POWERPOINT KELOMPOK 7, KELAS B, SPM SEMESTER 5.ppt

valentina812365 0 views 21 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

akuntansi dhdg


Slide Content

KELOMPOK 7
RIVALDY THAYB
DESY ARMIDALIA.A
MELINDA BUDIARTI

BAB 5: Continuous Improvement
Mindset
IMPROVEMENT
Incremental Improvement
adalah improvement dalam
skala yang kecil dengan tetap
mengandung unsur lama.
Radical Improvement
adalah berupa improvement
berskala besar, bersifat
mendasar, dan secara total
meninggalkan produk lama.

Continuous Improvement Mindset
Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Manajemen
Keyakinan Dasar
1.Kita harus mengetahui fakta
2.Alasan dan Belajar
3.Selalu ada cara lebih baik
4.Kita harus selalu berusaha untuk
sempurna
Nilai Dasar
1.Kejujuran
2.Kerendahan Hati
3.Kerja Keras
4.Kesabaran & Keterbukaan
5.Keberanian
Paradigma Improvement Berkelanjutan
Tampak Luar
Continues
Improvement
Mindset

Perwujudan Continuous
Improvement Mindset ke dalam Struktur SPPM
1. Organisasi didesain sebagai Destabilizer
Ini mengarah pada knowledge worker. Knowledge worker memerlukan
organisasi yang senantiasa melakukan kreativitas untuk meningkatkan kualitas
proses dan sistem yang digunakan dalam menghasilkan produk dan jasa.
Initinya, dalam hal dasar, struktur organisasi dalam perusahaan harus jelas
menurut fungsi dan pengetahuan masing-masing orang di dalamnya.
2. Peran Manajer
Disini fokus intinya adalah pola pikir dari manajer. Yaitu mengubah peran
manajer yang semula sebagai atasan yang mempertahankan dan
mengendalikan bawahannya untuk mempertahankan status, berubah
menjadi bertanggungjawab menantang statusnya dengan terjun secara
langsung menjadi coach/pemimpin bawahaanya untuk menjadi lebih
produktif.

3. De Jobbed Organization
Dalam konsep ini, perusahaan dituntut untuk memiliki personel yang tidak
dibuatkan deskripsi pekerjaan. Maksudnya, dalam perkembangannya suatu
perusahaan akan mengalami perubahan, mengikuti tren, dan kemajuan
dalam bisnis, oleh karena itu harus ada personel yang kreatif dan siap untuk
menghadapi perubahan-perubahan itu dan tentu pekerjaan kreatif tidak
dapat dibuatkan job descriptionnya. Mereka mengalir, kreatif, mengikuti
perkembangan-perkembangan yang ada dan mampu membuat
penyesuaian di perusahaan.
4. Teamwork
Organisasi harus dikelola berdasarkan kerja tim untuk menghadapi
perubahan. Dalam konsep ini, perusahaan memiliki tim masa depan yang
bertanggungjawab menghasilkan inovasi dan tim masa kini yang bertugas
mengelola inovasi dari tim masa depan.
5. Cross-functional approach
Pendekatan ini merupakan pendekatan organisasi dalam memberikan
layanan kepada konsumen. Intinya ada tim fokus dan dipusatkan terhadap
layanan konsumen/customer.

Perwujudan Continuous
Improvement Mindset ke dalam Proses SPPM
1. Peningkatan kuatlitas, keandalan, kecepatan, efisiensi biaya
Untuk pencapaian kesempatan (opportunity) dengan efesiensi biaya memiliki
tahapan-tahapan secara berurut:
•Peningkatan Kualitas
•Peningkatan Keandalan
•Peningkatan Kecepatan
•Peningkatan Efisiensi Biaya
2. Sistem Anggaran berbasis aktivitas
Sistem ini didesain untuk memotivasi personel dalam melakukan improvement
berkelanjutan terhadap proses yang digunakan oleh perusahaan.
3. Sistem pengelolaan berbasis aktivitas.
Sistem ini digunakan sebagai implementasi rencana. Intinya sistem ini
memfokuskan perhatian personel terhadap pengurangan dan penghilangan
aktivitas, bukan penambah nilai.

BAB 6: OPPORTUNITY MINDSET
MINDSET
Problem Solving Mindset
adalah sikap mental mapan yang
senantiasa memandang bahwa
kesenjangan antara kondisi yang
dihadapi sekarang dengan kondisi
yang diharapkan adalah suatu
problem, dan mencari serangkaian
tindakan untuk memecahkan
kesenjangan tersebut.
Oppurtunity Mindset
adalah sikap mental mapan yang
senantiasa menggunakan kondisi
masa depan, atau kondisi yang
belum diketahui sebelumnya sebagai
suatu kondisi yang diharapkan untuk
mengevaluasi kondisi yang dihadapi
kini.

Problem Solving Mindset
KONDISI
YANG ADA
SEKARANG
KONDISI
YANG
DIHARAPKAN
Problem solving merupakan usaha
untuk mengurangi atau
meniadakan kesenjangan
Kesenjangan
Kondisi yang diharapkan
merupakan kondisi yang telah
diketahui atau dikenal
(known condition)
No
KOMPONEN
PROBLEM
SOLVING
UNSUR DALAM CONTOH
PERUSAHAAN
1 Kondisi yang
ada
sekarang
2 Kondisi yang
diharapkan
3 Kesenjangan
4 Problem
Solving

Opportunity Mindset
Kondisi
Sekarang
Berdasarkan
Platform Baru
Kondisi yang
Diperkirakan
Terjadi Di Masa
Depan
Opportunity Mindset adalah
merupakan usaha sekarang untuk
mewujudkan kondisi yang
diperkirakan akan terjadi di masa
depan
Kesenjangan
Kondisi yang diperkirakan akan
terjadi di masa depan merupakan
kondisi yang belum pernah dialami
(Uknown Condition)
Kondisi Sekarang
Berdasarkan
Platform Lama
No KOMPONEN
OPORTUNITY
MINDSET
UNSUR DALAM
CONTOH
PERUSAHAAN
1 Kondisi
Sekarang
Berdasarkan
Platform Lama
2 Kondisi
Sekarang
Berdasarkan
Platform Baru
3 Kondisi
Yang
diharapkan
Berdasarkan
Platform Baru
4 Kesenjangan
5 Opportunity
Mindset

BEDA MENCOLOK KARAKTERISTIK PROBLEM SOLVING
MINDSET DENGAN KARAKTERISTIK ORANG YANG MEMILIKI
OPPORTUNITY MINDSET
NO BUTIR PERBEDAAN
KARAKTERISTIK ORANG MEMILIKI
PROBLEM SOLVING MINDSET
KARAKTERISTIK ORANG MEMILIKI
OPPORTUNITY MINDSET
1 Pemicu tindakan
Penyimpangan kondisi
sekarang dan kondisi normal Peluang Masa Depan
2
Dasar untuk membentuk
masa depan
Creating the future from the
past Creating the future from the future
3 Respons terhadap pemicu
Reaktif
Proaktif
4 Sikap terhadap risiko Menghindari risiko Menantang risiko
5
Sikap terhadap aturan
yang berlaku
Mempertahankan aturan yang
sudah ada (rule keeper) Mendobrak aturan yang sudah ada

BAB 7: EMPLOYEE EMPOWERMENT
EMPLOYEE EMPOWERMENT
Smart Technology
adalah satu sistem yang dapat
berubah-ubah sesuai pertumbuhan
dan tren dan dapat berfungsi
sebagai fasilitas yang canggih bagi
karyawan sehingga lebih produktif
dan makin berkembang entah
dalam bentuk software atau
hardware.
Knowledge Worker
adalah pekerja yang memiliki
keterampilan tinggi, disamping itu
mereka mempunyai pengetahuan
tinggi yang diperoleh dari pendidikan
formal, dan kemampuan untuk
belajar, serta untuk memperoleh
tambahan pengetahuan.

MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN SUDUT PANDANG MANAJER
Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Manajemen
Keyakinan Dasar
1.Karyawan adalah manusia
2.Orang pada dasarnya adalah baik
3.Birokrasi membunuh inisiatif
4.Tugas manajer adalah menyediakan
pelatihan, teknologi, dan dukungan
bagi karyawan
Nilai Dasar
Kejujuran dan kerendahan hati
Paradigma Improvement Berkelanjutan
Tampak Luar
Employee
Empowerment
Mindset

MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN SUDUT PANDANG KARYAWAN
Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Manajemen
Keyakinan Dasar
1.Pemberdayaan didasarkan pada
kepercayaan manajer atas karyawan
2.Kepercayaan didasarkan atas
kompetensi dan karakter
Nilai Dasar
1.Kejujuran
2.Keberanian
3.Integritas
4.Mental berlimpah
5.Kesabaran
Paradigma Improvement Berkelanjutan
Tampak Luar
Employee
Empowerment
Mindset

Perwujudan Mindset Pemberdayaan
Karyawan ke dalam Struktur SPPM
Mindset Pemberdayaan
Karyawan diwujudkan dalam
struktur SPPM berikut ini:
Organisasi Masa Depan
1.Struktur Organisasi menjadi Datar
2.Kembalinya fungsi dasar organisasi
sebagai destabilizer.
3.Deskripsi jabatan menjadi tidak
diperlukan
4.Berkembangnya jejaring organisasi
untuk memenuhi kebutuhan customers
yang semakin kompleks.
Pengelolaan Knowledge Workers
1.Subsidiarity dan Peran Manajer
2.Wewenang
3.Leadership from everybody

Perwujudan Mindset Pemberdayaan Karyawan
ke dalam Proses SPPM
Mindset pemberdayaan karyawa diwujudakan dalam proses SPPM berupa
pergeseran pengelolaan dari financial assets leverage ke human assets leverage.
Sumber daya manusia perusahaa memiliki potensi yang menunggu untuk
dikembangkan dan difokuskan, sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh sumber
daya manusia dapat secara produktif dimanfaatkan untuk menghasilkan value
terbaik bagi customers. Pada dasarnya, apa yang terbaik dilaksanakan oleh
perusahaan dalam bisnis adalah melakukan pengembangan dan pemusatan
potensi sumber daya manusia ke dalam bisnis inti (core business) perusahaan.
Dengan demikian, titik berat penekanan proses SPPM perlu diarahkan pada
human asset leverage untuk menjadikan perusahaan mampu menjadi pencipta
kekayaan di lingkungan bisnis global ini. Prespektif terakhir ini berhubungan
dengan sumber daya manusia, yang perlu dikembangkan dan kemudian
difokuskan seluruh potensi mereka pada kegiatan untuk menghasilkan nilai yang
terbaik bagi konsumen.

BAB 8: CROSS-FUNCTIONAL MINDSET
Mengapa dibutuhkan Cross
Functional Team?
Perlunya Reorientasi Organisasi
kepada Sistem
Manajemen memerlukan pendekatan
baru dalam pengorganisasian modal
manusia, agar mampu memfokuskan
perhatian seluruh personel organisasi
dalam menghasilkan value bagi
costumers. Melalui cross functional
mindset, organisasi diorientasikan ke sistem
yang digunaka dan dapat menyebabkan
perubahan radikal dalam cara
manajemen mengorganisasikan modal
manusia
Organisasi sebagai Suatu Sistem
Dalam organisasi itu sendiri, sebagai suatu
sistem, organisasi merupakan kumpulan
terpadu berbagai aktivitas personel,
pengetahuan, kemampuan, motivasi,
peralatan, mesin, metode, cara, proses,
dan tugas yang ditunjukan untuk
menghasilkan value bagi customer.

CROSS-FUNCTIONAL MINDSET
Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Manajemen
Keyakinan Dasar
1.Produk berkualitas hanya dapat dihasilkan
secara konsisten melalui kerjasama lintas fungsional
2.Kerja sama lintas fungsional menghasilkan sinergi
3.Cross functional mindset membentuk learning
organization
4.Kerjasama lintas fungsional memfokuskan sumber
daya organisasi ke pemuasan kebutuhan costumer
Nilai Dasar
1.Kejujuran, 2.Mental berlimpah, 3. Kerendahan hati
Paradigma Improvement Berkelanjutan
Tampak Luar
CROSS-
FUNCTIONAL
MINDSET

Perwujudan Cross Functional Mindset
ke dalam Struktur SPPM
Cross Functional Mindset
diwujudkan dalam struktur SPPM
berikut ini:
Cross Functional Organization
Dalam konsep ini menggunakan
paradigma organisasi sebagai:
1.Suatu rangkaian sistem yang digunakan
untuk melayani kebutuhan costumer
2.Suatu kumpulan shared competencies
and resources yang disediakan untuk
dimobilisasi guna memenuhi kebutuhan
costumer.
Sistem Penghargaan Tim lintas
Fungsional
Pada sistem ini, untuk menanamkan perilaku tim
kerja ke dalam diri personel, sistem penghargaan
personel didasarkan pada kriteria kinerja yang
mencakup:
1.Berbagai informasi dengan anggota lain tim.
2.Merundingkan perbedaan yang terjadi secara
efektf
3.Mendorong kerjasama tim
4.Mendorong dan mengakui kontribusi anggota
lain dalam tim

Perwujudan Cross Functional
Mindset ke dalam Proses SPPM
1.Penyusunan Anggaran
2.Implementasi Rencana
3.Pengendalian pelaksanaan
rencana

Perwujudan Cross Functional Mindset ke dalam
Proses SPPM
1.Cross Functional Mindset diwujudkan dalam proses penyusunan anggaran
berbasis aktivitas. Dalam penyusunan anggaran berbasis aktivitas ini, case
manajer merencanakan mobilisasi shared competencies and resources
yang disediakan oleh manajer organisasi fungsional untuk mencapai
tujuan-tujuan sistem yang akan diwujudkan dalam tahun anggaran.
2.Cross Functional Mindset diwujudkan pula dalam pegimplementasian
rencana. Dalam pengimplementasian rencana, case manajer
melaksanakan pengelolaan berbasis aktivitas.
3.Cross Functional Mindset juga diwujudkan dalam pengendalian atas
pelaksanaan rencana. Dalam pengimplementasian rencana, organisasi
menggunakan sistem akuntansi biaya berbasis aktivitas yang didesain
untuk menyediakan informasi biaya bagi case manajer sehingga
memungkinkan mereka memantau usaha improvement atau sistem yang
menjadi tanggungjawab mereka.

TERIMAKASIH
Tags