Nama Umum : Kutu Parasit / Kutu Penggigit / Kutu Penghisap Phthiraptera berasal dari bahasa Yunani “ phthir ” yang berarti kutu dan “aptera” yang berarti tidak bersayap. (kutu tak bersayap). Phthiraptera adalah serangga ektoparasit dengan karakteristik yang tidak memiliki sayap, bentuk tubuh pipih dorsal ventral, bagian mulut disesuaikan untuk menusuk-menghisap/mengunyah, memiliki tiga pasang kaki yang kokoh disesuaikan untuk merayap memegangi rambut pada inangnya. Sebagai ektoparasit pada manusia dan hewan yang hanya dapat berada pada permukaan kulit.
Pediculus humanus capitis Pediculus humanus capitis adalah serangga parasit yang habitatnya di kepala manusia yang hidup dengan cara mengisap darah manusia. Parasit ini bersifat ektoparasit yaitu parasit yang hidup diluar tubuh hospes . Pediculus humanus capitis dapat menginfeksi secara cepat dengan kontak langsung ataupun tidak langsung. Kutu ini bergerak dengan cara merayap, tidak bisa loncat atau terbang. Nama lain Pediculus humanus capitis adalah kutu kepala dan head louse. Penyebaran berlangsung dengan cepat pada lingkungan yang padat penduduk dan kurang baik. Kutu ini dapat menyebabkan infeksi pediculosis. Taksonomi Pediculus humanus capitis: Kingdom : Animalia Filum : Euarthropoda Kelas : Insecta Ordo : Phthiraptera / Anoplura Famili : Pediculidae Genus : Pediculus Spesies : Pediculus humanus Subspesies : Pediculus humanus capitis
Siklus Hidup Pediculus humanus capitis Kutu betina meletakkan telur pada pangkal rambut, telur ini sulit dilihat dan sering dikira ketombe → telur menetas menjadi nimfa dalam waktu 6 – 9 hari → nimfa menjadi dewasa setelah melalui 3 stadium dalam waktu 7 hari → kutu dewasa dapat hidup hingga 30 hari, tanpa mengisap darah kutu akan mati dalam 1 – 2 hari
Morfologi Pediculus humanus capitis Ciri-ciri Pediculus humanus capitis : Bentuk pipih dorsoventral, berukuran 2 – 3 mm, berwarna abu-abu Tubuh dibagi menjadi 3 bagian antara lain : chepalus , thorax, dan abdomen Pada bagian chepalus atau kepala terdapat 1 pasang antena terdiri dari 5 ruas besar, 1 pasang mata, dan 1 alat tusuk atau proboscis Pada bagian thorax atau dada ada 3 pasang kaki yang terletak pada prothorax 1 pasang, mesothorax 1 pasang, dan metathorax 1 pasang, tidak mempunyai sayap, otot thorax tidak kelihatan jelas Pada bagian abdomen atau perut ada 9 ruas abdomen, terdapat lubang pernapasan atau spirakel yang terlihat jelas Alat kelamin jantan berbentuk seperti ujung tombak disebut aedeagus dan Alat kelamin betina berbentuk seperti huruf V terbalik disebut porus genitalis atau lubang kelamin.
Jantan dan Betina
Telur Pediculus humanus capitis Telur berukuran 0.8 mm x 0.3 mm Berwarna putih atau kuning, dan memiliki perekat yang digunakan untuk menempel kuat pada helai rambut. Pediculus humanus capitis biasa meletakkan telur pada rambut kurang dari 5 mm dari kulit kepala, sehingga seiring bertumbuhnya rambut kepala, telur yang semakin matang akan terletak lebih jauh dari pangkal rambut.
Gejala Klinis Pediculosis Kebanyakan tidak menunjukkan gejala, gigitan kutu dapat menimbulkan iritasi pada kulit yang disebabkan oleh air liur kutu yang dikeluarkan pada waktu mengisap darah penderita. Iritasi kulit ini dapat bertahan selama beberapa hari. Ciri khas terjadinya gigitan kutu adalah terbentuknya papula (benjolan kulit) yang berwarna merah disertai dengan gatal-gatal, kulit akan membengkak disertai dengan pembentukan cairan. Infestasi yang terus menerus akan menyebabkan kulit menjadi keras dan mengalami pigmentasi. Kelainan ini dikenal sebagai morbus errorum atau vagabond’s disease. Jika penderita menggaruk kulit bekas gigitan kutu dapat terjadi infeksi sekunder yang dapat mengakibatkan pustula , krusta , dan proses penanahan . Penderita juga dapat mengalami gangguan tidur dan depresi mental.
Diagnosis, Pencegahan, dan Pengobatan Diagnosis pediculosis ditegakkan apabila terdapat gatal-gatal dengan bekas garukan dan dipastikan jika ditemukan nimfa atau kutu dewasa di kulit kepala atau rambut seseorang. Pencegahan Pediculosis akibat infeksi Pediculus humanus capitis : Kutu kepala menyebar paling umum melalui kontak langsung (dari rambut ke rambut), infeksi jarang menyebar dengan berbagi pakaian atau barang-barang yang telah dirayapi kutu kepala atau kutu kepala yang menempel pada rambut rontok. Risiko terserang kutu yang jatuh ke karpet atau furnitur sangat kecil. Kutu kepala bertahan hidup kurang dari 1-2 hari jika jatuh dari seseorang dan tidak bisa makan; telur kutu tidak bisa menetas dan biasanya mati dalam waktu seminggu jika tidak disimpan pada suhu yang sama dengan yang ditemukan di dekat kulit kepala.
Diagnosis, Pencegahan, dan Pengobatan Langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah dan mengendalikan penyebaran kutu kepala : Hindari kontak (rambut ke rambut) selama bermain dan kegiatan lainnya di rumah, sekolah, dan di tempat lain (kegiatan olahraga, taman bermain, pesta tidur, berkemah). Jangan berbagi pakaian seperti topi, syal, mantel, seragam olahraga, pita rambut, atau jepit rambut. Jangan berbagi sisir, sikat, atau handuk, sisir dapat direndam dalam air panas (setidaknya 55°C) selama 5-10 menit untuk mencegah penularan infeksi kutu kepala. Jangan berbaring di tempat tidur, sofa, bantal, karpet, atau boneka yang baru-baru ini kontak dengan orang yang terinfeksi. Cuci pakaian, seprai, dan barang-barang lain yang digunakan orang yang terinfeksi menggunakan air panas (setidaknya 55°C). Pakaian dan barang-barang yang tidak bisa dicuci bisa dibersihkan dan disegel dalam kantong plastik dan disimpan selama 2 minggu. Jangan gunakan semprotan fumigan, semprotan ini tidak perlukan untuk mengendalikan kutu kepala dan dapat menjadi racun jika dihirup atau diserap melalui kulit.
Diagnosis, Pencegahan, dan Pengobatan Pengobatan Pediculosis bertujuan untuk membunuh telur, nimfa dan kutu dewasa. Pengobatan diantaranya dengan menggunakan sisir serit, mencari dan membunuh kutu satu persatu dengan menggunakan tangan. Selama ini cara praktis yang digunakan oleh masyarakat untuk membunuh kutu adalah dengan obat kimia diantaranya : peditox , shampo Lidane 1%, salep lindane (BHC 10%). Tapi semua obat kimia mempunyai keterbatasan dalam penggunaannya, setiap obat yang dipakai perlu pengulangan pengobatan untuk membunuh semua kutu yang ada di rambut. Penggunaan obat k imia yang melebihi dosis mengakibatkan kutu Pediculus humanus capitis rentan . Selama ini ada beberapa bentuk pengobatan yang umum digunakan yaitu dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di rumah seperti mayones, minyak zaitun, margarin, gel rambut, dan lainnya pada rambut dan kulit kepala yang dibiarkan selama 1 hari. Hal ini dikatakan dapat menutup jalan spirakel kutu dan menyebabkan penurunan respirasi dari kutu tersebut. Alternatif pengobatan Pediculosis capitis yang berbahan dasar alami diantaranya adalah menggunakan bawang merah, campuran jeruk nipis dan minyak kayu putih, dengan minyak kelapa, cuka putih, jus lemon.
Pediculosis
TERIMA KASIH
Kutu kepiting atau kutu kemaluan ( Pthirus pubis ) adalah serangga yang merupakan ektoparasit obligat manusia , yang hanya memakan darah dan ditemukan di rambut kemaluan seseorang . Meski kutu tidak bisa melompat, namun kutu juga bisa hidup di area tubuh lain yang ditumbuhi rambut kasar, seperti area perianal , seluruh tubuh (pada pria), dan bulu mata (pada anak-anak). Domain: Eukariota Kerajaan: Hewan Divisi: Arthropoda Kelas: Serangga Memesan: Psocodea Keluarga: Pthiridae Marga: Pthirus Jenis: P.pubis Nama binomial Pthirus pubis Sinonim Pediculus pubis Linnaeus, 1758 Phthirus pubis Leach , 1817 [1]
Morfologi Pthirus pubis dewasa memiliki panjang sekitar 1,3–2 mm (sedikit lebih kecil dari kutu badan dan kutu kepala ), dan dapat dibedakan dari spesies lainnya melalui tubuhnya yang hampir bulat. Ciri pembeda lainnya adalah pasangan kaki kutu kepiting yang kedua dan ketiga jauh lebih tebal dibandingkan kaki depan dan mempunyai cakar yang besar.
Dewasa Jantan dan Betina
Siklus Hidup Telur kutu kepiting biasanya diletakkan pada bulu-bulu kasar di daerah genital dan perianal tubuh manusia. Betina bertelur sekitar tiga butir sehari. Telur membutuhkan waktu 6–8 hari untuk menetas, dan terdapat tiga tahap nimfa yang bersama-sama memerlukan waktu 10–17 hari sebelum dewasa berkembang, sehingga total siklus hidup dari telur hingga dewasa adalah 16–25 hari. Orang dewasa hidup hingga 30 hari. Kutu kepiting hanya memakan darah, dan memakan darah 4–5 kali sehari. Di luar inangnya, mereka dapat bertahan hidup selama 24-48 jam. Kutu kepiting ditularkan dari orang ke orang paling sering melalui kontak seksual, meskipun benda ( sprei , pakaian) mungkin memainkan peran kecil dalam penularannya.
Gejala Klinis Pruritus (Rasa gatal ) , biasanya di daerah rambut kemaluan, akibat hipersensitivitas terhadap air liur kutu, yang dapat menjadi lebih kuat dalam dua minggu atau lebih setelah infestasi awal. Bercak darah di celana dalam. Bintik-bintik putih kecil pada rambut kemaluan yang sulit dihilangkan. Bintik-bintik kebiruan pucat di paha, bokong, dan perut bagian bawah. Demam ringan dan merasa lemas. Prevalensi Pthirus pubis di seluruh dunia saat ini diperkirakan mencapai 2% dari populasi manusia, namun angka akuratnya sulit diukur karena infestasi nya tidak dianggap sebagai kondisi yang dapat dilaporkan oleh banyak otoritas kesehatan, dan banyak kasus yang ditangani sendiri atau ditangani secara diam-diam oleh dokter. Ada dugaan bahwa peningkatan persentase orang yang mencukur bulu kemaluannya , terutama pada wanita, telah menyebabkan berkurangnya populasi kutu kepiting di beberapa belahan dunia. Pthirus pubis menempel pada bulu kemaluan yang lebih tebal dibandingkan bulu tubuh lainnya karena cakarnya disesuaikan dengan diameter tertentu bulu kemaluan dan bulu tebal tubuh lainnya. Infestasi ( pthiriasis ) biasanya menyebar melalui hubungan seksual dan paling sering terjadi pada orang dewasa. D itemukan di seluruh dunia dan terjadi pada semua ras dan kelompok etnis serta pada semua tingkat sosial ekonomi . Kadang-kadang penyakit ini juga ditularkan melalui kontak pribadi yang dekat atau kontak dengan barang-barang seperti pakaian, sprei , dan handuk yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi.