PPT kelompok 2 mutu terpadu_20250909_111520_0000.pdf

LhalNhiez1 0 views 11 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Mutu terpadu


Slide Content

MANAJEMEN MUTU
TERPADU BORCELLE Kelompok 2

ANGGOTA KELOMPOK
1
4
NL Devi Maharani C20123034
Mellby Wihilda C20123056
Radinka Hakima Tupamahu C20123105
2
3
Fajrul Tjinong C20123134

PENDAHULUAN
Kualitas merupakan salah satu faktor penting yang
menentukan keberhasilan organisasi maupun
perusahaan dalam menghadapi persaingan global.
Perkembangan dunia industri menuntut adanya
standar mutu yang tidak hanya berorientasi pada
hasil akhir, tetapi juga pada proses yang
berkesinambungan. Oleh karena itu, berbagai pakar
telah mengemukakan konsep dan teori mengenai
manajemen kualitas yang menjadi landasan penting
bagi pengembangan sistem mutu terpadu.

KONSEP KUALITAS YANG
DIKEMUKAKAN OLEH PARA PAKAR
Frederick W. Taylor memperkenalkan prinsip
manajemen ilmiah yang menekankan
efisiensi kerja. Taylor berusaha
meningkatkan efisiensi dengan pendekatan
sistematis. Karya terkenalnya, "The
Principles of Scientific Management" (1911),
Walter A. Shewhart mengembangkan konsep
pengendalian kualitas melalui pendekatan
statistik. Shewhart menyadari bahwa untuk
meningkatkan kualitas, perlu dipahami dan
dikendalikan variasi dalam proses produksi
terlebih dahulu. Ia mengembangkan Peta Kendali
(Control Chart) yang menjadi dasar revolusi
dalam kualitas.

KONSEP KUALITAS YANG
DIKEMUKAKAN OLEH PARA PAKAR
Menurut Deming (1982) “kualitas harus bertujuan
memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di
masa mendatang”.
Deming memang sangat dikenal dengan filosofi
manajemennya, dan banyak diadopsi oleh beberapa
konsep manajemen secara umum.
Deming juga sering dikenal dengan konsep Plan -
Do -Check - Action, yang dilaksanakan dalam
continuous quality improvement dan diadopsi oleh
berbagai macam organisasi, baik manufaktur
maupun jasa.
Menurut Joseph M.Juran, definisi kualitas adalah
"kesesuaian dengan penggunaan (fitness for
use)". Joseph M. Juran menambahkan konsep
trilogi kualitas yang mencakup perencanaan,
pengendalian, dan perbaikan. Juran dalam
definisi kualitasnya berpandangan bahwa faktor
utama dari biaya kualitas adalah biaya penilaian
dan pencegahan. Peningkatan biaya kualitas akan
sejalan dengan peningkatan kualitas.

KONSEP KUALITAS YANG
DIKEMUKAKAN OLEH PARA PAKAR
Definisi kualitas menurut Philip B. Crosby dalam
M.N. Nasution (2005) menyatakan bahwa Kualitas
adalah memenuhi atau sama dengan persyaratan
(conformance of requirement). Artinya, produk atau
layanan harus memenuhi standar yang telah
ditetapkan, yang meliputi bahan baku, proses
produksi, dan hasil produk akhir. Dalam konteks
manajemen mutu, konsep kualitas berdasarkan
"conformance to requirements" ini memiliki
implikasi luas bagi perusahaan, mulai dari
perencanaan produk, pengadaan bahan baku,
proses produksi, hingga kontrol dan pengujian
produk jadi.
Konsep Redefinisi
Kualitas pada dasarnya merujuk pada tingkat baik
atau buruknya sesuatu yang dapat
menggambarkan derajat kesesuaian, mutu, atau
taraf dari produk, jasa, proses, atau layanan.
Kualitas dipandang sebagai suatu kondisi dinamis
yang mencakup produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan yang harus memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan (Tjiptono, 2005).
Menurut Tjiptono (2002), terdapat lima
pendekatan utama dalam memahami kualitas,
yaitu: Transcendental Approach, Product-based
Approach, User-based Approach, Manufacturing-
based Approach, Value-based Approach.

BAGAIMANA PENERAPAN KONSEP-KONSEP KUALITAS
TERSEBUT DAPAT SALING MELENGKAPI
UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK DAN JASA? Konsep-konsep kualitas yang dikemukakan oleh para pakar sebenarnya
memiliki hubungan yang erat satu sama lain dan dapat diterapkan secara
terpadu.
•Frederick W. Taylor, misalnya, menekankan pentingnya efisiensi kerja dan
standardisasi.
•W. Edwards Deming menekankan perbaikan berkelanjutan dan keterlibatan
seluruh anggota organisasi.
•Philip B. Crosby menghadirkan pemikiran baru dengan prinsip zero defect
dan menekankan bahwa kualitas berarti kesesuaian dengan kebutuhan
pelanggan
•konsep kualitas juga mengalami redefinisi yang lebih modern,
yaitu menempatkan kepuasan pelanggan dan keberlanjutan organisasi
sebagai fokus utama.

SEJAUH MANA PEMIKIRAN PARA PAKAR KUALITAS
TERSEBUT MASIH RELEVAN DENGAN
KONDISI DUNIA USAHA DAN INDUSTRI SAAT INI ?
▪︎Prinsip Frederick W. Taylor tentang
efisiensi dan standardisasi masih dipakai
luas,
terutama dalam sistem produksi massal dan
manajemen operasional.
▪︎Peta kendali yang diperkenalkan Shewhart
kini berkembang menjadi sistem Statistical
Process Control (SPC) modern, yang banyak
digunakan dalam industri manufaktur,
farmasi,hingga teknologi untuk menjaga
stabilitas proses produksi.
▪︎Pemikiran W. Edwards Deming mengenai
perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement) dan keterlibatan seluruh
anggota organisasi dalam menjaga mutu
masih menjadi acuan utama.

SEJAUH MANA PEMIKIRAN PARA PAKAR KUALITAS
TERSEBUT MASIH RELEVAN DENGAN
KONDISI DUNIA USAHA DAN INDUSTRI SAAT INI ?
▪︎Sementara itu, Joseph M. Juran dengan
trilogi kualitasnya (perencanaan,
pengendalian, dan perbaikan) tetap relevan
dalam menghadapi kompleksitas bisnis
modern.
▪︎Prinsip Philip B. Crosby tentang zero
defect juga masih aktual. Di era persaingan
global, konsumen semakin kritis terhadap
kualitas produk.
▪︎redefinisi kualitas di era modern
menekankan kepuasan pelanggan,
keberlanjutan, dan daya saing jangka
panjang.

KESIMPULAN PRESENTASIDari pembahasan yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya,
bisa ditarik kesimpulan bahwa para pakar kualitas memiliki
pandangan dan konsep yang berbeda-beda, tetapi sebenarnya saling
melengkapi. Semua pemikiran ini pada dasarnya masih sangat
relevan untuk diterapkan dalam dunia usaha dan industri sekarang.
Di tengah persaingan global, perusahaan dituntut bukan hanya
menghasilkan produk yang bagus, tetapi juga memastikan mutu
terjaga, proses lebih efisien, dan pelanggan merasa puas. Dengan
menggabungkan pemikiran para pakar tersebut, manajemen kualitas
bisa diterapkan secara lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

TERIMA
KASIHKepada Semuanya