Ada banyak model evaluasi program yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat dipakai untuk mengevaluasi program. Evaluasi model kesenjangan (discrepancy model) Evaluation model konteks atau context input process product ( CIPP ) Evaluasi pendekatan kualitatif-naturalistik (Responsive Evaluation) Evaluasi dengan pendekatan Formative-Sumatif Evaluation Evaluasi model pengukuran (Measurement Model)
Evaluasi model kesenjangan (discrepancy model) Evaluasi model kesenjangan (discrepancy model) menurut Provus ( dalam Fernandes , 1984) adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara baku (standard) yang sudah ditentukan dalam program dengan kinerja (performance) sesungguhnya dari program tersebut.
Evaluation model konteks atau context input process product ( CIPP ) Evaluasi model CIPP dapat diterapkan dalam berbagai bidang . Nana Sudjana dan Ibrahim (2004:246) menterjemahkan masing-masing dimensi tersebut dengan makna sebagai berikut : a.Context b.Input c.Process d.Pruduct
Evaluasi pendekatan kualitatif-naturalistik (Responsive Evaluation) Fokus evaluasi untuk melaksanakan empat macam keputusan tersebut ada empat , yaitu : evaluasi konteks evaluasi input evaluasi proses evaluasi produk,
Evaluasi dengan pendekatan Formative-Sumatif Evaluation Scriven mencatat sekarang setidaknya ada 2 peran penting: formatif, untuk membantu dalam mengembangkan kurikulum, dan sumatif , yakni untuk menilai manfaat dan kurikulum yang telah mereka kembangkan dan penggunaannya atau penempatannya.
Evaluasi model pengukuran (Measurement Model) Dalam bidang pendidikan, model ini telah diterapkan untuk mengungkap perbedaan-perbedaan individual maupun kelompok dalam hal kemampuan, minat dan sikap.