1. Pada pasien yang mengalami perubahan mendadak dalam fungsi fisik ( penurunan mobilitas , perubahan nafsu makan , sulit tidur , gelisah ), kognitif ( bingung , sulit konsentrasi , respons lambat ), persepsi ( halusinasi visual atau auditorik ), dan perilaku sosial ( tidak kooperatif ), cek apakah ada faktor risiko predisposisi delirium. Lakukan pemeriksaan fisik (status generalis , status neurologis ) yang cermat serta lakukan pemeriksaan darah lengkap , analisis gas darah dan elektrolit , kimia darah ( glukosa sewaktu , tes fungsi hati , fungsi ginjal ), urinalisis , EKG, dan foto toraks untuk menyingkirkan faktor presipitasi delirium. Pemeriksaan dilakukan serial/ beberapa kali dengan memperhitungkan variasi diurnal dan info dari berbagai sumber ( keluarga , perawat , dll ). Penilaian Evaluasi dan Diagnosis Kegawatdaruratan Delirium a. Riwayat penyakit medik: pemeriksaan fisik terutama kesadaran dan tanda vital serta pemeriksaan neurologis b. Riwayat penggunaan obat, zat psikoaktif, dan alkohol c. Riwayat penyakit psikiatrik: pemeriksaan status mental dan riwayat psikososial Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan seperti: Darah perifer lengkap, Urinalisa lengkap, Elektrolit, Gula darah, Fungsi hati, Fungsi ginjal, Radiologi, dan EKG (jika tersedia, terutama pada pasien berusia di atas 40 tahun).