaya lebih detil dan lebih komprehensif dengan menggunakan suatu metode yang sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil yang objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Melakukan pengukuran untuk mendapatkan informasi tentang konsentrasi, dosis, ukuran (partikel), jenis, kandungan atau struktur serta sifat. REKOGNISI
— TUJUAN REKOGNISI Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil (sifat, kandungan, efek, severity, pola pajanan, besaran, dan lain-lain), mengetahui sumber bahaya dan area yang berisiko, mengetahui proses kerja yang berisiko, dan mengetahui pekerja yang berisiko.
Menyelidiki laporan kecelakaan Metode yang dapat dilaksanakan dalam tahapan rekognisi Melakukan pemeriksaan fisik tentang kondisi kesehatan pekerja Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk memberi tahu manajemen ketika ada bahaya Inspeksi baik inspeksi rutin alat, inspeksi harian di tempat kerja, inspeksi manajemen, dll 01 02 03 04
Samb... 99% 50% 30% 60% Pengukuran dengan alat dan laboratorium Preliminary hazard analysis untuk sistem oprasi baru Studi literatur dan diskusi dengan profesional yang lain Job Safety Analysis 6 5 8 7
Proses pengambilan keputusan yang melibatkan penilaian bahaya kepada pekerja dari pajanan terhadap zat kimia, bahaya fisik dan agen biologis EVALUASI
Tindakan yang diambil untuk melindungi pekerja berdasarkan kombinasi dari observasi, interview dan pengukuran dari energi atau kontaminan udara yang muncul dari proses atau operasi kerja serta efektifitas dari tindakan pengendalian yang dipakai. Samb...
Toksisitas kapasitas inheren dari sebuah zat yang dapat mengakibatkan rasa sakit, Analisis proses perubahan dari bahan mentah menjadi energi yang mungkin menghasilkan pelepasan zat kimia Epidemiologi dan penilaiuan risiko review literatur dari riset berdasarkan populasi serta kasus yang dapat menyediakan informasi terkait dengan efek kesehatan buruk Dosis jumlah yang diserap oleh pekerja melalui semua rute pajanan selama pekerjaan Aktivitas pemeliharaan pengetahuan tentang kecelakaan akut, kejadian yang jarang, kebocoran Faktor Untuk Melakukan Evaluasi
informasi yang disediakan oleh pekerja terkait dengan gejala kesehatan, tugas dan perubahan populasi dari pekerja yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi daripada yang lain bagaimana seorang individu berbeda dalam kerentanan karena memiliki faktor yang berbeda Wawancara Distribusi risiko yang tidak sama Variabilitas dari respons
PENGENDALIAN memastikan bahwa pekerja yang terpapar stress dari zat kimia berbahaya dan agen fisika tidak menjadi ppekerja dengan penyakit akibat kerja.
biasanya terdapat banyak pilihan metode untuk mengendalikan bahaya PRINSIP KEDUA beberapa metode lebih baik dari yang lain PRINSIP KEEMPAT Prinsip pengendalian bahaya PRINSIP PERTAMA semua bahaya dapat dikendalikan PRINSIP KETIGA beberapa situasi membutuhkan lebih dari 1 metode pengendalian untuk menjamin hasil yang optimum.