power point ppt ventilator belum jadi.pptx

ugdrsup 13 views 36 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

ventilator edukasi


Slide Content

TIM IGD RSUP SURAKARTA Ventilasi Mekanik Dasar 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235

Hasil Belajar Peserta mampu mengaplikasikan Asuhan Keperawatan dengan Ventilasi Mekanik .

PROSES BERNAFAS

PENGERTIAN VENTILATOR MEKANIK Ventilator (mechanical ventilation) adalah alat yang digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gagal napas . Pada prinsipnya ventilator adalah suatu alat yang bisa menghembuskan gas ( dalam hal ini oksigen) ke dalam paru-paru pasien. Ventilator bersifat membantu otot pernapasan sehingga kerja otot pernapasan diperkuat .

Fungsi Ventilator Mekanik 1 Memperbaiki oksigenasi 2 Membantu eliminasi carbondioksida 3 Membantu kerja otot pernafasan

Cara Kerja Ventilator Mekanik Menjaga saluran udara tetap terbuka, Menyalurkan oksigen ke paru-paru, Membuang karbon dioksida dari paru-paru.

Kegagalan oksigenasi -Shunt intrapulmonal -V/Q Mismatch - Penurunan FRC paru Kegagalan ventilasi - Gangguan "drive" napas -Abnormal dinding dada - Kelelahan otot-otot pernafasan 3) Fasilitas diagnostik , pembedahan dan prosedur terapeutik 4) Obstruksi jalan napas Jika hanya gangguan pada jalan napas atas seharusnya tanpa pemberian ventilasi mekanik , namun pada kenyataannya pasien biasanya sudah jatuh dalan hipoksemia juga selain karena pemberian pelumpuh otot sehingga tidak menutup kemungkinan untuk pemberian "short term ventilation" . INDIKASI PEMASANGAN VENTILATOR MEKANIK

Kontrol Volume Keuntungan : Tidal volume konstan meski ada sumbatan atau kelainan paru . Sehingga tidak menyebabkan hipoventilasi / hiperkarbia . Ideal untuk pasien dengan bronkospasme , karena meski ada sumbatan jalan napas ( bronkus ) tidal volume yang masuk tidak berubah ( konstan ) Kerugian : Pernafasan tidak sinkron pada pasien aktif ( Pasien yang sudah ada usaha napas ) Tidak bisa mengkonpensasi / mengganti gas yang bocor pada sirkuit . Dapat menimbulkan volum trauma/ barotrauma karena mempunyai peak pressure. Prinsip Dasar Ventilasi Mekanik Didisain untuk memberikan napas/ menghantarkan gas berdasarkan volume yang disetting, dan membiarkan ekspirasi terjadi secara pasif

Prinsip Dasar Ventilasi Mekanik Menghantarkan gas berdasarkan pada pressure yang sudah diset , dan membiarkan ekspirasi terjadi secara pasif . Kontrol Pressure Keuntungan : Pernafasan pasien lebih sinkron / nyaman untuk pasien aktif ( Pasien yang sudah ada upaya napas) Mengkonpensasi / mengganti kebocoran pada sirkuit Menurunkan resiko volumtrauma /barotrauma, karena tidak ada peak pressure. Ideal untuk pasien usia tua , ARDS atau pneumonia berat . Hal ini disebabkan oleh flow yang dihasilkan bersifat deselerasi , sehingga distribusi gas merata ke seluruh paru . Kerugian : Dapat terjadi hipoventilasi / hiperkarbia karena tidal volume yang masuk berubah-ubah sesuai dengan compliance dan resistensi jalan napas pasien .

Setting Ventilator Mekanik Parameter yang disetting : 1. Respiratory Rate (RR) 2. Time Inspirasi 3. Inspirasi:Ekspirasi (I: E) Ratio 4. Tidal Volume (VT) 5. Fraksi Oksigen , (FiO2) 6. Pressure Limit/ Pressure Inspirasi 7. Flow Rate/Peak flow 8. Sensitivity/Trigger 9. PEEP (Positive End Expiratory Pressure) 10. Setting Alarm Ventilator

2. Time Inspirasi Waktu (time) merupakan variabel yang mengatur siklus respirasi . Contoh : Setting RR 10 x/ menit , maka siklus respirasi ( Ttotal ) adalah 60/10 = 6 detik . Berarti siklus respirasi ( inspirasi + ekspirasi ) harus berlangsung di bawah 6 detik . 1. Laju Pernapasan (Respiratory Rate) Mengatur jumlah bantuan nafas per menit dari mesin . Pada mode control disesuaikan dengan jumlah nafas normal pasien . Setting RR tergantung dari TV, jenis kelainan paru dan target PaCO2 pasien . Parameter RR di set 12 ± 2 ( artinya nila 12 toleran diangka 10 dan 14) alarm RR di set 10-20% dari yang di set. Sehingga cepat mendeteksi terjadinya hiperventilasi atau hipoventilasi .

3. I:E Ratio

4. Volume Tidal ▪ Memberikan jumlah volume udara yang diberikan ke pasien 6-8 cc/KgBB ▪ Memberi efek dalam eliminasi CO2

5. Fraksi Oksigen (FiO2) Memberikan jumlah fraction inspirasi ke pasien Memperbaiki oksigenasi Setelah stabilisasi , usahakan untuk menjaga FiO2 <50% utk menghindari cedera paru akibat oksigen Oxygen toxicity

6. Pressure Limit/ Pressure Inspirasi Tingkat tekanan inspirasi biasanya diatur antara 10 dan 20 cm H2O, berdasarkan kondisi mendasar pasien untuk mencapai V T yang memadai

7. Flow Rate/Peak flow Flow rate merupakan kecepatan ventilator dalam memberikan volume tidal pernapasan yang telah disetting per menitnya . Inspiratory flow rate merupakan fungsi dari RR, TV dan I:E rasio Flow = Liter/ menit = TV/ TInspirasi x 60 Contoh : Jika RR 20x/ ermenit maka : Ttotal = 60/20 = 3 detik . Jika rasio 1:2, Tinspirasi = 1 detik . Untuk menghantarkan tidal volume (TV) 500 cc diperlukan Inspiratory flow rate = 0.5/1 x 60 = 30 Liter/ menit .

8. Sensitivitas Pemicu (Trigger Sensitivity) Sensitivitas pemicu adalah tekanan negatif yang harus dihasilkan oleh pasien untuk memulai suatu bantuan napas oleh ventilator. acuan / saat awal inspirasi dimulai , Triggering ada 3 macam : Time Triggering, Trigger yang bersumber dari Mesin /Ventilator. Time Triggering sebagai Ventilator Trigger dikarenakan siklus waktu bernapas sudah ditetapkan , tergantung dari siklus waktu bernafas (Breath Cycle Time) Pressure Triggering, Trigger yang bersumber dari pasien . Pressure Trigger adalah Trigger pasien tergantung pada tekanan sirkuit & jalan napas, Sensitivitas adalah nilai negatif dalam cm H2O, seperti -0,5, -2 atau -5 cm H2O. Nilai < PEEP, Misalnya , jika set PEEP adalah 5 cm H2O, pada -2 cm H2O, 5 -2 = 3, ventilator akan memberikan tiupan gas jika < 3, Semakin kecil nilai absolut sensitivitas , semakin sensitif , dan sebaliknya . Berikan nilai sensitivity -2. Flow Triggering, Trigger yang bersumber dari pasien . Flow Trigger adalah Trigger pasien . Ini bergantung pada sirkuit atau aliran udara , sensitivitas dinyatakan dalam liter per menit , seperti 0,5, 1, 2 atau 5 liter per menit . Semakin kecil , atur nilai semakin sensitif pemicu aliran , dan sebaliknya ., Flow trigger lebih umum digunakan , Berikan nilai sensitivity: 2.

9. PEEP (Positive End Expiratory Pressure) Tekanan akhir ekspirasi positif (PEEP) , adalah tekanan yang diberikan oleh ventilator di akhir setiap napas untuk memastikan bahwa alveoli tidak mudah kolaps . Ø Initially set at 3 - 5 cm H20 Ø Pada kasus oedema pulmo atau ARDS bisa mencapai 18 cmH20

10. Alarm Untuk mencegah kemungkinan cidera pada pasien . Set alarms 1. Peak pressure →high/low→ 10-15 cm di atas peak inspiratory pressure (PIP) 2. Minute ventilation → batas atas / bawah (50% dari setting volume) 3. Tidal volume → (50% dari Tidal Volume yang terkirim ) 4. Batas atas laju nafas ( 35- 40)

Parameter dapat diatur sesuai tujuan

Mode Ventilasi Mekanik

Pengertian Mode Ventilasi Mode ventilasi adalah istilah ringkas untuk menggambarkan bagaimana ventilator bekerja dalam situasi tertentu

VENTILASI MEKANIK TERKONTROL VENTILASI MEKANIK (CONTROL) Semua pernapasan , baik berupa pernapasan volume atau tekanan semuanya diatur . Ventilasi terkontrol cocok diterapkan pada pasien-pasien yang tidak sadar karena pengaruh obat , gangguan fungsi serebral , cedera saraf spinal dan frenikus serta pasien dengan kelumpuhan saraf motorik yang menyebabkan hilangnya usaha napas volunteer.

VENTILASI ASSISTCONTROL Ventilasi dengan pengaturan pemicu waktu atau pasien dengan laju napas, sensitivitas dan tipe pernapasan minimum

VENTILASI MANDATORI BERKALA/ SYNCHRONIZED INTERMITTEN MANDATORY VENTILATION (SIMV) Mode ini mengkombinasikan periode ventilasi assist-control dengan periode pernapasan spontan pasien

SPONTAN Pernapasan dengan tekanan yang diperkuat sehingga memungkinkan pasien menentukan volume inflasi dan durasi siklus respirasi . Trigger nafas dari pasien semua Terdiri dari PSV dan CPAP

Pemasangan Ventilasi Mekanik

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Ventilasi Mekanik

Pengkajian Keperawatan → PMS ( Pasien , Monitor, Setting ventilator & evaluasi komplikasi ) 1. Pasien ▪ D : displacement/dislodged tube ▪ O : obstruction ▪ P : pneumtoraks ▪ E : equipment ▪ S : stacked breath

Pengkajian Keperawatan → PMS ( Pasien , Monitor, Setting ventilator & evaluasi komplikasi ) 2. Monitor ▪ A : Alarm -> Cek berkala pressure, tidal volum dan minute volume ▪ A : Auto PEEP -> Cek grafik ventilator (flow) ▪ A : Asinkron -> Cek grafik Ventilator

Pengkajian Keperawatan → PMS ( Pasien , Monitor, Setting ventilator & evaluasi komplikasi ) 3. Setting Ventilator dan Evaluasi Komplikasi ▪ Cek parameter setting ▪ Evaluasi gangguan hemodinamik : Ø Barotrauma Ø Volutrauma Ø Atelektrauma Ø Biotrauma Ø PSILI Ø VAP Ø Komplikasi Intubasi

Ventilasi mekanik adalah suatu alat bantu yang berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan untuk membantu Sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi Ventilasi mekanik biasa digunakan untuk meningkatkan ventilasi alveolar sehingga dapat mengurangi regangan pernafasan pada penderita yang pernah mengalami kegagalan pernafasan Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat pengaturan ventilasi mekanik antara lain laju pernafasan ,volume tidal, tekanan inspirasi , FiO2, PEEP, triger sensitivity , Flow Rate, dan perbandingan waktu inspirasi dan ekspirasi KESIMPULAN

Buah rambutan terasa basi Sudah hilang semua nutrisi Berakhir sudah saya   presentasi Mohon maaf jika bikin frustasi . Terima kasih ….
Tags