ppt Produk_Aksesori_Interior_Nusantara.pptx

dianrosdiana6 9 views 27 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

sksesoris


Slide Content

PRODUK AKSESORI INTERIOR NUSANTARA Kewirausahaan Kelas X Disusun oleh : Shania Indah Rachmadani, S.Pd .

PERANCANGAN PRODUK

1. Gambar Rencana Produk Aksesori Interior A ksesori, diartikan sebagai barang/benda tambahan yang berfungsi sebagai pelengkap Apakah kehadiran aksesori penting dalam ruang interior? Mengapa ? Iya , karena tanpa elemen itu , sebuah ruangan akan terasa kosong dan impersonal Adapun barang yang termasuk aksesori interior antara lain : produk kerajinan , peralatan rumah tangga , perlengkapan makan / minum , foto , lukisan , hingga pot bunga .

Peran aksesori interior : Barang fungsional , mengedepankan aspek fungsi . Contoh : cermin , lampu baca , dll Barang dekoratif , mengedepankan aspek estetika visual guna memperindah ruangan . Contoh : lukisan , ornament dinding , dll Tahapan membuat produk aksesori interior : Membuat rancangan Menyiapkan alat dan bahan Membuat benda berdasarkan rancangan Melakukan penyelesaian akhir (finishing) 1. Gambar Rencana Produk Aksesori Interior

2. Pengolahan Bentuk dan Ragam Hias Berdasarkan bentuknya : Figuratif , kerajinan yang dibentuk dengan meniru bentuk yang ada dalam kehidupan nyata . Misal : manusia , hewan dan tumbuhan Non figurative, kerajinan yang bentuknya tidak menyerupai bentuk yang ada dalam kehidupan nyata . Hanya menampilkan garis , lekukan dari suatu objek sehingga tidak menyerupai bentuk asli dalam kehidupan nyata Ragam hias ( ornamen ) adalah bentuk-bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun sesuai pola tertentu secara berulang-ulang , yang diterapkan dalamkarya seni kriya / kerajinan . Motif ragam hias dikelompokkan ke dalam : motif flora, fauna, figuratif , dan geometris

MOTIF RAGAM HIAS Ragam Hias Flora ( tumbuhan ) Bentuknya banyak dijumpai dalam barang-barang seni kerajinan daerah , seperti batik, tenun , dan ukiran . Bentuk gubahan motif biasanya jarang dikenali berasal dari jenis tumbuhan , karena telah mengalami gubahan / stilasi yang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan bentuk aslinya . Pengambilan objek flora berasal dari gubahan dibagian akar tumbuhan , daun , bunga , tunas, biji , ranting, buah maupun pohonnya . Ragam Hias Fauna ( hewan ) Penggambaran motif ini merupakan hasil gubahan / stilasi , jarang berupa bentuk binatang secara natural/ nyata . Hasil gubahan masih mudah dikenali bentuk aslinya . Pengambilan objek fauna diambil dari gubahan tertentu dan dikombinasikan dengan motif lainnya . Jenis binatang yang distilasi dan dijadikan ornament : burung , ular , gajah , singa , kera , dan serangga .

MOTIF RAGAM HIAS Ragam Hias Geometris Ragam ini dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris seperti titik , garis , atau bidang yang disusun secara berulang-ulang membentuk pola tertentu . Motif ini banyak ditemui hampir di seluruh wilyah nusantara . Ragam Hias Figuratif Ragam hias ini menggunakan objek manusia sebagai motif ragam hias . Adapun contoh motif figuratif terpisah yaitu topeng , sedangkan motif figuratif utuh yaitu bentuk-bentuk dalam pewayangan . Berikut ini jenis-jenis pola ragam hias : Pola Simetris ( keseimbangan dan bentuk sama antara kanan dan kiri ) Pola Asimetris ( komposisi tidak sama antara kanan dan kiri ) Pola Tepi ( pengulangan bentuk sebelumnya , menghias bagian tepi ) Pola Menyudut ( membentuk pola segitiga ) Pola Memusat / Gabungan ( gabungan beberapa motif dan pusat di tengah ) Pola Beraturan ( tersusun secara teratur ) Pola Tak Beraturan (motif yang berbeda dengan penyusunan tidak teratur )

PEMBUATAN PRODUK

1. Eksplorasi Teknik Teknik-teknik yang biasanya digunakan pembuat gerabah / keramik : a. Tenik Lempeng (Slab), membuat bentuk kubistis dengan permukaan rata b. Teknik Pincing , membuat tanah liat langsung menggunakan tangan . Tujuannya agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas c. Teknik Pilin (Coil), dibentuk seperti tali d. Teknik Putar , menggunakan alat bantu subang pelarik atau alat putar elektrik e. Teknik Cetak Tekan (Press), menekan tanah liat disesuaikan dengan cetakan f. Teknik Cor atau Tuang , mengguanakan acuan alat cetak biasanya terbuat dari gips

2. Prinsip Ergonomis Syarat ergonomis sebuah produk : a. Kegunaan (Utility), contoh : mangkuk sebagai tempat sayur / makanan berkuah . b. Kenyamanan (Comfortable), contoh : kursi diproduksi dengan bagus agar pemakainya merasa nyaman . c. Keluwesan (Flexibility), contoh : kursi dibuat berbagai ukuran agar bisa menyesuaikan tubuh penggunanya . d. Keamanan (Safety), contoh : piring dari serat kelapa harus memertimbangkan komposisi zat agar tidak membahayakan pengguna ketika digunakan . e. Keindahan (Aesthetic), contoh : gelas yang bergambar akan terlihat lebih menarik bagi anak-anak dibandingkan gelas yang polosan atau biasa saja .

3. Perencanaan Proses Produksi Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan proses produksi meliputi perencanaan dan pengorganisasianorang -orang, bahan-bahan , mesin-mesin , peralatan serta modal yang diperlukan untuk melakukan proses produksi Faktor-Faktor dalam Perencanaan Produksi Faktor Internal, misalnya kepuasan pimpinan , kapasitas mesin , produktivitas tenaga kerja , kemampuan penyediaan bahan Faktor Eksternal , misalnya kebijakan pemerintah , inflasi , tren pasar , bencana alam

3. Perencanaan Proses Produksi Kapasitas Produksi Perencanaan kapasitas produksi : Memperkirakan permintaan pada masa depan , termasuk dampak dari teknologi , persaingan , dsb Menjabarkan permintaan tersebut dalam kebutuhan fisik Menyusun pilihan rencana kapasitas yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut Menganalisis pengaruh ekonomi pada pilihan rencana Meninjau resiko dan pengaruh strategi pada pilihan rencana Memutuskan rencana pelaksanaan

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Menghitung Biaya Produksi Ada tiga unsur biaya produksi yaitu biaya bahan baku , biaya tenaga kerja dan biaya overhead Biaya bahan baku , yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli dan mengilah bahan baku hingga menjadi barang jadi Biaya tenaga kerja , yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja Biaya overhead, yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendukung proses produksi ( tidak berkaitan langsung dengan proses produksi )

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Contoh ilustrasi : PT. Kuning Hijau merupakan perusahaan di bidang industri makanan . Pada bulan Januari , PT. Kuning Hijau memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 60.000.000 dan persediaan bahan setengah jadi senilai Rp 75.000.000. Agar memperlancar proses produksi , PT. Kuning Hijau menggunakan 10 tenaga kerja yang digaji Rp 5.000.000 tiap orangnya . Pada periode yang sama , PT. Kuning Hijau memiliki stok makanan siap jual senilai Rp 15.000.000. Untuk produksi makanannya , PT. Kuning Hijau memutuskan untuk membeli persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 150.000.000. Dalam pembelian bahan tersebut , PT. Kuning Hijau dikenai biaya pengiriman senilai Rp 1.500.000. Selama produksi , PT. Kuning Hijau mengeluarkan biaya perawatan mesin senilai Rp 25.000.000. Setelah selesai , ternyata di akhir Januari , PT. Kuning Hijau masih memiliki sisa bahan baku mentah sebesar Rp 5.000.000 dan sisa bahan setengah jadi senilai Rp 6.000.000. Pada akhir bulan , stok makanan siap jual milik PT. Kuning Hijau hanya tersisa Rp 3.000.000.

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Diketahui : Persediaan bahan baku mentah ( periode awal Januari ) = Rp 60.000.000 Persediaan bahan setengah jadi ( periode awal Januari ) Rp 75.000.000 Persediaan makanan siap jual ( periode awal Januari ) = Rp 15.000.000 Biaya tenaga kerja = Rp 5.000.000 dikali 10 = Rp 50.000.000 Pembelian bahan baku mentah = Rp 150.000.000 Biaya pengiriman = Rp 1.500.000 Biaya perawatan mesin = Rp 25.000.000 Sisa bahan baku mentah ( periode akhir Januari ) = Rp 5.000.000 Sisa bahan setengah jadi ( periode akhir Januari ) = Rp 6.000.000 Sisa makanan siap jual ( periode akhir Januari ) = Rp 3.000.000

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Bahan baku yg digunakan = Rp 60.000.000 Saldo awal bahan baku Rp 150.000.000 Pembelian bahan baku Rp 1.500.000 Biaya pengiriman bahan baku ( Rp 5.000.000) Saldo akhir bahan baku Rp 206.500.000

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Biaya produksi = Rp 206.500.000 Bahan baku yang dipakai Rp 50.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 25.000.000 Biaya overhead produksi Rp 281.500.000

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Harga Pokok Produksi = Rp 281.500.000 Total biaya produksi Rp 75.000.000 Saldo awal pers. dalam proses produksi ( Rp 6.000.000) Saldo akhir pers. dalam proses produksi Rp 350.500.000

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Harga Pokok Penjualan = Rp 350.500.000 Harga pokok produksi Rp 15.000.000 Persediaan barang awal ( Rp 3.000.000) Persediaan barang akhir Rp 362.500.000

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Menghitung Harga Jual Ada tiga komponenyang menentukan harga jual produk : Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya usaha yang jumlah besarannya tidak ditentukan oleh volume kegiatan perusahaan . Contoh : biaya gaji karyawan , sewa gedung , perawatan mesin , dll . Biaya variabel , yaitu biaya usaha yang besarnya sesuai dengan volume kegiatan usaha . Contoh : biaya bahan baku , biaya tenaga kerja , biaya perlengkapan produksi , dll . Margin profit, yaitu selisih keuntungan yang diinginkan untuk setiap produk .

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Metode perhitungan harga jual produk : Cost plus pricing Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang Diinginkan Mark up pricing Harga Jual = Harga Beli Produk + Mark Up Break even pricing Harga Jual = ( Biaya Tetap + Biaya Variabel ) Quantity

4. Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Keystone pricing Menaikkan harga produk menggunakan initial mark up 50% - 100% dari biaya produksi Manufacturer suggested retail price (MSRP) Tidak memerlukan perhitungan karena harga pokok telah ditetapkan oleh asosiasi pebisnis dalam satu industri yang sama / setara Market based pricing Pelaku bisnis cukup mengikuti harga umum dipasar Value based pricing Harga produk ditentukan berdasarkan nilai produk

MENGEVALUASI PRODUK

Cara presentasi yang baik dan benar agar audiensi tertarik Evaluasi Produk melalui Presentasi Pembukaan presentasi yang mengesankan Tingkatkan rasa percaya diri Tunjukkan rasa semangat , gembira , dan bahagia Sering berlatih dan simulasi Antusiasme

Hindari berbicara dengan slide Kuasai materi presentasi Sense of humor Tidak bertele -tele Lakukan kontak mata Cara presentasi yang baik dan benar agar audiensi tertarik Evaluasi Produk melalui Presentasi

Thanks

Any Q u estions?
Tags