CP Mata kuliah Mahasiswa Mampu mebuat video yang menarik dan memenuhi standar kebutuhan dasar dalam video editing Deskripsi Mata Kuliah Materi kuliah berisi pengajaran tentang dasar dasar dalam video editing seperti teori dasar video editing , dasar pengeditan video , macam format video , subtitle, title dan motion,pembuatan text karaoke, audio editing, motion tracking, stop motion, time remapping serta penerapannya dalam video dalam bentuk tugas mandiri. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Keterampilan Umum mahasiswa mampu melakukan editing video mahasiswa mengetahui cara dan mampu melakukan proses tambahan dalam video editing. Mengetahui tentang proses editing video mengetahui tentang proses peningkatan kualitas video mengetahui tentang proses distribusi hasil editing video Keterampilan Khusus Mampu melakukan proses tambahan video seperti teks karaoke mampu melakukan editing audio untuk kebutuhan video mampu membuat efek menarik untuk kebutuhan video
Video adalah teknologi capturing, recording, processing, transmitting, dan rekonstruksi gambar bergerak, umumnya menggunakan film selluloid, sinyal elektronis, atau media digital, dan untuk dinikmati / ditampilkan pada televisi, monitor, atau display lainnya Video
Film seluloid ,yang merupakan teknologi terlama dalam dunia video , dengan memanfaatkan media film roll yang dijalankan lewat proyektor
sinyal elektronis , sinyal elektronis, video disimpan dalam sinyal elektronis disebut VCR video casssete recorder , booming pada tahun 70-80an VCR menjadi salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah TV karena, untuk pertama kalinya, VCR memberi audience kendali atas apa yang dapat mereka tonton di perangkat TV mereka.
Digital video adalah tipe sistem perekaman video dan pendistribusiannya dengan menggunakan sinyal digital
Sebelum teknologi digital muncul dalam pembuatan sinema, sinema harus dibuat dengan pita seluloid yang harganya amat mahal. Pita seluloid 35 mm satu rollnya berharga empat juta dan hanya mampu merekam sepanjang empat menit. Berarti untuk membuat sinema berdurasi 100 menit dibutuhkan dana sekitar 25 juta rupiah. Itu hanya untuk merekam gambar dan belum untuk mengedit dan memperbanyak gambar. Oleh karena itu, video digital merupakan teknologi yang sangat murah. Teknologi ini dapat dijadikan alternatif untuk para pembuat film yang ingin berkarya dengan biaya seminim mungkin.
NTSC( national Televison Standard Comitte) digunakan pada Amerika utara dan Jepang.( 30 frame / second) PAL ( Phase Alternate Line) banyak digunakan pada asia eropa dan afrika selatan. ( 25 frame / second ) SECAM ( sequential Colour Avec Memoire ) digunakan di Perancis, timur tengah dan Afrika utara. ( 25 frame / second ) Format Video
Kenapa ada macam format video, Di Amerika Serikat, tenaga listrik dihasilkan pada 60 hertz. Sinyal di belakang format siaran NTSC diatur untuk mengirimkan 60 bidang per detik. Sebagian besar televisi menggunakan sistem interlaced, sehingga sinyal NTSC mengirimkan 30 baris gambar, diikuti oleh 30 baris bergantian lainnya. Pada dasarnya, itu menghasilkan 30 bingkai gambar lengkap yang muncul setiap detik. Di Eropa dan negara lain, tenaga listrik dihasilkan pada 50 hertz. Televisi yang menggunakan PAL sebagai format siaran hanya menghasilkan 25 frame gambar lengkap yang muncul setiap detik. Jadi format video ini dilatar belakangi oleh perangkat murni analog dengan tanpa proses digital , Sebagian besar TV LCD atau LED dapat mengambil berbagai format karena digital. NTSC dan PAL/SECAM adalah format analog yang harus sesuai dengan standar yang tepat untuk ditampilkan pada perangkat televisi analog. Standar HD telah menghilangkan masalah resolusi gambar yang bervariasi, dan TV digital telah menghilangkan masalah ketidakcocokan sinyal, jadi NTSC dan PAL merupakan teknologi masa lalu, tapi seandainya anda perlu memilih NTSC atau PAL , maka pilihlah PAL karena itu merupakan standar video di Indonesia
Frame rate adalah jumlah gambar yang direkam dalam 1 detik . Apabila sebuah gambar direkam dengan frame rate 30 frame/ detik (ex format ntsc ) maka kamera merekam gambar setiap 1/30 detik . Semakin tinggi frame rate semakin halus gerakan sebuah video Frame rate
Pada hari-hari awal bioskop, frame rate dari sebuah film bergantung pada seberapa cepat operator kamera memutar kamera. Frame rate tidak lagi diatur secara manual, tetapi pembuat film masih harus memahami pro dan kontra dari frame rate yang berbeda, karena menghasilkan berbagai tingkat detail dan realisme.
Di era film bisu, pembuat film merekam film antara 16 dan 20fps, itulah sebabnya gerakannya tampak cepat dan tersentak-sentak. Saat ini, pembuat film biasanya merekam video minimal 24fps karena ini diyakini sebagai frame rate terendah yang diperlukan untuk membuat gerakan tampak alami bagi mata manusia.
Tiga frame rate distandarisasi oleh Society of Motion Picture and Television Editors, juga dikenal sebagai SMPTE. 24fps adalah kecepatan bingkai standar untuk film. Di era media streaming ketika garis antara film dan televisi lebih kabur dari sebelumnya, banyak acara televisi juga menggunakan 24fps untuk mendapatkan tampilan yang lebih sinematik. 25fps adalah kecepatan bingkai standar untuk acara televisi yang disiarkan dalam format Phase Alternating Line (PAL). PAL adalah sistem pengkodean warna resmi untuk siaran TV di sebagian besar negara di luar Amerika Utara. 30fps adalah kecepatan bingkai standar untuk acara televisi yang disiarkan dalam format Komite Sistem Televisi Nasional (NTSC). NTSC adalah sistem pengkodean warna resmi untuk siaran TV di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, Taiwan, Korea, dan beberapa bagian Amerika Tengah dan Selatan. 3 Frame Rate Standar untuk Film dan TV
Dua faktor utama yang menentukan pengalaman menonton adalah—fps saat pengambilan gambar dan fps saat pemutaran. Mempertimbangkan faktor-faktor ini, ketika video diambil, diedit, dirender, dan diputar pada 24fps – itu akan memberikan pengalaman menonton yang mulus. Tetapi jika Anda merekam video pada 30fps dan mengedit atau memutarnya kembali pada 24fps, Anda sebenarnya mengurangi kehalusannya dengan menghapus 5 bingkai per detik. Outputnya secara alami akan terlihat lebih berombak. Tentu saja, masalah membuat rekaman gerakan lambat akan diatasi dengan kecepatan bingkai yang lebih tinggi seperti 60fps atau 120fps – tetapi ini juga sangat meningkatkan ukuran file video Anda dan memuat pada sistem. Jadi, kecuali Anda secara khusus ingin menampilkan bidikan gerakan lambat atau membuat tampilan super sinematik, taruhan terbaik Anda adalah merekam dan mengedit video pada fps yang sama. Ini untuk memastikan bahwa Anda memberikan pengalaman menonton yang hampir alami dan berkualitas super tinggi.
Time code menentukan bagaimana frame dihitung dan mempengaruhi cara melihat atau menentukan waktu dalam sebuah project. Time code standar adalah SMPTE ( Society of Motion Picture and Television Engginer ) dengan format jam : menit : detik : Frame. Sebagai contoh : 00:05:15:23 berarti 0 jam, 5 menit, 15 detik, 23 frame. Time code
Aspect ratio adalah perbandingan antara ukuran lebar dan tinggi frame. Standar aspect ratio adalah 4:3 untuk video dan 16:9 untuk motion picture ( layar lebar ) Beberapa format video menggunakan aspect ratio yang berbeda beda . Aspect Ratio
Frame size merupakan ukuran lebar dan tinggi frame. Dalam video editing frame size ini disebut juga dengan resolusi. Semakin tinggi resolusi maka video akan memiliki informasi gambar yang lebih banyak dan membutuhkan memori yang besar untuk melakukan editing Frame size
Frame PAL square pixel dengan resolusi 768 X 576 atau untuk non square pixel 720 X 576 merupakan standar untuk broadcast dan DV VCD menggunakan resolusi 320 X 240 untuk standar NTSC dan 384 X 288 untuk PAL sehingga gambar terlihat kurang bagus.
HD video, maupun video HD, yang HD nya merupakan singkatan dari high definition, bermakna bahwa video ini beresolusi tinggi. Jadi, HD video artinya tak lain hanyalah video yang memiliki resolusi tinggi yang lebih dari kualitas video standar.
Tidak semua perangkat digital atau komputasi mendukung kualitas video HD. HD (high definition) sendiri memiliki resolusi gambar 1280×720 pixels dan FULL HD memiliki resolusi 1920×1080 pixels. Dengan resolusi tinggi, maka kita akan melihat gambar atau video dengan lebih jelas detil-detilnya, proses pergerakan video yang nampak nyata, sangat tajam.
4K adalah standar generik untuk layar atau konten yang memiliki resolusi horizontal sampai 4,000 piksel. Diterima pada sebagian kecil resolusi 4K ada di lapangan televisi digital dan sinematografi. Di industri proyeksi film, Digital Cinema Initiatives (DCI) adalah standar 4K yang dominan 4K akhirnya mendapatkan nama yang bersahabat, yakni televisi Ultra High Definition (UHDTV), tetapi secara teknis itu bukan 4K. Resolusi 4K untuk konsumen, yaitu 3840x2160 (di 16:9) berbeda dari standar industri di 4096x2160 (di 1,91:1) 4K
Cakram Blu-ray (bahasa Inggris: Blu-ray Disc disingkat BD ) adalah sebuah format cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video definisi tinggi. Nama Blu-ray diambil dari laser biru-ungu yang digunakan untuk membaca dan menulisi cakram jenis ini. Cakram Blu-ray dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru-ungu yang dipakai hanya 405 nm di mana lebih pendek dibandingkan laser merah, 650 nm yang dipakai DVD dan CD . Blue ray lebih pendek dari panjang gelombang laser memungkinkan untuk menyimpan lebih banyak informasi pada 12 cm CD / DVD ukuran disk. Cakram Blu-ray dapat menyimpan 25 GB pada setiap lapisannya dibandingkan dengan 4,7 GB pada DVD. Beberapa pabrik bahkan telah membuat cakram Blu-ray satu lapis dan dua lapis (50 GB) yang dapat ditulis ulang.
8,000 Hz Telephone walkie-talkie, hanya cocok untuk pembicaraan. 11,025 Hz One seperempat dari sampling rate audio CDs; digunakan untuk PCM, MPEG audio kualitas rendah 44,100 Hz Audio CD, biasanya digunakan untuk MPEG-1 audio (VCD, SVCD, MP3). 48,000 Hz The standard audio sampling rate yang digunakan peralatan digital video professional seperti tape recorders, video servers, vision mixers dan lain lain juga untuk suara consumer video formats seperti DV, digital TV, DVD, and films. Rata rata peralatan audio professional 48 kHz sampling, termasuk diantaranya mixing consoles, dan digital recording devices. Audio Sampling rate