PPT_AKUNTANSI MANAJEMEN _ANALISIS BIAYA VOLUME LABA.pptx

AkbilaConquest 0 views 29 slides Oct 04, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

PPT Akuntansi menjelaskan apa itu perbedaan Akuntansi dan Akuntansi Manajemen, Diperuntukkan untuk siapa saja Akuntansi dan Akuntansi Manajemen apa saja fungsinya, untuk merencanakan, menghitung dan mengambil keputusan


Slide Content

ANALISIS BIAYA – VOLUME – LABA Akuntansi Manajemen Ratna Juni Anggraeni / A032360304020 Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

Konsep-Konsep Dasar dalam BVL

Apa itu Analisis Biaya-Volume-Laba (BVL)?

Mengapa BVL Penting bagi Pengambilan Keputusan Manajerial Merencanakan laba secara akurat dengan mengetahui hubungan antara biaya , volume, dan laba . Menyusun anggaran yang fleksibel pada berbagai level aktivitas . Menentukan volume penjualan minimum agar perusahaan tidak mengalami kerugian ( titik impas ). Menghitung margin kontribusi , margin keamanan , dan melakukan analisis sensitivitas terhadap perubahan harga atau biaya . Membantu manajer dalam memilih strategi yang paling menguntungkan , seperti penetapan harga produk , pengendalian biaya , dan pemilihan struktur biaya yang optimal.

Hubungan antara Biaya , Volume Penjualan , dan Laba Hubungan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Jika volume penjualan meningkat , pendapatan naik, dan jika biaya tetap dan variabel per unit tetap , laba akan meningkat setelah melewati titik impas . Sebaliknya , jika volume penjualan turun , laba akan menurun , bahkan bisa menjadi rugi jika penjualan berada di bawah titik impas . Perubahan pada harga jual , biaya variabel per unit, atau biaya tetap akan langsung mempengaruhi laba yang dihasilkan , sehingga analisis BVL sangat membantu untuk memperkirakan dampak perubahan tersebut sebelum keputusan diambil .

Konsep-Konsep Dasar dalam BVL

Biaya Tetap (Fixed Costs) Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlah totalnya   tidak berubah   meskipun volume aktivitas produksi atau penjualan berfluktuasi . Contoh : Sewa pabrik Gaji manajer Depresiasi aset Premi asuransi Pajak properti . Perilaku Biaya Tetap Total biaya tetap   konstan pada berbagai tingkat aktivitas . Biaya tetap per unit  berbanding terbalik dengan volume aktivitas : Jika volume produksi naik, biaya tetap per unit turun . Jika volume produksi turun , biaya tetap per unit naik. Contoh : | 100 unit | Rp50.000.000 | Rp500.000/unit | | 500 unit | Rp50.000.000 | Rp100.000/unit |

Biaya Variabel (Variable Costs) Biaya variabel adalah pengeluaran yang  totalnya berubah proporsional   dengan perubahan volume aktivitas . Contoh : Bahan baku langsung Upah tenaga kerja langsung Komisi penjualan . Perilaku Biaya Variabel Total biaya variabel  naik/ turun seiring perubahan volume. Biaya variabel per unit  tetap konstan pada berbagai tingkat aktivitas . Contoh : | 100 unit | Rp10.000 | Rp1.000.000 | | 500 unit | Rp10.000 | Rp5.000.000 |

Biaya Campuran (Mixed Costs) Biaya campuran terdiri dari   komponen tetap dan variabel . Contoh : Biaya listrik ( abonemen + pemakaian ) Biaya telepon ( langganan + pulsa ). Pemisahan Komponen Biaya Campuran Metode untuk memisahkan komponen tetap dan variabel : Metode Titik Tertinggi-Terendah (High-Low Method) Hitung selisih biaya dan aktivitas antara titik tertinggi dan terendah . Biaya variabel per unit =  Biaya   Tertinggi−Biaya   TerendahVolume   Tertinggi −Volume  Biaya tetap = Total biaya - ( Biaya variabel per unit × Volume). Analisis Regresi : Menggunakan model statistik untuk memprediksi hubungan linear antara biaya dan volume aktivitas .

Margin Kontribusi (Contribution Margin) Margin kontribusi adalah   selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit: Margin  Kontribusi  per Unit= Harga  Jual  per Unit− Biaya   Variabel  per Unit Pentingnya Margin Kontribusi Menutup   biaya tetap : Setiap unit yang dijual menyumbang untuk menutup biaya tetap . Menghasilkan   laba : Setelah biaya tetap tertutup , margin kontribusi menjadi laba . Rasio Margin Kontribusi (Contribution Margin Ratio) Rasio yang menunjukkan persentase pendapatan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan laba : Rasio  Margin  Kontribusi = Margin  Kontribusi  per  UnitHarga   Jual  per Unit×100% Contoh: Harga jual : Rp20.000/unit Biaya variabel : Rp12.000/unit Margin kontribusi : Rp8.000/unit Rasio : 8.00020.000×100%=40%20.0008.000×100%=40%.

Titik Impas (Break-Even Point)

  Titik Impas (Break-Even Point) Titik impas adalah tingkat penjualan di mana total pendapatan sama dengan total biaya , sehingga laba perusahaan adalah nol. Pada titik ini , perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian .  Titik impas menunjukkan batas minimal volume penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak rugi . Mengetahui titik impas penting karena : Membantu manajemen menentukan volume penjualan minimum agar perusahaan tidak mengalami kerugian . Menjadi dasar perencanaan laba dan pengendalian biaya . Memudahkan dalam menetapkan harga jual dan strategi penjualan . Memberikan gambaran risiko bisnis melalui margin keamanan ( berapa jauh penjualan bisa turun sebelum rugi ). Membantu analisis dampak perubahan harga , biaya , dan volume terhadap laba .

Metode Penentuan Titik Impas Metode Penentuan Titik Impas Metode Persamaan Rumus laba operasi : Laba   Operasi =(Harga  Jual  per  Unit×Jumlah  Unit)−( Biaya   Variabel  per  Unit×Jumlah  Unit)−Total  Biaya   Tetap titik impas , laba operasi = 0 , sehingga Disederhanakan menjadi rumus titik impas dalam unit: Titik   Impas  (Unit)=Total  Biaya   TetapHarga   Jual  per Unit− Biaya   Variabel  per  Unit Total   Biaya   TetapUntuk titik impas dalam rupiah Titik   Impas  (Rupiah)= Titik   Impas  (Unit)×Harga  Jual  per Unit Metode Margin Kontribusi per unit adalah selisih antara harga jual dan biaya variabel per unit. Rumus titik impas : Titik   Impas  (Unit)=Total  Biaya   TetapMargin   Kontribusi  per  UnitTotal   Biaya   TetapUntuk titik impas dalam rupiah menggunakan rasio margin kontribusi per unit dibagi harga jual per unit. Metode Grafik Metode ini menggunakan grafik untuk memvisualisasikan : Garis total biaya ( biaya tetap + biaya variabel ) Garis total pendapatan ( harga jual × volume) Titik impas adalah titik di mana garis total pendapatan berpotongan dengan garis total biaya . Di sebelah kiri titik ini perusahaan mengalami rugi , dan di sebelah kanan perusahaan memperoleh laba .

Analisis BVL untuk Perencanaan Laba

Target Laba (Target Profit Analysis) Target laba adalah jumlah laba yang ingin dicapai oleh perusahaan setelah menutupi semua biaya tetap dan variabel . Analisis BVL membantu menghitung   berapa unit produk yang harus dijual   atau   berapa nilai penjualan yang harus dicapai   untuk mencapai target laba tersebut . Rumus Target Laba dalam Unit: Unit  untuk  Target  Laba =Total  Biaya   Tetap+Target   LabaMargin   Kontribusi  per Unit Artinya , total biaya tetap ditambah target laba dibagi margin kontribusi per unit. Rumus Target Laba dalam Rupiah: Penjualan   untuk  Target  Laba  (Rupiah)=Total  Biaya   Tetap+Target   LabaRasio  Margin per unit dibagi harga jual per unit. Contoh : Jika biaya tetap Rp 100 juta , target laba Rp 50 juta , dan margin kontribusi per unit Rp 20.000, maka unit yang harus dijual adalah : 100.000.000+50.000.000/20.000=7.500unit

Margin Keamanan (Margin of Safety) Margin keamanan adalah selisih antara   penjualan aktual atau yang dianggarkan   dengan   penjualan titik impas . Ini menunjukkan seberapa besar penjualan dapat turun sebelum perusahaan mulai merugi . Margin  Keamanan = Penjualan   Aktual−Penjualan   Titik   Impas Margin Keamanan dalam Persentase : Margin  Keamanan  (%)=Margin  KeamananPenjualan  Aktual×100% Interpretasi : Margin keamanan yang besar menunjukkan risiko kerugian yang kecil , karena penjualan bisa turun cukup banyak tanpa menyebabkan rugi . Sebaliknya , margin keamanan kecil berarti perusahaan rentan terhadap penurunan penjualan .

Pengaruh Perubahan pada BVL Perubahan variabel utama seperti harga jual , biaya variabel , dan biaya tetap secara langsung memengaruhi titik impas dan laba : Harga Jual : Kenaikan harga jual meningkatkan margin kontribusi per unit, sehingga menurunkan titik impas dan meningkatkan laba pada volume penjualan tertentu . Penurunan harga jual sebaliknya meningkatkan titik impas dan menurunkan laba . Biaya Variabel : Penurunan biaya variabel per unit meningkatkan margin kontribusi , menurunkan titik impas , dan meningkatkan laba . Kenaikan biaya variabel memiliki efek sebaliknya . Biaya Tetap : Kenaikan biaya tetap meningkatkan titik impas karena perusahaan harus menutup biaya tetap yang lebih besar sebelum mendapatkan laba . Penurunan biaya tetap menurunkan titik impas . Contoh Skenario : Sebuah perusahaan memiliki biaya tetap Rp 50 juta , harga jual Rp 20.000 per unit, dan biaya variabel Rp 12.000 per unit. Margin kontribusi per unit adalah Rp 8.000. Titik impas adalah : 50.000.000/8.000=6.250 unit Jika biaya variabel turun 10% menjadi Rp 10.800, margin kontribusi menjadi Rp 9.200, titik impas menurun menjadi : 50.000.000/ 9.200 = 5.435 unit Ini berarti perusahaan harus menjual lebih sedikit unit untuk mencapai titik impas , meningkatkan potensi laba .

Asumsi-Asumsi dalam Analisis BVL

Analisis Biaya -Volume- Laba (BVL) didasarkan pada sejumlah asumsi utama yang memungkinkan hubungan antara biaya , volume penjualan , dan laba dapat dianalisis secara sederhana dan sistematis . Berikut penjelasan asumsi-asumsi tersebut : Perilaku Biaya Dapat Dipisahkan Menjadi Komponen Tetap dan Variabel Semua biaya yang terjadi dalam perusahaan diasumsikan dapat diklasifikasikan secara jelas menjadi biaya tetap ( tidak berubah totalnya dalam rentang aktivitas relevan ) dan biaya variabel ( berubah proporsional dengan volume aktivitas ). Jika ada biaya campuran , maka harus dipisahkan terlebih dahulu menjadi komponen tetap dan variabel agar analisis dapat dilakukan dengan tepat . Fungsi Biaya dan Pendapatan Bersifat Linear dalam Rentang yang Relevan Dalam rentang volume aktivitas yang relevan (relevant range), hubungan antara biaya total dan volume, serta antara pendapatan dan volume, dianggap linear. Artinya , biaya variabel per unit dan harga jual per unit dianggap konstan , sehingga total biaya dan total pendapatan dapat digambarkan sebagai garis lurus .

3. Harga Jual , Biaya Variabel per Unit, dan Total Biaya Tetap Konstan Harga jual per unit tidak berubah walaupun volume penjualan berubah dalam rentang yang dianalisis . Demikian pula, biaya variabel per unit dan total biaya tetap dianggap tetap dan tidak berubah selama periode analisis . Hal ini memudahkan perhitungan dan prediksi laba . 4. Volume adalah Satu- Satunya Pendorong Biaya yang Relevan Dalam analisis BVL, volume penjualan atau produksi dianggap sebagai satu-satunya faktor yang memengaruhi perubahan biaya variabel dan pendapatan . Faktor lain seperti perubahan teknologi , efisiensi , atau kondisi pasar tidak diperhitungkan dalam model ini . 5. Dalam Perusahaan Multiproduk , Bauran Penjualan Konstan Jika perusahaan menjual lebih dari satu produk , proporsi penjualan antar produk diasumsikan tetap selama periode analisis . Ini penting agar margin kontribusi gabungan dapat dihitung secara konsisten dan titik impas dapat ditentukan dengan tepat . 6. Persediaan Tidak Berubah Signifikan Jumlah unit yang diproduksi dianggap sama dengan jumlah unit yang dijual , sehingga persediaan awal dan akhir tidak berubah secara signifikan . Dengan demikian , biaya produksi dan penjualan dapat dipadankan secara langsung tanpa perlu memperhitungkan perubahan persediaan .

Keterbatasan Analisis BVL

Keterbatasan Analisis Biaya -Volume- Laba (BVL) Analisis Biaya -Volume- Laba (BVL) merupakan alat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan manajerial , namun memiliki keterbatasan yang perlu dipahami agar hasil analisis tidak disalahartikan . 1. Asumsi yang Seringkali Tidak Terpenuhi di Dunia Nyata Linearitas Fungsi Biaya dan Pendapatan BVL mengasumsikan bahwa biaya variabel per unit dan harga jual per unit konstan dalam rentang aktivitas tertentu . Namun , dalam praktik , biaya dan harga bisa berubah karena diskon volume, perubahan harga bahan baku , atau strategi pemasaran . Pemilahan Biaya Tetap dan Variabel yang Tepat Tidak semua biaya mudah dipisahkan secara jelas menjadi tetap dan variabel . Biaya campuran dan biaya semi- variabel dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam analisis jika tidak diestimasi dengan tepat . Bauran Produk Konstan pada Perusahaan Multiproduk Dalam perusahaan yang menjual berbagai produk , komposisi penjualan sering berubah , sehingga asumsi bauran penjualan konstan sulit dipenuhi . Perubahan ini mempengaruhi margin kontribusi gabungan dan titik impas . Volume sebagai Satu- Satunya Pendorong Biaya BVL menganggap volume penjualan atau produksi sebagai satu-satunya faktor yang mempengaruhi biaya variabel dan pendapatan . Padahal , faktor lain seperti efisiensi produksi , teknologi , dan kondisi pasar juga berpengaruh .

2. Tidak Mempertimbangkan Perubahan Lingkungan dan Faktor Non- Keuangan Perubahan Lingkungan Bisnis BVL tidak memperhitungkan perubahan eksternal seperti fluktuasi ekonomi , persaingan , regulasi pemerintah , atau perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi biaya dan pendapatan secara signifikan . Kualitas Produk dan Faktor Non- Keuangan Analisis ini fokus pada aspek kuantitatif biaya dan volume, tanpa mempertimbangkan kualitas produk , kepuasan pelanggan , citra merek , atau faktor sumber daya manusia yang juga berpengaruh pada keberhasilan bisnis . Aspek Jangka Panjang BVL lebih cocok untuk perencanaan jangka pendek karena menganggap biaya tetap konstan . Dalam jangka panjang , biaya tetap bisa berubah mengikuti skala operasi (step costs), sehingga model BVL konvensional menjadi kurang akurat . Implikasi Keterbatasan Karena keterbatasan tersebut , hasil analisis BVL harus digunakan dengan hati-hati dan dilengkapi dengan pertimbangan lain, seperti analisis pasar, evaluasi kualitas , dan faktor strategis . Perusahaan juga perlu melakukan penyesuaian model sesuai dengan kondisi nyata agar keputusan yang diambil lebih tepat dan efektif .

Studi Kasus / Contoh Penerapan

Untuk menyimpulkan , Analisis Biaya -Volume- Laba (BVL) adalah fondasi penting dalam pengambilan keputusan berbasis data di akuntansi manajemen . Melalui pemisahan biaya tetap dan variabel , serta perhitungan margin kontribusi , kita bisa menganalisis berbagai skenario bisnis secara sistematis . Baik itu menentukan harga jual yang optimal, mengevaluasi investasi baru , atau merencanakan kapasitas produksi , BVL menyediakan insight kuantitatif yang diperlukan . Dengan demikian , BVL memberdayakan kita untuk membuat keputusan yang terinformasi dan meminimalkan ketidakpastian dalam lingkungan bisnis yang kompleks .

Terimakash