ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA PASIEN DENGAN MODALITAS GASTROINTESTINAL kelompok 4
Intubasi Gastrointestinal ??? P emasukan selang plastik atau karet fleksibel yang pendek atau panjang ke dalam lambung atau usus melalui mulut atau hidung untuk dekompresi lambung dan mengeluarkan gas dan cairan, mendiagnosa motilitas gastrointestinal, memberikan obat-obatan dan makanan, mengobati obstruksi atau sisi perdarahan, atau mengambil kandungan lambung untuk analisis
Persiapan praoperasi dengan diet enternal. Masalah gastrointestinal dengan diet enternal. Terapi kanker Koma atau kondisi hipermetabolik Kelemahan dan keracunan makanan. Pasien dengan distensi abdomen karena gas dasar atau cairan. Untuk diagnosa atau analisa isi lambung. Retradasi mental Perdarahan Gastrointestinal Kelebihan dosis obat Persiapan untuk operasi lambung Indikasi Intubasi Gastrointestinal
Aspirasi: Terjadinya aliran isi lambung yang masuk ke saluran pernapasan. Perdarahan: Munculnya perdarahan di saluran pencernaan. Infeksi: Peningkatan risiko infeksi jika prosedur tidak dilakukan dengan teknik aseptik komplikasi Intubasi Gastrointestinal
Bedah Gastrointestinal ??? cabang ilmu bedah yang fokus pada penanganan gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia. Menurut jurnal yang ada, berikut adalah beberapa poin penting mengenai bedah gastrointestinal. Pembedahan gastrointestinal dilakukan untuk: Mengobati penyakit seperti tumor, peradangan, ulkus, dan penyakit lainnya Mengurangi risiko komplikasi berbahaya yang berkaitan dengan obesitas Memperbaiki atau menghilangkan masalah pada sistem penc ernaan
Transplantasi hepar prosedur medis yang melibatkan pemindahan hati ( hepar ) yang sakit atau tidak berfungsi dari seorang penerima dan menggantinya dengan hati yang sehat dari seorang donor. Kondisi yang menyebabkan gagal hati sehingga memerlukan tindakan transplantasi hati yaitu : Sirosis: Akibat hepatitis B/C, alkohol, atau hati berlemak. Gagal hati akut: Overdosis obat (misalnya parasetamol), infeksi virus, atau racun. Kanker hati: Seperti hepatocellular carcinoma (HCC). Gangguan metabolik/genetik: Hemokromatosis, penyakit Wilson, atau defisiensi alfa-1 antitripsin. Penyakit hati pada anak: Atresia bilier.
Pemberian makan eternal pemberian nutrisi lewat saluran cerna dengan menggunakan slang khusus (feeding tube). Cara pemberiannya bisa melalui jalur hidung lambung (nasogastric tube) atau hidung-usus (nasoduodenal tube atau nasojejunal route). Pemberian nutrisi enteral juga bisa dilakukan dengan cara bolus atau cara infuse lewat pompa infuse enteral. Jenis Pemberian Makan Enternal Tabung nasogastric Tabung Nasoduodenal Tabung Nasojejenum Gastrostomi Jejunostomi
Pasien koma pada ventilasi mekanis atau dengan cedera kepala yang parah. Gangguan neuromuskular yang mempengaruhi refleks menelan: penyakit Parkinson, multiple sclerosis, kecelakaan serebrovaskular. Anoreksía parah dari kemoterapi, HIV, sepsis. GI atas obstruksi esofagus ketat atau tumor. Kondisi yang terkait dengan peningkatan permintaan metabolisme dan nutrisi termasuk sepsis, fibrosis kistik, dan luka bakar. Indikasi Pemberian makan eternal
Pemberian makan parenteral M etode pemberian nutrisi secara intravena. Metode ini digunakan ketika pasien tidak dapat makan secara normal melalui mulut atau memiliki kesulitan dalam pencernaan. Indikasi Penyakit radang usus Penyakit gastrointestinal seperti obstraksi, perforasi perut yang parah Riwayat operasi pada usus Malabsorbsi Disfagia
Metode Pemberian makan parenteral Nutrisi parenteral total ( total parenteral nutrition /TPN): dilakukan pada pasien yang sama sekali tidak bisa mencerna seluruh jenis nutrisi, sehingga seluruh asupan nutrisinya diberikan sepenuhnya melalui infus. Nutrisi parenteral parsial ( partial parenteral nutrition /PPN): dilakukan dalam jangka waktu pendek pada pasien dengan kondisi dehidrasi atau memiliki kesulitan mencerna nutrisi tertentu (malabsorpsi).