PERTUMBUHAN
IKAN
Fisheries and Marine Science Department
University of Jenderal Soedirman
RUANG LINGKUP
Definisi
Faktor yang berpengaruh
Kurva dan jenis-jenis
pertumbuhan
Analisa pertumbuhan dan
ekspresinya
Faktor kondisi dan hubungan
panjang-berat
Definisi :
Effendi (1997)
“Pertumbuhan merupakan proses biologis yang
kompleks dimana banyak faktor
mempengaruhinya.”
Pertumbuhan dalam individu ialah pertambahan
jaringan akibat dari pembelahan sel secara
mitosis. Hal ini terjadi apabila ada kelebihan
input energi dan asam amino (protein) yang
berasal dari makanan.
Pertumbuhan adalah :
“Peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup yang
berupa pertambahan ukuran (panjang, berat, volume, dsb) dalam waktu
tertentu.”
Untuk menghitung pertumbuhan diperlukan
data panjang atau berat dan umur atau waktu
Definisi
Pertumbuhan : pertambahan ukuran panjang atau berat
dalam suatu waktu
Pertumbuhan bagi populasi : pertambahan jumlah
Pertumbuhan autokatalitik : pertumbuhan yg terjadi
semakin cepat disebabkan oleh hasil dari pertumbuhan
tadi. Pada permulaan pertumbuhan berjalan lambat
kemudian cepat, selanjutnya lambat lagi.
1. Faktor luar yang meliputi : makanan, kimia perairan
(kandungan oksigen terlarut, salinitas, amonia), suhu
perairan,photoperiode
- Makanan (kualitas dan kuantitas)
- Kimia perairan (kekeruhan, 0
2, C0
2 , pH, alkalinitas,
NH
3, H
2S)
- Suhu perairan ; Di daerah yang bermusim 4
suhu optimum untuk pertumbuhan adalah sebelum &
sesudah musim panas. Pada waktu ini disebut musim
pertumbuhan. Sedangkan di daerah Tropis suhu pada
umumnya optimum
Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhimempengaruhi
pertumbuhanpertumbuhan
2. Faktor dalam (faktor ini sukar dikontrol)
- Faktor seksual, pada waktu terjadi kematangan gonad
pertama kali pertumbuhan menjadi lambat karena energi
digunakan untuk pembuatan sarang, pemijahan dan
penjagaan keturunan.
- Umur, umur muda pertumbuhan ikan cepat, ikan tua
pertumbuhan lambat, karena energi digunakan untuk
pemeliharaan tubuh & pergerakan.
- Penyakit, terutama penyakit yang menyerang sistem
pencernaan atau organ vital, sehingga energi digunakan
untuk penyembuhan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan :
1.Jumlah dan ukuran makanan yang tersedia : ikan dengan
makanan berlebih akan tumbuh dengan pesat.
2.Jumlah ikan yang mengkonsumsi makanan yang tersedia :
terlalu banyak individu dalam perairan tidak sebanding
dengan keadaan makanan akan terjadi kompetisi.
3.Suhu : di daerah 4 musim, kalau suhu perairan turun
dibawah 10
0
C ikan perairan panas akan berhenti
mengambil makanan atau hanya sedikit untuk keperluan
survival.
4.Faktor kualitas air : mis, kekeruhan
5.Umur : tergantung jenis ikannya
6.Ukuran ikan : sesuai dengan ukuran makanan.
7.Kematangan gonad : pertumbuhan akan menurun dimana
makanan yang dimakan tertuju pada perkembangan gonad
Kurva Pertumbuhan :
Pertambahan ukuran baik dalam panjang atau dalam berat biasanya
diukur dalam waktu tertentu.
“ Hubungan pertambahan ukuran dengan waktu bila digambarkan dalam
suatu sistem koordinat menghasilkan suatu diagram” dikenal dengan nama
Kurva Pertumbuhan
Ukuran waktu ditempatkan pada sumbu “ X “ dan (ukuran) dimensi lain
(panjang atau berat) pada sumbu “ Y “
Jika panjang ikan diplotkan dengan umur (waktu) hasilnya ialah suatu
kurva dengan sudut semakin kecil dengan pertambahan umur mendekati
asimtote (sebuah garis lurus yang sangat dekat dengan kurva lengkung di
titik jauh tak terhingga) yang sejajar dengan sumbu x (gambar 1).
Penentuan garis asimtote menggunakan metode von bertlanffy
KURVA PERTUMBUHAN PANJANG
PANJANG
ASIMPTOTE --
WAKTU
Jika L diplotkan terhadap waktu kurva
dengan sudut yang semakin kecil dengan
bertambahnya umur garis kurva
tersebut mendekati asymptote atas yang
sejajar dengan sumbu-x.
Garis lurus yang sangat
dekat dgn kurva lengkung
di titik jauh tak terhingga
Contoh pengukuran panjang
KURVA PERTUMBUHAN BERAT
BERAT
ASIMPTOTE
WAKTU
INFLEKSI
Jika W diplotkan dengan umur kurva
berbentuk sigmoid — peningkatan atau
perubahan W pada tahap awal rendah atau
lambat, kemudian cepat dan menurun
setelah mencapai titik infleksi.
Kurva berat dan umur (waktu) juga mendekati
asimtote atas tetapi bentuknya sigmoid yang
tidak simetri dengan titik infleksi (yaitu suatu
perubahan dari fase penaikan ke fase
perlambatan pertumbuhan) yang menunjukkan
pada titik itu pertumbuhan menurun
dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya
(gambar 2).
Pada permulaannya berjalan lambat kemudian
cepat dan kemudian lambat lagi
Pertumbuhan secara
matematis :
Pertumbuhan mutlak :
“perubahan ukuran panjang atau berat
diantara dua umur (t1-t2) atau ukuran rata-
rata ikan pada umur tertentu (perbedaan
panjang/ berat dalam waktu tertentu.)”
Pertumbuhan nisbi :
“panjang atau berat yang dicapai dalam satu
periode waktu tertentu dihubungkan dengan
panjang atau berat pada awal periode
tersebut.”
Contoh :
Pertumbuhan mutlak
UmurUnit Panjang Kec. pertumbuhan mutlak
I 3 -
II 8 5
III 12 4
IV 14 2
Kecepatan pertumbuhan mutlak menurun apabila ikan
makin bertambah tua
h 1
I
Iatau I .h I I
atau
3
2 223
0
0
2
23
w
ww
hh
t
I
II
Pertumbuhan nisbi (h) :
dimana :
h = kecepatan pertumbuhan nisbi
W
t
= berat akhir interval
W
o = berat awal interval
Pertumbuhan nisbi antara dua umur yang berbeda tidak akan sama.
Apabila sudah diketahui pertumbuhan nisbinya dengan salah satu panjang
pada umur tertentu dapat dihitung panjang sebelumnya atau sesudahnya.
Kecepatan pertumbuhan nisbi
Persentase pertumbuhan pada tiap interval waktu
Dengan kata lain, perbedaan ukuran pada waktu akhir
interval dengan ukuran pada waktu awal interval,
dibagi dengan ukuran pada waktu awal interval
Umumnya pertambahan dlm berat jauh lebih banyak
digunakan karena mpy nilai praktis lebih penting
dibanding panjang
Pertumbuhan nisbi (h) :
Sebagai contoh : dua spesies ikan “A” dan “B” dari suatu
perairan tertentu diberi tanda dan dicatat beratnya,
kemudian pada suatu saat tertentu ditangkap lagi dengan
hasil sbb :
Spesies Wo Wt Kec. Pertumbuhan mutlak h
A 2 42 40 20
B 3 42 39 13
Dilihat sepintas, maka tidak ada perbedaan pertumbuhan
dari kedua spesies tersebut yaitu berat ikan A 40 dan ikan
B 39. Tetapi pada pertumbuhan nisbi perbedaannya
menjadi lebih jelas
Pertumbuhan Allometrik dan Isometrik :
Sesudah masa larva berakhir bentuk ikan
hampir serupa dengan induk. Beberapa bagian
tubuhnya meneruskan pertumbuhannya.
Pertumbuhan Allometrik/ heterogenik :
perubahan yang bersifat sementara
Pertumbuhan isometrik/isogenic
Hubungan Panjang Berat
Berat dapat dianggap sebagai suatu fungsi dari panjang.
Hubungan panjang dengan berat hampir mengikuti
hukum kubik yaitu bahwa berat ikan sebagai pangkat
tiga dari panjangnya.
Catatan : bentuk dan panjang setiap ikan
berbeda-beda
Rumus umum : W = c L
n
dimana : W = berat
L = panjang,
c & n = konstanta
Nilai c antara 1,2 - 4,0 umumnya antara 2,4 - 3,5 (Carlander
1969 )
Berat (gr)
Panjang (mm)
log W = log c + n log L
atau
Gambar 3. Hubungan panjang dan berat pada
ikan
Bila n = 3 maka pertumbuhan ikan tidak berubah bentuk jadi
pertambahan panjang ikan sebanding dengan pertambahan
beratnya maka pertumbuhan demikian disebut pertumbuhan
isometrik
Bila n lebih besar atau lebih kecil dari 3 dinamakan
pertumbuhan allometrik
Bila n kurang dari 3 maka ikan tersebut kurus, jadi
pertambahan panjang lebih cepat dari pertambahan berat.
(Allometrik negatif)
Bila lebih dari 3 maka ikan tersebut gemuk, jadi pertambahan
berat lebih cepat dari pertambahan panjang. (Allometrik
positif)
KETERANGAN :
Analisa pertumbuhan
Pengukur waktu yg baik terkait dengan pertumbuhan :
umur
Di daerah tropis masih sulit, selama ini hanya dilakukan
dengan metode tagging (pemberian benda) dan marking
(pemberian tanda)
Hubungan panjang dan
berat pada ikan
Faktor Kondisi (Indeks Ponderal)
Keadaan yang menyatakan
kemontokan ikan dengan angka
Faktor ini menunjukkan keadaan balik dari ikan yang
dilihat dari segi kapasitas fisik untuk survival dan
reproduksi. Dalam penggunaanya secara komersil,
kondisi ini memiliki arti kualitas dan kuantitas daging
ikan yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan atau
dimakan. Jadi kondisi disini berarti memberikan
keterangan secara biologis maupun komersial (Effendie,
1997).
Menurut Effendie (1997) bahwa besarnya faktor kondisi
tergantung pada banyak hal antara lain jumlah
organisme yang ada, kondisi organisme,
ketersediaanmakanan dan kondisi lingkungan perairan.
Semakin tinggi nilai faktor kondisi menunjukkan adanya
kecocokan antara ikan dengan lingkungannya.
Richter (2007) dan Blackwell et al., (2000)
menambahkan bahwa faktor kondisi dapat dihitung
untuk menilai kesehatan ikan secara umum,
produktivitas dan kondisi fisiologi dari populasi ikan.
Faktor kondisi tidak tetap sifatnya
Bergantung pada jumlah organisme yg ada, kondisi
organisme, ketersediaan makanan dan kondisi
lingkungan perairan
Faktor kondisi berhub dgn kondisi fisiologis
(perkembangan gonad dan ketersediaan makanan) dan
faktor ekstrinsik(ketersediaan makan dan kondisi
perairan)
Selain mengetahui kondisi ikan, faktor kondisi juga bisa
digunakan sebagai informasi kapan ikan akan memijah
Perhitungan faktor kondisi ini berkaitan dengan perhitungan analisis
hubungan panjang berat ikan yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk
perhitungan faktor kondisi digunakan rumus :
K(TI)= Faktor kondisi dalam panjang total
W = Berat rata-rata ikan dalam gram yang terdapat dalam suatu
kelas
L = Panjang rata – rata ikan dalam mm yang terdapat dalam
kelas tersebut.
*Kalau panjang dalam cm, maka harga 10
5