Power point Kajian Teori Strukturalisme.pptx

aldidsptr 11 views 16 slides Sep 04, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Teori Strukturalisme


Slide Content

Djoko Tunjung Aldi

Awal kemunculannya terdapat pertentangan antara strukturalisme yang berfokus pada otonomi karya sastra dan sosiologi sastra yang berfokus pada hubungan antara karya sastra dengan faktor-faktor lain di luar karya sastra, seperti pengarang , masyarakat , dan latar belakang sejarah . Strukturalisme Genetik muncul untuk menjembatani keduanya . ( Muniroch , 2011: 90)

Pengertian Teori Sastra Strukturalisme Genetik merupakan pendekatan dalam kajian sastra yang berusaha menjelaskan karya sastra sebagai hasil dari interaksi antara struktur sosial ( kondisi historis ) dan individu kreatif ( pengarang ). Teori ini pertama kali dipopulerkan oleh Lucien Goldmann , seorang filsuf dan sosiolog dari Prancis .

Lucien Goldman Goldmann menyatakan bahwa karakteristik mendasar dari tindakan manusia meliputi : Kecenderungan untuk beradaptasi dengan realitas lingkungan dan karakteristiknya terbentuk dari hubungan dengan lingkungan melalui rasionalitas dengan membuatnya bermakna . Kecenderungan untuk mencapai konsistensi menyeluruh dan menciptakan bentuk-bentuk struktural . Sifatnya yang dinamis , yaitu kecenderungan untuk memodifikasi dan mengembangkan struktur yang menjadi bagiannya .

Strukturalisme Genetik Helaluddin dalam Priharyani (2022: 63) mengemukakan bahwa strukturalisme genetik merupakan cikal bakal dari penelitian sosiologi sastra. Teori ini merupakan bagian dari ranah sosiologi sastra yang menggabungkan analisis struktur teks , konteks sosial , dan pandangan penulis terhadap dunia ( Zahron , 2024). Untuk memahami novel atau karya sastra lain, Goldmann mengembangkan suatu metode yang disebut dialektika . Strukturalisme Genetik memandang mutu suatu karya sastra sangat ditentukan oleh derajat koherensinya . Artinya , suatu karya sastra dianggap bermakna apabila karya tersebut merupakan hasil interaksi atau hubungan timbal balik yang intens antara subjek pencipta karya tersebut dengan lingkungannya . Oleh karena itu , kajian karya sastra tidak dapat dilepaskan dari totalitas kehidupan sosial dan relasi sosial-historisnya ( Muniroch , 2011: 90)

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik Dalam analisis novel "Les Misérables" karya Victor Hugo Strukturalisme Genetik memahami karya tersebut sebagai hasil dari interaksi antara visi dunia Hugo seorang penulis yang hidup di Prancis abad ke-19. Hugo dipengaruhi oleh Revolusi Prancis dan kondisi sosial-ekonomi dan dinamika sosial yang terjadi di sekitarnya . Novel tersebut mencerminkan perjuangan kelas sosial , penindasan , dan harapan masyarakat Prancis pada era tersebut . Secara keseluruhan , Teori Sastra Strukturalisme Genetik berusaha menempatkan karya sastra dalam konteks yang lebih luas dengan menganalisis interaksi antara struktur sosial-historis dan individu kreatif , sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang makna karya sastra.

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik Analisis Strukturalisme Genetik Novel " Bumi Manusia ” karya Pramoedya Ananta Toer.

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik 1. Konteks Sosial-Historis " Bumi Manusia " berlatar di Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda . Pada masa ini , terjadi ketidakadilan sosial yang sangat mencolok antara kaum pribumi , Indo ( campuran Eropa-Pribumi ), dan orang-orang Eropa . Kelas- kelas sosial ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat , termasuk dalam bidang pendidikan , hukum , dan kesempatan hidup . Pramoedya Ananta Toer sebagai pengarang , hidup dalam suasana kolonial dan tumbuh dalam keluarga nasionalis yang kritis terhadap penjajahan . Pengalaman pribadi Pramoedya yang pernah dipenjara dan dibungkam oleh pemerintah , serta pandangan anti- kolonialisme dan pro- nasionalismenya , sangat mempengaruhi visinya dalam menciptakan " Bumi Manusia ."

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik 2. Visi Dunia Pengarang Visi dunia yang diekspresikan Pramoedya dalam " Bumi Manusia " adalah perjuangan melawan ketidakadilan sosial , diskriminasi , dan kolonialisme . Dalam novel ini , tokoh utama , Minke , seorang pribumi cerdas yang mendapatkan pendidikan ala Eropa , berjuang untuk memperjuangkan hak-hak pribumi , melawan diskriminasi rasial , dan mengejar kebebasan individu serta kebebasan berpikir . Pramoedya menyampaikan visi dunia yang mendobrak tatanan kolonial , di mana pribumi dianggap rendah dibandingkan orang Eropa . Melalui karakter Minke , ia mengkritik keras ketidakadilan hukum dan sosial yang diciptakan oleh penjajah serta sistem kelas yang sangat menindas masyarakat pribumi . Novel ini menjadi suara perlawanan terhadap hegemoni kolonial yang menindas kebebasan berpikir dan martabat manusia .

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik 3. Subjek Kolektif : Kesadaran Kelas Pribumi Dalam " Bumi Manusia " , Minke tidak hanya bertindak sebagai individu , tetapi mewakili kesadaran kolektif kelas pribumi yang tertindas di bawah sistem kolonial . Sebagai seorang yang berpendidikan , Minke menyadari bahwa kolonialisme telah menciptakan kesenjangan yang besar antara pribumi dan orang Eropa . Ketimpangan ini tidak hanya dalam hal kekayaan , tetapi juga dalam kesempatan , pendidikan , dan perlakuan hukum . Kehadiran tokoh Nyai Ontosoroh , seorang perempuan pribumi yang menjadi gundik seorang Eropa namun memiliki wawasan dan kekuatan yang besar , juga menegaskan kesadaran kolektif bahwa masyarakat pribumi dapat menentang norma-norma sosial yang menindas . Nyai Ontosoroh memperjuangkan hak asasi dan kehormatan dirinya meskipun status sosialnya dipandang rendah dalam masyarakat kolonial . Dengan demikian , " Bumi Manusia " mewakili perjuangan kelas pribumi untuk meraih hak-hak mereka di tengah sistem kolonial yang menindas . Pramoedya menghadirkan kesadaran kolektif ini melalui perlawanan tokoh-tokoh pribumi terhadap sistem yang mendiskriminasi mereka .

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik 4. Kesesuaian Struktural Dalam teori Strukturalisme Genetik , Goldmann menyatakan adanya kesesuaian struktural antara karya sastra dan kondisi sosial yang ada . Dalam " Bumi Manusia ," kesesuaian ini terlihat dalam cara Pramoedya menggambarkan struktur sosial masyarakat Hindia Belanda yang sangat hierarkis , di mana kaum pribumi berada di posisi yang paling rendah , sedangkan orang-orang Eropa dan Indo berada di puncak piramida sosial . Novel ini mencerminkan struktur masyarakat kolonial yang didominasi oleh ketidakadilan dan diskriminasi rasial . Meskipun tidak menggambarkan keadaan ini secara langsung sebagai protes ideologis yang eksplisit , karya ini mengekspresikan bagaimana tatanan kolonial mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kesadaran sosial masyarakat pribumi . Perjuangan Minke untuk melawan sistem hukum dan sosial yang menindas , terutama dalam kasus hukum yang melibatkan Nyai Ontosoroh , mencerminkan kontradiksi sosial antara penindasan kolonial dan keinginan pribumi untuk meraih keadilan . Kesesuaian struktural ini menunjukkan bahwa " Bumi Manusia " tidak hanya berbicara tentang konflik individu , tetapi juga mengangkat dinamika sosial yang lebih luas .

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik 5. Dialektika Individu dan Struktur Sosial Tokoh Minke sebagai individu yang terdidik dan memiliki pemikiran kritis berusaha menantang struktur sosial yang menghalangi kebebasan berpikir dan hak-hak pribumi . Meskipun ia dibesarkan dalam struktur sosial yang tidak adil , Minke terus berjuang untuk mengatasi batasan-batasan yang diciptakan oleh kolonialisme . Dialektika antara individu ( Minke ) dan struktur sosial ( sistem kolonial ) inilah yang menjadi inti dari konflik dalam novel ini . Minke , melalui pendidikan yang ia dapatkan , memiliki kesempatan untuk menantang pandangan dunia kolonial yang memandang pribumi sebagai warga kelas dua . Dengan menggunakan media ( tulisan-tulisannya di koran ), Minke mencoba mengubah persepsi masyarakat terhadap pribumi dan melawan stigma sosial yang merendahkan martabat mereka . Di sisi lain, struktur sosial kolonial juga mempengaruhi individu seperti Minke dan Nyai Ontosoroh . Keduanya berusaha melawan sistem yang mengekang mereka , tetapi terhambat oleh kekuatan besar kolonialisme . Pramoedya menggunakan dialektika ini untuk menunjukkan bahwa meskipun individu dapat berperan dalam mengubah struktur sosial , ada batasan-batasan yang ditentukan oleh kekuatan sosial-historis yang lebih besar .

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik Kesimpulan Dengan menggunakan pendekatan Strukturalisme Genetik , " Bumi Manusia " dapat dilihat sebagai cerminan dari struktur sosial masyarakat Hindia Belanda pada masa kolonial . Novel ini mengungkap ketidakadilan sosial dan diskriminasi rasial yang melingkupi masyarakat pada waktu itu , sekaligus mengekspresikan visi dunia pengarang yang menginginkan perubahan sosial dan pembebasan dari belenggu kolonialisme . " Bumi Manusia " tidak hanya menampilkan konflik individu , tetapi juga merepresentasikan kesadaran kolektif kelas pribumi yang berjuang untuk keadilan dan martabat di tengah penindasan kolonial . Tokoh Minke dan Nyai Ontosoroh menjadi simbol perlawanan terhadap tatanan sosial yang tidak adil , sementara perjuangan mereka menggambarkan hubungan dialektis antara individu dan struktur sosial dalam konteks kolonialisme .

Contoh Aplikasi Strukturalisme Genetik Relevansi Pendekatan Strukturalisme Genetik pada " Bumi Manusia " membantu kita memahami bahwa novel ini tidak hanya mengisahkan tentang perjalanan individu , tetapi juga merupakan representasi dari konflik sosial yang lebih luas antara penjajah dan pribumi . Novel ini menyuarakan kritik terhadap kolonialisme dan memproyeksikan harapan pengarang untuk kebebasan dan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

Referensi Pigome , R. Pertentangan Kelas di Indonesia dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun , 10. Risnawati , R., Anshari , A., & Abidin , A. (2016). Pertentangan dan Kesadaran Kelas dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer ( Pendekatan Teori Marxis ). Retorika , 9(1), 68-79. Waluyo , B., Purwasito , A., & Warto , S. S. (2021). Women's Resistance in Indonesian Drama (A Gender Study). Psychology and Education Journal, 58(2), 4693-4701. Waluyo , B., Purwasito , A., Warto , W., & Subiyantoro , S. (2021). Nyai Ontosoroh : a Female Hero and Her Resistance to Gender Injustice. Jurnal Lingua Idea, 12(2), 168-179.  

Terima Kasih