ppt banjir 15 desember.pptx hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

antarminyak 13 views 21 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Melakukan pengukuran posisi koordinat lokasi tunggul tebangan pohon dan luas areal penebangan pohon di bagian hulu aliran longsoran berlokasi di Dusun Siboli-boli, Desa Sitolubahal, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan
Melakukan pengukuran posisi koordinat lokasi tunggul tebangan p...


Slide Content

RAPAT KERJA / DENGAR PENDAPAT KOMISI B DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA 18 DESEMBER 2023 Rabu, 28 Maret 2018 DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Ir. YULIANI SIREGAR, M.AP PEMBINA UTAMA MUDA/ IV.c NIP. 19670725 199203 2 006

1. Laporan Tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

2. ANALISA PENYEBAB BANJIR

PETA LOKASI BANJIR KAB SAMOSIR

3. KEGIATAN PEMANFAATAN HUTAN PBPH PT. TOBA PULP LESTARI A. SK PERIZINAN Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.No.493/ Kpts -II/1992 tanggal 1 Juni 1992, Seluas ± 269.060 Ha Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.307/ Menlhk / Setjen /HPL.0/7/2020 tentang Perubahan Luas Konsesi PT. TPL menjadi seluas ± 167.912 ha yang berada pada 5 sektor yaitu : 1. Sektor Aek Nauli : ± 20.360 ha 2. Sektor Aek Raja : ± 45.562 ha 3. Sektor Habinsaran : ± 26.765 ha 4. Sektor Tapanuli Selatan : ± 28.340 ha 5. Sektor Tele : ± 46.885 ha, Jumlah : ± 167.912 ha

Sektor Tele berada di 4 ( empat ) Kabupaten , yaitu : Kab Samosir : ± 30.598 ha Kab Pakpak Bharat : ± 2.194 ha Kab Humbahas : ± 9.674 ha Kab Dairi : ± 4.420 ha Jumlah : ± 46.885 ha

B. KEGIATAN PEMULIHAN KAWASAN HUTAN LINDUNG DAN BUFFER ZONE SEKTOR TELE Berdasarkan SK. Menhut No.579/ Menhut /II/2014 terdapat Perubahan Fungsi Kawasan Hutan pada Areal Konsesi PT. TPL dari Hutan Produksi menjadi Hutan Lindung seluas ± 11.319 ha, dimana terdapat asset tanaman Eucalyptus seluas ± 4.521 ha Hasil Notulen Rapat FGD bahwa “para pihak sepakat mendukung pemulihan tanaman pada hutan lindung di areal kerja PBPH -HT PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melalui kegiatan konservasi Sumberdaya genetic dan pengembangan benih unggul Pinus Merkusii pada areal tanaman eucalyptus seluas ± 2.621 Ha untuk pemulihan dan pengoptimalan fungsi pokok sebagai perlindungan system penyangga kehidupan serta meningkatkan kesejahteraan Masyarakat sekitar hutan dengan tetap mempedomani peraturan perundangan serta kajian akademik Tim Pakar Pengembangan Pinus” Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.5485/ MenLHK -PHL/PUPH/HPL.1/5/2023 tentang Persetujuan Perubahan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hutan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Periode Tahun 2017-2026 Atas Nama PT. Toba Pulp Lestari Tbk di Provinsi Sumatera Utara bahwa terdapat kegiatan Pemulihan Fungsi Hutan Lindung seluas ± 2.621 ha, dan Buffer Zone seluas ± 1.900 ha

Kegiatan Pemulihan Hutan Lindung di Sektor Tele didasarkan pada hasil Naskah Akademik yang disusun oleh Tim Pakar Pengembangan Pinus merkusii Kegiatan Pemulihan Hutan Lindung di Sektor Tele, berada di Kab . Samosir,yaitu seluas ±2.380 ha , dengan Progress Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan sampai dengan 31 Oktober 2023 pada Sektor Tele: Realisasi Penyiapan lahan ( penebangan Eucalyptus) : ± 1.735,0 ha Realisasi penanaman pemulihan : ± 1.430.7 ha Kegiatan penanaman pemulihan tetap dilanjutkan .

HASIL IDENTIFIKASI BANJIR BANDANG BAKTI RAJA

I dentifikasi Banjir Bandang Bakti Raja dilaksanakan di 3( tiga ) lokasi yaitu : 1. Desa Sitolu Bahal Kecamatan Lintong Nihuta 2. Desa Habeahan Kecamatan Lintong Nihuta 3. Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja

Pelaksanaan Kegiatan

Dugaan Penyebab Merujuk pada publikasi informasi dari laman media sosial Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan bahwa penyebab longsor diperkirakan akibat liquifaksi tanah. Titik Koordinat lokasi (bagian hulu) asal longsoran dan banjir bandang 98°49'48,43" BT 2°18'36,29" LU

HASIL IDENTIFIKASI Ditemukan adanya pembukaan lahan pada bagian hulu banjir bandang , seluas ± 20 ha (dua puluh hektar ), terdiri dari - seluas 15 ha merupakan APL - seluas 5 ha merupakan kawasan Hutan Lindung Pada areal kawasan hutan lindung seluas ± 5 ha, terdapat tunggul bekas tebangan pohon sebanyak 14 ( empat belas ) batang , dengan jenis tanaman Pinus dan Eucalyptus Di sekitar catchment area (tangkapan air) bagian hulu banjir bandang teridentifikasi pembukaan lahan, pengolahan lahan pertanian dan tutupan lahan pertanian lahan kering, semak belukar, hutan pinus. Berdasarkan topografi lokasi hulu, sejumlah alur/ aliran yang bermuara ke aliran utama banjir bandang berasal dari Desa Sitolubahal dan Desa Habeahan , Pada bagian hulu aliran banjir bandang (sungai sibunibuni ) tekstur tanah berpasir dan tidak terdapat bebatuan seang ataupun besar Jarak lokasi terdampak ke bagian hulu sekitar 1 kilometer dengan topogorafi terjal dan mendaki , status kawasan adalah kawasan Hutan Lindung

KONDISI DAMPAK LONGSOR DAN BANJIR BANDANG

AREAL KERJA PT. TOBA PULP LESTARI Areal Kerja PT. Toba Pulp Lestari yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan , berada pada 2(dua) sektor yaitu : Sektor Tele seluas : ± 9.614 ha Sektor Aek Raja seluas : ± 9.165 ha Jarak dari lokasi penebangan PT. Toba Pulp Lestari ke Desa Simangulampe adalah ± 46 km

KESIMPULAN Berdasarkan jenis material yang terbawa ke daerah terdampak yaitu tanah, kayu/pohon, pasir, bebatuan dan air maka kejadian bencana Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan dapat dikategorikan sebagai Longsor dan Banjir Bandang Penyebab banjir dikaitkan dengan Liquefaksi tanah, yaitu hilangnya kekuatan ikatan butir tanah akibat kondisi yang menyebabkan tanah menjadi jenuh air yaitu hujan deras dan limpasan aliran permukaan dari bagian hulu menuju cekungan alur bukit. Kondisi lereng yang sangat curam berikut dorongan gravitasi menyebabkan bahan liquefaksi mengalami pergerakan/ perpindahan akibat amblasan tanah disepanjang alur tebing bergerak menuju hilir/ tempat yang lebih rendah ke arah Danau Toba. Tidak terdapat aktivitas yang diduga penyebab longsor seperti penambangan batu atau galian C, penebangan pohon dan penyalahgunaan pemanfaatan lahan lainnya di sekitar sumber longsor.

Rekomendasi dan Saran Mitigasi Bencana Longsor Penempatan alat pemantau cuaca (e weather station) di desa yang berpotensi mengalami banjir bandang berulang , yang akan memberi peringatan dini kemungkinan terjadinya banjir . Melakukan pengkayaan tanaman di sekitar cekungan bagian hulu (perlindungan sumber mata air). Secara spasial, area perlindungan mata air berada dalam kawasan hutan lindung dengan potensi pengkayaan tanaman seluas ± 20 Ha Pembuatan Tanaman Rehabilitasi di kiri kanan alur curaman . Secara spasial, luasan penanaman dapat diperoleh ± 20 ha dengan memilih jenis yang cepat tumbuh dan secara ekologis baik pertumbuhannya. Rekomendasi jenis tanaman yang mem iliki fungsi konservasi dan cocok tumbuh di wilayah desa Simangulampe yaitu ; Beringin , Mangga, Aren, Macadamia, Indigofera, Kaliandra , dan Vetiver Melaksanakan kegiatan konservasi tanah , dengan skema pertanian sesuai kontur topografi .

21 TERIMA KASIH “ Sumut Hebat “
Tags