Power Point Referat katarak - Bismillah.pptx

sayaleniherl0000 0 views 29 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

Referat Katarak


Slide Content

REFERAT : “ K ATARAK ”

Latar Belakang Katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah pada penurunan ketajaman visual dan/ atau cacat fungsional yang Orang-orang yang berusia 50 tahun dan lebih merupakan kelompok usia di mana gangguan penglihatan dan kebutaan banyak terjadi. Sekitar 65% dari penderita gangguan penglihatan, dan 82% kebutaan terjadi pada orang-orang usia 50 tahun dan lebih Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga cahaya sulit mencapai retina akibatnya penglihatan menjadi kabur. Katarak terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur

Anatomi Lensa Mata

Kekeruhan pada lensa mata Gangguan metabolisme lensa - Penyerapan O2 < - Kandungan air dan NaCl >

Keluhan dan Tanda-tanda Penglihatan makin lama makin kabur (berkabut/berasap) Silau, penglihatan ganda Pada tahap tertentu : kabur melihat jauh Membaca/melihat dekat lebih enak tanpa kacamata

E tiologi Penyebab tersering adalah proses degenerasi . Pengeruhan lensa dapat dipercepat oleh faktor risiko seperti merokok, paparan sinar UV yang tinggi, alkohol, defisiensi vit E, pemakaian obat yang menginduksi perubahan lensa. Cedera pada mata. Infeksi/peradangan. Komplikasi penyakit infeksi dan metabolik lainnya  DM

Patogenesis Konsep penuaan  nukleus orang tua keras  lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat  kemampuan memfokuskan benda dekat berkurang. Lensa mulai berkurang kebeningannya Merokok  substansi oksidatif seperti aldehid  radikal dapat merusak protein

Patogenesis Teori Radikal Bebas  kerusakan protein  banyak terjadi pada lensa mata  katarak Sinar Ultraviolet  radikal bebas di dalam jaringan  terpajan sinar matahari untuk waktu lama  mempercepat terjadinya katarak

Klasifikasi Katarak Berdasarkan Morfologi Katarak Nuklear Katarak Kortikal Katarak Subkapsular Posterior Berdasarkan Usia Katarak Kongenital Katarak Juvenile Katarak Senilis

Stadium Katarak Senilis Insipien Imatur Matur Hipermatur Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif Cairan Lensa Normal Bertambah (air masuk) Normal Berkurang (air+masa lensa keluar) Iris Normal Terdorong Normal Tremulans Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopos Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaukoma

Anamne s is Pandangan kabur Penglihatan silau Sensitifitas terhadap kontras Miopisasi Variasi Diurnal Penglihatan Distorsi Halo Diplopia monokuler Perubahan persepsi warna Bintik hitam

Diplopia monokuler H a lo Bintik Hitam

Pemeriksaan Fisik Visus dasar dan visus koreksi terbaik Pemeriksaan segmen anterior TIO Pemeriksaan fundus Keadaan umum

Pemeriksaan Penunjang Iris Shadow Test Slit Lamp Fundus c o p y USG

Penatalaksanaan Macam-macam metode operasi katarak: ECCE ( Extra Capsular Cataract Extraction ) ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction) Fakoemulsifikasi

Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE) M engeluarkan seluruh lensa bersama kapsul Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan d i pindahkan dari mata melalui incisi korneal superior yang lebar Indikasi : Subluksasi dan dislokasi lensa

Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE ) P engeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan Indikasi : Operasi katarak pada anak-anak dan dewasa Kontraindikasi : Subluksasi dan dislokasi lensa

Phacoemulsification Pembedahan menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2.5-3 mm, dan kemudian dimasukkan lensa intraokuler yang dapat dilipat. Keuntungan : Pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmatisme akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah minimal

Small Incision Cataract Surgery (SICS) Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi bervariasi dari 5-8 mm Penutupan luka insisi terjadi dengan sendirinya (self-sealing) Teknik operasi ini dapat dilakukan pada stadium katarak immature, mature, dan hypermature

Perawatan post operasi Farmakologis : Pemberian kombinasi Antibiotik b r oadspectr u m d an steroid topikal Pemberian antibiotik oral. Non-Farmakologis : Men j aga higienitas saat sebelum da n ses u dah menggunakan obat. Tidak menggosok-gosok mata. Dianjurkan untuk bergerak hati-hati menghindari mengangkat benda berat selama kurang lebih satu bulan.

Perawatan post operasi Rencana monitoring : Keluhan pasien Visus COA: kedalaman, inflamasi/uveitis kebocoran aquous humour, tanda Lensa: letak di tempat, kekeruhan lensa Tekanan intra okuli

K ompli k asi Komplikasi Intra Operatif Edema Kornea Ruptur kapsula posterior Pendarahan atau efusi suprakoroid Pendarahan suprakoroid ekspulsif Komplikasi dini pasca operatif COA dangkal Ruptur kapsula posterior Prolaps iris Perdarahan

K ompli k asi Komplikasi lambat pasca operatif Ablasio retina Endoftalmitis Edema kornea

Prognosis Denga n te h nik be d ah yang mut a khir, kompli k a s i atau penyulit menjadi sangat jarang. Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95 .

Daftar Pustaka Nazira A, Kowara RA, Amalia , Yunaidah A, Putri RA, Rahyuningtias , dkk . Katarak senilis , risiko bagi orang yang berusia lanjut . Dalam : Jurnal EPTM Katarak . 2014. h. 1-12. Kemenkes RI. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan . http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-penglihatan.pdf . 2014. Diakses pada tanggal 2 Januari 2020 . Ilyas H, Sidarta ., Yulianti , SR. 2015. Ilmu Penyakit Mata Edisi Kelima . Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h.200-10. Vaughan, Daniel G , Asbury T, Riordan Eva P. 2012. Oftamologi Umum Edisi 17. Jakarta: EGC. h.169-75. Scanlon VC, Sanders T. Indra . In. : Komalasari R, Subekti NB, Hani A, editors. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi . 3 rd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. h. 46-8. LifeMap . The Anatomy and Structure of the Adult Human Lens. https://discovery.lifemapsc.com/library/images/the-anatomy-and-structure-of-the-adult-human-lens . 2015. Diakses pada tanggal 2 Januari 2020 . Guyton AC, Hall EH. Textbook of Medical Physiology. 11 th ed. Philadelphia : W.B. Saunders Company ; 2006. p.56-9. Setiohadji , B. Community Opthalmology . Cicendo Eye Hospital/ Dept of Ophthalmology Medical Faculty of,Padjadjaran University. 2006. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology : A Systemic Approach. 7 th ed. China: Elsevier : 2011. (e-book) Ocampo VVD. Cataract, Senile : Differential Diagnosis and Workup. 2009. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview , tanggal 30 Desember 2019. Salmon, J F. Glaukoma . Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum Edisi 17 . Jakarta: EGC. 2010.h . 212 - 29. Gupta, V. B., Rajagopala , M., & Ravishankar , B. Etiopathogenesis of cataract: An appraisal. Indian Journal of Ophthalmology, 62(2), 2014. 103–10. http://doi.org/10.4103/0301-4738.121141 . Diakses pada tanggal 2 Januari 2020 . Medscape . Senile Cataract (Age-Related Cataract) Clinical Presentation. 2017. http://emedicine.medscape.com/article/1210914-clinical#b4 . Diakses pada tanggal 28 Desember 2019 . Sujitha et al .Risk Factors Associated with The Development of Cataract: A Prospective Study. Palakkad: World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science . Vol 2, Issue 1, 2013.p 544-53. Pascolini D, Mariotti SP. Global estimates of visual impairment:2010. BR J Ophthalmol . 2011.

HATUR NUHUN
Tags