POWER POIN MINI PROJECT FINAL EDIT FIX.pptx

dinimasloman 10 views 22 slides Sep 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 22
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22

About This Presentation

mini project


Slide Content

OPTIMALISASI KIE KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TONSEALAMA Laporan Mini Project PDKI 2025 Dr. Maryani Suronoto,M.Biomed

1 Nama Kandidat : Dr. Maryani Suronoto,M.Biomed 2 Pendamping : dr Henry. M. F. Palandeng,M.Sc , SpKKLP , SubSp.COPC 3 PIC : Dr. Trevino Pakasi , MS, PhD, Sp.KKLP , SubSp.FOMC 4 NPA PDKI : 71020516 5 Lokasi Pelaksanaan : Puskesmas Tonsea Lama 6 Periode Pelaksanaan : Maret 2025 – Mei 2025

LATAR BELAKANG 01 Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan global dan nasional, dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan terdapat 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun yang mengalami hipertensi di seluruh dunia, hipertensi mempengaruhi sekitar 1 dari 3 orang dewasa di seluruh dunia, dengan sebagian besar kasus terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah 02 ​ Berdasarkan data epidemiologi terbaru, prevalensi hipertensi di wilayah Puskesmas Tonsealama mencapai 3.056 jiwa ( 25,6%)   dari jumlah penduduk, dengan angka kepatuhan minum obat yang masih rendah 03 04 Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya kepatuhan pasien dalam minum obat meliputi kurangnya pemahaman pasien terhadap pentingnya terapi hipertensi, efek samping obat yang menyebabkan pasien berhenti atau mengurangi dosis sendiri, faktor ekonomi dan akses terhadap obat, serta minimnya edukasi kesehatan yang berkelanjutan di layanan primer

IDENTIFIKASI MASALAH Faktor penyebab tingginya kasus hipertensi yang tidak terkontrol Masih tingginya kasus hipertensi yang tidak terkontrol Intervensi apa yang dilakukan agar hipertensi bisa terkontrol

TUJUAN KEGIATAN Umum Khusus Manfaat Meningkatkan kepatuhan berobat pasien hipertensi melalui optimalisasi sistem KIE di layanan kesehatan primer 1. Menilai tingkat kepatuhan pasien hipertensi sebelum dan sesudah penerapan sistem KIE. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat. 2. Meningkatkan pemahaman pasien tentang pentingnya pengelolaan hipertensi secara berkelanjutan. Meningkatkan keterampilan komunikasi tenaga kesehatan dalam menyampaikan edukasi kepada pasien. 3. Mengevaluasi efektivitas strategi KIE terhadap tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat. Mengembangkan keterampilan dalam edukasi pasien dan komunikasi terapeutik yang efektif , yang merupakan inti dari pendekatan patient- centered care e Menyediakan strategi edukasi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi .

PELAKSANAAN MINI PROJECT Penelitian ini menggunakan Pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan yang di dasarkan pada beberapa prinsip utama dalam pelayanan kesehatan primer, yaitu: 1. Pendekatan Berbasis Bukti ( Evidence-Based Approach ) 2. Pengembangan Protokol Edukasi dan Monitoring Pasien 3. Pendekatan Teknologi dalam Monitoring Pasien 4. Pendekatan Komunitas dan Keterlibatan Stakeholder

Implementasi proyek ini terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut: 3. Evaluasi dan Tindak Lanjut a. Evaluasi Akhir b. Tindak Lanjut dan Rekomendasi 1. Persiapan dan Perencanaan A. Survei Awal B. Penyusunan Modul Edukasi dan Protokol Monitoring 2. Implementasi Program Sesi Edukasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE ) Monitoring dan Evaluasi Kepatuhan Pasien Kolaborasi dengan Kader Kesehatan dan Keluarga

LOKASI DAN WAKTU • Detail lokasi Puskesmas Tonsea Lama • Periode pelaksanaan Maret 2025-Mei 2025

POPULASI DAN KOLABORASI POPULASI Pasien hipertensi yang tidak terkontrol di wilayah puskesmas Tonsea Lama Pasien hipertensi yang memiliki riwayat ketidakpatuhan dalam konsumsi obat antihipertensi Pasien hipertensi yang terdaftar dan menjalani pengobatan di puskesmas tonsealama

KOLABORASI a. Melibatkan kader kesehatan dan keluarga pasien sebagai  peer supporter  untuk memberikan dukungan dalam mengingatkan pasien terkait kepatuhan minum obat. b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan di Puskesmas, termasuk dokter, perawat, dan apoteker, untuk memastikan keberlanjutan edukasi dan pemantauan pasien

年龄 随着年龄的升高患病率随着升高。 且发生冠心病的机率也增高,每增加 10 岁,患脑卒中增加 1-4 倍。 PELAKSANAAN 性别 男性多于女性 饮食 高盐饮食易引起高血压 饮酒 饮酒过量饮酒可引起顽固性高血压。 Bulan Kegiatan Utama Rincian Kegiatan Bulan 1 (Perencanaan dan Persiapan) Identifikasi masalah dan baseline assessment Survei awal, wawancara stakeholder, analisis data layanan kesehatan Penyusunan intervensi Desain program edukasi, pengembangan SOP, penyusunan materi intervensi Koordinasi dengan stakeholder Konsultasi dengan pembimbing, koordinasi dengan pimpinan FKTP/RS Bulan 2 (Implementasi dan Monitoring Awal) Pelaksanaan intervensi Monitoring awal Edukasi pasien, implementasi sistem baru Evaluasi kepatuhan pasien, efektivitas edukasi, umpan balik dari tenaga kesehatan   Bulan 3 (Evaluasi dan Keberlanjutan) Evaluasi dampak intervensi Pengukuran indikator keberhasilan, wawancara dengan stakeholder Penyempurnaan dan keberlanjutan program Penyusunan rekomendasi kebijakan, integrasi mini project ke sistem layanan kesehatan Penyusunan laporan akhir dan presentasi Laporan akhir dan presentasi

Timeline pelaksanaan mini project 01 02 03 04 05 缺少体力活动 脑力劳动都患病高于体力劳动者。 血脂高 胆固醇和低密度脂蛋白增高引起动脉粥样硬化,导致高血压。 超重肥胖 是脑卒中发病的独立因素。 糖尿病 的心血管疾病发病比血糖正常人的 10 倍以上。 遗传性 家族史中有心血管疾病病史可增加高血压的发病危险。 Aktivitas Tanggal Mulai Tanggal Selesai Penanggung Jawab Persiapan protokol klinis 1 Maret 2025 10 Maret 2025 Kandidat dan Fasilitator Implementasi di FKTP 11 Maret 2025 31 Maret 2025 Kandidat dan Tim Kesehatan Monitoring dan evaluasi 1 April 2025 30 April 2025 Kandidat dan Fasilitator

高血压 临床表现 PROFESSIONAL ECHNOLOGY SERVES HUMAN HEALTH No. Nama Pasien TD Sebelum Edukasi TD Sesudah Edukasi MMAS-8 Pre MMAS-8 Post 1. GW 140/80mmHg 120/80mmHg 5 7 2. KB 140/70mmHg 110/70mmHg 5 8 3. SM 150/80mmHg 120/80mmHg 4 7 4. FM 140/80mmHg 120/80mmHg 5 8 5. JR 140/80mmHg 120/80mmHg 4 7 6. NS 140/70mmHg 130/80mmHg 5 7 7. SAK 160/90mmHg 140/80mmHg 3 8 8. NT 160/90mmHg 130/80mmHg 5 8 9. SS 180/70mmHg 110/70mmHg 5 7 10. AB 140/80mmHg 120/80mmHg 4 7 11. HM 130/80mmHg 120/80mmHg 5 8 12. SH 140/80mmHg 120/80mmHg 4 6 13. SLS 140/80mmHg 120/80mmHg 5 6 14. AI 150/90mmHg 130/80mmHg 3 7 15. JRT 140/90mmHg 130/80mmHg 5 7 16. DR 150/100mmHg 130/80mmHg 3 8 17. AM 130/80mmHg 130/80mmHg 5 8 18. NW 130/80mmHg 130/80mmHg 5 7 19. RK 130/90mmHg 120/80mmHg 4 8 20. NN 120/80mmHg 120/80mmHg 5 8 Hasil Analisis Dari hasil pengumpulan data didapatkan sebagai berikut untuk variabel tekanan darah dan hasil penialaian MMAS-8

早期症状 病人有头晕头痛,口渴、乏力、心悸、心慌。逐渐发展有的病人有视力障碍、眼底充血,恶心、呕吐、多尿、夜尿、甚至血尿,蛋白尿, 晚期症状 可发展为心衰、肾衰、急性心肌梗死,动脉血栓形成等。       Test Statistics a   Tekanan Darah Pre Edukasi & Tekanan Darah Post Edukasi N 20 Exact Sig. (2-tailed) ,000 b a. McNemar Test b. Binomial distribution used. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil uji dengan menggunakan McNemar Test menunjukkan nilai p<0,05 hal ini menunjukkan adanya penurunan signifikan tekanan darah setelah mendapatkan KIE.

Test Statistics a   Skor MMAS 8 Post Edukasi - Skor MMAS 8 Pre Edukasi Exact Sig. (2-tailed) ,000 b a. Sign Test b. Binomial distribution used. Untuk Variabel selanjutnya dengan skala ordinal yaitu skor MMAS-8 diuji dengan Wilcoxon Signed Rank test dengan hasil uji statistik p<0,05, yaitu peningkatan yang signifikan .

PEMBAHASAN Hasil uji analisis yang telah diujikan menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil uji McNemar menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan secara statistik pada kategori tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi konseling dan edukasi, dengan nilai p < 0.05. Ini mengindikasikan bahwa terjadi pergeseran jumlah pasien dari kategori tekanan darah tidak terkontrol ke tekanan darah terkontrol setelah intervensi diberikan. Temuan ini mendukung bahwa pendekatan edukatif dan konseling dapat membantu pasien lebih memahami pentingnya pengelolaan hipertensi, sehingga mereka mampu mengadopsi gaya hidup sehat dan menjalankan pengobatan lebih konsisten. Intervensi ini juga memfasilitasi perubahan perilaku dalam pola makan, aktivitas fisik, dan pengelolaan stres yang berdampak langsung terhadap tekanan darah. Pada variabel lain juga diuji dengan analisis non parametrik memberikan hasil signifikan. Uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan bermakna dalam skor kepatuhan setelah intervensi, dengan nilai p < 0.05. Ini menandakan bahwa tingkat kepatuhan pasien terhadap minum obat meningkat secara signifikan setelah menerima konseling dan edukasi terkait pentingnya konsumsi obat antihipertensi secara teratur. Sementara itu, hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test yang digunakan untuk menganalisis perubahan skor kepatuhan minum obat juga menunjukkan hasil yang signifikan, dengan nilai p < 0.05. Hal ini memperkuat bahwa intervensi KIE tidak hanya berdampak pada pengetahuan, tetapi juga mampu mengubah sikap dan perilaku pasien dalam menjalani terapi farmakologis. Pasien menjadi lebih patuh dalam mengonsumsi obat sesuai dosis dan jadwal yang ditetapkan, serta tidak mudah menghentikan pengobatan secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis.  

DOKUMENTASI PELAKSANAAN MINI PROJECT PENGUKURAN TENSI SEBELUM EDUKASI

DOKUMENTASI PELAKSANAAN MINI PROJECT PELAKSANAAN EDUKASI

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa intervensi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah dan peningkatan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Hasil uji McNemar menunjukkan adanya perubahan bermakna pada status tekanan darah pasien sebelum dan sesudah KIE, sementara uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam skor kepatuhan minum obat setelah intervensi dilakukan. KIE terbukti efektif sebagai pendekatan non-farmakologis yang mampu meningkatkan pemahaman pasien terhadap penyakit hipertensi, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengobatan rutin, serta mendorong perilaku sehat yang berkelanjutan. KIE tidak hanya berperan dalam peningkatan pengetahuan, tetapi juga dalam membentuk sikap dan perilaku pasien yang lebih bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatannya

REKOMENDASI Bagi Tenaga kesehatan Disarankan agar KIE dijadikan bagian integral dalam pelayanan rutin kepada pasien hipertensi, baik di fasilitas pelayanan kesehatan primer maupun lanjutan. KIE sebaiknya dilakukan secara berkala, komunikatif, dan berbasis kebutuhan pasien, serta melibatkan keluarga sebagai pendukung utama kepatuhan terapi. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan Perlu disusun program edukasi terpadu mengenai hipertensi yang dapat dijalankan secara berkelanjutan dan terukur, serta didukung oleh media edukasi yang menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan konteks sosial budaya masyarakat Bagi Peneliti Selanjutnya Diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan jangka waktu intervensi yang lebih panjang untuk menilai dampak jangka panjang KIE terhadap kualitas hidup dan angka kejadian komplikasi hipertensi Bagi Pasien Diharapkan pasien dapat lebih aktif dan partisipatif dalam mencari informasi terkait penyakit hipertensi, serta menjadikan edukasi dan tenaga kesehatan sebagai pedoman dalam menjalani pengobatan dan menerpakan gaya hidu sehat secara konsisten.

DOKUMENTASI DENGAN PEMBIMBING

误区三 单纯依赖药物 不做综合治疗 TERIMA KASIH