Fransiskus Ama D.
(2310210011)
KENALAN YUK!
Sesilia Rambu
(2310210028)
Rambu Ana
(2310210040)
Jehesky Njuruhapa
(2310210010)
Ayu Disya Putri
(2310210035)
Emanuel Mada
(2310210012)
PEMBAHASAN KITA KALI INI APA YA?
Apa itu logika?
Prinsip Dasar Berpikir
Logis
Silogisme dan
Penerapan
Kesalahan Berpikir
(Fallacy)
Sejarah Singkat
Jenis-jenis Logika
Unsur-unsur Logika
Ilmu logika adalah cabang ilmu yang
mempelajari aturan-aturan berpikir
secara benar, sistematis, dan teratur
APA ITU
LOGIKA ?
Logika membantu manusia untuk:
Menilai apakah sebuah alasan (argumen) benar atau salah.
Membuat kesimpulan yang valid dari beberapa premis.
Berpikir secara kritis, objektif, dan tidak asal-asalan.
Mengevaluasi argumen(apakah argumen masuk akal atau
tidak).
Meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Menghindari kesalahan berpikir(seperti fallacy atau sesat
pikir).
Membantu dalam debat, penulisan, dan pemecahan
masalah.
SEJARAH SINGKAT
Meskipun sulit untuk menunjuk satu orang sebagai "penemu pertama" filsafat
logika ilmu, Aristoteles (384-322 SM) secara luas dianggap sebagai bapak logika
dan memberikan kontribusi fundamental bagi perkembangan filsafat ilmu.
Aristoteles adalah filsuf pertama yang secara sistematis mempelajari dan
menulis tentang logika. Kumpulan karyanya tentang logika dikenal sebagai
Organo. Ia telah mengembangkan teori silogisme, sebuah bentuk penalaran
deduktif yang menjadi dasar penting dalam logika formal. Silogisme
memungkinkan penarikan kesimpulan dari premis-premis yang diberikan.
Aristoteles juga berkontribusi pada pengembangan metode ilmiah dengan
menekankan observasi, generalisasi, dan deduksi sebagai alat untuk memahami
alam. Pendekatannya yang rasional dan terorganisir membuka jalan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Pemikiran Aristoteles tentang logika dan
filsafat ilmu memiliki pengaruh yang sangat besar selama berabad-abad dan
masih relevan hingga saat ini. Meskipun tokoh-tokoh seperti Socrates dan Plato
sebelum Aristoteles juga berkontribusi pada pemikiran filosofis dan metode
dialektika yang menjadi cikal bakal logika, Aristoteleslah yang pertama kali
meletakkan dasar-dasar logika sebagai disiplin ilmu yang terstruktur.
Sesuatu itu adalah dirinya sendiri.
Misalnya, "A adalah A". Ini merupakan
dasar dari semua pemikiran dan menjadi
dasar bagi prinsip-prinsip logika lainnya.
Tidak mungkin sesuatu itu ada dan tidak
ada pada saat yang sama. Tidak
mungkin suatu pernyataan dan
negasinya benar secara bersamaan.
Contohnya, "A adalah B" dan "A bukan B"
tidak bisa benar secara bersamaan.
Prinsip Identitas Prinsip Kontradiksi
Prinsip Pengecualian atau
Tengah yang Dikecualikan
Suatu pernyataan atau negasinya harus
benar, tidak ada kemungkinan adanya
kondisi di antara keduanya. Contohnya,
"A adalah B" atau "A bukan B" harus
benar, tidak ada kemungkinan kondisi
lain di antara keduanya.
Prinsip Nalar dan Konsekuen
(atau Nalar yang Cukup)
Suatu pernyataan harus memiliki dasar
atau alasan yang cukup untuk dapat
dipertanggungjawabkan. Ini berarti
bahwa setiap pernyataan harus memiliki
bukti atau justifikasi yang memadai.
PRINSIP-PRINSIP
LOGIKA
UNSUR-UNSUR
logika
a. Term, yaitu gagasan
atau sejumlah gagasan,
terdiri dari term subjektif
(S), term predikat (P), dan
term antara (M)
b. Proposisi disebut juga putusan,
keputusan, judgement, pernyataan,
kalimat logika. Proposisi ialah kegiatan
atau perbuatan manusia di mana ia
mengiakan atau mengingkari sesuatu
tentang sesuatu. Proposisi menunjuk
pada tegasnya pernyataan atau
penyangkalan hubungan antara dua
buah pengertian
c. Penarikan simpulan
(penyimpulan) disebut juga
dengan penalaran
SILOGISME
adalah bentuk penalaran logis di mana dari dua premis
yang sudah diketahui, ditarik suatu kesimpulan yang logis.
Ini pertama kali diformulasikan oleh Aristoteles.
Dalam filsafat ilmu, kita bisa menilai sebuah teori ilmiah apakah logis atau tidak dengan
melihat struktur argumennya. Misalnya:
Jika semua benda jatuh karena gravitasi (premis mayor),
Dan apel adalah benda (premis minor),
Maka apel jatuh karena gravitasi (kesimpulan).
Kalau suatu teori tidak bisa diuji secara logis atau melanggar prinsip konsistensi, maka
dalam filsafat ilmu teori itu dianggap cacat.
KESALAHAN
BERPIKIR
Ad Hominem
Menyerang pribadi, bukan argumen.
Straw Man: Mengubah argumen lawan agar
mudah diserang.
Red Herring (Mengalihkan Perhatian)
Mengalihkan pembicaraan ke topik lain agar
tidak fokus ke inti masalah.
Circular Reasoning: Kesimpulan digunakan
sebagai premis
Slippery Slope (Kemiringan Licin)
Menganggap satu langkah kecil akan
menyebabkan rangkaian kejadian buruk tanpa
alasan logis.
Circular Reasoning: Kesimpulan digunakan
sebagai premis
Post Hoc Ergo Propter Hoc (Setelah Ini, Maka
Karena Ini)*
Menganggap sesuatu sebagai penyebab hanya
karena terjadi sebelum sesuatu yang lain.