KANTIN SEKOLAH Kantin sekolah adalah tempat di sekolah di mana segenap warga sekolah dapat membeli pangan jajanan, baik berupa pangan siap saji maupun pangan olahan.Guru, bersama-sama dengan orang tua, memiliki tanggung jawab mendidik siswa agar dapat memilih pangan yang aman dikonsumsi. Hal ini dapat dicontohkan dari praktek dan berbagai kondisi yang ada di kantin sekolah.
1. Penyuluhan higiene sanitasi pangan untuk food handler (penjamah makanan di kantin) oleh sekolah/madrasah bekerjasama dengan Puskesmas, BPOM atau lembaga lainnya. 2. Penyuluhan makanan bergizi seimbang untuk food handler dan pengelola kantin sekolah/madrasah. 3. Pengawasan kantin sehat dan pengisian buku rapor kantin oleh sekolah/madrasah (kepala sekolah/madrasah, guru UKS/M). 4. Inspeksi kantin sekolah/madrasah oleh Puskesmas. 5. Pemberian stiker kepada kantin yang memenuhi syarat. 6. Pemberdayaan kader kesehatan sekolah/madrasah untuk melakukan kegiatan peningkatan dan pengawasan kantin sehat di sekolah/madrasah.
Apa saja fungsi kantin sekolah? Memberikan pelayanan kepada seluruh komunitas sekolah terhadap kebutuhan berbagai makanan serta minuman yang aman, bermutu, dan bergizi Menunjang pendidikan kewirausahaan siswa sejak dini bila proses yang ada di kantin dapat menarik perhatian siswa dan menyediakan pangan jajanan dengan harga yang wajar. Menunjang pengetahuan tentang keamanan pangan dan gizi yang dipelajari siswa di kelas. Mengajarkan siswa untuk menerapkan standar kebersihan dalam menangani, mengolah, dan menyajikan pangan dalam kehidupan sehari-hari
Apa yang dapat dilakukan guru untuk perbaikan kantin sekolah? Mengarahkan kegiatan pengadaan pangan yang aman, bermutu, dan bergizi di kantin. Berpartisipasi dalam pengembangan kantin agar kondisi kantin lebih baik dari yang selama ini ada.
KEAMANAN PANGAN KANTIN SEKOLAH Kuman dapat tumbuh dan berkembangbiak pada makanan karena berbagai hal sebagai berikut ini: Makanan adalah media yang cocok untuk pertumbuhan kuman. Seperti manusia, kuman membutuhkan air (kelembaban dalam makanan), nutrisi (misalnya karbohidrat. protein, vitamin, dan mineral), dan keasaman yang sesuai (misalnya makanan yang tidak terlalu asam atau basa). Suhu makanan yang sesuai dengan suhu pertumbuhan kuman. Zona bahaya untuk pertumbuhan kuman adalah antara 5-60 ° C. Di luar zona ini, kuman tidak akan berkembangbiak hingga jumlah yang cukup untuk menyebabkan keracunan pangan. Kuman berada terlalu lama pada kondisi yang sesuai. Kuman seperti bakteri membutuhkan waktu untuk berkembangbiak, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk berkembangbiak tidak lama. Bakteri dapat membelah diri setiap 20 menit. Misalnya, satu sel bakteri Staphylococcus yang banyak terdapat pada tangan pekerja dapat menjadi 1.045.576 sel hanya dalam waktu tujuh jam.
Praktek keamanan pangan yang baik dikantin sekolah keamanan pangan untuk kantin sekolah pada prinsipnya dapat terpenuhi bila penerapan praktek pengolahan pangan yang baik dilaksanakan disetiap tahapan proses. Proses yang ada pada kantin sekolah adalah mulai dari pembelian bahan baku hingga penyajian. Peran pengelola dan karyawan kantin sangat penting untuk penjaminan keamanan dan mutu pangan yang dijual di kantin tersebut
Prinsip dari praktek keamanan pangan yang baik meliputi Karyawan pengolah makanan Pengadaan bahan baku Penyimpanan Persiapan 5. Pembersihan/sanitasi 6. Pengolahan pangan 7.Penyajian pangan 8. Pemanasan kembali
Peran konsumen dalam menjaga keamanan pangan Agar makanan tetap aman di kantin sekolah maka konsumen harus memilih makanan sebagai berikut: Pilih makanan yang tidak tercemar Pilih makanan yang tidak terlalu kenyal, keras atau gosong Pilih makanan yang rasanya normal, tidak berasa pahit atau getir Pilih makanan yang tidak berwarna terlalu mencolok Pilih makanan yang tertutup atau ditutup saat dijajakan perilaku konsumen yang dapat menjaga keamanan pangan antara lain adalah sebagai berikut: Mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet, setelah bersin , batuk , atau membuang ingus . Menggunakan peralatan makan yang bersih Menghindari batuk/bersin kearah makanan Gunakan tissue sekali pakai Tidak menyentuh makanan secara langsung dg makanan yg tak terbungkus
lanjutan Mempertahankan makanan didalam bungkusnya bila tidak segera dimakan Menghindari makanan yang kemasannya sudah mengembang akibat aktifitas kuman yang menghasilkan gas ex. Jus buah dan yogurt dalam kemasan Menghindari memegang uang dan makanan yang tak terbungkus pd waktu bersamaan Membersihkan tumpahan makanan baik dimeja atau dikursi Mencegah munculnya hama disekitar kantin dg cara tak membuang sampah sembarangan Memastikan bahwa sampah dibuang ditempat sampah Menggunakan tempat sampah yang tertutup dan tak terlalu penuh
Partisipasi semua pihak memungkinkan kantin sekolah dapat memberikan kontribusi positif bagi pemenuhan kebutuhan pangan yang aman dan menunjang kebutuhan gizi bagi pertumbuhan anak sekolah