Apa itu Business Continuity (BC)? Business Continuity (BC) merupakan kemampuan organisasi untuk melanjutkan pengiriman produk atau jasa pada tingkat yang telah ditetapkan dan dapat diterima menyusul insiden yang mengganggu. (Sumber: ISO 22301:2012) Buniness Continuity Management (BCM) adalah manajemen holistic mulai dari menyediakan langkah-langkah kebijakan, identifikasi risiko, struktur organisasi dan tanggung jawab, mekanisme kerja serta prosedur operasional dalam upaya pemulihan organisasi dan aktivitasnya.
Apa itu Business Continuity (BC)? Business Continuity Plan (BCP) adalah suatu kreasi atau rencana tentang bagaimana organisasi dapat mengembalikan atau memulihkan fungsi dari bagian organisasinya yang rusak setelah terjadinya bencana atau gangguan. (Zhao et al., 2012 )
Mengapa Perlu Business Continuity ? Kita tidak bisa menjamin kondisi selalu ideal untuk menjalankan kegiatan bisnis perusahaan . Kondisi diluar normal tidak dapat dikendalikan sehingga seringkali menyebabkan “Sudden & massive lost” Terdapat cukup banyak hal yang tidak dapat dicegah, namun yang bisa dilakukan adalah mengurangi dampaknya Sebagai pemenuhan prasyaratan dari stakeholder organisasi (stakeholder : pemerintah, customer, dsb)
Apa yang dimaksud dengan kondisi diluar normal? Kodisi diluar normal adalah kondisi dimana organisasi / perusahaan tidak berjalan sebagiamana mestinya (normal). Natural Disaster Man - Made Disaster Main Facility Failure Governmental Issue Disease
Bagaimana menyusun Business Countinuity Management System (BCMS)? Terdapat 5 langkah dalam penyusunan BCMS, diantaranya: Penetapan Ruang Lingkup Pendefinisian Kondisi Abnormal Business Impact Analysis (BIA ) Formulasi Strategi Keberlangsungan Penyusunan Business Continuity Plan (BCP )
Penetapan Ruang Lingkup Proses Bisnis Organisasi Aset
Business Impact Analysis
Formulasi Strategi Keberlangsungan Petakan komponen-komponen pendukung suatu sumber daya yang akan dikelalola keberlangsungannya Tentukan Recovery Time objective (RTO) dan khusus untuk komponen yang berupa informasi, tentukan juga Recovery Point Objective (RPO), sehingga MTDPdari sumber daya yang akan dikelola dapat tercapai.