DISASTER PLAN KLINIK ‘ AISYIYAH PRATAMA MOYUDAN YOGYAKARTA Disusun Oleh : Kelompok 1 Regita Cahya Artika (2011604062) Nurul Qalbi Syahrul (2011604100) Putri Rahayu Maulida (2012604112) Tisya Prameswari Yuanta (2012604134) Syarifa Buchra Almahdaly (2011604135 ) PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2023
Latar Belakang Tujuan Dasar Hukum Fikih Bencana Latar Belakang x Indonesia merupakan negara yang memiliki indeks resiko bencana yang sangat tinggi seperti pada World Risk Report memiliki indeks 3,6. Hal ini karena Indonesia memiliki deretan gunung berapi sepanjang sumatera , jawa , sampa dengan Indonesia bagian timur . Indonesia memiliki patahan lempeng bumi Hindia dan Pasifik . Selain itu juga memiliki ancaman hidroklimatologis , salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi tinggi adalah D.I Yogyakarta yang memiliki ancaman bencana diantaranya gunung api , tanah longsor dan erosi , banjir , tsunami, gelombang pasang/ abrasi , gempa bumi , kekeringan , epidemik dan wabah penyakit , kegagalan teknologi dan cuaca ekstrim (Mujiatun, 2017) Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Latar Belakang Tujuan Dasar Hukum Fikih Bencana Latar Belakang x Salah satu kabupaten di D.I Yogyakarta yang memiliki potensi ancaman bencana adalah Sleman. Klinik Moyudan berdiri sejak tahun 1968 dan termasuk kedalam daerah rawan bencana . Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Latar Belakang Tujuan Dasar Hukum Fikih Bencana Mengintegrasikan semua aktivitas penanganan bencana dengan standar kualitas pelayanan tertentu . Sebagai panduan penanggulangan bencana di klinik Pratama Aisyiyah Moyudan Sebagai panduan sistem komunikasi kontrol dan komando jika Klnik Pratama Aisyiyah Moyudan terdampak bencana Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Tujuan x Mengintegrasikan manajemen pengelolaan sumber daya di Klinik Pratama Aisyiyah Moyudan untuk mengurangi risiko bencana . Terselenggara prosedur pelaksanaan respon bencana , tanggap darurat dan pemulihan , serta tahap kembali ke fungsi normal.
Latar Belakang Tujuan Dasar Hukum Fikih Bencana Dasar Hukum yang Mendukung x A B Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. PerGub Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Rencana Penanggulangan Bencana Daerah. Kep-Menkes Nomor 145/Menkes/SK/I/2007 Tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan. C PerDa Kabupaten Sleman Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penanggulangan Bencana. D Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Latar Belakang Tujuan Dasar Hukum Fikih Bencana Fikih Bencana x Bencana dalam pandangan agama I slam merupakan sebuah musibah dan ujian yang ditimpakan kepada manusia sebagai bagian untuk menguji keimanan, ketakwaan kepada Allah SWT. Bencana merupakan bagian dari kasih sayang Allah kepada manusia. Barang siapa y ang bersabar atas persitiwa alam, non alam dan sosial yang berdampak pada timbulnya korban jiwa, harta dan dampak psikologis. Apabila bersabar atas ujian tersebut, maka Allah SWT akan memberikan balasan pahala dan ketakwaan kepada manusia. Secara umum , penjelasan terkait bencana alam yang dikaji melalui sumber utama Agama Islam, yaitu Al-Quran dan Hadits mengatakan bahwa bencana alam merupakan ujian dan siksa ( azab ) dari Allah SWT kepada manusia . Sebagaimana tertulis dalam QS. Al-Baqarah ayat 155-156 yang artinya : “ Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan , kelaparan , kekurangan harta , jiwa , dan buah-buahan . Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar , ( yaitu ) orang-orang yang apabila ditimpa musibah , mereka berkata " Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn " ( sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali ). ” Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Latar Belakang Tujuan Dasar Hukum Fikih Bencana Fikih Bencana x Dalam surat lain sebagaimana firman Allah SWT yaitu QS. Ar -Rum ayat 41: “ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia , Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari ( akibat ) perbuatan mereka , agar mereka kembali ( ke jalan yang benar ). ” Ayat ini mengindikasikan bahwa bencana yang terjadi tidak terlepas dari perbuatan manusia di bumi . Muhammadiyah melalui buku fikih kebencanaan berusaha menafsirkan konsep bencana secara etimologi dan secara terminologi berdasarkan Al’Quran dan Hadits. Secara Etimologi, Muhammadiyah menafsirkan bahwasanya bencana ialah suatu kondisi dimana adanya sejumlah manusia yang mengalami kematian, kerusakan pada sejumlah rumah dan bangunan serta dalam situasi yang suram. Secara terminologi, Muhammadiyah membagi ada 10 konsep bencana menurut Al’Quran dan Hadits, yaitu : - Musibah - Azab - Tadzmir - Nazilah - Bala - Fasad - Tamziq - Fitnah - Halak - Iqab Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5