PPT RABIES REUPLOAD DARI DINAS HEWAN.pptx

wellynatanaelp 1 views 33 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

AAAAA


Slide Content

Situasi & Strategi Pencegahan dan Pemberantasa n Rabies di Ind onesia Webinar Rabies - PDHI Cab DI Y 9 September 2023 Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat J enderal PKH

Rabies di In donesia Rabies adalah salah satu penyakit tertua dan paling menakutkan yang pernah diketahui manusia. 95% kasus manusia didapatkan lewat gigitan anjing yang terinf eksi, bukan melalu i paparan kepada banyak dan beragamnya hewan liar yang bertindak sebagai reservoir virus di be rbagai benua (rubah, kunks, rakun, kel elawar Ada 25 propinsi yang menjadi endemis rabies , h anya 8 propinsi yang bebas penyakit ra bies Jumlah kasus pada hewan yang dilaporkan mel alui ISKHNAS pada tahun 2023 sebanyak 1003 kasus yang dilaporkan di 10 propinsi (Bali, jambi, Kalbar, kalsel, lampung , NTB, NTT, Riau, Sulsel, Sulteng dan Sumut ) ● ● ● ●

Situasi dan Perkembang an Rabies di Indonesia • Provinsi Bebas Rabies (8 Provinsi) • Kepulauan Ria u, Bangka Belitung, DKI Jakarta,J awa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, dan Papua • Pulau Beb as Rabies • P. Tabuan dan P . Pisang (Lampung) • P. Meranti (Riau) • Kepulauan Mentawai (Sumbar) • Kepulauan Sintaro ( Sulsel) • P. Nunukan, P Batik dan P Tarakan (Kaltara) 23% Provinsi Bebas Rabies

Deskripsi secara Epidemiologi : • Kejadian = laporan penyakit per unit epidemiol ogi terkecil per hari; • Kasus = jumlah individu hewan yang terinfeksi • Curv a epidemi kejadian Rabies 2021 mengalami peningkatan yang signifikan jika dib andingkan 3 tahun sebelumya, sehingga perlu dilakukan identifikasi penyebab peningkatan kejadian rabies tersebut; • Perlu diwaspadai peningkatan kejadian rabies tahun 2023, mengingat jumlah kejad iah hampir menyamai tahun sebelumny; • Sebar an kejadian rabies tertinggi dilaporkan oleh Prov. Bali (Peta) GAMBARAN KUMULATIF RABIES TAHUN 2018-06 SEPTEMBER 2023 Prov. Kab. Kec. Desa Kejadian Kasus 20 115 461 1317 3173 3672

Deskripsi se cara Epidemiologi: • Jumlah k ejadian dan kasus tertinggi t erjadi di provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Riau; • Terjadi outbr eak kasus rabies di kabupaten Timur Tengah Selatan yang berada di Pulau Timur. Lebih dari 10 tahun pulau ini bebas dari rabi es. Distribusi Kejadian Rabies per Provin si Januari 2018 - 06 Septe mber 2023

Rabies Data Validasi kasus Rabies Sumber: validasi iSI KHNAS

Data Validasi kasus Rabies Rabies ● • Target bebas Rabies Nasional 2030 , sesuai target global • Dituangkan dalam Roadmap One Health Eliminasi Rabies Nasional 2030 • Misi: Secara bertahap mengurangi dan akhirnya memberantas rabies pa da manusia di Indonesia melalui vaksinasi anjing massal secara terus menerus dan profilaksis pa sca pajanan Sumber: validasi iSI KHNAS

Strategi Umum Strategi Teknis Strategi Pengendalia n Rabies Tata Laksana Kasus Gigitan Ter padu (Takgit) Surveilans & Analisis Epidemiologi Manajemen Populasi Anjing Respon cepat dan penanganan hewan suspek Evaluasi Diagnostik Keterlibatan Masyarakat Dukungan Regulasi Pengawasan Lalu Lintas Vaksinasi 6 1 2 5 4 1 3 2 3 4 KIE

1. Eliminasi Rabies Pada Anjing 2. Pencegahan Rab ies Pada Manusia 3. Penguatan Surveil ans Pada Manusia & Hewan 4. Peningkatan Kesadaran 5. Penguatan Legislasi 6. Pelaksanaan Riset Operasional 7. Peningkatan Koordinasi Multisektoral dan Kemitraan 8. Mobilisasi Sumber Daya Strategi Tekni s: Vaksinasi, Survei lans & Analisis Epidemiologi, Evalu asi Diagnostik , Respon Cepat & Penanganan Hewan Suspek , Pengawasa n Lalu Lintas, Manajemen Populas iAnjing ONE HEALTH ELIMINASI RABIES NASIONAL Strategi Umum 1. Takgit , KIE , Regulasi , Keterlibatan Masyarakat ROADMAP, PROGRAM & STRATEGI PENGENDALIAN PETA JALAN INDONESIA BEBAS RABIES

ONE HEALTH ELIMINASI RABIE S NASIONAL

Penetapan wilayah berdasarkan situasi rabies

“Indonesia bebas rabies pada tahun 203 0” Secara bertahap mengurangi dan akhirnya membe rantas rabies pada manus ia di Indonesia melalui vaksinasi anjing massal secara terus menerus dan profilaksis pasca pajanan Eliminasi rabies manusia yang dimediasi anjing di Indonesia pada tahu n 2030 Roadmap One Health Eliminasi Rabi es Nasional 2030 TARGET MISI VISI

● Perubahan target bebas rabies da ri tahun 2020 menjadi tahun 2030 pada Global Conference Geneva, 10-11 December 2015 WHO, OIE, FAO & GARC ZERO BY 30 - Th e Global Strategic Plan to end human deaths from dog- mediated rabies by 2030 ● Suatu rencana strategis global untuk mengkoordinasikan respon pencegahan rabies, dengan mengikutsertakan, dan memampukan seluruh negara dalam upaya eliminasi r abies. Target Beb as Rabies

2024-2026 2021-2023 2019-2020 Pelaksanaan strat egi eliminasi rabies nasional (2019-2030) 2027-2028 2029-2030

STRATEGI UMUM

TUJUAN : Mencegah terjadinya kasus lyss a • Penangana n Kasus pada Manusia • Penanganan Kasus pada Hewan • Terjalinnya Koordinasi dan Berbagi Informasi MANFAAT : • Mencegah kem atian pada manusia • Meningkatnya sensitifitas sistem surveilans pencaria n kasus untuk upa ya pembebasan (TAKGIT harus lebih ditingkatkan) • Penggunaan VAR yang lebih efisien (sesuai protap) • Penanggulangan rabies pada hewan lebih akurat • Pencegahan sirkulasi virus rabies Kerjasama antara sektor kesehatan masya rakat (Kesmas) dengan kesehatan hewan (Keswan) dalam penanganan kasus gigitan HP R tersangka rabies 1. Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu

KASUS + • Konfirmasi (+) Laboratorium FAT SUSPEK • Anjing menggigit dengan 1 tanda klinis rabies • Anjing hanya 1x me nggigit (korban gigitan manusia maupun hewan) SUSPEK TINGGI • Memiliki lebih dari 1 tanda klinis rabies • Menggigit lebih dari 1 x (korban g igitan manusia maupun hewa n) • Anjing mati setelah menggigit • Anak anjng dari induk positif DEFINISI KASUS RABIES Penggunaa n VAR/SAR

2. KIE ( Komunikasi , Informasi & Edukasi )

3. Regulasi ● Sebagai dukungan pelaksanaan kegiatan pengend alian dan pemberantas an ● Harus sejalan antara regulasi pusat dan daerah 4. Keterlibatan Masyarakat . Dari segala lapisan masyarakat (organis asi, pemburu, pedagang hewan, pemilik hew an) . Perlu pelaksanaan kegi atan KIE berkesinambungan . Praktek lapangan: kader rabies, kasira, dll

STRATEGI TEKNIS

• Kegiatan utama pengendalian dan pemberantasan rabies • Dilaksanakan di daerah ende mis dan bebas • Jenis Vaksinasi: Vaksinasi massal : target >70% dari populasi Vaksinasi swe eping: mempertahankan target herd immunity pada >70% populasi Vaksinasi D arurat: Dilakukan pada saat terjadi kasus positif baik pada manusia/hewan dengan targert seluruh HPR di wilayah kasus 1. Vaksinasi

Kunci teknis keb erhasilan vaksinasi • Kekebalan kelompok (cakupan vaksinasi) yang tinggi • Semua anjing harus d ivaksin , termasuk - Anjing l uar rumah - Anak anjing • Semua wilayah tertu lar (desa, kecamatan, kabupaten) harus divaksinasi • Verifikasi dengan Survey Pasca Vaksin asi >70% anjing luar rumah di semua wilayah • Eliminasi tertarget hanya untuk yang sesuai kriteria dan SOP

Strategi pengendalian dan pemberantasan: • Bebas: Vaksinasi tertarg et di daerah tertentu (targeted areas) atau vaksinasi darurat (alokas i vaksin *17% dari populasi anjing total di daerah bebas) • Tertular High risk : Vaksinasi massal *70% dari populasi per kabupaten Low risk: vaksinasi darurat dan tertarget (alokasi vaksin *1 7% dari populasi per kabupa ten) *dihitung berdasarkan R0 rabies yait u 1.2, dalam kondisi sangat ideal “herd immunity” 17% sudah mampu menghentikan reproduksi/replikasi virus di kelompok hewan re ntan, namun dengan mempertimbangkan kondisi socio-environmental dan geographical, pelaksanaan vaksinasi pada 70% hewan rentan perlu dilakukan Penyesuaian Strategi Klasifikasi wilayah: - Bebas: historis dan SK Mentan - Tertular High risk: ada kasus manusia selama 5 tahun terakhir Lo w risk: tidak ada kasus manusia selama 5 tahun terak hi r

7.115.138 4.994.167 360.650 dosis (TP) 3.997.859 3.046.707 1.963.258 440.681 371.569 Jumlah dosis vaksin rabies yang direncanakan sesuai dengan strategi eliminasi rabies nasional (2019-2030) 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 5.623.611

Surveilans: ● Surveilans rabies adalah surveila ns virus berdasar sensitifitas program TA KGIT (ASEAN, 2016) ● Mengetah ui situasi epidemiologi rabies pada awal program ● Memantau & mengevaluasi kem ajuan serta dampak intervensi ● Mengelola potensi p aparan ke manusia ● Menghitung efektivitas biaya pengendalian 2. Surveilans & Analisis Epidemiolo gi

● Laboratorium referensi rab ies: balai Veteriner Bukittinggi kapasitas diagnosis ● Pemeriksaan FAT sebagai rek omendasi pemberian VAR/SAR pada 3. Evaluasi Diagnos tik korban gigit an

4. Pengawasan Lalu Lintas

● Dilakukan untuk kontrol populasi ● Dilakukan untuk memastikan bahwa cakupan vaksinai sesuai target menjaga kekebala n kelompok HPR ● Membat asi jumlah HPR liar yang berisiko menularkan rabies ● Pelaksanaan: sesuai kesrawan, dilakukan p etugas keswan dengan penyeliaan dokter hewan yang ditunjuk, tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi lingkungan ● Pembatasan akses HPR ke sampah (sebagai sumber makanan HPR liar) 5. Manajemen Populasi Anjing

Peningkatan Kasus R abies • Pasca COVID -19, Kasus Rabies dilaporkan meningkat di berbagai daerah endemis s eperti Bali dan Flores • Hal ini di sebabkan karena menurunnya cakupan dan kegiatan vaksinasi selama pandemi karena terbatasnya akses dan angga ran • Peningkatan kasus rabies di daerah endemis meningkatkan ancaman menyebarnya rabies ke daerah bebas, seperti halnya kejadian kasus di Tim or Tengah Selatan ( TTS ) • Perlu langkah menurunkan ka sus di daerah endemis dengan vaksinasi untuk mengurangi ka sus dan menurunkan ancaman penyebaran ke daerah lain • Perlu dukungan semua pemangku kepentingan untuk pengendalian dan meningkatnya peran pemerintah daerah serta masyarakat

+ + + + + Strategi Kegiatan APBN APBD Provinsi APBD Kab/ Kota Pusat Dekon BBV/BV Vaksinasi (cakupan minimal 70%) Vaksinasi (Operasional, Pengadaan vaksin dan colar, peralatan dan bahan) + + + + Kontrol Populasi Pengadaan (obat, bahan, pe ralatan, obat humane euthanasia) dan oper asional + - - + + Surveilans Manajemen Takgit (o perasional) - + - + + Sistem inf ormasi (infolab, sikhnas) + + + Jejaring surveilans pasif - + + + Pengambilan/pengiriman/pengujian sampel otak (kasus gigitan) - - + + + Surveilans Deteksi Penyakit - - + + Surveilans un tuk post vaksinasi (daerah resiko tinggi) - - - + + Pengawasan (lalulintas HPR,analisa res iko ) Sosialisasi Pengawasan Lalulintas + - + + + Cek Poin (pembangunan, f asilitas, operasional, pengambilan dan penguj ian sampel HPR) - - - + + Kandang observasi (kandang , operasional) - - - + + Sosialisasi, regulasi, koordi nasi dan kompeten si Tanggung Jawab Pelaksanaan Pengendalian Rabies di Wilayah Endemis

W orld Rabies Da y 2 2 3

TERIMA KASIH
Tags