Power Point Tentang Pembagian Hukum Syara' dan Maqashid Syariah
azdeananda
13 views
18 slides
Sep 11, 2025
Slide 1 of 18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
About This Presentation
Pembagian dan Maqashid Syariah
Size: 6.63 MB
Language: none
Added: Sep 11, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
Hukum Islam Pembagian Hukum Syara ’ dan Tujuan Hukum Islam Andre Zanij Deananda
Permintaaan Hukum Taklifi Pemberiaan Pilihan Hukum Keterkaitan Hukum Wadh’iy Pembagian Hukum Syara ’ Ketetapan dari Allah dibagi manjadi 3 :
Pengertian Hukum Taklifi Titah Allah yang berhubungan dengan tuntutan pilihan berbuat yang berhubungan langsung dengan perbuatan Muallaf Wajib , Sunnah, Mubah , Makruh , dan Haram. Hukum Wadh’iy Titah Allah yang tidak langsung dengan perbuatan Mukallaf , tetapi berkaitan dengan perbuatan Mukallaf .
Hukum Taklifi Wajib etimologi berarti tetap atau pasti . Terminologi tuntutan untuk memperbuat secara pasti – Ketentuan dari Allah dan Rasull untuk dilaksanakan oleh Mukallaf Pahala dan Dosa . Ex : Sholat , Puasa di Bulan Ramadhan, Zakat Fitrah Mandub etimologi berarti sesuatu yang dianjurkan . Terminologi Tuntutan untuk memperbuat secara tidak pasti - perbuatan tersebut dituntut untuk dilaksanakan Pahala bagi melaksanakan , tidak melakasnakan tidak mendapat apa-apa . Ex : Menikah , Sholat Taraweh , Mandi sebelum Jum’at .
Hukum Taklifi Haram etimologi berarti sesuatu yang dilarang mengerjakan . Terminologi tuntutan untuk meninggalkan secara pasti – yang dituntut harus meninggalkan Pahala dan Dosa . Ex : Riba , Menghilangkan nyawa . Makruh etimologi berarti sesuatu yang dibenci . Terminologi Tuntutan untuk meninggalkan secara tidak pasti – dengan dimungkinkan seseorang untuk tidak meninggalkan larangan itu Pahala bagi tidak melaksanakan , melaksanakan tidak mendapat apa-apa . Ex : Merokok , Minum sambal berdiri Mubah etimologi dibolehkan atau diizinkan . Terminologi diberikan pilihan kepada Mukallaf untuk melakukan atau tidak melakukan Tidak mendapat apa-apa .
Hukum Taklifi Wajib Dari Segi Orang yang Dibebani Wajib ‘ Aini Kewajiban yang dibebankan kepada setiap Mukallaf Sholat Wajib , Puasa . Wajib Kifai Kewajiban yang dibebankan kepada setiap Mukallaf , namun jika telah dilaksanakan oleh sebagian umat Islam, maka kewajiban tersebut gugur Sholat jenazah , Ijtihad. Dari Segi Kandungan Perintah Wajib Mu’Ayyan Kewajiban dimana yang menjadi objeknya adalah tertentu tanpa ada pilihan Puasa di bulan Ramadhan Wajib Mukhayyar kewajiabn dimana yang menjadi objekya boleh dipilih dengan beberapa alternatif Nazar
Hukum Taklifi Wajib Dari Segi Waktu Pelaksanaan Wajib Muthlaq Kewajiban yang pelaksanaannya tidak dibatasi dengan waktu tertentu kewajiban membayar puasa Ramadhan yang tertinggal Wajib Muaqqat Kewajiban yang pelaksanaannya dibatasi waktu tertentu . Wajib Muaqqat Muwassa ’ waktu yang tersedia lebih lapang daripada waktu pelaksanaan kewajiban itu sendiri Sholat wajib Mudhayyaq Waktu yang tersedia hanya mencukup pelaksanaan hal tersebut Puasa di Bulan Ramadhan.
Hukum Taklifi Mandub /Sunnah Muakkad Sunnah yang sangat dianjurkan , dibiasakan oleh Rasul dan jarang ditinggalkan Sholat sunnah 2 rakaat sebelum Fajar Ghair Muakkadah Sunnah biasa , sesuatu yang dilakukan Rasul, namun bukan menjadi kebiasaannya -. 2 rakkat sebelum Sholat Zuhur Zawaid Sunnahyang mengikuti kebiasaan-kebiasaan Rasulullah sebagai manusia cara tidur , makan , dll .
Hukum Taklifi Haram Al- Muhaaram Li Dzatihi Diharamkan karena esensinya mengandung kemudharatan bagi kehidupan manusia Mengkonsumu babi , larangan zina , khamar , dll Al- Muhaaram Li Ghairihi Dilarang bukan karena esensinya , tapi pada kondisi tertentu dilarang karena pertimbangan eksternal larangan melihat aurat lawan jenis , bercanda terhadap Al-Qur’an yang membawa ke arah Murtad. .
Hukum Taklifi Makruh Makruh Tahrim dilarang oleh syari’at , tapi dalilnya bersifat dhanni al- wurud ( dugaan keras ) Larangan meminang wanita yang sedang dalam pinangan orang lain. Makruh tanzih Diajurkan oleh syariat untuk meninggalkannya bermain domino, memakan daging kuda pada waktu peperangan .
Hukum Taklifi Mubah Menurut Abu Ishaq al- Syatibi dibedakan menjadi 3 : Mubah yang mengikuti suruhan untuk berbuat makan dan minum sesuatu hal yang mubah , namun jika dampaknya menggerkan seseorang untuk sholat ; Mubah yang mengikuti tuntuta untuk meninggalkan bermain , jika membuat lalai menjalankan kewajiban maka hukumnya menjadi haram. Mubah yang tidak mengikuti sesuatu menhabiskan sesuatu tanpa ada manfaat agama membeli barang yang merupakan hobi .
Hukum Wadh’iy Sebab Jika dia ada , maka hukum itu pasti ada terbenamnya matahari mewajibkan sholat magrib – pernikahan mengadakan adanya warisan dan mahram – masuknya bulan ramdhan menjadi sebab puasa Syarat Jika dia tidak ada , maka hukumnya pasti tidak ada dan jika dia ada belum tentu hukumnya Wudhu dengan sholat – sepurnanya haul dengan zakat. Mani’ atau penghalang Jika dia ada maka hukumnya pasti tidak ada dan jika dia tidak ada maka hukumnya jadi ada Haid menghalangi sholat bagi wanita – Nisab pada zakat.
Thank You
Methodology Process Implementation Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis.
Result Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis.
Analysis Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis.
Conclusion Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras arcu metus, feugiat vitae ante ac, aliquet tempus ante. In euismod nibh eget lacinia imperdiet. Maecenas tristique risus felis, ut ultrices lectus ultrices lobortis.