Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045 | 34
Ekspor minyak kelapa Indonesia berdasarkan volume menunjukkan fluktuasi,
namun secara keseluruhan kinerjanya menunjukkan tren yang positif.
10
Hal ini
didorong oleh peningkatan konsumsi minyak kelapa baik di pasar domestik
maupun internasional, khususnya dari negara-negara seperti Uni Eropa, Amerika
Serikat, Tiongkok, dan Malaysia.
11
Pasar utama ekspor minyak kelapa Indonesia
meliputi Malaysia, Amerika Serikat, Tiongkok, Belanda, dan Korea Selatan, dengan
pangsa pasar mencapai 82,6 persen dari total ekspor minyak kelapa Indonesia.
Permintaan minyak kelapa dari Amerika Serikat dan Tiongkok menunjukkan tren
peningkatan dari tahun 2019 hingga 2022, meskipun terdapat penurunan pada
tahun 2020.
Pada tahun 2022, ekspor bungkil kopra dari Indonesia mencapai 317,8 ribu ton,
dengan 68,9 persen di antaranya diekspor ke Korea Selatan, India, dan Vietnam.
Tujuan utama ekspor desiccated coconut Indonesia adalah Singapura, Jerman,
dan Rusia dengan Singapura menerima 27,6 persen dari total ekspor desiccated
coconut Indonesia. Timur Tengah menjadi destinasi utama ekspor arang
tempurung kelapa Indonesia, dengan Irak, Arab Saudi, Lebanon, dan Turki
menyerap 61,9 persen dari total ekspor. Sementara itu, Vietnam menjadi tujuan
ekspor terbesar di luar wilayah Timur Tengah.
Minyak kelapa, santan, arang tempurung kelapa, desiccated coconut, dan nata de
coco merupakan produk turunan kelapa yang memiliki nilai ekspor terbesar dari
Indonesia (Gambar 1.19). Dari tahun 2018 hingga 2022, nilai ekspor minyak kelapa
mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 13,1 persen. Nilai ekspor santan
Indonesia menunjukkan tren peningkatan dari tahun 2018 hingga 2022, dengan
rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 13 persen , meskipun terjadi penurunan
sebesar 7,5 persen pada tahun 2019. Peningkatan nilai ekspor ini sejalan dengan
pertumbuhan volume ekspor santan, yang juga meningkat selama periode
tersebut dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 14,9 persen. Sementara
itu ekspor arang tempurung kelapa dan kelapa parut kering menunjukkan
fluktuasi nilai dari tahun 2018 hingga 2022, dengan penurunan signifikan terjadi
pada tahun 2019, yakni masing-masing sebesar 6,8 persen dan 37,1 persen. Nata de
coco mengalami peningkatan nilai ekspor yang cukup signifikan dengan
pertumbuhan sekitar tiga kali lipat dalam periode 2020 hingga 2022.
10
Anggrasari, H., Sari, A. K., & Arminda, F. R. (2023). The Indonesian Coconut Oil Export
Opportunities with Main Trade Partner Countries in the International Market. Buletin
Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, 25(1), 44-55
11
Purba, H. J., Hestina, J., Yusuf, E. S., Azahari, D. H., Dabukke, F. B., & Darwis, V. (2021,
November). Export performance and competitiveness of Indonesian coconut oil and
desiccated coconut. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 892,
No. 1, p. 012072). IOP Publishing.