PPT KEHUMASAN DAN KEPROTOKOLAN KURNAS.pptx

BundaMarlin 0 views 7 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 7
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7

About This Presentation

kurnas saat ini yang diperbaharui agar lebib menyenangkan peserta didik dalam memahami pelajaran


Slide Content

Kurikulum Merdeka Belajar Disusun Oleh : Kelompok 2

Apa itu Merdeka Belajar ? Kurikulum Merdeka Belajar adalah kebijakan pengembangan yang dikeluarkan Kemdikbudristekdikti untuk pembelajaran peserta didik di sekolah . Kebijakan merdeka belajar menjadi langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini juga dikenal dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi . Dalam kurikulum merdeka belajar , guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik .

Konsep Merdeka Belajar Konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan , Riset , dan Teknologi ini sebenarnya terinspirasi dari konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara . Menurut Bapak Pendidikan Indonesia ini , pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia.Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga didasarkan pada dasar kemerdekaan yang dikenal dengan istilah sistem among, yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan pada peserta didik karena hal tersebut dapat mematikan jiwa merdeka dan kreativitas mereka.Dengan adanya konsep Merdeka Belajar ini , baik guru maupun siswa diharapkan memiliki jiwa yang bebas dalam hal mengembangkan dan mengeksplorasi potensi , bakat , dan kemampuan diri sendiri tanpa terkekang oleh aturan dan ketentuan yang berlaku dalam pembelajaran

Perbedaan Kurikulum Sebelumnya Terdapat beberapa perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 13 pada jenjang SD, SMP dan SMA diantaranya : Pada kerangka dasar , Kurikulum Merdeka menambahkan pengembangan profil pelajar Pancasila pada peserta didik , pada Kurikulum 13 rancangan landasan utamanya yakni tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan saja . Kurikulum 13 menerapkan Jam Pelajaran (JP) yang diatur perminggu , sedangkan kurikulum Merdeka menerapkan Jam Pelajaran (JP) diatur pertahun . Kurikulum 13 menerapkan alokasi waktu pembelajaran secara rutin setiap minggu dalam setiap semester, sedangkan di kurikulum Merdeka dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai jam pelajaran (JP) yang telah ditetapkan . Pada Kurikulum 13 lebih menerapkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran , sementara pada kurikulum Merdeka yakni menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila .

Manfaat dari Kurikulum Merdeka membentuk karakter peserta didik yang berani , mandiri , cerdik dalam bergaul , beradab , sopan , berkompetensi , dan tidak hanya mengandalkan sistem peringkat yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja , karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing . Nantinya , akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten , serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat . Merdeka belajar mendukung banyak inovasi dalam dunia pendidikan , terutama kemajuan berbagai lembaga pendidikan termasuk sekolah ataupun madrasah, dengan membentuk pula kompetensi guru. Guru penggerak yang merdeka dalam mengajar tahu akan kebutuhan murid- muridnya sesuai lingkungan dan budaya siswa tersebut .

Kesimpulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kurikurum baru yaitu kurikulum merdeka menggantikan kurikulum 13. Kurikulum ini lebih memberatkan kebebasan dan fleksiblitas dalam aktivitas belajar dan mengajar , Sekolah dan Perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar pelajar maupun mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran di sekolah yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif , tidak mengekang , dan sesuai dengan kebutuhan pelajar .

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA