Rasio , Proporsi , Persen dan Analisis Demensional Rina Saputri , M.Farm ., Apt Pharmacy, Health Faculty Sari Mulia University PHARMACEUTICAL CALCULATION
Visi dan Misi Universitas Sari Mulia Visi “ Menjadi Universitas Terkemuka Dalam Mengembangkan Nilai Potensi Kekayaan Lokal Untuk Menghasilkan Lulusan Yang Berkarakter Unggul Dan Berdaya Saing Di Tingkat Wilayah, Nasional, Dan Internasional Tahun 2030” Misi Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dan berkesinambungan melalui pendekatan pendidikan lintas profesi . Meningkatkan kualitas dan mengembangkan penelitian budaya dan kekayaan hayati lokal . Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan kerjasama lintas profesi . Menjalin kemitraan yang intensif untuk menunjang terwujudnya penyelengaraan tridharma perguruan tinggi dan luaran yang unggul .
Visi dan Misi Fakultas Kesehatan Visi “ Menjadi fakultas kesehatan yang unggul dalam Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni (IPTEKS) dengan mengembangkan potensi kearifan lokal untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter , inovatif dan kreatif ditingkat wilayah , nasional dan internasional tahun 2030” Misi Menyelenggarakan Pendidikan Yang Berkualitas Dengan Mengedepankan Interprofessional Education (IPE) Untuk Menghasilkan Sumber Daya Manusia Yang Kompeten Dan Berdaya Saing Di B idang Kesehatan Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Publikasi Ilmiah Dengan Mengembangkan Potensi Kearifan Lokal Melalui Pendekatan Lintas Profesi ( Interprofesional Collaboration /IPC) Menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dengan Mengaplikasikan IPTEKS Melalui Pendekatan Kerjasama Lintas Profesi Menjalin Kerjasama Dengan Masyarakat , Institusi Pendidikan , Dan Pemerintah Di Tingkat Wilayah, Nasional, Maupun Internasional .
Visi dan Misi Prodi Farmasi Visi “ Menjadi program studi Farmasi yang unggul di tahun 2025 dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang kefarmasiaan dengan keunggunalan pada pharmaceutical care dan berjiwa enterpreneur ” Misi Menyelenggarakan pendidikan Farmasi yang rasional dan inovatif dengan berbasis bukti ilmiah yang berkarakter mandiri serta berjiwa enterpreneur . Mengembangkan penelitian di bidang Farmasi demi kemajuan ilmu Farmasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat terutama dalam pelayanan kefarmasian sebagai bentuk tanggung jawab sosial demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Mengembangkan kerjasama dalam negeri maupun luar negeri guna mendukung kegiatan tridharma perguruan tinggi .
Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang : Rasio Proporsi Persen Analisis Dimensional
Outline Rasio , proporsi , persen dan analisis demensional Definisi Contoh – contoh hitungan Implementasi dalam farmasi Latihan penguasaan kefarmasian I
Referensi Cucu Aisyah , 2006. Kalkulai Farmasi . Penerbit buku kedokteran ECG. Jakarta
Rasio dan Proporsi
Suatu rasio yg menggambarkan besar relatif kedua angkanya dapat dinyatakan sebagai pecahan umum Contoh ¼ = 1 : 4 Suatu Rasio dapat berupa angka abstrak atau dapat disertai satuan Contoh : Rasio 1 : 1000 dinyatakan 1 banding 1000 atau 1 bagian banding 1000 bagian Rasio 2g : 500g dinyatakan sebagai 2g banding 500g Rasio 3ml : 25ml dinyatakan sebagai 3ml banding 25ml Tidak dibaca sebagai suatu pecahan TETAPI dibaca “1 banding 4”
Dalam suatu rasio ada 2 faktor yaitu : Faktor pertama pembilang Faktor kedua penyebut Pembilang bisa lebih besar dari penyebut , atau sebaliknya Contoh : 1:5 atau 5:1 Nilai rasio ditentukan dgn membagi faktor pertama dgn faktor kedua . Satuan rasio harus sama jika nilainya dihitung untuk menentukan berapa kali lebih besar atau leboh kecil faktor pertama daripada faktor kedua . Jika rasio memiliki nilai yg sama setara (equivalent) dan proporsional satu sama lain
Jika rasio memiliki nilai yg sama setara (equivalent) dan proporsional satu sama lain Suatu proporsi dapat ditulis dalam salah satu diantara 3 bentuk berikut
Lanjutan .. Contoh : atau Berguna untuk memperkecil faktor suatu rasio dengan menggunakan pembagi yang umum Contoh : rasio 2:250 1:125
Lanjutan Contoh : Hasil ekstrem = 2 x 8 = 16 Hasil meannya = 4 x 4 = 16 Hal ini merupakan dasar penggunaan rasio dan proporsi dalam banyak perhitungan farmasetik Dalam proporsi apapun , jika 3 faktor diketahui faktor ke – 4 ( faktor yg tidak diketahui dapat dihitung )
Lanjutan Pola tradisional untuk membentuk proporsi menempatkan faktor yg tidak diketahu ( disebut “x”) pada pecahan kedua . Contoh : 100.x = 5.60 100x = 300 X = 3
Lanjutan TITIK KUNCI Suatu proporsi yg valid didasarkan pada kesetaraan dua rasio Jika faktor atau satuan berkaitan dgn kuantitas satu rasio faktor – faktor atau satuan yg identik harus dihubungkan dengan rasio proporsi yg kedua . Contoh : suatu rasio menyatakan bahwa 5g suatu komponen dalam 25 mL suatu sediaan , maka rasio proporsi yg kedua juga harus menghubungkan gram dengan mililiter . Ini disebut rasio campuran dalam suatu proporsi Prinsip : jika rasio dipandang sebagai angka abstrak angka mean atau angka ekstrem dapat bertukar tanpa merusak validitas persamaan . atau sebagai
Implementasi dalam farmasi
Contoh Soal Rasio Tunggal Dosis parasetamol pada Tn. X adalah 500 mg dalam sekali pemakaian , sedangkan dosis untuk anak Y adalah 100 mg. Berapa rasio pada kasus tersebut ? Jawab : 100 mg dibandingkan dengan 500 mg 100 : 500 1 : 5
Contoh soal Rasio atau Proporsi setara Jika tiga tablet mengandung 975 mg aspirin, berapa mg aspirin yang terkandung dalam 12 tablet? Jawab : Soal di atas dapat dibaca sebagai berikut : Proporsi “3 tablet adalah 975 mg maka 12 tablet adalah x ( berapa ?) mg” Penyelesaian secara arimetika : 3 tablet. x = 975mg . 12tablet X = X = 3900 mg
Contoh soal Rasio atau Proporsi setara Dosis yang tersedia: 100 mg/ml Dosis yang diminta dokter: 50 mg Berapa ml yang harus diberikan kepada pasien ? Jawab : Penyelesaian secara arimetika : 100mg x = 1ml . 50mg X = X = 0,5 ml
Contoh soal Rasio atau Proporsi setara Jika suatu vitamin pediatrik mengandung 1500 unit vitamin A per mililiter larutan , berapa unit vitamin A yang akan diberikan pada seorang anak yang diberi dua tetes larutan dengan menggunakan penetes yang dikalibrasi untuk menghantarkan 20 tetes per mL larutan ? Jawab 20tetes. X = 2 tetes . 1 ml X = X=0,1 ml Maka : 1ml . X = 1500 unit . 0,1 ml X = X= 150 unit
Latihan Jika suatu sirup obat batuk mengandung 2 mg bromfeniramin maleat dalam setiap dosis 5 ml, berapa miligram obat yang terkandung dalam 120 ml wadah sirup tersebut ? Jika suatu eleksir kalium klorida mengandung 20 mEq ion kalium dalam setiap 15 ml eliksir , berapa ml yang akan menghasilkan 25 mEq ion kalium untuk pasien ? Jika suatu syiringe mengandung 5 mg obat dalam setiap 10 ml larutan , berapa mg obat yang akan diberikan jika 4 ml larutan disuntikan ?
Latihan Jika Parasetamol drop mengandung 125 mg parasetamol per mililiter larutan , berapa mg parasetamol yang akan diberikan pada seorang anak yang diberi 5 tetes larutan dengan menggunakan penetes yang dikalibrasi untuk menghantarkan 20 tetes per mL larutan ?
Latihan 6. Diketahui Furosemide 10 mg/ml (Ampul 2 ml) Dosis yang tersedia: 10 mg/ml Dosis yang diminta dokter: 20 mg Berapa ml yang akan diberikan kepada pasien ?
7. Diketahu ceftriaxone serbuk injeksi 1 gram dalam 10 ml Dosis yang diminta dokter: 500 mg untuk injeksi intravena Berapa ml yag diberika kepada pasien ?