powerpointReferat Afasia pada Stroke.pptx

ummujida05 19 views 13 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

makalah


Slide Content

REFERAT Oleh: Ummu Nur Ainun Sajida NIM . 2230912320075 Pembimbing Dr. Steven, M. Si, Med, Sp.N (K) DEPARTEMEN / KSM NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN ULM / RSUD ULIN BANJARMASIN Agustus 2023 Afasia pada Stroke

Abstrak Afasia adalah kelainan yang diakibatkan oleh kerusakan pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk bahasa . Afasia biasanya terjadi secara tiba-tiba , seringkali setelah stroke atau cedera kepala , tetapi juga dapat berkembang secara perlahan , akibat tumor otak atau penyakit saraf yang progresif . Afasia pada pasien stroke akibat dari patologi vaskular ( iskemik atau , lebih jarang , hemoragik ) yang merusak otak , karakteristik dan dinamika gangguan vaskular memainkan peran penting . Lokasi neuroanatomical pembuluh yang terkena merupakan penentu utama dari gangguan tersebut . Faktor penentu lain adalah jumlah dan kombinasi lesi . Klasifikasi berdasarkan lokasi tetap merupakan sistem klasifikasi yang diterima , termasuk afasia Broca dan Wernicke dan jenis afasia lain yang lebih jarang , membentuk kelompok yang agak heterogen . angka kejadian afasia pada stroke 13-40%. Sindrom afasia terbanyak pada stroke fase akut penelitian ini adalah afasia global diikuti afasia Broca. Afasia global dan tidak terklasifikasi menyumbang 50% kasus yang dirawat di unit stroke akut , terutama di antara pasien dengan stroke sebelumnya , sedangkan profil afasia klasik yang terdefinisi dengan baik lebih sering terjadi ketika pasien dengan lesi tunggal . 2

Pendahuluan Angka kejadian afasia pada stroke 13-40%. Afasia terbanyak pada stroke fase akut adalah afasia global diikuti afasia Broca. Afasia global dan tidak terklasifikasi menyumbang 50% kasus yang dirawat di unit stroke akut , terutama di antara pasien dengan stroke sebelumnya . Afasia setelah stroke menimbulkan kecacatan besar bagi pasien dan berdampak negatif terhadap rehabilitasi dan hasil stroke secara keseluruhan . Selain itu , afasia adalah suatu kondisi yang memiliki salah satu dampak negatif terbesar pada kualitas hidup terkait kesehatan seseorang , dengan risiko depresi yang tinggi dan kemungkinan yang lebih rendah untuk kembali bekerja . Pengetahuan yang akurat tentang gejala dan faktor yang berhubungan dengan afasia sangat penting untuk memberikan perawatan yang optimal pada pasien dengan gangguan bahasa ini . 3 Alexander MP, Hillis AE. Handbook of clinical neurology vol 88, Aphasia chapter 14. 2008;88.

Definisi Klasifikasi afasia Broca, afasia Wernicke dan afasia lain Afasia Kelainan yang diakibatkan oleh kerusakan pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk bahasa 4 Alexander MP, Hillis AE. Handbook of clinical neurology vol 88, Aphasia chapter 14. 2008;88.

Broca Wernick bicara tetap lancar , namun dengan kesulitan besar dalam pemahaman Afasia kesulitan dalam ekspresi , dan ucapan yang terfragmentasi , sementara pemahaman verbal relatif terjaga 5 Alexander MP, Hillis AE. Handbook of clinical neurology vol 88, Aphasia chapter 14. 2008;88.

Global Anomik kesulitan dalam konstruksi frasa yang koheren , narasi dengan kecepatan bicara yang lebih rendah Afasia mempertahankan pemahaman dan fasih berbicara spontan , tetapi mengalami kesulitan saat diminta mengulang kata atau frasa yang lebih panjang Motorik Transkortikal kemampuan untuk mengulang kata tetap tidak berubah , dengan cara yang tidak proporsional dengan defisit bahasa lainnya 6 Alexander MP, Hillis AE. Handbook of clinical neurology vol 88, Aphasia chapter 14. 2008;88.

Definisi Prevalensi Stroke Gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik ) atau secara cepat ( dalam beberapa jam) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu Stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar 10,9%, atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang. Provinsi Kalimantan Selatan termasuk dalam prevalensi tinggi untuk kasus stroke yaitu 12,7% Dewanto G, Suwono W, Riaynto B, Turana Y. Panduan Praktis Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC; 2007. 7

Diagnosis Faktor Risiko Stroke Tidak dapat dimodifikasi dan dapat di modifikasi ( gejala biasanya muncul tiba-tiba ) Slurred Speech ( bicara tidak jelas ) Side Weak ( wajah , lengan , atau kaki atau ketiganya bisa menjadi lemah ) Spinning (vertigo) Severe headache ( sakit kepala berat ) Seconds ( catat waktu ketika gejala muncul dan segera ke rumah Sakit )   8 Dewanto G, Suwono W, Riaynto B, Turana Y. Panduan Praktis Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC; 2007.

Afasia pada Stroke Sindrom afasia pada pasien stroke akibat dari patologi vaskular ( iskemik atau , lebih jarang , hemoragik ) yang merusak otak , karakteristik dan dinamika gangguan vaskular memainkan peran penting . Lokasi neuroanatomical pembuluh yang terkena merupakan penentu utama dari gangguan tersebut namun , tidak hanya lokasi kerusakan tetapi juga jumlah dan kombinasi lesi juga merupakan faktor penentu yang penting Angka kejadian afasia pada stroke 13-40%. Sindrom afasia terbanyak pada stroke fase akut penelitian ini adalah afasia global diikuti afasia Broca. Afasia global dan tidak terklasifikasi menyumbang 50% kasus yang dirawat di unit stroke akut , terutama di antara pasien dengan stroke sebelumnya 9 Grossman M, Irwin D. Primary Progressive Aphasia and Stroke Aphasia. Contin ( Minneap Minn). 2018;24(3):745–767.

Afasia pada Stroke Faktor yang paling signifikan meliputi lokasi , distribusi , dan mekanisme patologi vaskular ( termasuk pembuluh darah yang terkena ), durasi gangguan perfusi , keberadaan dan patensi pembuluh kolateral , dan kerentanan berbagai populasi saraf terhadap hipoksia . Ukuran luasnya iskemia yang disebabkan oleh oklusi arteri bervariasi di dalam wilayah vaskular yang disuplai oleh arteri tersebut . Ketika daerah hipoperfusi membesar , kondisi pasien berkemungkinan mengalami afasia memburuk 10 Grossman M, Irwin D. Primary Progressive Aphasia and Stroke Aphasia. Contin ( Minneap Minn). 2018;24(3):745–767.

Afasia pada Stroke Hemisfer serebral sinistra dari otak manusia terlibat dalam proses berbahasa vokal maupun manual, dibuktikan dengan adanya gangguan berbicara dan gangguan pada bahasa isyarat setelah adanya patologi pada hemisfer sinistra. Hemisfer sinistra juga terlibat dalam fungsi kontrol motorik dalam beberapa jenis gerakan non komunitif baik oral maupun manual. Pada sebagian besar kasus , afasia terjadi pada pasien dengan stroke pada arteri serebral tengah sebelah kiri (left middle cerebral artery/LMCA). Pada afasia akut , perubahan aktivitas otak dapat terjadi baik ipsilateral terhadap lesi stroke maupun kontralateral terhadapnya . Karena otak mampu menggunakan mekanisme kompensasi yang berbeda untuk mendorong pemulihan , pola aktivitas otak mungkin berbeda dari satu pasien ke pasien lainnya 11 Febryanto D, Retnaningsih R, Handayani F. Deteksi Dini Afasia Pasien Stroke Akut  : Analytic Review. J Ilmu Keperawatan Med Bedah . 2019;2(2):33.

Penutup Sebab yang paling umum dari afasia adalah stroke yang disebabkan oleh tersumbat atau pecahnya pembuluh darah . Lokasi neuroanatomical pembuluh yang terkena merupakan penentu utama dari gangguan tersebut namun , tidak hanya lokasi kerusakan tetapi juga jumlah dan kombinasi lesi juga merupakan faktor penentu yang penting . Pada pasien yang mengalami stroke pada hemisfer sinistra akan mengalami afasia dan hemiparesis dekstra . Pasien afasia dengan lesi pada hemisfer dekstra lebih jarang ditemukan , dan biasanya terjadi pada pasien yang lebih dominan menggunakan tangan kiri (left-handed). 12

TERIMA KASIH
Tags