FIQIH IBADAH ‘ Sholat ’ SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MIFTAHUL ‘ULUM TANJUNGPINANG 2020 Nama : Denni Prayogo Dosen Mata Kuliah : Ahmad Fadhil Rizki , MA
Pengertian Sholat Secara bahasa sholat bermakna do’a , sedangkan secara istilah , sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.Menurut hakekatnya , sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT, yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah & bisa membangkitkan kesadaran yang dalam pada setiap jiwa terhadap kebesaran & kekuasaan Allah SWT.
Syarat Wajib Sholat : Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan sholat , yaitu : Muslim ( Beragama Islam) Berakal sehat Baligh Suci dari hadas kecil & hadas besar Sadar Syarat Sah Sholat : Telah masuk waktu sholat Menghadap kiblat Menutup aurat Suci badan , tempat sholat dan pakaian yang digunakan dari najis mengetahui tata cara pelaksanaannya .
Rukun Sholat Niat Berdiri tegap bila mampu , dan diperbolehkan duduk atau berbaring bagi yang udzur Takbiratul ihram Membaca suratul fatihah pada setiap rokaatnya Ruku ’ I’tidal Sujud Duduk di antara dua sujud Duduk Tasyahud Akhir Membaca tasyahud akhir Membaca shalawat Nabi Mengucap salam pertama Tertib ( Dilaksanakan secara berurutan )
Perbuatan yang Membatalkan Sholat 1. Masih ber-Hadats 2. Terkena Najis 3. Terbukanya Aurat 4. Berbicara atau mengeluarkan suara satu huruf atau dua huruf yang bisa dipahami 5. Sengaja melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa 6. Makan dan Minum 7. Tiga kali bergerak secara berturut-turut walaupun dalam keadaan lupa 8. Melompat sangat jauh 9. Memukul dengan keras 10. Menambahi rukun sholat 11. Mendahului Imam 12. Sengaja memperlambat 13. Niat memotong sholat 14. Menggantungkan sholat dengan sesuatu 15. Ada keraguan ingin memutus sholat
Perbuatan yang Makruh Dalam Sholat 2 . Sholat dengan mata terpejam Menahan hadast 3. Sholat di kuburan 4. Membuka kepala 5. Sholat di tempat yang merusak kekhusuk’an
‘ Sholat Jamaah ’ 1. Pengertian Shalat Jamaah S h alat Jamaah adalah ibadah salat yang dilakukan secara bersamaan dan merupakan salah satu ibadah yang memiliki keutamaan dalam agama Islam . Shalat jamaah adalah salat yang dilakukan secara berkelompok . Dalam salat ini , imam berdiri di depan dan para makmum mengikutinya . Salat jamaah terealisasi minimal dengan dua orang, yaitu imam dan satu makmum . Dalam salat jamaah , seorang yang berdiri di depan dan orang-orang lain mengikutinya disebut dengan Imam dan orang-orang yang mengikuti dan berjamaah kepadanya disebut dengan makmum 2. Keutamaan Shalat Jamaah Banyak pahala dan keutamaan-keutamaan yang dijelaskan untuk salat jamaah . Diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa semakin banyak jumlah para jamaah yang hadir dalam salat jamaah maka semakin disukai oleh Allah swt dan pahalanya semakin banyak : Jika makmumnya satu orang maka keutamaan salat 150 kali lipat dan jika makmumnya dua orang 600 kali lipat dan jika makmumnya 9 orang lebih pahala salat semacam ini tidak ada yang tahu kecuali Allah swt . Dalam beberapa riwayat juga dijelaskan bahwa satu salat berjamaah lebih utama daripada 25 salat sendirian dan pahala sekali salat berjamaah setara dengan empat puluh tahun salat furada ( salat sendirian ) di rumah .
3. Pengaruh-Pengaruh Shalat Jamaah Berdasarkan beberapa riwayat , salat jamaah dapat menjauhkan dari kemunafikan , penyebab diampuninya dosa-dosa penyebab diterimanya doa memudahkan dalam menanggung beratnya hari kiamat dan penyebab masuk ke surga sebuah solusi untuk mendapatkan keridhoan Tuhan dan malaikat dan seseorang yang ikut serta dalam salat jamaah , dapat memberikan syafa'at kepada orang lain 4. Hukum-Hukum Shalat Jamaah Fukaha Syiah meyakini bahwa ikut serta dalam salat berjamaah adalah sunnah muakkad . Pelaksaan salat Subuh , Maghrib dan Isya ' secara berjamaah lebih ditekankan lagi . Demikian juga bergabung dalam salat jamaah bagi tetangga-tetangga masjid lebih ditekankan . Dan syarat sahnya salat Jumat adalah dilaksanakan secara berjamaah . Pengikut mazhab Hanbali dan sebagian pengikut mazhab Hanafi dari Ahlusunnah meyakini bahwa salat jamaah hukumnya wajib Aini . Sekelompok pengikut mahab Syafii berkeyakinan bahwa salat jamaah bagi kaum lelaki pada selain safar hukumnya adalah wajib kifayah .
5. Pelaksanaan Shalat-Shalat Sunnah Secara Berjamaah Shalat Jamaah di Masjidil Haram , Mekah . Menurut fukaha Syiah , pelaksanaan salat-salat sunnah secara berjamaah selain salat Istisqa ' tidak dibolehkan . Pun demikian , beberapa fukaha Syiah berpendapat bahwa pelaksanaan salat Idul Fitri dan salat Idul Adha pada masa kegaiban hukumnya mustahab . Berdasarkan pandangan masyhur fukaha Syiah , salat Idul Fitri dan salat Idul Adha , baik hukumnya wajib maupun mustahab , harus dilaksanakan secara berjamaah . Pemilik buku al- Hadaiq menisbatkan kepada sebagian fukaha Syiah seperti Abu Shalah Halabi dan Syahid Awal bahwa pelaksanaan salat Ghadir secara berjamaah dibolehkan . Bahrani mengharamkan pelaksanaan salat ini secara berjamaah . Sebaliknya , mayoritas fukaha Ahlusunnah membolehkan pelaksanaan seluruh salat-salat mustahab seperti salat Tarawih secara berjamaah . Mazhab Maliki dan Hanafi meyakini kemakruhan pelaksanaan sebagian salat-salat Nawafil pada selain salat-salat mustahab bulan Ramadan dan juga salat Ayat . Menurut fukaha Syiah , pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah adalah bid'ah . 6 Syarat Imam Jamaah Berdasarkan fikih Islam , imam jamaah harus berakal , balig , mukmin ( Syiah 12 Imam) dan adil . Selain itu dia harus anak halal ( bukan anak haram) dan bacaan salatnya harus benar . Jika semua atau sebagian dari makmum adalah laki-laki , maka imam jamahnya harus laki-laki . Menurut pendapat masyhur , pengimaman seorang perempuan untuk perempuan jika memiliki syart-syarat imam jamaah , hal itu diperbolehkan . Jika para makmum berdiri maka Imam Jamaah harus berdiri .
Hukum – Hukum Lain dalam Sholat Jamaah Tempat salat Imam Jamaah tidak boleh lebih tinggi dari tempat makmum , oleh sebab itu biasanya di masjid, lantai mihrab dibuat lebih rendah . Makmum harus mengikuti perbuatan-perbuatn imam jamaah dan tidak boleh melakukan perbuatan rukun apapun sebelum imam jamaah Makmum dalam selain bacaan Al Fatihah dan surah h pada rakaat pertama dan kedua , harus membaca sendiri dzikir-dzikir salat yang lain. . Antara Imam dan makmum dan begitu juga shaf-shaf tidak ada penghalang seperti hordeng atau tembok , tetapi memasang kain penutup antara barisan shaf laki-laki dan perempuan tidak masalah Imam Ratib salat jamaah lebih utama menjadi imam daripada orang lain. Jarak Imam dan makmum dan jarak antara barisan shaf-shaf tidak terlalu jauh Wanita boleh menjadi imam jamaah jika makmumnya hanya terdiri dari kalangan wanita 01 02 03 04 05 06
Diantara hal-hal yang mustahab dalam shalat jamaah adalah : Berdirinya orang-orang yang bertakwa dan alim di barisan pertama . Beridirinya makmum di sebelah kanan imam jamaah di belakangnya . Imam jamaah memperhatikan kondisi makmum yang lemah fisiknya dan tidak memperlama salatnya . Makmum bangkit berdiri tatkala mendengar « قد قامت الصلاة » Makmum membaca « الحمدلله رب العالمین » saat imam selesai membaca surah Al- Fatihah . Diantara hal-hal yang makruh dalam salat jamaah adalah : Makmum berdiri sendirian dalam satu shaf Melaksanakan salat Nafilah setelah diserukan « قد قامت الصلاة » Seorang yang hadir ( tidak bepergian ) berjamaah kepada musafir (orang yang dalam kondisi bepergian ) atau sebaliknya pada salat-salat yang terdiri dari empat rakaat . Pengeraskan suara makmum dzikir-dzikir salatnya sedemikian rupa sehingga imam jamaah mendengarnya . Adab-Adab Sholat Jamaah Salat jamaah memiliki adab-adab , hal-hal yang mustahab dan yang makruh
1. Pengertian Sholat Jumat Sholat Jumat adalah aktivitas ibadah shalat wajib yang dilaksanakan secara berjama'ah bagi lelaki muslim setiap hari Jumat yang menggantikan salat zuhur 2. Hukum Sholat Jumaat Pada saat pelaksanaan sholat jumat , Muslim wajib mendengarkan khutbah Jumat . Salat Jumat merupakan kewajiban setiap orang beriman , hal ini tercantum dalam Al- qur’an dan beberapa hadist : “ Wahai orang-orang yang beriman , apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat , maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli , dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui . (Al Jumu'ah 62:9)” Golongan yang wajib Melaksanakan Sholat Jumaat Seorang muslim yang sudah baligh dan berakal Laki-laki Orang yang merdeka Orang yang menetap bukan musafir Orang yang tidak ada halangan ( uzur ) apapun .
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text. Your Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text. our Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text. Your Text Here Golongan yang tidak wajib Melaksanakan Sholat Jumaat Budak ( hamba sahaya ) Musafir Wanita Anak kecil Orang sakit Orang yang tertidur pulas Orang gila Muallaf dengan adanya uzur ( halangan ) contoh : Dokter , Yang menjaga keamanan masjid. Ancaman bagi yang meninggalkan Sholat Jumaat Ada ancaman bagi lelaki yang meninggalkan atau meremehkan salat Jumat selama tiga kali berturut-turut , yaitu akan ditutup hatinya yang bisa menyebabkan terhalang masuknya hidayah dan rahmat , kemudian menjadi orang yang benar-benar lalai dan dianggap sebagai orang munafik yang tidak mengakui ( menganggap ) Islam sebagai agamanya .
1. Mandi , tata cara mandi jumat sama dengan tata cara mandi junub . 2. Bersiwak atau sikat gigi 3. Memangkas kumis. 4. Memakai parfum 5. Mengenakan pakaian terbaik . 6. Memotong kuku. 7. Membaca surah al- Kahfi pada malam Jumat dan siangnya . 8. Memperbanyak shalawat . 9. Datang lebih awal ke masjid , agar datang sebelum khotib naik mimbar dan mengucapkan salam,karena sesudah mengucapkan salam bahwasan nya malaikat pun ikut duduk dan tidak mencatat orang yang datang ke masjid ketika khotib sudah mengucapkan salam , 10 Memperbanyak solat sunnah . 11. Memperbanyak berdoa ( meminta ) 12. Mendengar khotbah , dengan penuh perhatian dan diam. Jika melihat orang yang bercanda ketika khotbah berlangsung , agar tidak untuk menasehatinya,karena jika demikian bisa termasuk lagho ( lalai ). 13. Tidak duduk memeluk lutut . 14. Salat sunnah setelah salat Jumat . 15. Memperbanyak amal baik seperti sedekah . ‘ Sunah yang di anjurkan dalam Sholat Jumat ’
Pada saat masjid mengumandangkan azan zuhur sebagai azan pertama Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari ( waktu zuhur ), kemudian memberi salam dan duduk . Muadzin mengumandangkan azan sebagaimana halnya azan zuhur . Pada beberapa masjid azan ini adalah azan kedua . 3. Khotbah pertama : Khatib berdiri untuk melaksanakan khotbah yang dimulai dengan Hamdalah dan pujian kepada AllahSWT serta membaca selawat kepada Rasulullah Kemudian , memberikan nasihat kepada para jama’ah , mengingatkan mereka dengan suara yang lantang , menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan rasul -Nya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan , menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan , dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta'ala . 4. Khatib duduk sebentar di antara dua khotbah 6. Khotbah kedua : Khatib memulai khotbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepada -Nya. Kemudian , melanjutkan khotbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khotbah pertama sampai selesai . 7. Khatib kemudian turun dari mimbar . Selanjutnya muazin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan salat Kemudian memimpin salat berjama'ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan ‘Tata Cara Sholat Jumaat ’
‘ Sumber Hadist Terkait Sholat Jumaat ’ " Mandi , mencabut bulu-bulu tak perlu , memakai siwak , mengusapkan parfum sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh ." ( Muttafaq ' alaih ) " Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat , kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama , maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua , maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi , dan siapa yang pergi pada saat ketiga , maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk , dan siapa yang berangkat pada saat keempat , maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam , dan siapa yang berangkat pada saat kelima , maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur , dan apabila imam telah datang , maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah ." ( Muttafaq ‘ alaih )