PPT PPG Akbar Fuad Materi Mempertahankan Kemerdekaan Juli 2025.pdf

AkbarFuad5 0 views 28 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

Akbar Fuad Materi Mempertahankan Kemerdekaan


Slide Content

PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN
SejarahXII

Peraturan Pembelajaran

PertanyaanPemantik
“Jikakalian hidupdi tahun1945, apayang
akankamulakukanuntukmendukung
kemerdekaanIndonesia?”

AlurTujuanPembelajaran
1.Siswadapatmengidentifikasifaktor-faktoryang memengaruhi
perjuanganmempertahankankemerdekaanIndonesia melalui
pendekatanPBL.
2.Siswadapatmenganalisisperantokoh-tokohpentingdalam
perjuangankemerdekaandenganpendekatanberpikirsejarah
yang mendalam.
3.Siswadapatmenyusundanmenyampaikansolusiatas
permasalahansejarahsecarakolaboratif, reflektif, dankreatif,
sertamenghubungkannilai-nilaiperjuangandengantantangan
masa kini.

Unsur-unsurTerbentuknyaNegara:
1. PendudukTetap:
Negara harusmemilikisekelompokorang yang menetapdi wilayahtersebut. Jumlahpenduduk
tidakmenjadimasalah, yang pentingadalahadanyasekelompokorang yang memilikiikatan
dankesetiaanterhadapnegaratersebut
2. Wilayah yang Jelas:
Negara harusmemilikiwilayahtertentuyang menjaditempattinggalpenduduknya. Wilayah ini
mencakupdaratan, perairan, danudara, denganbatas-batasyang jelasdandiakui.
3. Pemerintahanyang Berdaulat:
Negara harusmemilikipemerintahanyang mampumenjalankankekuasaantertinggidi
wilayahnya. Pemerintahinimemilikikewenanganuntukmembuatundang-undang,
menegakkanhukum, danmengaturkehidupanbernegara.
4. PengakuandariNegara Lain (Deklaratif):
Meskipunbukansyaratmutlak, pengakuandarinegaralain (baiksecarade facto maupunde
jure) sangatpentinguntukmemperkuateksistensisebuahnegaradalamhubungan
internasional.

https://drive.google.com/file/d/1DFyjWmwNv-nwBQSq_KNHv3JHg8WQSivQ/view?usp=sharing
VideoSuasanaProklamasi

ALPINESKI
HOUSE
TIMELINE PERJUANGAN INDONESIA
‹#›
Perjuangan
Fisik
Indonesia
Perjanjian
Linggarjati
(10 November 1946)
Perjanjian
Renville
(17 Januari 1948)
Perjanjian
Roem Royen
(7 Mei 1949)
Konferensi
Meja Bundar
(27 Desember 1949)
AMB I
21 Jul 1947 –5 Agu 1947
AMB II
19 Desember 1948
Konferensi Inter Indonesia
(19-21 Juli 1949)
•Medan Area
•Bandung LautanApi
•5 Hari Semarang
•PalaganAmbarawa
•10 November
•PuputanMargarana

PENGERTIAN
Perjuangandiplomasiadalahusaha
mempertahankankeutuhannegaraIndonesia
melaluijalurperjanjiandenganpihakBelanda.
Masaperjuangandiplomasiditandaidengan
munculnyaberbagaiperjanjiandiantranya
PerjanjianLinggarjati,PerjanjianRenville,
PerjanjianRoemRoyen,KonferensiInter
IndonesiadanKonferensiMejaBundar.
Usahadiplomasimerujukpadaperjuangan
pengakuankedaulatan.Pengakuanterhadap
suatunegaramerdekaterbagimenjadiyaitu
defactodandejure.DeFactomengakui
kedaulatanatasdasarrakyat,wilayahdan
pemerintahan.Sedangkandejuremengakui
atashukuminternasional.

ALPINESKI
HOUSE
Perundingan Linggarjati
Perjuangansecarafisiktidakmenyelesaikan
masalahIndonesia-Belanda.Soekarnomemutuskan
untukberjuangmelaluijalurdiplomasi.Padatanggal
10November1946diadakanpertemuan
pembahasanperjanjiandamaiantaraIndonesiadan
BelandadiLinggarjati,Cirebondenganwakildari
IndonesiaadalahSyahrir.Berikuthasilperundingan
Linggarjati:
PoinpentingPerjanjianLinggarjati
1.PengakuandefactoatasJawa,Sumateradan
Madura
2.KesepakatanpendiriannegarafederalNegara
IndonesiaSerikat
3.NegaraIndonesiaSerikatakanbekerjasama
denganBelandadanmembentukUniIndonesia-
BelandadibawahratuBelandasebagaiketuanya
‹#›

ALPINESKI
HOUSE
PETA INDONESIA PASCA LINGGARJATI
‹#›

ALPINESKI
HOUSE
AGRESI MILITER BELANDA I
Latar Belakang
Perbedaan persepsi mengenai status Indonesia
dalam Uni Indonesia-Belanda pada Perjanjian
Linggarjati membuat Belanda melancarkan aksi
polisionil yang kemudian dinamakan Agresi
Militer Belanda I (AMB) yang terjadi pada
tanggal 21 Juli 1947. AMB I membatalkan
kesepakatan Perjanjian Linggarjati yang
sebelumnya telah disepakati.
Usaha Meredakan AMB I
India dan Australia membantu Indonesia dalam
memperjuangkan penindasan Belanda melalui
AMB I melalui siding Dewan Keamanan PBB.
PBB kemudian menurunkan Komisi Konsuler
dengan maksud mengawasi proses gencatan
senjata. Berdasarkan laporannya, Belanda masih
melakukan aksi polisionil hingga 4 Agustus 1947.
DK PBB membentuk sebuah komisi Bernama
Goodwil Commision (Komisi Jasa Baik) atau
dikenal dengan KTN pada tanggal 18 September
1947.

ALPINESKI
HOUSE
Pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Yogyakarta
Agresi Militer Belanda I yang dimulai pada 21 Juli 1947
adalah upaya Belanda untuk merebut kembali wilayah
Indonesia dengan menyerang kota-kota strategis,
termasuk Jakarta, yang membuat situasi keamanan
semakin tidak kondusif bagi pemerintahan Republik
Indonesia. Untuk menjaga kelangsungan pemerintahan,
Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad
Hatta memutuskan memindahkan ibu kota Republik
Indonesia ke Yogyakarta pada Januari 1946, sebelum
agresi berlangsung, karena Yogyakarta dianggap lebih
aman dan strategis.

ALPINESKI
HOUSE
‹#›

ALPINESKI
HOUSE
AGRESI MILITER BELANDA II
Latar belakang
Belanda berencana menghilangkan Indonesia
dengan melakukan penyerangan ke Yogyakarta
pada tanggal 19 Desember 1948. Yogyakarta
dikuasai Belanda, para pemimpin negara
ditangkap Belanda, pemerintahan RI
dipindahkan ke Bukit Tinggi dibawah Syafruddin
Prawiranegara (PDRI) dan New Delhi dibawah
LN. Palar. TNI melakukan perjuangan secara
gerilya.
Serangan Umum 1 Maret 1949
Serangan Umum 1 Maret dimaksudkan untuk
menunjukkan kepada dunia internasional bahwa
Indonesia masih eksis. Harapannya adalah
bahwa melalui serangan tersebut, eksistensi
Republik Indonesia dan TNI dapat terlihat di
mata dunia, terutama bagi anggota Dewan
Keamanan PBB.

ALPINESKI
HOUSE
ALPINESKI
HOUSE
Serangan Oemoem 1 Maret
‹#›

ALPINESKI
Pengasingan Tokoh Nasionalis pada AMB II
DalamAgresiMiliterBelandaII pada19 Desember
1948, Belandamenangkapdanmengasingkantiga
tokohnasionalutama, yaituSoekarno, Mohammad
Hatta, danSutanSjahrir, sebagaiupaya
melemahkanperjuangankemerdekaanRepublik
Indonesia.
SoekarnodanHatta diasingkankePulauBangka,
sementaraSjahrirdipindahkankelokasiberbeda
untukmemutuskomunikasidi antaramerekadan
rakyatIndonesia.
Meskipundalampengasingan, semangat
perjuangantetapdilanjutkanolehpemerintahan
daruratsepertiPDRI, yang menjaga
keberlangsunganRepublikIndonesia di bawah
tekananBelanda.

ALPINESKI
HOUSE
ALPINESKI
HOUSE
‹#›

ALPINESKI
HOUSE
ALPINESKI
HOUSE
Usaha Meredakan Agresi Militer Belanda II
‹#›
Dalam rangka menyelesaikan AMB II, PBB membentuk
United Nations Commission for Indonesia (UNCI) atau
Komisi PBB untu Indonesia. UNCI berhasil menengahi
permasalahan Indonesia-Belanda yang dipimpin Merle
Cochran (wakil Amerika) di Hotel Des Indes, Jakarta
pada tanggal 14 April –7 Mei 1949. Delegasi dari RI
adalah Mr. Mohammad Roem dan Belanda adalah J.H.
van Royen. Berikut adalah isi persetujuan Roem-Royen
:
1.Penarikan tantara Belanda dari Yogyakarta
dilakukan pada tanggal 24-29 Juni 1949
2.Tanggal 29 Juni 1949 TNI mulai masuk ke
Yogyakarta
3.Setelah Yogyakarta dikuasai TNI, presiden dan
wakil presiden tiba di Yogyakarta pada 6 Juli 1949
4.PDRI di Bukittinggi menyerahkan mandatnya ke
Yogyakarta tanggal 13 Juli 1949.

ALPINESKI
HOUSE
KONFERENSI INTER-INDONESIA
‹#›
Dalam rangka menyatukan persepsi dalam
menghadapi KMB, Indonesia dan BFO melakukan
pertemuan Bernama Konferensi Inter-Indonesia.
Pertmuan tahap pertama berlangsung di Yogyakarta
pada tanggal 19-22 Juli 1949 dengan keputusan
pembentukan negara Indonesia Serikat dengan nama
RIS, pembentukan Uni Indonesia-Belanda dan APRIS.
Tahap kedua berlangsung di Jakarta tanggal 30 Juli –
2 Agustus 1949 dengan persetujuan yaitu RIS
menggunakan bendera Sang Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya dan Bahasa nasional
Bahasa Indonesia.

ALPINESKI
HOUSE
ALPINESKI
HOUSE
KONFERENSI MEJA BUNDAR
‹#›
KMB diadakan di Den Haag Belanda pada tanggal 23 Agustus 1949 -2
November 1949 dengan perwakilan dari Indonesia Moh. Hatta, BFO
Sultan Hamid, Belanda Van Maarseven dan UNCI Herremans, Merle
Cochran, dan Chritchley. Hasil dari KMB (27 Desember 1949) yaitu
sebagai berikut :
1.Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat
2.Status Karesidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun
3.Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS paling lambat
pada akhir tahun 1949.
4.Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda yang didasarkan asas
Kerjasama sukarela dan sederajat
5.RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi
dan izin baru untuk perusahaan –perusahaan Belanda
6.RIS harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak 1942.

ALPINESKI
HOUSE
Wilayah Indonesia (RIS) Pasca KMB
‹#›

Lembar Kerja Problem-Based Learning
(PBL)
Nama Kelompok :
Topik : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Instruksi Umum
1. Kerjakan lembar kerja ini secara berkelompok (4–5 siswa per kelompok).
2. Diskusikan setiap pertanyaan atau tugas dengan anggota kelompok Anda.
3. Gunakan sumber belajar yang disediakan (buku teks, video, infografis, atau
artikel) untuk mendukung analisis Anda.
4. Catat jawaban atau hasil diskusi Anda di bagian yang telah disediakan.
5. Siapkan presentasi kreatif (misalnya, infografis atau poster) berdasarkan hasil
analisis untuk dipresentasikan di kelas.

Langkah-Langkah Kerja Kelompok
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah:
• Diskusikan tantangan utama yang dihadapi bangsa Indonesia pasca-
Proklamasi 1945.
• Catat faktor-faktor yang membuat perjuangan kemerdekaan sulit (misalnya,
keterbatasan senjata, tekanan internasional, konflik internal).
Catatan Kelompok:
• Tantangan:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
• Faktor Pendukung/Kendala:
…………………………………………………………………… ……………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………

2. Investigasi dan Analisis
• Teliti peran tokoh-tokoh berikut dalam perjuangan kemerdekaan:
o Soekarno (diplomasi internasional).
o Mohammad Hatta (negosiasi).
o Sutan Sjahrir (diplomasi di PBB).
o Jenderal Soedirman (Perjuangan Bersenjata/Gerilya)
o Agus Salim (Diplomat Lintas Batas)
• Analisis bagaimana strategi mereka membantu mempertahankan
kemerdekaan.
• Hubungkan nilai-nilai perjuangan (gotong royong, keberanian, persatuan)
dengan tantangan modern.
Catatan Analisis:
• Peran Soekarno:
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………… ………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
• Peran Mohammad Hatta:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………… ………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
• Relevansi Nilai dengan Tantangan Modern:

PRESENTASI KELOMPOK

Refleksi Individu
Setelah selesai, tulis refleksi singkat (200–250 kata) tentang:
• Apa pelajaran terpenting yang Anda dapatkan dari diskusi kelompok?
• Bagaimana nilai-nilai perjuangan kemerdekaan dapat diterapkan untuk
menghadapi tantangan modern seperti persatuan nasional atau ancaman
global?

ALPINESKI
HOUSE
TerimaKasih
Tags