PPT PENCEGAHAN DAN PENANGANAN CEDERA PADA ANAK USIA DINI.pptx
sanjayanorisstrada
6 views
12 slides
Oct 20, 2025
Slide 1 of 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
About This Presentation
unjniok
Size: 1.74 MB
Language: none
Added: Oct 20, 2025
Slides: 12 pages
Slide Content
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN CEDERA PADA ANAK USIA DINI Sudut Pandang Fisioterapi Olahraga
Apa sih Fisioterapi Itu? Cedera itu apa Sih ?
Fisioterapi adalah tindakan rehabilitasi untuk memulihkan, memelihara, dan mengoptimalkan fungsi serta gerakan tubuh yang terganggu akibat cedera, penyakit, atau kondisi medis tertentu. Tujuannya adalah untuk meminimalkan keterbatasan fisik, meringankan nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup, sering kali menggunakan metode non-obat seperti latihan, terapi manual, dan peralatan khusus.
Cedera adalah kerusakan pada salah satu bagian tubuh (seperti kulit, otot, atau tulang) yang terjadi karena tubuh menerima benturan, tekanan, atau gerakan yang terlalu kuat atau berlebihan.Secara singkat, cedera adalah kerusakan yang tidak normal pada tubuh yang disebabkan oleh kecelakaan atau trauma. Jenis Cedera Bagian Cedera Akibat Luka Ringan (Lecet, Gores) Kulit Terjatuh saat berlari di lantai yang kasar. Memar Pembuluh darah kecil di bawah kulit Terbentur meja atau benda keras. Keseleo (Sprain) Ligamen (penghubung tulang) Salah tumpuan saat melompat atau terpeleset. Patah Tulang (Fraktur) Tulang Jatuh dari ketinggian (misalnya dari perosotan atau tangga). Luka Bakar Kulit (akibat panas) Menyentuh air panas atau benda listrik.
Lingkungan rumah dan sekolah tercatat sebagai lokasi paling sering terjadinya cedera karena anak menghabiskan sebagian besar waktu di dua tempat tersebut. Konsekuensi cedera pada usia sekolah bersifat multidimensional (berkelanjutan) dan dapat menimbulkan kecacatan, trauma, fobia, dan kecemasan yang menghambat tumbuh kembang. Latar Belakang Anak usia 1 - 5 tahun berada pada fase golden age karena sekitar 80 % perkembangan otak, fase ini disebut fase toddler puncak rasa ingin tahu mendorong eksplorasi aktif tanpa kesadaran bahaya yang mengancam. Berdasarkan laporan WHO, Hampir separuh populasi anak didunia mengalami minimal 1 kali cedera pada masa pertumbuhan, 90% diantaranya bersifat tidak disengaja. Dan berdasarkan survey di Indonesia pada tahun 2020 menyebutkan bahwa cedera tidak disengaja menempati 5 besar penyebab kematian anak usia dini.
A pakah hal itu Penting? LAHIR MASA DEPAN! Proses Belajar Orang Tua Guru Ujian Rintangan Ujian Rintangan Rintangan Ujian Ujian Rintangan
Faktor Faktor Internal (Dari Diri Anak) Faktor Eksternal (Dari Lingkungan/Luar) Kognitif & Mental 1. Anak belum memahami konsekuensi risiko (misalnya, belum sadar bahwa jatuh dari ketinggian itu berbahaya). 1. Pengawasan dari guru atau orang tua yang tidak konsisten atau teralihkan. 2. Rasa Ingin Tahu Tinggi (Eksplorasi): Mendorong anak untuk bereksperimen, memanjat, atau menyentuh objek berbahaya. 2. Adanya bahaya yang mudah dijangkau (misalnya, stop kontak terbuka, cairan kimia tidak terkunci, kabel melintang). 3. Sifat/Kepribadian: Anak yang terlalu aktif, impulsif, atau berani mengambil risiko. (Secara umum anak laki-laki cenderung lebih aktif). 3. Peralatan bermain yang rusak, berkarat, bersudut tajam, atau lantai yang licin. Fisik & Motorik 1. Kesulitan menjaga keseimbangan, sulit berhenti atau berbelok saat berlari kencang. 1. Tidak Melakukan Pemanasan: Melakukan aktivitas fisik tanpa persiapan otot, meningkatkan risiko keseleo/otot tertarik. 2. Struktur Tulang Rentan yang membuat anak lebih rentan patah tulang daripada keseleo ligamen. 2. Aturan Main yang Tidak Jelas: Tidak adanya aturan tentang perilaku yang aman saat bermain bersama (misalnya, mendorong atau melempar barang). 3. Anak rentan cepat lelah atau dehidrasi, yang dapat mengganggu konsentrasi dan meningkatkan risiko cedera saat berolahraga. Faktor Anak Rentan Mengalami Cedera Olahraga (Bergerak)
PENCEGAHAN CEDERA DI LINGKUNGAN RUMAH F OKUS PENCEGAHAN P ENCEHAGAN Pembersihan Area Bersihkan area bermain dari furnitur yang bersudut tajam yang dapat menyebabkan anak tersandung atau terbentur saat bergerak cepat. Pengamanan Lantai Jika anak berlatih gerakan akrobatik di lantai, gunakan alas atau matras yang empuk untuk mencegah cedera sendi dan tulang saat terjatuh. Pilih Mainan yang Sesuai Pilih jenis yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Hindari mainan yang terlalu berat atau terlalu keras yang bisa menyebabkan trauma jika mengenai tubuh. Aktivitas Terkendali Awasi anak saat memanjat kursi, kasur, meja dan lain-lain serta Ajarkan cara memanjat dan turun yang aman. Jatuh adalah penyebab cedera olahraga paling umum. Peran Orang Tua Berikan Contoh dan ajarkan anak untuk selalu peregangan ringan sebelum mulai bermain aktif (misalnya, lari-larian atau melompat) dan minum air yang cukup. Kesepakatan Bermain Buat aturan sederhana saat bermain bersama, misalnya: "Tidak boleh mendorong" atau "Permainan harus berhenti saat ada yang menangis kesakitan."
PENCEGAHAN CEDERA DI LINGKUNGAN SEKOLAH FOKUS PENCEGAHAN PENCEGAHAN Kesiapan Fisik Anak Wajib Pemanasan dan Pendinginan sebelum dan setelah aktivitas. Pemanasan yang baik mempersiapkan otot dan mengurangi risiko cedera. Teknik yang Benar Guru atau pelatih harus mengajarkan teknik dasar gerakan yang benar (misalnya cara melompat dan mendarat untuk mencegah cedera overuse atau trauma. Pengawasan Ketat Guru harus selalu berada di lapangan dan mengamati jalannya permainan. Jangan biarkan anak bermain tanpa pengawasan, terumata pada area beresiko. Keamanan Peralatan Pastikan peralatan dan fasilitas bermain seperti (Perosotan, Ayunan) dalam kondisi baik dan tidak licin. Area Bermain Aman Jika bermain di luar ruangan, pastikan permukaan lapangan rata dan dilapisi material yang dapat meredam benturan (pasir, karet, atau rumput) di sekitar alat-alat playground. Penggunaan Pelindung Dorong anak menggunakan alat pelindung yang sesuai jika olahraga berisiko. Atau mungkin mengenakan baju dan celana lengan panjang. Istirahat Cukup Pastikan anak tidak memaksakan diri atau berolahraga/bergerak saat sakit/lelah. Beri waktu istirahat (break) yang cukup selama sesi latihan.
PENANGANAN CEDERA PADA ANAK USIA DINI Cedera P ertolongan Pertama Penanganan (P3K) Kapan Harus ke Dokter (IGD) Memar, Keseleo, Otot Tertarik (Cedera Jaringan Lunak) Segera hentikan aktivitas dan tenangkan anak. Terapkan metode R.I.C.E.: Rest (Istirahat), Ice (Kompres Es 15-20 menit), Compression (Balut tekan), Elevation (Tinggikan posisi). ( https://www.youtube.com/watch?v=pdBX5lKW-hg ) Nyeri hebat, bengkak tidak berkurang dalam 24 jam, tidak bisa menumpu berat badan/menggerakkan anggota tubuh. Cedera Kepala (Benturan) Hentikan aktivitas. Baringkan anak untuk istirahat. Kompres dingin pada benjolan/area benturan (maksimal 20 menit). Awasi selama 24 jam pertama. Muntah berulang, pingsan/hilang kesadaran, kejang, bingung, atau perubahan perilaku drastis.
PENANGANAN CEDERA PADA ANAK USIA DINI Cedera Pertolongan Pertama Penanganan (P3K) Kapan Harus ke Dokter (IGD) Luka Lecet/Sayat Hentikan perdarahan dengan menekan luka. Cuci tangan, bersihkan luka dengan air mengalir. Keringkan, oleskan antiseptik, lalu tutup dengan plester/kasa. Perdarahan tidak berhenti setelah 10 menit. Patah Tulang / Dislokasi (Dicurigai) JANGAN PINDAHKAN anggota tubuh yang cedera. Tenangkan anak. Pertahankan agar bagian yang cedera tidak bergerak) menggunakan penyangga darurat (bidai) seperlunya. Segera bawa ke IGD. Luka Bakar (Ringan) Jauhkan dari sumber panas. Aliri area luka bakar di bawah air dingin mengalir selama 10-20 menit. Tutup dengan kain bersih. Luka melepuh, luas, atau mengenai wajah, tangan, kaki, atau alat kelamin.
Ciptakan Lingkungan Tumbuh Kembang Anak yang AMAN dan NYAMAN !!!