www.ut.ac.id
Pembelajaran
PKn di SD
Modul 3 dan 4
Kelompok 1
1.Maya Sartika
2.Siti Arafah
3. Nuraida
4. Siti Maria
www.ut.ac.id
MODUL 3
GAMBARAN UMUM DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SERTA MATA PELAJARAN
LAINNYA DI SD.
A.LATAR BELAKANG MASALAH.
Pembaruan dan inovasi dalam Pendidikan Kewarganegaraan (pendidikan kewarganegaraan) serta
keterkaitan dan aplikasinya menjadi sebuah pembelajaran yang kreatif, produktif yang
bersifat kooperatif dan kolaboratif, menurut konsep pembelajaran terpadu melalui pelatihan
dan pengkajian yang berwawasan demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
www.ut.ac.id
TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan
kemampuan-kemampuan sebagai berikut.
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
www.ut.ac.id
HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BIDANG STUDI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Hakikat Pendidikan Kewarganegara adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan
suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian, selain pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral Pancasila para mahasiswa PGSD
diharapkan pula memiliki keterampilan di dalam mengorganisir dan mengembangkan
materi Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan untuk dapat diajarkan di SD kelak. itu
juga berarti para mahasiswa selain memperoleh pengetahuan, mengembangkan sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral Pancasila juga diharapkan dapat
mengajarkannya dalam tingkat SD agar para siswa SD dapat mengetahui dan menghayati
serta mengamalkan pengetahuan, sikap, dan perilaku tersebut menurut tingkat kematangan
siswa SD .
www.ut.ac.id
KETERKAITAN ANTARA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN IPS
SERTA BAGAIMANA KETERKAITAN ITU TERJADI .
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya
memiliki keterkaitan dengan Bidang Studi lainnya khususnya dengan IPS. Dikatakan
demikian karena sebelum menjadi Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut
Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(sebagai upaya mewujudkan pesan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989
khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah
bagian dari Bidang Studi IPS. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah pengajaran
yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan hal-hal yang
menyangkut warga negara serta pemerintahan menurut versi Kurikulum Tahun 1975 dan
Kurikulum Tahun 1984
www.ut.ac.id
KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU
Konsep pembelajaran terpadu bukanlah hal yang baru khususnya dalam kurikulum
sekolah di Indonesia. Konsep tersebut telah dikenal paling tidak dalam bentuk
sederhana seperti yang dianjurkan dalam kurikulum tahun 1968 dengan pendekatan
korelasi Contoh korelasi dalam kurikulum tahun 1968 adalah menghubungkan dua
atau lebih mata pelajaran saat menjelaskan suatu mata pelajaran. Misalnya, saat
menjelaskan tentang konsep geografi maka pada saat itu pula penjelasan konsep
geografi tersebut dihubungkan dengan konsep mata pelajaran lainnya, misalnya
dengan konsep mata pelajaran sejarah ataupun ekonomi. Korelasi memang
bukanlah konsep seperti yang dimaksud oleh konsep pendekatan pembelajaran
terpadu, namun kemampuan menggunakan konsep korelasi dalam pembelajaran
dapat merupakan permulaan yang baik untuk mampu melaksanakan program
pembelajaran terpadu.
www.ut.ac.id
Tujuan dari pendekatan ini tidak lain adalah agar pengajaran yang
disampaikan dapat lebih menarik bagi siswa menumbuhkan
kreativitas mengajar guru, bahkan dapat menumbuhkan kerja sama
antara siswa, juga antara guru dengan siswa sehingga dengan
demikian siswa dapat mempelajari fakta-fakta dalam konteks yang
bermakna serta dapat belajar lebih utuh dan bermakna melalui
kegiatan-kegiatan yang lebih nyata dan konkret. Dalam menggunakan
pendekatan pembelajaran terpadu berbagai media dapat digunakan
agar konsep keterpaduan dalam pembelajaran dapat dilaksanakan
dengan baik antara lain melalui tema, topik, dan masalah.
www.ut.ac.id
MODUL 4
KONSEP DAN PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL
KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN NASIONAL
1.Perbedaan Fisik atau Ras
2.Perbedaan Suku Bangsa
3.Perbedaan Agama
4.Perbedaan Jenis Kelamin
Secara vertikal dengan menunjukkan adanya tingkatan. Hal ini ditunjukkan dengan kualitas yang
berbeda di antara individu. Misalnya, dengan adanya urutan/tingkat pendidikan SD, SMP,
SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Hal itu pun mengakibatkan perbedaan pendapatan. Secara
singkat ditunjukkan dengan tingkatan pendidikan/gelar yang disandang, kemampuan ekonomi,
jabatan, pangkat, dan ada pula yang mendasarkan pada keturunan darah
www.ut.ac.id
KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN
UNSUR KEBANGSAAN DAN KEPRIBADIAN NASIONAL.
1.Kebudayaan Daerah sebagai Unsur Kebudayaan Nasional
2.Pengenalan Keanekaragaman Budaya di Indonesia
3.Suku-suku Bangsa Indonesia
4.Budaya Daerah
5.Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional
www.ut.ac.id
BHINNEKA TUNGGAL IKA DAN INTEGRASI NASIONAL
Untuk mewujudkan suatu kesatuan nasional tersebut dikenal dengan istilah Integrasi
Nasional, yaitu suatu proses dan hasil kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa tahap;
akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. Integrasi nasional bisa terwujud apabila
berikut ini.
1. Setiap individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu
sama lain baik yang bersifat materi maupun non-materi.
2. Tercapainya suatu konsensus mengenai norma-norma dan nilai-
nilai sosial.
3.Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah.
www.ut.ac.id
LANDASAN HUKUM BHINNEKA TUNGGAL IKA
1. Pancasila sila ketiga: Persatuan Indonesia
2. Pembukaan UUD 1945 alinca kedua: "Dan perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
www.ut.ac.id
3. Batang Tubuh UUD 1945:
a. Pasal 1 ayat (1): "Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik
b. Pasal 32: "Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional".
c. Pasal 35: "Bendera negara Indonesia ialah Sang Merah Putih"
d. Pasal 36: "Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia
www.ut.ac.id
MISI BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBAL
Misi bangsa Indonesia di era global, antara lain sebagai berikut.
1.Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
2.Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
kehidupan dan berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
3.Menjamin kondisi aman, damai, tertib, dan ketenteraman masyarakat.
www.ut.ac.id
Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan
PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA
Nasionalisme berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa.
Nasionalisme dapat dipandang sebagai suatu paham rasa kebangsaan atau
kesadaran sebagai bangsa yang didasarkan pada adanya rasa cinta kepada tanah
air untuk mempertahankan, mengabdikan identitas, dan integrasi kekuatan
bangsanya. Dalam perkembangannya terdapat dua pengertian nasionalisme.
Pertama, paham Nasionalisme yang didasarkan pada perpaduan politik,
ekonomi, sosial, dan budaya Kedua, paham nasionalisme yang didasarkan pada
faktor kemanusiaan. Joseph Ernest Renant (1823-1892) menganut aliran
nasionalisme yang didasarkan pada faktor kemanusiaan. Ia mengemukakan
bahwa munculnya suatu bangsa adalah karena faktor satu kelompok manusia
yang mau bersatu, dengan syarat persatuan itu adalah kehendak untuk bersatu.
Sebagai contoh, bangsa Swiss, yang berasal dari bermacam-macam suku
keturunan dan kebudayaan dapat menjadi satu negara.
www.ut.ac.id
MENUNJUKKAN SEMANGAT KEBANGSAAN
(NASIONALISME DAN PATRIOTISME)
1.Bangsa Indonesia Berpandangan
a.Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat
sesuatu merupakan dua unsur yang terikat menjadi suatu kebulatan.
b.Monopluralis, yaitu mengaku bahwa bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai unsur yang beraneka ragam walaupun demikian keseluruhan
unsur yang berbeda itu tetap merupakan satu kesatuan yang utuh, yaitu
bagian dari bangsa Indonesia.
c.Integralistik,kebersamaan,dan kekeluargaan
www.ut.ac.id
2. Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip
Wawasan Nusantara yang mengandung makna sebagai berikut.
a.Indonesia merupakan satu kesatuan politik.
b.Indonesia merupakan satu kesatuan sosial budaya.
c.Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi.
d.Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan
www.ut.ac.id
PAHAM YANG BERTENTANGAN DENGAN NASIONALISME
Suknisne, yaitu paham kecintaan yang berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha
memisahkan diri dari kehidupan suku-suku lain. Chauvinisme, yaitu rasa cinta tanah air yang
berlebihan dengan mengagung-agungkan bangsa sendiri, dan merendahkan bangsa lain.
Ekstremisme, yaitu tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha menggulingkan
pemerintah yang sah melalui cara-cara yang tidak konstitusional.
www.ut.ac.id
PATRIOTISME SEBAGAI WUJUD SIKAP DAN PERILAKU
KEBANGSAAN
Tujuan konsep patriotisme adalah menumbuhkan dan meningkatkan semangat
cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang akhirnya ikut
serta secara aktif dalam usaha mencapai tujuan pembangunan nasional melalui
berbagai kegiatan dalam pembangunan nasional. Fungsi konsep patriotisme
dalam kehidupa berbangsa dan bernegara adalah dapat menjadi dasar moral
dalam mempertahanka eksistensi bangsa dan negara, serta dalam mengisi
kemerdekaan
www.ut.ac.id
NILAI-NILAI SEMANGAT KEBANGSAAN
1.Nilai Persatuan
2.Nilai Kecintaan
3.Nilai Kebanggaan
4.Nilai Pengorbanan
5.Sikap dan Perilaku yang Merugikan Nilai-nilai
Nasionalisme
www.ut.ac.id
SIKAP TERBUKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
1.Kondisi yang Diperlukan untuk Sikap Terbuka dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Berikut ini kondisi yang diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
a.Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dan
moral untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, serta perbuatan yang
bertentangan dengan hukum dan hak asasi manusia.
b.Terwujudnya sila Persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga dari Panca sebagai
landasan untuk mempersatukan bangsa.
c.Terwujudnya penyelenggara negara yang mampu memahami dan mengelola
kemajemukan bangsa secara baik dan adil sehingga dapat terwujud toleransi kerukunan
sosial, kebersamaan, dan kesetaraan berbangsa.
www.ut.ac.id
SIKAP TERBUKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
2.Arah Kebijakan Nasional yang Transparan
Berikut ini konsep arah kebijakan nasional yang dapat dikembangkan untuk menuju
masyarakat adil dan makmur dengan pemerintahan yang transparan.
a.Menjadikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka memperkuat akhlak dan moral
penyelenggara negara dan masyarakat.
b.Menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka dengan membuka wacana
dan dialog terbuka di dalam masyarakat sehingga dapat menjawab tantangan sesuai dengan
visi Indonesia masa depan.
c.Meningkatkan kerukunan sosial antara pemeluk agama, suku, dan kelompok kelompok
masyarakat lainnya melalui dialog dan kerja sama dengan prinsip kebersamaan,
kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati.
www.ut.ac.id
KONSEP SERTA CINTA TANAH AIR DAN BELA NEGARA
A.Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air
1.Pengertian Cinta Tanah Air
2.Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
3.Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4.Nilai Persatuan Indonesia
5.Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
6.Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
www.ut.ac.id
Konsep dan Prinsip Bela Negara
Upaya untuk Usaha Pembelaan Negara Kesatuan RI
a.Kewajiban warga negara dalam membela negaranya.
b.Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara
c.Tindakan yang menunjukkan upaya membela negara
d.Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkungannya
SEKIAN dan TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA