Presiden Jokowi menekankan pembangunan
infrastruktur, digitalisasi, dan pengentasan kemiskinan,
sementara Presiden Prabowo melanjutkan hilirisasi SDA
dengan tambahan fokus pada kemandirian pangan dan
pertahanan ekonomi. Kedua strategi ini memiliki
kesinambungan sekaligus perbedaan, tetapi sama-sama
bertujuan menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
nasional.
ee
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi ekonomi pada masa Jokowi?
2.Bagaimana kondisi ekonomi pada masa Prabowo?
3.Apa persamaan Y perbedaan orientasi kebijakan
keduanya?
4.Apa implikasi kebijakan terhadap pembangunan
Indonesia?
~O:59 À
2008
Intl
Pembahesan!
Kondisi Ekonomi Era Presiden Jokowi Dodo |
(2014-2024)
+ Pertumbuhan Ekonomi: stabil +5%, kontraksi saat
pandemi, pulih 2022-2023. gary pecans |
+ Kebijakan Fiskal: infrastruktur besar-besaran, SR
APBN dialihkan dari subsidi energi =
pembangunan.
+ Kebijakan Moneter: stabilisasi rupiah, Bl Rate
adaptif.
+ Sektor Prioritas: infrastruktur, digitalisasi,
hilivisasi SDA (nikel).
+ Dampak Sosial: penurunan kemiskinan, bantuan
sosial, tapi Retimpangan masih tinggi.
+ Tantangan dan Solusi yang Diberikan: pandemi
COVID-19, utang meningkat, impor bahan baku.
5,
Kondisi Ekonomi Era Presiden Prabowo
Subianto (2024-Sekarang)
+ Arah Kebijakan: kedaulatan pangan, energi,
hilirisasi SDA.
Program Strategis: makan siang gratis, pemerataan
wilayah, industrialisasi, peningkatan anggaran
pertahanan.
Hubungan Internasional: aktif di BRICS, diversifikasi
mitra dagang.
Fiskal Y Moneter: perluasan belanja sosial, tekanan
inflasi, risiko defisit.
Dampak Awal: konsumsi meningkat, tapi ada
masalah logistik Y fiskal.
Tantangan: pembiayaan program populis, protes
sosial (isu tunjangan DPR, kenaikan biaya hidup).
Komparasi Era Presiden Jokowi Dodo dan
Prabowo Subianto
+ Persamaan: sama-sama mendorong hilirisasi SDA
dan pembangunan domestik.
+ Perbedaan:
Jokowi > Infrastruktur & digitalisasi.
Prabowo > Kedaulatan pangan, energi, program |
Sosial besar, pertahanan.
e Risiko:
Jokowi > utang Y ketimpangan.
Prabowo = beban fiskal, volatilitas pasar.
Fokus Utama
Instrumen
Dampak Positif
Risiko
Infrastruktur, digitalisasi,
hilirisasi SDA
Investasi infrastruktur &
teknologi
Produktivitas &
konektivitas meningkat
Utang & ketimpangan
Kedaulatan pangan, energi,
sosial, pertahanan
Belanja sosial &
proteksionisme
Konsumsi domestik &
inklusi sosial meningkat
Defisit fiskal & inflasi
Implikasi Kebijakan Bagi Perekonomian Indonesia
+ Presiden Jokowi Dodo ~ Infrastruktur
turunkan biaya logistik, hilirisasi
tingkatkan nilai tambah industri.
e Presiden Prabowo Subianto > Belanja
sosial dorong konsumsi, tapi rawan beban
fiskal.
+ Prospek: tergantung pada konsistensi
kebijakan, tata kelola, dan reformasi
Kesimpulan
Kedua pemerintahan, Jokowi dan Prabowo, memiliki fokus dan
pendekatan yang berbeda dalam mengelola perekonomian Indonesia. Era
Jokowi lebih menekankan pada pembangunan infrastruktur, digitalisasi,
dan pengentasan kemiskinan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
stabil dan berkelanjutan.
Sementara itu, era Prabowo lebih berorientasi pada kedaulatan sumber
daya, penguatan industri nasional, dan pembangunan wilayah dengan
pendekatan nasionalisme ekonomi. Meskipun keduanya . berupaya
memperkuat ekonomi domestik melalui hilirisasi dan pembangunan,
tantangan seperti ketimpangan sosial, keberlanjutan fiskal, dan risiko
geopolitik tetap menjadi perhatian utama.
Keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada efektivitas
kebijakan, manajemen risiko, dan keseimbangan antara stimulus jangka
pendek dan reformasi struktural untuk memastikan pertumbuhan yang
inklusif dan berkelanjutan di masa depan.