PPT FONOLOGI.pdfffffffffffffffffffffffff

karlantaaa 0 views 11 slides Sep 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

fonologi


Slide Content

Perubahan fonologis
bahasa indonesia

Nama Kelompok
Ramadhani Dwi Kartika
1860210242068
Sayegti Nur Anisa
1860210242082
Azka Ngulwiyatun Najwa
1860210241022

Rumusan Masalah
Apa definisi dari Asimilasi
Apa Definisi dari Disimilasi
Apa Definisi dari Modifikasi
Bunyi
Untuk mengetahui definisi
dari Asimilasi
Untuk mengetahui definisi
dari Disimilasi
Untuk mengetahui definisi
dari modifikasi bunyi
Tujuan Penelitian

Asimilasi
Asimilasi adalah peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi yang lain akibat
dari bunyi yang ada di lingkungan, sehingga bunyi itu menjadi sama atau
mempunyai ciri-ciri yang sama dengan bunyi yang mempengaruhinya. Asimilasi
terjadi di antara vokal, hal ini dikarenakan bunyi hentian mengambil hambatan yang
lebih terbuka dalam lingkungannya. Suhendra Yusuf menjelaskan bahwa proses
asimilasi terjadi apabila satu segmen mengambil satu atau beberapa ciri dari segmen
tetangganya sehingga kedua segmen ini memiliki ciri yang mirip. Keuntungan dari
asimilasi adalah bunyi akan terdengar lebih halus, tidak perlu mengeluarkan banyak
tenaga, transisi bunyi satu ke bunyi yang lain lebih mudah.

Berdasarkan perubahan fonemnya
Asimilasi Fonetis1.
Asimilasi fonetik yaitu penyesuaian bunyi dengan bunyi lain tetapi dengan
mempertahankan fonem yang sama
Ex : Kata bahasa Inggris top diucapkan [tOp’] dengan [t] apiko-dental. Tetapi, setelah
mendapatkan [s] lamino-palatal pada stop, kata tersebut diucapkan [stOp’] dengan [t]
juga lamino-palatal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa [t] pada [stOp’]
disesuaikan atau diasimilaskan artikulasinya dengan [s] yang mendahuluinya
sehingga sama-sama lamino-palatal.
2. Asimilasi Fonemis
Disimilasi adalah perubahan bunyi yang terjadi jika dua bunyi yang sama/ mirip berubah
menjadi tidak sama atau berbeda.
Ex : Kata bahasa Batak Toba holan ho ‘hanya kau’ diucapkan [holakko], suan hon
diucapkan [suatton]. Bunyi [n] pada holan dan bunyi [h] pada ho saling disesuaikan atau
diasimilasikan menjadi [k], sedangkan [n] pada suan dan [h] pada hon saling
disesuaikan atau diasimilasikan menjadi [t]. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kedua bunyi tersebut, yaitu [n] dan [h], [n] dan [h] saling disesuaikan.

Berdasarkan beberapa segi
Asimilasi Progesif1.
yaitu perubahan bunyi dengan bunyi yang berada di belakang (lebih
kanan) mengikuti bunyi yang berada di depannya (di kirinya)
Ex : top-stop
[t] pada [top] apiko-dental
[t] pada [stop] lamino-palatal
karena [s] adalah lamino-palatal
2. Asimilasi Regresif
terjadi jika perubahan bunyi berupa bunyi yang berubah berada pada
posisi lebih awal (lebih kiri) dari bunyi yang menyebabkan terjadinya
perubahan bunyi asimilasi.
Ex : panci = panyci
sabtu = saptu

Berdasarkan sifat asimilasi
Asimilasi Total1.
asimilasi total adalah perubahan bunyi menjadi identik atau sama dengan
yang lain dengan mengambil semua fitur fonetiknya.
2. Asimilasi Persial
terjadi jika perubahan bunyi berupa bunyi yang berubah berada pada
posisi lebih awal (lebih kiri) dari bunyi yang menyebabkan terjadinya
perubahan bunyi asimilasi.
Ex : panci = panyci
sabtu = saptu

Disimilasi
Disimilasi adalah perubahan bunyi yang terjadi jika dua bunyi yang sama atau mirip
berubah menjadi tidak sama atau berbeda.
Ex : Contoh: pada kata /belajar/, berasal dari gabungan prefiks ber- dan bentuk dasar
/ajar/. Mestinya, kalau tidak ada perubahan menjadi /berajar/. Namun, karena ada
dua bunyi [r], maka [r] yang pertama diperbedakan atau di dismilasikan menjadi [l]
sehingga menjadi kata belajar.

Modifikasi Vokal
Modifikasi vokal adalah perubahan bunyi vokal sebagai akibat dari pengaruh bunyi
lain yang mengikutinya. Perubahan ini sebenarnya bisa dimasukkan ke dalam
peristiwa asimilasi, tetapi karena kasus ini tergolong khas, maka perlu disendirikan
Ex : . Sebagai contoh seperti berikut. Kata balik diucapkan (bali?), vokal [i] diucapkan
rendah. Tetapi, ketika mendapatkan sufiks-an, sehingga menjadi kata /balikan/
bunyi [I] berubah menjadi tinggi. Perubahan ini akibat karena bunyi yang
mengikutinya. .

Question Time

Thank
You
Tags