PESISIRKU YANG INDAH TENGGELAM DALAM LAUTAN SAMPAH

putrahabibimaulana 131 views 6 slides Dec 03, 2024
Slide 1
Slide 1 of 6
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6

About This Presentation

pentingnya kesadaran masyarakat Kota Pasuruan dalam menjaga keindahan Pesisir Kota Pasuruan,Meskipun tantangan besar, masih ada harapan untuk menyelamatkan pesisir Kota Pasuruan dari ancaman sampah. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat membangun pesi...


Slide Content

PESISIRKU YANG INDAH
TENGGELAM DALAM LAUTAN SAMPAH
Di buat oleh:
Nama: Habibi Maulana Putra
Kelas/Absen: XI-4/15
SMA NEGERI 1 KOTA PASURUAN
Jl.Soekarno Hatta N0.40 Kota Pasuruan

Kota Pasuruan, dengan pesona sejarah dan budayanya yang kaya, menyimpan keindahan
tersembunyi di garis pesisirnya.Namun, di balik keindahan Laut dan beragam perahu Nelayan
yang bersandar, tersimpan luka yang menganga masalah sampah yang mencemari pesisir.
Bukan sekadar pemandangan yang tak sedap dipandang, sampah di pesisir Pasuruan
merupakan ancaman serius bagi lingkungan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.Sampah
yang ada di pesisir yang sulit terurai adalah sampah yang membutuhkan waktu sangat lama
untuk terdekomposisi secara alami. Jenis sampah ini biasanya terbuat dari bahan sintetis
yang tidak mudah diurai oleh mikroorganisme.Sehingga dapat mengganggu pertumbuhan
ikan yang nantinya buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi.Nelayan pun kesulitan dan bingung
dengan sebuah kondisi ini sampah yang berserakan sehingga membuat sampah tersangkut
pada baling baling Perahu miliknya.
Di sepanjang garis pantai Pasuruan, pemandangan sampah plastik, botol minuman, dan sisa
makanan berserakan di laut bukanlah hal yang asing. Aroma laut segar tergantikan oleh bau
menyengat sampah yang membusuk. Kejernihan air laut juga tak nampak,yang terlihat
adalah air yang keruh denga tumpukan sampah bagi biota laut terancam rusak akibat
tumpukan sampah dan zat kimia yang terlarut. Ikan-ikan kesulitan mencari makan dan tempat
berlindung, mengancam keberlangsungan hidup mereka.
Namun, siapa yang harus disalahkan? Mengapa sampah masih menumpuk di pesisir
Pasuruan? Jawabannya sederhana: kurangnya kesadaran masyarakat. Kebiasaan membuang

sampah sembarangan, baik di darat maupun di laut, masih menjadi pemandangan umum.
Kurangnya edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta
lemahnya penegakan hukum, membuat masalah ini semakin pelik.
Pemerintah, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan lingkungan, tidak bisa
tinggal diam. Mereka harus turun tangan untuk mengatasi masalah sampah di pesisir.
Salah satu aksi nyata yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pasuruan yakni mebuat
sebuah penghalang sampah yang diposisikan di sebelah pintu masuk Gapura Pelabuhan.yang
mana penangkal sampah ini bekerja sebagai dinding.Agar sampah yang sangat banyak setara
dengan 1 ukuran mobil pick-up itu dapat terhenti pada satu titik sehingga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dapat mudah untuk mengambil sampah yang telah
dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
Meskipun sudah diadakan sebuah alat penangkal.Masih saja ada beberapa oknum yang
membuang sampah di posisi bagian tengah sehingga mengharuskan Dinas PUPR mengambil
sampah menggunakan perahu Dinas.Kurangnya kesadaran Masyarakat Kota Pasuruan
sehingga membuat Lautan yang indah ini harus tenggelam dalam tumpukan Sampah.Sudah
seharusnya kita sebagai umat Manusia saling mengingatkan.Mengadakan sebuah kegiatan
Sosialisasi dan Edukasi tentang kebersihan agar Masyarakat dapat mengetahui betapa
pentingnya kita menjaga keindahan Laut Pesisir Kota Pasuruan.

Pencemaran sampah juga menimbulkan sebuah konflik sosial.Masyarakat yang tinggal di
daerah pesisir mungkin mersa dirugikan oleh pencemaran sampah,sementara oknum yang
tidak bertanggung jawab telah membuang sampah di laut dengan senak hatinya.Ketegangan
dan perselisihan pun muncul,mengancam stabilitas sosial di wilayah pesisir. Situasi ini tidak
hanya mengurangi kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mengancam keberlanjutan
lingkungan. Sampah plastik yang mencemari laut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem
laut, seperti kebersihan laut dan habitat ikan. Keanekaragaman hayati pun terancam, dan
keseimbangan ekosistem laut terganggu.Masalah sampah di pesisir bukan hanya tanggung
jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan sampah menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini.Kampanye edukasi
dan sosialisasi tentang cara membuang sampah dengan benar, memilah sampah, dan
memanfaatkan kembali sampah perlu digalakkan. Peningkatan infrastruktur pengelolaan
sampah, seperti membangun TPA yang memadai, menyediakan tempat sampah yang cukup
di area pesisir, dan memperbaiki sistem pengumpulan sampah, juga sangat penting.
Dampak sosial dari sampah di pesisir tidak kalah seriusnya dengan dampak ekonomi.
Berikut beberapa uraiannya:
1. Masalah Kesehatan Masyarakat: Sampah yang membusuk menjadi tempat berkembang
biaknya bakteri dan virus penyebab penyakit. Masyarakat yang tinggal di sekitar pantai
berisiko terkena penyakit diare, kolera, tifus, dan penyakit lainnya. Hal ini dapat
menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan kematian, serta menurunkan kualitas
kesehatan masyarakat.
2. Konflik Sosial: Masalah sampah seringkali memicu konflik sosial antara masyarakat,
pemerintah, dan pelaku usaha. Masyarakat mungkin merasa dirugikan oleh pencemaran
sampah, sementara pemerintah dan pelaku usaha mungkin belum mampu mengatasi masalah
ini secara efektif. Konflik ini dapat mengganggu kerukunan dan stabilitas sosial di
masyarakat.
3. Penurunan Kualitas Hidup: Kehidupan masyarakat di daerah pesisir yang tercemar
sampah akan terganggu oleh bau busuk, pemandangan yang tidak sedap, dan risiko penyakit.
Hal ini dapat menyebabkan stres, depresi, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

4. Kerusakan Nilai Budaya dan Tradisi: Banyak masyarakat pesisir memiliki budaya dan
tradisi yang erat kaitannya dengan laut. Pencemaran sampah dapat merusak nilai budaya dan
tradisi ini, serta mengancam kelangsungan hidup masyarakat adat yang bergantung pada
sumber daya laut.
5. Kehilangan Mata Pencaharian: Penurunan hasil perikanan dan pariwisata akibat
pencemaran sampah dapat menyebabkan kehilangan mata pencaharian bagi banyak
masyarakat pesisir. Hal ini dapat meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan, serta
memicu migrasi penduduk ke daerah lain.
7. Kehilangan Akses terhadap Sumber Daya Alam: Pencemaran sampah dapat membatasi
akses masyarakat terhadap sumber daya alam di pesisir, seperti air bersih dan hasil laut. Hal
ini dapat memperparah kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial.
Masalah sampah di pesisir Kota Pasuruan, meskipun tampak pelik, bukanlah sesuatu yang tak
teratasi. Bukti nyata dari tumpukan sampah yang mencemari sungai dan mengancam
ekosistem laut, serta dampaknya pada ekonomi dan kesehatan masyarakat, seharusnya
menjadi panggilan bagi kita semua untuk bertindak. Tidak cukup hanya dengan
menyalahkan kurangnya kesadaran masyarakat atau lemahnya penegakan hukum. Perlu
adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk
menciptakan solusi berkelanjutan. Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur pengelolaan
sampah, memperkuat penegakan hukum, dan menjalankan program edukasi yang
komprehensif. Masyarakat harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih pantai,
mengurangi penggunaan plastik, dan membuang sampah pada tempatnya. Sektor swasta
dapat berkontribusi dengan mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang inovatif dan
mendukung program-program lingkungan. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, kita
dapat mengembalikan keindahan dan kelestarian pesisir Kota Pasuruan, mengubahnya dari
“luka” menjadi “surga” yang lestari bagi generasi mendatang. Perubahan dimulai dari diri
kita sendiri, dari tindakan kecil yang konsisten, menuju dampak besar yang menyelamatkan
lingkungan.

Sumber:
1.https://radarbromo.jawapos.com/pasuruan/1001592356/duh-pelabuhan-pasuruan-dipenuhi-
sampah
2.https://radarbromo.jawapos.com/pasuruan/1001628395/sehari-bisa-angkut-satu-pikap-sampah-
di-pelabuhan-pasuruan
Tags