Pertemuan ke 6 ANALISA BIAYA KONSTRUKSI.pptx

ririvivi 17 views 29 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

Analisa Harga satuan pekerjaan


Slide Content

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

Tahapan Menghitung RAB Harga satuan upah Analisa upah Harga satuan bahan Analisa bahan Harga satuan Alat Analisa tenaga kerja Upah Satuan Pekerjaan Bahan Satuan Pekerjaan Peralatan Satuan Pekerjaan Harga Satuan Pekerjaan

Dalam skema diatas dijelaskan bahwa untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan maka harga satuan bahan, harga satuan tenaga, dan harga satuan alat harus diketahui terlebih dahulu yang kemudian dikalikan dengan koefisien yang telah ditentukan sehingga akan didapatkan perumusan sebagai berikut : Upah : harga satuan upah x koefisien (analisa upah) Bahan : harga satuan bahan x koefisien (analisa bahan) Alat : harga satuan alat x koefisien (analisa alat) Tahapan Menghitung RAB

Tujuan utama dari estimasi adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber daya, biaya dan durasi dan hasil dari estimasi biaya biasa juga disebut dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) atau proposal biaya. Sebelum dilakukan estimasi perlu adanya studi secara mendetail akan pekerjaan yang akan dilakukan. Analisa biaya dalam penyusunan Rencana Biaya Pembangunan Gedung banyak digunakan Analisa BOW (Burgeslijke Openbare Werken) merupakan buku panduan produk zaman penjajahan Belanda. Oleh karena panduan tersebut produk tahun 1920-an, maka kadangkala banyak ditemui hal-hal yang kurang relevan lagi bila diterapkan pada masa sekarang . Untuk itu disusunlah Analisa Biaya Konstruksi (ABK) tahun 2002, yang disahkan sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI). Maksud dan Tujuan disusunnya ABK ini adalah untuk membantu para perencana maupun harga satuan untuk memperkirakan biaya bangunan Analisa Biaya Konstruksi

Analisa Biaya Konstruksi (ABK) SNI 2002 Analisa BOW Proses Penyusunan Dokumen ANALISA BIAYA KONSTRUKSI Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan Data Primer/ countercheck Data dari Kontraktor & BOW Lapangan Proyek Gedung & Perumahan Kontraktor & BOW Analisa BSN Badan Standarisasi Nasional Uji Lab. Konsep ABK Konsensus 1981/1982 2002

Sampai dengan tahun 2002 pada saat disahkan sebagai SNI, jenis-jenis pekerjaan tersebut dibagi menjadi 14 kelompok, yang terdiri dari : 1. Pekerjaan Persiapan : 16 jenis pekerjaan 2. Pekerjaan Dinding : 27 jenis pekerjaan 3. Pekerjaan Kayu : 52 jenis pekerjaan 4. Pekerjaan Beton : 45 jenis pekerjaan 5. Pekerjaan Plesteran : 36 Jenis pekerjaan 6. Pekerjaan Sanitair : 36 jenis pekerjaan 7. Pekerjaan Pondasi : 18 jenis pekerjaan 8. Pekerjaan Tanah : 17 jenis pekerjaan 9. Pekerjaan Besi/Alumunium : 20 jenis pekerjaan 10 Pekerjaan Langit-langit : 23 jenis pekerjaan 11 Pekerjaan Penutup atap : 44 jenis pekerjaan 12 Pekerjaan Kunci/Kaca : 24 jenis pekerjaan 13 Pekerjaan Pengecatan : 25 jenis pekerjaan 14 Pekerjaan Penutup Lantai : 82 jenis pekerjaan Analisa Biaya Konstruksi (ABK) SNI 2002

Sampai dengan April 2007 telah dirampungkan revisi 9 judul, dan telah diusulkan ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk memperoleh nomor dan pengesahan. Sembilan judul tersebut adalah: 1. Pekerjaan Tanah 2. Pekerjaan Pondasi 3. Pekerjaan Dinding 4. Pekerjaan Plesteran 5. Pekerjaan Kayu 6. Pekerjaan Langit-langit 7. Pekerjaan Beton 8. Pekerjaan Besi dan Alumunium 9. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Analisa Biaya Konstruksi (ABK) SNI 2007

Data-data yang diperlukan Daftar Harga Satuan Material Dalam menggunakan metode BOW, Daftar Harga Satuan Material telah didapat kemudian dikalikan dengan koefisien yang telah ditentukan untuk menghasilkan harga material. Harga material tersebut, disesuaikan dengan harga satuan material dari koefisen metode BOW yang kita gunakan. Harga material ini sudah termasuk ongkos naik turun dari kendaraan serta ongkos angkutan yang mengangkut bahan tersebut. Daftar Harga Satuan Upah Dalam menggunakan metode BOW, Daftar harga Satuan Upah yang telah didapatkan kemudian dikalikan dengan koefisien yang telah ditentukan, untuk menghasilkan harga upah. Harga upah tersebut disesuaikan dengan Harga Satuan Material dari metode BOW yang kita gunakan . Umumnya satuan upah yang dipergunakan adalah hari dimana waktu yang digunakan dalam 1 hari sekitar 7-8 jam.

Cara Perhitungan berdasarkan perhitungan BOW Contoh perhitungan berdasarkan perhitungan BOW untuk harga 100 kg besi beton : Bahan besi beton 110 kg Besi Beton @ Rp.......................... = Rp......................... 2 kg Kawat Beton @ Rp.......................... = Rp......................... ------------------------------------------------- + Bahan besi = Rp......................... Upah kerja besi beton 2.,25 Kepala Tukang @ Rp.......................... = Rp......................... 6,75 Tukang @ Rp.......................... = Rp......................... 6,75 Pekerja @ Rp.......................... = Rp......................... ------------------------------------------------- + Upah besi beton = Rp.........................

Cara Perhitungan berdasarkan perhitungan SNI Contoh perhitungan berdasarkan perhitungan SNI untuk harga 1 m2 lantai ubin 40 x 40 cm :

Time & Motion Study DARI MANA KOEFISIEN PENELITIAN 1987-2002 Mengukur produktivitas kerja per gugus kerja Mengukur bahan yang digunakan per satuan pekerjaan

KOEFISIEN UPAH UPAH Berapa waktu yg dibutuhkan oleh Tukang /Laden untuk menyelesai kan satuan pekerjaan Waktu Standar Waktu Normal Waktu Dasar Ketrampilan, Cuaca, kondisi kerja Kelonggaran tetap & tidak tetap (keperluan pribadi) Jumlah waktu riil yang dibutuhkan

KOEFISIEN BAHAN Terpasang Lapangan Analisis & Laboratorium Ketelitian kerja Cara kerja TOLERANSI 5-20% BAHAN Jumlah bahan yang dihabiskan untuk satuan pekerjaan tertentu Karakter/sifat bahan Materials loose

JUMLAH KOTA JUMLAH PROYEK SAMPLING & KECUKUPAN DATA JUMLAH TUKANG/GUGUS KERJA KeseragamData : Kecukupan Data:

1. Data Jenis pekerjaan terbanyak / trend 2. dlm kisaran BOW +/- 10% Beberapa BUMN, Kontraktor proyek pembangunan gedung dan perumahan di beberapa kota di Indonesia DATA SEKUNDER

Diketahui : kapasitas produksi untuk pekerjaan pasangan batu adalah Tukang batu = 2 orang /hari, Pekerja = 3orang/hari. Hasil kerja (kapasitas produksi) per hari adalah 4 m ³. Upah Tkg batu Rp. 15000, Upah Pekerja Rp. 10000. Koefisien bahan untuk batu kali 1.2 m ³, Pasir 0.6 m ³ dan semen 1 zak. Harga batu kali Rp.50000/m ³, harga pasir Rp. 30000/ m ³ dan harga semen Rp. 30000/zak. Ditanya : a. tentukanlah koefisien produksi pekerjaan Pas. batu, b. Harga satuan upah per m ³, c. Harga satuan bahan per m ³, d. total harga satuan per m³ ? Soal C

PERHITUNGAN ANGGARAN PEK. PASANGAN BATU 1. KAPASITAS PRODUKSI PEK. PAS. BATU TK BATU 2 ORANG/HARI PEK. 3 ORANG/HARI 4 M3/HARI = KAPASITAS PRODUKSI HASIL KERJA 2. KOEFISIEN PRODUKSI PEK. PAS. BATU (1 M3) TK BATU : 2/4 = 0,500 (= 1/KAP. PROD) PEK : 3/4 = 0,750 UPAH 3. ANALISA BIAYA PEK. PAS. BATU (1 M3) TK BATU : 0,500 X Rp. 15.000,- = Rp. 7.500,- PEK : 0,750 X Rp. 10.000,- = Rp. 7.500,- UPAH HARGA SAT. UPAH / M3 = Rp. 15.000,- A.P. H.S. JML H.S A. U P A H

1. KEBUTUHAN BAHAN PEK. PAS. BATU BATU KALI 1,2 M3 PASIR 0,6 M3 SEMEN 1 ZAK EFFISIENSI SESUAI SPEK 2. ANALISA BIAYA BAHAN PEK. PAS. BATU (1 M3) BATU : 1,200 X Rp. 50.000,- = Rp. 60.000,- PASIR : 0,600 X Rp. 30.000,- = Rp. 18.500,- SEMEN : 1,000 X RP. 30.000,- = Rp. 30.000,- UPAH HARGA SAT. BAHAN / M3 = Rp. 108.000,- A.B. H.S. JML H.S B. BAHAN PERHITUNGAN ANGGARAN PEK. PASANGAN BATU

1. KAPASITAS PRODUKSI PEK. PAS. BATU MOLLEN 1 UNIT/HARI 4 M3/HARI(8 JAM) = KAPASITAS PRODUKSI HASIL KERJA 2. KOEFISIEN PRODUKSI PEK. PAS. BATU (1 M3) MOLLEN : 8/4 = 2,000 JAM (JAM KERJA PER HARI / KAP PER HARI) ALAT 3. ANALISA BIAYA PEK. PAS. BATU (1 M3) MOLLEN : 2,000 X Rp. 20.000,- = Rp. 40.000,- UPAH HARGA SAT. ALAT / M3 = Rp. 40.000,- A.A. H.S. JML H.S C. ALAT PERHITUNGAN ANGGARAN PEK. PASANGAN BATU

PERHITUNGAN ANGGARAN HARGA SATUAN PEKERJAAN PASANGAN BATU A. U P A H = B. BAHAN = C. ALAT = Rp. 15.000,- Rp. 108.000,- Rp. 40.000,- TOTAL HARGA SATUAN PER M3 = Rp. 163.000,-

Biaya untuk pembelian bata 60 .000 buah telah termasuk ongkos pengiriman dari suplier ke tempat lokasi dari proyek . Tetapi masih dibutuhkan untuk mengangkut bata tersebut ke tempat struktur dimana akan dipasang . Bata tsb akan diangkut dengan mengunakan small four wheel tractor dgn productivity rate 1.800 bata per jam. Pekerja masih dibutuhkan untuk mengangkut bata tsb dari traktor ke tukang bata . Misalkan tiap pekerja bisa membawa 8 bata sekali angkat dgn waktu rata-rata ¾ m enit per trip. Berapakah biaya per 1000 bata jika upah traktor Rp 12000/jam, operator Rp11500/jam dan pekerja Rp9000/jam. SOAL D

Tenaga kerja: 8 bata/trip/3/4 min per menit = 10.7 bata/min Per jam = 10.7 bata/min x 60 = 640 bata/jam Peralatan (Traktor) : 1800 bata/jam Production Rate

Tenaga kerja – jam: 60000 bata/640 bata = 93.8 jam Peralatan (traktor) – jam: 60000 bata/1800 bata =33.3 jam Waktu

Tenaga kerja : 93.8 jam x Rp 9000 = Rp 844,200 Peralatan : Traktor : 33.3 jam x Rp 12000 = Rp 399,600 Operator : 33.3 jam x Rp 11500 = Rp 382,950 = Rp 1,626,750 Biaya untuk 1000 bata = Rp 1,626,750/60 = Rp 27,111.50 Total Biaya

Pek Perataan tanah Pek Galian Pek aanstamping Pek Pondasi batu belah 1PC:3PS

HARGA SATUAN BAHAN / UPAH Kota A Kota B kota C Kota D Kep Gubernur / Bupati / Walikot /survey

C O N T O H Kebutuhan Satuan Koefisien Harga satuan Jumlah Bahan Batu belah M3 1.2 100.000 120.000 PC Kg 202 1.400 282.800 PP M3 0.485 80.000 38.800 Tenaga kaerja Pekerja OH 1.5 50.000 75.000 Tukang batu OH 0.75 75.000 56.250 Kepala Tukang OH 0.075 100.000 7.500 Mandor OH 0.075 100.000 7.500 Jumlah Overhead & Keuntungan Jumlah harga satuan pekerjaan 587.850 58,785 645,785 1. Pekerjaan Persiapan 6.560.000 2. Pekerjaan Galian Tanah 9.900.000 3. Pekerjaan Pondasi batu belah 13.500.000 4. Pekerjaan Beton Sloof, Kolom dan Ringbalk 16.756.000 5. Pekerjaan Pasangan Dinding bata 23.450.000 6 Pekerjaan Plafond Gypsum 21.790.000 Sub Jumlah (A) 91.956.000 Overhead dan Keuntungan ( misal 15%) x (A) 13.793.400 Sub JUmlah (B) 105.749.400 Pajak-pajak 10% x (B) 10.574.940 Jumlah 116.324.340 REKAPITULASI REKAPITULASI MEMASANG 1M3 PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1PC : 4PS

BIAYA TAK LGSUNG & KODEFIKASI REKAPITULASI No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A TENAGA Pekerja L.01 OH 1,500 Tukang Batu L.02 OH 0,750 Kepala Tukang L.03 OH 0,075 Mandor L.04 OH 0,075 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Batu belah M3 1,200 Semen Portlan Kg 163,000 Pasir Pasang M3 0,520 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 15% x (A+B+C) F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Contoh : Pasang 1M3 Pondasi batu kali 1SP :4PP 1. Mencantumkan biaya tak langsung (Perpres 70/2012) 2. Pengkodean tenaga kerja dan peralatan

CONTOH HSP REKAPITULASI No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A TENAGA Pekerja L.01 OH 1,500 50.000 75.000 Tukang Batu L.02 OH 0,750 75.000 56.250 Kepala Tukang L.03 OH 0,075 90.000 6.750 Mandor L.04 OH 0,075 90.000 6.750 JUMLAH TENAGA KERJA 144.750 B BAHAN Batu belah M3 1,200 120.000 144.000 Semen Portlan Kg 163,000 1.300 211.900 Pasir Pasang M3 0,520 90.000 46.800 JUMLAH HARGA BAHAN 402.300 C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) 547.050 E Overhead & Profit 15% x (A+B+C) 82.057 F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 629.107 Contoh : Pasang 1M3 Pondasi batu kali 1SP :4PP 1. Mencantumkan biaya tak langsung (Perpres 70/2012) 2. Pengkodean tenaga kerja dan peralatan
Tags