Pengertian Korupsi UMUM, ETIMOLOGI, DAN TERMINOLOGI Umum Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepetingan pribadi yang dapat merugikan orang lain ataupun menghancurkan negara. Orang yang melakukan korupsi adalah koruptor. Etimologi Korupsi berasal dari bahasa latin “corrumpere”, “coruptio”, “corruptos” yang bermakna menghancurkan. Terminologi Korupsi berarti menerima uang sogok, menyelewengkan uang atau barang milik perusahaan atau negara, menerima uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi.
Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli ADA 4 PARA PARA AHLI David M Charles Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan mengenai keuangan yang membahayakan ekonomi. J. J. Senturia Penyalahgunaan kekuasaan pemerintah untuk kepentingan pribadi. Syed Husein Alatas Tindakan yang meliputi penyuapan (bribery), pemerasan (extortion), dan nepotisme. Transparency International Penaylahgunaan kekuasaan, kekuasaan yang dipercayakan, dan keuntungan pribadi baik sebagai pribadi, anggota keluarga, maupun kerabat lainnya.
Faktor Penyebab Korupsi 02
Korupsi Dalam Pemerintahan dan Kampus Korupsi yang terjadi dalam lingkungan pemerintahan dan kampus merupakan hasil buruk dari suatu kekuasaan yang awalnya diamanahkan untuk membangun dan membantu warganya untuk sejahtera. Namun karena beberapa hal duniawi. Manusia akhirnya melenceng dari apa yang awalnya ditujukan. Berikut adalah penyebab korupsi yang terjadi dalam pemerintahan dan kampus.
Korupsi Dalam Pemerintahan dan Kampus Alasan seseorang korupsi bisa beragam, namun secara singkat dikenal teori GONE untuk menjelaskan faktor penyebab korupsi. Teori GONE yang dikemukakan oleh penulis Jack Bologna adalah singkatan dari Greedy (Keserakahan), Opportunity (kesempatan), Need (Kebutuhan) dan Exposure (pengungkapan). Teori GONE mengungkapkan bahwa seseorang yang korupsi pada dasarnya serakah dan tak pernah puas. Tidak pernah ada kata cukup dalam diri koruptor yang serakah. Keserakahan ditimpali dengan kesempatan, maka akan menjadi katalisator terjadinya tindak pidana korupsi. Setelah serakah dan adanya kesempatan, seseorang berisiko melakukan korupsi jika ada gaya hidup yang berlebihan serta pengungkapan atau penindakan atas pelaku yang tidak mampu menimbulkan efek jera.
Korupsi Dalam Pemerintahan dan Kampus Jika dijabarkan lagi, faktor penyebab korupsi meliputi dua faktor, yaitu internal dan eksternal.faktor internal merupakan penyebab korupsi dari diri pribadi, sedang faktor eksternal karena sebab-sebab dari luar. Faktor Internal Sifat serakah/tamak/rakus manusia: Keserakahan dan tamak adalah sifat yang membuat seseorang selalu tidak merasa cukup atas apa yang dimiliki, selalu ingin lebih. Dengan sifat tamak, seseorang menjadi berlebihan mencintai harta.
Korupsi Dalam Pemerintahan dan Kampus B. Gaya hidup konsumtif: Sifat serakah ditambah gaya hidup yang konsumtif menjadi faktor pendorong internal korupsi. Gaya hidup konsumtif misalnya membeli barang-barang mewah dan mahal atau mengikuti tren kehidupan perkotaan yang serba glamor. C. Moral yang lemah: Seseorang dengan moral yang lemah mudah tergoda untuk melakukan korupsi. Aspek lemah moral misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, atau rasa malu melakukan tindakan korupsi.
Korupsi Dalam Pemerintahan dan Kampus 2. Faktor Eksternal Aspek Sosial: Kehidupan sosial seseorang berpengaruh dalam mendorong terjadinya korupsi, terutama keluarga. Bukannya mengingatkan atau memberi hukuman, keluarga malah justru mendukung seseorang korupsi untuk memenuhi keserakahan mereka. Aspek sosial lainnya adalah nilai dan budaya di masyarakat yang mendukung korupsi. Misalnya, masyarakat hanya menghargai seseorang karena kekayaan yang dimilikinya atau terbiasa memberikan gratifikasi kepada pejabat. Aspek Politik: Keyakinan bahwa politik untuk memperoleh keuntungan yang besar menjadi faktor eksternal penyebab korupsi. Tujuan politik untuk memperkaya diri pada akhirnya menciptakan money politics . Dengan money politics, seseorang bisa memenangkan kontestasi dengan membeli suara atau menyogok para pemilih atau anggota-anggota partai politiknya.
Korupsi Dalam Pemerintahan dan Kampus C. Aspek Hukum: Hukum sebagai faktor penyebab korupsi bisa dilihat dari dua sisi, sisi perundang-undangan dan lemahnya penegakan hukum. Koruptor akan mencari celah di perundang-undangan untuk bisa melakukan aksinya. Selain itu, penegakan hukum yang tidak bisa menimbulkan efek jera akan membuat koruptor semakin berani dan korupsi terus terjadi. D. Aspek Ekonomi: Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama korupsi. Di antaranya tingkat pendapatan atau gaji yang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Fakta juga menunjukkan bahwa korupsi tidak dilakukan oleh mereka yang gajinya pas-pasan. Korupsi dalam jumlah besar justru dilakukan oleh orang-orang kaya dan berpendidikan tinggi.i E. Aspek Organisasi: Faktor eksternal penyebab korupsi lainnya adalah organisasi tempat koruptor berada. Biasanya, organisasi ini memberi andil terjadinya korupsi, karena membuka peluang atau kesempatan. Misalnya tidak adanya teladan integritas dari pemimpin, kultur yang benar, kurang memadainya sistem akuntabilitas, atau lemahnya sistem pengendalian manajemen.
Dampak Negatif dan Hukuman 03
Undang Undang Yang Mengatur Ketetapan MPR majelis permusyawaratan rakyat RI nomor 1/MPR/2003 01 UU nomor 28 Tahun 1999 04 UU nomor 31 tahun 1999 05 UU nomor 3 tahun 1971 02 UU nomor 11 tahun 1980 03 UU nomor 30 tahun 2002 6 7 Undang-undang RI nomor 2 Tahun 2014
Dampak Negatif Korupsi Bidang Pemerintahan 1. Etika Sosial yang Mati 2. Birokrasi Tidak Efisien 3. Hilangnya Fungsi Pemerintah Bidang Hukum 1. Peraturan Perundang-Undangan Tidak Efektif 2. Hilangnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Negara
Dampak Negatif Korupsi Bidang Ekonomi 1. Penurunan Produktivitas 2. Menurunnya Pendapatan Negara dari Pajak 3. Meningkatkan Utang Negara 4. Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi 5. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa 6. Menambah Beban dalam Transaksi Ekonomi 7. Ketimpangan Pendapatan 8. Meningkatkan Kemiskinan
Dampak Negatif Korupsi Bidang Politik 1. Pemimpin Koruptor 2. Publik Tidak Lagi Percaya Demokrasi 3. Menguatnya Plutokrasi 4. Kedaulatan Rakyat Hancur Bidang Pertahanan dan keamanan 1. Kerawanan Pertahanan dan Keamanan 2. Garis Batas Negara yang Lemah 3. Kekerasan dalam Masyarakat
Dampak Negatif Korupsi Bidang Lingkungan 1. Kualitas Lingkungan Rendah 2. Kualitas Hidup yang Menurun
Contoh Korupsi, Nilai Anti-Korupsi, dan Peran Mahasiswa 04
Contoh Tindakan Korupsi Merugikan keuangan negara 01 Pemerasan 04 Perbuatan curang 05 Suap-menyuap 02 Penggelapan dalam jabatan 03 Benturan kepentingan dalam pengadaan 6 7 Gratifikasi
Kerugian Keuangan Negara Secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi . Pelakunya memiliki tujuan menguntungkan diri sendiri serta menyalahgunakan kewenangan , kesempatan atau sarana yang ada . Suap Menyuap Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Aparatur Sipil Negara, penyelenggara negara , hakim, atau advokat dengan maksud supaya berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya . Suap menyuap bisa terjadi antarpegawai maupun pegawai dengan pihak luar .
Penggelapan dalam Jabatan Tindakan dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga , atau melakukan pemalsuan buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi . Pemerasan Pegawai negeri atau penyelenggara negara menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum , atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu , membayar , atau menerima pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri .
Perbuatan Curang Perbuatan curang dilakukan dengan sengaja untuk kepentingan pribadi yang dapat membahayakan orang lain . Benturan Kepentingan dalam Pengadaan Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan , pengadaan atau persewaan padahal dia ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya . Gratifikasi Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap , apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban tugasnya .
Jujur Orang dengan nilai kejujuran juga harus menolak ketidakjujuran . Dia harus berani menegur atau melaporkan tindak ketidakjujuran seperti korupsi atau yang lainnya . Pelaporan masyarakat ini menjadi salah satu yang sarana efektif untuk memberantas korupsi . Maka dari itu , masyarakat yang berintegritas akan menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi . Tanggung Jawab Seseorang yang bertanggung jawab berani mengakui kesalahan yang dilakukan , mereka juga amanah dan dapat diandalkan . Tanggung jawab akan membuat seseorang memenuhi tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepadanya . Orang yang bertanggung jawab tidak akan korupsi , karena yakin segala tindakan buruknya akan dibayar dengan setimpal pula. 9 Nilai Anti korupsi menurut kpk
Disiplin Disiplin sangat diperlukan oleh seorang pemimpin , apa yang dilakukan akan dicontoh anak buahnya . Jika pemimpin tidak disiplin , maka bisa menularkan perilaku yang buruk tersebut ke sekelilingnya . Mandiri Pribadi yang mandiri berani menetapkan gambaran hidup yang ia inginkan . Dia berani mengarahkan kegiatan hidupnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya . Ia memiliki langkah-langkah , kegiatan atau tingkah laku yang efektif untuk mencapai gambaran kehidupan yang diidealkannya . Misalnya seseorang yang bercita-cita menjadi ekonom mulai sekarang belajar dengan sungguh-sungguh mengenai masalah ekonomi , tidak berleha-leha .
Kerja Keras Seseorang yang bekerja keras tidak bersifat malas dan mengeluh terhadap suatu pekerjaan karena akan mempengaruhi etos kerja yang sudah dibangun . Dia juga tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat . Sederhana Sederhana juga berarti hidup secara wajar . Artinya , seseorang mampu menggunakan hartanya sesuai kebutuhan yang ada , tidak menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting . Korupsi salah satunya dipicu oleh hidup mewah yang berlebihan dan tidak sesuai dengan besaran gajinya . Kesederhanaan akan membuat seseorang menjauhi korupsi .
Berani Keberanian tentu saja mesti dilandasi dengan kebenaran . Berani karena benar . Seseorang yang berani melaporkan tindak pidana korupsi karena dia yakin bahwa itu adalah tindakan yang benar dan korupsi adalah kejahatan . Nilai keberanian perlu dimiliki oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya korupsi . Peduli Orang yang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi , perubahan , dan kebaikan . Peduli berarti kita mengasihi dan memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin dikasihi atau diperlakukan . Dengan kepedulian , kita menjadikan dunia ini sebagai tempat tinggal yang nyaman dan damai bagi semua makhluk .
Adil Seseorang yang adil selalu bersikap imparsial , tidak memihak kecuali kepada kebenaran . Bukan berpihak karena pertemanan , persamaan suku , bangsa maupun agama. Sehingga penilaian , kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri . Sikap ini pada akhirnya akan mencegah konflik kepentingan yang menjadi salah satu cikal bakal korupsi .
Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat, mahasiswa merupakan faktor pendorong dan pemberi semangat sekaligus memberikan contoh dalam menerapkan perilaku terpuji. Peran mahasiswa dalam masyarakat secara garis besar dapat digolongkan menjadi peran sebagai kontrol sosial dan peran sebagai pembaharu yang diharapkan mampu melakukan pembaharuan terhadap sistem yang ada. Salah satu contoh yang paling fenomenal adalah peristiwa turunnya orde baru dimana sebelumnya di dahului oleh adanya aksi mahasiswa yang masif di seluruh Indonesia. Peran Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi
Sebagai kontrol sosial, mahasiswa dapat melakukan peran preventif terhadap korupsi dengan membantu masyarakat dalam mewujudkan ketentuan dan peraturan yang adil dan berpihak pada rakyat banyak, sekaligus mengkritisi peraturan yang tidak adil dan tidak berpihak pada masyarakat. Kontrol terhadap kebijakan pemerintah tersebut perlu dilakukan karena banyak sekali peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang hanya berpihak pada golongan tertentu saja dan tidak berpihak pada kepentingan masyarakat banyak. Kontrol tersebut bisa berupa tekanan berupa demonstrasi ataupun dialog dengan pemerintah maupun pihak legislatif.
Mahasiswa juga dapat melakukan peran edukatif dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat baik pada saat melakukan kuliah kerja lapangan atau kesempatan yang lain mengenai masalah korupsi dan mendorong masyarakat berani melaporkan adanya korupsi yang ditemuinya pada pihak yang berwenang.
Thank You! Por favor, conserva esta diapositiva para atribuirnos