PPT Kimia Kelas 1 [modulguruku.com].pptx

SriyantiZainal 14 views 16 slides Aug 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

modul kimia


Slide Content

Media Mengajar IPA Kimia Untuk SMA Kelas XI

Perhitungan Kimia BAB 1

TUJUAN PEMBELAJARAN Menganalisis hubungan antara persamaan reaksi setara dengan jumlah mol zat yang terlibat dalam persamaan reaksi . Menerapkan perhitungan kimia untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari . Menerapkan prinsip ekonomi atom dalam perhitungan kimia pada proses industri . Kata kunci : Persamaan reaksi setara , Perbandingan mol, Pereaksi pembatas , Rendemen hasil reaksi .

Pembahasan 01 03 02 04 Pereaksi Pembatas Air Kristal Rendemen Reaksi (Yields) Penentuan Kadar Zat

01. Pereaksi Pembatas Bila dua zat direaksikan akan didapat dua kemungkinan . Kemungkinan pertama kedua pereaksi tepat habisdan kemungkinan kedua salah satu pereaksi habis dan pereaksi yang lain bersisa . Pereaksi yang habis akan membatasi hasil reaksi yang didapat , pereaksi yang membatasi hasil reaksi ini disebut dengan pereaksi batas ( pereaksi pembatas ). Untuk memahami apa yang dimaksud dengan pereaksi pembatas perhatikan infografis berikut :

Contoh Soal dan Pembahasan Larutan KI 1 M yang volumenya 100 mL direaksikan dengan 75 mL larutan Pb(NO 3 ) 2 1 M dengan reaksi : KI( aq ) + Pb(NO 3 ) 2 ( aq ) → PbI 2 (s) + KNO 3 ( aq ) Pertanyaan : a. Tentukan pereaksi pembatas b. Hitunglah massa endapan PbI 2 yang dapat dihasilkan jika diketahui Ar Pb = 207, I = 127 c. Tentukan zat yang tersisa dan jumlahnya . 01. Ubah satuan jumlah zat yang ada menjadi satuan mol Diketahui : Larutan KI : 1 M 100 mL n KI : 1 mol/L x 0,1 liter : 0,1 mol Larutan Pb(NO 3 ) 2 : 1M 75 mL n Pb(NO 3 ) 2 : 1 mol/L x 0,075 liter : 0,075 mol Tulis persamaan reaksi dan setarakan 2KI( aq ) + Pb(NO 3 ) 2 ( aq ) → PbI 2 (s) + 2KNO 3 ( aq ) Cari perbandingan mol dan tentukan zat yang habis , 2KI( aq ) + Pb(NO 3 ) 2 ( aq ) → PbI 2 (s) + 2KNO 3 ( aq ) 0,1 mol 0,075 mol Jumlah mol dibagi dengan koefisiennya dan yang hasil baginya kecil berarti habis sebagai pereaksi pembatas . 2KI( aq ) + Pb(NO 3 ) 2 ( aq ) → PbI 2 (s) + 2KNO 3 ( aq ) 0,050 0,075 Hasil bagi mol dengan koefisien menunjukkan bahwa KI habis bereaksi .  

Contoh Soal dan Pembahasan 01. Karena KI sebagai pereaksi pembatas maka jumlah mol KI sebanyak 0,1 mol sebagai dasar menghitung jumlah mol Pb(NO 3 ) 2 yang bereaksi . Dengan menggunakan perbandingan koefisien itu maka 2KI( aq ) + Pb(NO 3 ) 2 ( aq ) → PbI 2 (s) + 2KNO 3 ( aq ) Tersedia : 0,1 mol 0,075 mol Bereaksi : 0,1 mol 0,050 mol ________________________________________________________ Setelah reaksi : 0 0,025 mol 0,050 mol Dari langkah nomor-5 maka dapat dijawab : Pereaksi pembatas : KI Massa endapan PbI 2 : 0,050 mol : 0,050 mol x Mr PbI 2 : 0,050 mol x 464 gram/mol : 23,05 gram Zat yang tersisa adalah Pb(NO 3 ) 2 sebanyak 0,025 mol

Contoh Soal dan Pembahasan Serbuk perak yang massanya 10 gram dicampur dengan 10 gram serbuk belerang kemudian dipanaskan hingga terjadi reaksi : 2Ag(s) + S(s)  Ag 2 S(s) Tentukan massa Ag 2 S maksimum dapat dihasilkan dan adakah zat yang tersisa , jika ada apa yang tersisa dan berapa gram massanya . Diketahui Ar Ag = 108 dan S = 32 02. Tentukan dahulu jumlah mol masing-masing, Ag = = 0,0923 mol S = = 0,3125 mol Dari persamaan reaksi : 2Ag(s) + S(s)  Ag 2 S(s) Hasil pembagian mol dengan koefisien adalah , Ag = = 0,0463 mol S = = 0,3125 mol Yang habis bereaksi adalah Ag sebanyak 0,0923 mol,   Dari persamaan reaksi setiap 2 mol Ag akan dihasilkan 1 mol Ag 2 S, maka dari 0,0923 mol Ag akan dihasilkan , Ag 2 S = ½ x 0,0923 mol = 0,0463 mol Massa Ag 2 S = 0,0463 x Mr Ag 2 S = 0,0463 x 248 gram = 11,4824 gram S yang bereaksi = 0,0923 mol = 0,0923 x 32 gram = 2,9536 gram S yang tersisa = 10 gram – 2,9536 gram = 7,0464 gram

02. Rendemen Reaksi (Yields) Di dunia ini tidak ada yang sempurna , yang sempurna hanyalah Tuhan , demikian pula reaksi kimia , tidak ada reaksi yang benar-benar sempurna karena adanya beberapa faktor , misalnya adanya reaksi yang tidak dihrapkan tetapi tidak dapat dihindari ( dikenal dengan reqaksi samping ), atau zat yang bereaksi tidak tuntas habis bereaksi . Akbibatnya hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataannya . Rendemen reaksi merupakan persentasi hasil nyata terhadap hasil teoritis dari perhitungan stoikiometri reaksi , yang dirumuskan sebagai  

Contoh Soal dan Pembahasan Silikon karbida ( SiC ) adalah merupakan senyawa penting dalam pembuatan keramik yang dibuat dari pasir silika yang mengandung SiO 2 dipanaskan dengan serbuk karbon (C) pada suhu tinggi , SiO 2 (s) + 3C(s)  SiC (s) + 2CO(g) Pada proses tersebut terjadi reaksi samping yang diakibatkan reaksi antara karbon dengan oksigen dari udara , C(s) + O 2 (g)  CO(g) Ketika 100 kg pasir silika (SiO 2 ) dipanaskan dengan serbuk karbon pada suhu tinggi menghasilkan 51,4 gram SiC , berapa persen rendemen hasil reaksinya ( Ar Si = 28, C = 12, O = 16). Analisis hasil teoritis dari persamaan reaksi pembentukan SiC , SiO 2 (s) + 3C(s)  SiC (s) + 2CO(g) SiO 2 = 100 kg ( Mr SiO 2 = 60) = = 1,67 mol   Perbandingan koefisien persamaan reaksi menunjukkan setiap 1 mol SiO 2 akan menghasilkan 1 mol SiC , jadi untuk 1,67 mol SiO 2 akan dihasilkan siC sebanyak 1,67 mol. SiC = 1,67 mol Massa SiC = 1,67 mol x Mr SiC = 1,67 mol x 40 gram/mol = 66,7 gram Hasil real dari proses = 51,4 gram Rendemen hasil = = 77%  

03. Air Kristal Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur . Kristal umumnya terbentuk dari suatu zat cair atau larutan yang mengalami proses pemadatan atau penguapan secara perlahan-lahan , pada proses tersebut terjadi kemungkinan adanya molekul air yang terjebak di dalam kristal yang disebut sebagai air kristal . Kristal tembaga (II) sulfat mempunyai air kristal sebanyak 5 molekul dalam setiap satuan rumus kimianya , maka rumus kimianya ditulis CuSO 4 .5H 2 O. Air kristal ini akan terlepas bila dilakukan pemanasan atau dilarutkan , sehingga di dalam proses reaksinya air kristal tidak terlibat reaksi kimia . Kristal yang tidak mengikat air kristal disebut kristal anhidrat .

Contoh Soal dan Pembahasan Kristal Cu(NO 3 ) 2 xH 2 O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap ternyata beratnya berkurang 36,54%, tentukan harga x. ( Ar Zn = 65, N =14, O = 16; H = 1) 01. Misalnya berat kristal = 100 gram Massa kristal berkurang 36,54% Jadi massa kkristal yang tersisia adalah massa Zn(NO 3 ) 2 = (100 – 36,54) gram = 63,46 gram massa H 2 O = 36,54 gram Perbandingan mol : Jadi, harga x adalah 6 dan rumus kimia kristalnya  

Contoh Soal dan Pembahasan Kristal garam natrium karbonat (Na 2 CO 3 .nH 2 O) yang beratnya 9,8 gram direaksikan dengan asam klorida sampai habis dengan reaksi : Na 2 CO 3 (s) + 2 HCl ( aq )  2NaCl ( aq ) + H 2 O(l) + CO 2 (g) Ternyata dihasilkan gas CO 2 sebanyak 1,12 liter pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), jika diketahui Ar Na = 23, C = 12, O = 16 dan H = 1, tentukanlah jumlah air kristal pada garam natrium karbonat tersebut . 02. yang dihasilkan = 1,12 L (0 C, 1 atm ) = = 0,005 mol Dari persamaan reaksi : Perbandingan koefisien dengan sama , maka Jumlah mol = = 0,05 mol   Massa rumus realtif ( Mr ) = (106 +18n) Maka dapat dihitung bahwa massa 0,05 mol =0,05 × (106 + 18n) Jadi 0,05×(106+18n)=9,8 5,3+0,9n =9,8 0,9n =4,5 n =5 Jadi, air kristal dalam garam natrium karbonat tersebut adalah 5 atau  

04. Penentuan Kadar Zat Stoikiometri persamaan reaksi dapat digunakan untuk menentukan kadar zat dalam suatu bahan . Cara yang biasa dilakukan adalah mengambil sebagian dari bahan tersebut kemudian direaksikan dengan pereaksi tertentu . Jumlah zat hasil reaksi dapat untuk menghitung seberapa banyak zat ( unsur atau senyawa ) yang terdapat dalam suatu bahan .

Contoh Soal dan Pembahasan Untuk menentukan kadar karbon yang terdapat pada batu bara dilakukan dengan membakar batu bara tersebut dengan reaksi , C(s) + O 2 (g)  CO 2 (g) Pada pembakaran 10 gram batu bara dihasilkan gas CO 2 16,8 liter diukur pada 0 o C, 1 atm. Berapa kadar karbon pada batu bara tersebut ? 01. Tentukan dahulu jumlah mol zat hasil reaksi (CO 2 ) CO 2 = 16,8 L (0 o , 1 atm) = = 0,75 mol Dari persmaan reaksi dapat dihitung jumlah mol C yang ada dalam batu bara C(s) + O 2 (g)  CO 2 (g)   Dari persamaan reaksi ditunjukkan bahwa setiap 1 mol C akan menghasilkan 1 mol CO 2 , bila pada reaksi pembakaran tersebut dihasilkan CO 2 0,75 mol, maka C dalam batu bara adalah 0,75 mol. Massa C dalam batu bara = 0,75 mol x 12 gram/mol = 9 gram Kadar C dalam batu bara = x 100% = 90%  

Contoh Soal dan Pembahasan Untuk menentukan kadar ion timbal dalam suatu larutan , diambil 100 mL larutan tersebut kemudian direaksikan dengan larutan KI sehingga terjadi reaksi , Pb 2+ ( aq ) + 2KI( aq )  PbI 2 (s) + 2K + ( aq ) Setelah endapan dikeringkan didapatkan PbI 2 sebanyak 0,1 mg, dengan menganggap massa jenis larutan 1 gram/mL berapa persen kadar ion Pb 2+ di dalam alrutan tersebut ? ( Ar Pb = 208, I = 127) 02. Hitung jumlah zat hasil reaksi (PbI 2 ) = 0,1 mg = 0,1 x 10 -3 gram = = = 3,54 x 10 -7 mol Dari persmaan reaksi , Pb 2+ ( aq ) + 2KI( aq )  PbI 2 (s) + 2K + ( aq )   Setiap 1 mol ion Pb 2+ akan menghasilkan 1 mol PbI 2 , dan dari perhitungan PbI 2 yang dihasilkan adalah 3,54 x 10 -7 mol, berarti ion Pb 2+ yang ada dalam larutan adalah 3,54 x 10 -7 mol, maka massa ion Pb 2+ Pb 2+ = 3,54 x 10 -7 mol x Ar Pb = 3,54 x 10 -7 mol x 208 gram/mol = 0,07 x 10 -3 gram Karena massa jenis larutan 1 gram/mL, maka massa 100 mL larutan adalah 100 gram atau 0,1 gram. Jadi dalam 100 gram larutan terdapat ion Pb 2+ 0,07 x 10 -3 gram, Kadar Pb 2+ = = 0,07%  
Tags