POWER POITNT ZAMAN PRAAKSARA FINISH.pptx

nurhanifah1172 22 views 9 slides Sep 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Materi power poin zaman praaksara adalah dimana manusia hidup belum mengenal yang namanya tulisan mereka hidup dengan cara berburu dan mengandalkan alam


Slide Content

SEJARAH

PROFIL PELAJAR PANCASILA Dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki dan mengembangkan Profil Pelajar Pancasila: 1. Bernalar Kritis , dikembangkan dengan menganalisis hasi l TTS mengenai hasil kebudayaan pada masyarakat praaksara . 2. Gotong Royong, dikembangkan melalui kegiatan diskusi untuk menyelesaikan TTS kelompok bersama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi siswa 3. Kreatif , dikembangkan pada pembuatan hasil diskusi kelompok berupa PPT

TUJUAN PEMBELAJARAN Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan pada masa praaksara di Indonesia Peserta didik mampu mengidentifikasikan h asil kebudayaan pada masa Paleolithikum Peserta didik mampu mengidentifikasikan hasil kebudayaan pada masa Mesolithikum Peserta didik mampu mengidentifikasikan hasil kebudayaan pada masa Neolithikum Peserta didik mampu mengidentifikasikan hasil kebudayaan pada masa Megalithikum Peserta didik mampu mengidentifikasikan hasil kebudayaan pada masa Perundagian

Pertanyaan pemantik : Gambar apakah yang ada dilayar ini ? Apakah kalian masi h menggunakan gambar yang ada di nomor 1 sampai hari ini ? Apakah kalian pernah membuat seperti di gambar nomor 2? Bagaimana pembuatannya ?

1. Gambar nomor 1 atau Gambar sebelah Kiri ini adalah : Lesung dan Alu ( Penumbuk ) D alam konteks praaksara : Merupakan alat batu yang digunakan untuk menumbuk padi atau bahan makanan lainnya . Termasuk hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam . Menunjukkan perkembangan teknologi sederhana dan transisi dari kehidupan nomaden ke menetap . Sebagai Bukti adanya kegiatan pertanian dan produksi makanan sendiri oleh manusia purba . 2. Gambar nomor 2 atau Gambar sebelah Kanan ini adalah : Patung Dua Tangan Yang Bergandengan Dalam konteks praaksara : Meskipun patung ini modern, secara simbolis bisa dikaitkan dengan : Nilai sosial seperti kerja sama , kebersamaan , dan gotong royong, yang sudah muncul dalam kehidupan masyarakat praaksara pada masa menetap . Organisasi sosial mulai berkembang ketika manusia hidup dalam komunitas yang lebih besar di masa bercocok tanam . Bisa juga dimaknai sebagai nilai budaya spiritual, karena manusia praaksara mulai mengenal upacara dan simbol kepercayaan .

Masa Praaksara merupakan suatu masa di mana manusia dalam hal ini ialah manusia purba sebagai masyarakat yang menetap di suatu wilayah yang ada di Indonesia, masih belum mengenal tulisan . Berdasarkan hasil kebudayaannya , secara garis besar , Zaman Praaksara dibagi menjadi Zaman Batu dan Zaman Logam . 1. Jaman batu Berdasarkan cara memproses perkakas batu dan fungsi perakaks batu yang mereka gunakan , jaman batu diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, yaitu sebagai berikut : Jaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua ) Jaman Mesolitikum (Zaman Batu Madya) Jaman Neolitikum (Zaman Batu Baru / Batu Muda) Jaman Megalitikum (Zaman Batu Madya)

2. Jaman logam ( Jaman Perundagian ) Pada masa ini , kehidupan masyarakat boleh dibilang telah berada di tahap yang lebih maju , lantaran sudah memiliki keterampilan untuk membuat alat-alat dari bahan perunggu . Adapun alat-alat tersebut nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari . Baik untuk bertani , berburu ataupun melakukan upacara tertentu . Hasil budaya pada jaman logam diperoleh dari pengaruh kebudayaan Dongson Vietnam sehingga mereka dapat memperoleh kepandaian dalam mengolah logam tersebut . Meskipun pada masa ini telah terdapat hasil kebudayaan jaman logam seperti alat alat dari logam , namun untuk keperluan sehari hari mereka tetap menggunakan gerabah maupun alat alat batu lainnya .

KESIMPULAN PEMBELAJARAN Secara keseluruhan, hasil kebudayaan pada masa praaksara di Indonesia menunjukkan evolusi signifikan dalam kemampuan adaptasi dan kreativitas manusia purba. Dari alat-alat batu yang kasar dan sederhana, berkembang menjadi peralatan yang lebih halus, beragam, dan efisien, hingga akhirnya mampu mengolah logam. Perkembangan kebudayaan ini mencerminkan perubahan corak hidup dari nomaden menjadi menetap, dari berburu dan mengumpulkan makanan menjadi bercocok tanam dan beternak, serta dari kepercayaan animisme dan dinamisme awal menjadi sistem kepercayaan yang lebih kompleks dengan tradisi megalitik. Kebudayaan praaksara ini membentuk dasar bagi peradaban selanjutnya di Indonesia, menunjukkan bahwa meskipun tanpa tulisan, masyarakat praaksara telah memiliki sejarah dan budaya yang kaya serta nilai-nilai luhur seperti gotong royong dan musyawarah yang masih relevan hingga kini.