Perubahan Sosial pada Tren Flexing kekayaan dan FOMO di Sosial Media.pdf

adityabayupratama591 0 views 22 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 22
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22

About This Presentation

Presentasi ini membahas perubahan sosial di era digital melalui fenomena Flexing kekayaan dan FOMO. Tapi… di balik itu semua, ada perubahan sosial besar yang sering kita nggak sadari. Yuk, kenalan sama dunia Flexing & FOMO — di mana status sosial bisa dipamerkan lewat sosial media.


Slide Content

Budaya Flexing
& FOMO:
Cermin
Perubahan
Sosial
Sosiologi
Build With Proud By DIT / 2025
Digital Education

Point Of Materi
Pemahaman Perubahan Sosial
Budaya Flexing dan FOMO di Indonesia
Perubahan Sosial dalam Budaya Flexing &
Fomo di sosial media
Sosiologi
Digital Education

Pengertian
Perubahan
Sosial

“Perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku antar kelompok”.
-selo soemarjdan dalam soekanto (2017) -
Perubahan Sosial

Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan
perubahan yang terjadi pada struktur
dan fungsi masyarakat.
Struktur dan fungsi masyarakt
tersebut meliputi pola pikir, sikap,
perilaku, nilai, dan norma sosial
dalam tempo tertentu.
Perubahan sosial dapat didasari oleh
perkembangan teknologi,
pendidikan, globalisasi, maupun
interaksi antarbudaya.
Perubahan sosial juga dapat
mencakup nilai, norma sosial, pola
perilaku, lembaga sosial, dan
struktur sosial
pengertian

Macam - Macam
Perubahan Sosial

Perubahan Evolusi & Revolusi
Perubahan Revolusi
Perubahan ini terjadi pada waktu yang singkat
dengan perubahan yang besar. Hal ini biasanya
terjadi pada aspek teknologi, politik, dan
ideologi.
Perubahan Evolusi
Perubahan ini memakan waktu yang agak lama
dan mayoritas tidak didasari oleh masyarakat.
Perubahan yang terjadi dilakukan secara
bertahap tanpa merubah secara drastis.
Contohnya yakni revolusi industri di
Benua Eropa dan masa reformasi di
Indonesia pada tahun 1998
Contohnya yakni perkembangan
teknologi pendidikan, dan
meningkatnya kesetaraan gender di
dunia kerja.

Perubahan Progresif & Regresif
Perubahan Progresif
Progresif lebih mengarah kepada kemajuan
yang bersifat positif. Hal tersebut mencakup
peningkatan kualitas hidup, efisiensi, dan
kesejahteraan sosial.
Perubahan Regresif
Regresif lebih mengarah kepada kemunduran
atau hal yang berdampak negatif bagi
masyarakat. Lalu, muncul perilaku baru yang
dianggap menurunkan moral atau tatanan
sosial
Contohnya yakni digitalisasi layanan
publik seperti e-KTP dan QRIS sebagai
alat transaksi.
Contohnya yakni peningkatan perilaku
konsumtif, atau lunturnya nilai gotong
royong karena perubahan gaya hidup
individualistik.

Perubahan Kecil & Besar
Perubahan Kecil
Perubahan hanya dirasakan oleh kelompok
atau bidang tertentu saja, tidak memengaruhi
seluruh masyarakat.
Perubahan Besar
Mengubah struktur sosial masyarakat dengan
cakupan yang luas, dengan melibatkan banyak
aspek kehidupan.
Contohnya yakni perubahan tren
rambut, atau kebiasaan gaya
hidup nongkrong di coffe shop.
Contohnya yakni digitalisasi pola
ekonomi seperti kemunculan
online shop & kemunculan ojek
online.

Perubahan Direncanakan & Tidak direncanakan
Perubahan Direncanakan
Perubahan ini didesain oleh pihak tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu. Tindakan ini
biasanya dilakukan oleh pemerintah atau
lembaga sosial
Perubahan Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi
secara spontan, tanpa direncanakan. Hal ini
biasanya disebabkan oleh faktor eksternal atau
kejadian yang tidak terduga.
Contohnya yakni program Ibu Kota
Nusantara di Kalimantan Timur, atau
pelaksanaan program Makan Bergizi
Gratis (MBG).
Contohnya yakni pandemi COVID pada
tahun 2020 - 2022, atau tren kesehatan
mental khususnya isu psikologis di
kalangan Gen Z.

Perubahan Sosial
di Indonesia
(Budaya Flexing & FOMO)

Budaya Flexing
di IndonesiaBudaya flexing merupakan tindakan seseorang
yang memamerkan kekayaan, barang mewah,
gaya hidup glamor, atau status sosial media.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pengakuan,
perhatian, atau validasi sosial dari pihak lain di
sosial media.
Istilah ini mulai populer di platform sosial media
seperti instagram, tik tok, dan youtube.
sumber : Pinterest

“Contoh kasus flexing yang sering
ditemukan yakni memamerkan mobil,
busana branded, konten unboxing
barang mahal, dan kemunculan istilah
crazy rich bagi orang yang memiliki status
sosial dengan kekayaan yang
melimpah.”

Contoh Tindakan Flexing di
Indonesia
Pamer mobil atau motor mewah di media sosial.
Foto di depan rumah atau apartemen mewah.
Menunjukan jumlah uang rekening yang banyak dan isi
dompet dengan uant tunai yang banyak
Pura - pura terlihat kaya agar bisa pamer di sosial media.
Menggunakan caption berisi motivasi sukses, padahal
memiliki tujuan untuk memperkuat citra diri.
Membeli barang branded (KW) untuk mencari validasi
sosial.

Budaya FOMO
di Indonesia
FOMO merupakan singkatan dari Fear Of Missing
Out yang artinya rasa takut tertinggal tren,
momen, atau pengalaman yang dialami oleh
orang lain. Khususnya yang diliat melalui sosial
media.
Fomo terjadi ketika seseorang merasa gelisah
atau takut tidak ikut dalam sesuatu yang dianggap
menyenangkan atau penting oleh orang lain.
Sumber : Pinterest

“FOMO menimbulkan rasa gelisah atau
takut ketinggalan tren yang sedang
berjalan. Media sosial dan budaya social
comparasion semakin meningkatkan
rasa FOMO berkembang pada kalangan
masyarakat. Terutama untuk pencitraan
agar tidak tertinggal dari kelompok
sosial”

Contoh Budaya FOMO di
Indonesia
Seseorang membeli produk mahal , karena banyak influencer
atau teman di sosial media sosial yang punya
Takut dibilang “nggak gaul” karena belum punya iPhone seri
terbaru
Rela ngutang demi bisa “pamer travelling” atau “healing”
seperti yang dilakukan oleh influencer.
Ikut belum saham, kripto, atau ikut bisnis online tanpa
paham risikonya - karena takut ketinggalan peluangan yang
viral.

Perubahan Sosial
Pada Tren Flexing dan
Fomo atas kekayaan.

Perubahan Sosial pada Tren Flexing dan FOMO di
Indonesia Fenomena flexing atau berpura-pura kaya
muncul dari perpaduan antara budaya FOMO dan
konsumtif digital.
Banyak orang menampilkan gaya hidup mewah untuk
mendapatkan validasi sosial, meski kondisi ekonominya
berbeda. Hal ini menunjukkan pergeseran nilai
masyarakat modern yang lebih menilai tampilan
daripada substansi.

Fenomena flexing dan FOMO
mencerminkan perubahan struktur
sosial masyarakat modern.
Nilai, status, dan identitas kini
dibentuk melalui ruang digital,
sehingga gaya hidup masyarakat
Indonesia ikut berubah — terutama
dalam cara mereka membangun
identitas sosial.

Sekian,
Terima Kasih
Build with proud by DIT / 2025
Sosiologi, Perubahan Sosial, Tren Flexing, FOMO, Revolusi, Evolusi, Progesif,
Regresif, Perubahan Kecil, Perubahan Besar, Perubahan yang Direncanakan,
Perubahan yang tidak Direncanakan

Refrensi Bacaan
Refrensi Gambar
Pinterest
Soekanto, Soerjono. (2017). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi. (1964). Setangkai Bunga
Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.