PPT_Refarat - Anestesi Inhalasi_Annisa Y Febrianti.pptx

DinRumi 7 views 19 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation


Slide Content

Anestesi Inhalasi Annisa Y Febrianti (70700122025) SUPERVISOR PEMBIMBING dr . Halim, Sp.An

Anestesi inhalasi (nitrous oxide, halotan, isoflurane, desflurane, sevoflurane, agen yang paling sering digunakan dalam praktik saat ini) digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum di ruang operasi Anestesi inhalasi memberikan beberapa keunggulan dibandingkan metode lain, seperti pengaturan kedalaman anestesi secara mudah, onset dan offset yang cepat, serta kemampuan untuk digunakan dalam prosedur jangka panjang Pendahuluan

Anestesi inhalasi adalah teknik anestesi yang menggunakan zat gas atau cair yang mudah menguap dan diberikan melalui sistem pernapasan untuk menginduksi dan mempertahankan kondisi anestesi umum (tidak sadar). Agen anestesi ini mencapai sistem saraf pusat (SSP) melalui paru-paru dan sirkulasi darah, menghasilkan efek depresan pada sistem saraf. Definisi Rock P, Rich PB. Postoperative pulmonary complications. Curr Opin Anaesthesiol 2018;16:123‑31

Sejarah Singkat Morton menunjukkan kepada dunia bahwa eter adalah gas, yang bila dihirup dalam dosis yang tepat, memberikan anestesi yang aman dan efektif. Pencapaian Morton ini disebut sebagai the most humane discovery in mankind, atau penemuan paling manusiawi dalam sejarah umat manusia.

Mekanisme Kerja Pada dasarnya, anestesi hirup bekerja di dalam sistem saraf pusat dengan menambah sinyal ke saluran klorida (reseptor GABA) dan saluran kalium sambil menekan jalur transmisi saraf. Jalur ini, termasuk asetilkolin, reseptor muskarinik dan nikotinik, reseptor glutamat atau NMDA, dan serotonin (reseptor 5-HT).

F armakokinetik dan Farmakodinamik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Alveolar (FA) Penyerapan Ventilasi Konsentrasi Ketidaksesuaian ventilasi/perfusi

Farmakokinetik anestesi inhalasi bergantung pada: Solubilitas dalam darah (Blood: Gas Partition Coefficient): Menentukan kecepatan induksi dan pemulihan. Semakin rendah koefisien ini, semakin cepat onset dan offset-nya. Potensi anestetik (MAC - Minimum Alveolar Concentration): Konsentrasi yang diperlukan untuk mencegah gerakan pada 50% pasien sebagai respons terhadap stimulus nyeri. Distribusi jaringan: Agen diserap oleh jaringan otak, lemak, dan organ lain, yang mempengaruhi durasi anestesi

Indikasi Anestesi inhalasi biasanya digunakan dalam kombinasi dengan agen anestesi IV. Agen-agen ini memiliki persetujuan FDA untuk digunakan sebagai agen anestesi umum dan obat penenang di ruang operasi. Agen anestesi inhalasi juga telah digunakan di unit perawatan intensif, tetapi ini bukan indikasi yang disetujui FDA.

Kontraindikasi Kontraindikasi absolut relative sedikit : hipotermia ganas Kontraindikasi relative : hypovolemia berat dan hipertensi intracranial berat Nitrous oxide dikontraindikasikan pada pasien yang menjalani kraniotomi, bedah usus, bedah intraokular dan bedah telinga tengah

Efek Samping M ual dan muntah pasca operasi (PONV) Isoflurane, sevoflurane, desflurane akan menurunkan resistensi pembuluh darah sistemik yang menyebabkan penurunan tekanan darah sistemik Nitrous oksida dapat menyebabkan hipoksia difusi dengan cepat setelah penghentian agen.

Toksisitas Toksisitas akut meliputi keracunan karbon monoksida (CO2), nefrotoksisitas, dan hepatotoksisitas. Toksisitas kronis meliputi hematotoksisitas, efek teratogenik, dan toksisitas karsinogenik

Jenis-jenis Agen Anestesi Inhalasi Agen Volatil Halotan Potensi tinggi (MAC rendah), onset lambat Hepatotoksik, menyebabkan aritmia jantung Isofluran Stabil secara hemodinamik Menurunkan tekanan darah tanpa mengganggu denyut jantung

Jenis-jenis Agen Anestesi Inhalasi Sevofluran Onset cepat, tidak iritatif Cocok untuk induksi pada anak-anak Desfluran Onset dan offset paling cepat Iritatif pada saluran napas

Jenis-jenis Agen Anestesi Inhalasi Agen Gas Nitrous Oxide (N2O) Analgesik kuat, anestetik lemah Dipakai sebagai kombinasi Dapat menyebabkan hipoksia difus pada penghentian tiba-tiba

Induksi Inhalasi Pemeliharaan Biasanya dilakukan pada anak-anak Agen yang digunakan harus tidak iritatif dan beronset cepat (contoh: sevofluran) Agen disesuaikan untuk mempertahankan kedalaman anestesi Konsentrasi diatur sesuai kebutuhan prosedur Saat pemberian dihentikan, agen dieliminasi melalui paru-paru Agen dengan koefisien partisi rendah (desfluran) memiliki pemulihan lebih cepat Pemulihan Teknik Pemberian Anestesi Inhalasi

Monitoring Pemantauan ASA standar. Standar 1 : melibatkan kehadiran personel anestesi yang berkualifikasi. Standar 2 : Ventilasi dipantau dengan end-tidal CO2 (ETCO2) dan gas anestesi yang terinspirasi, dan pemantauan oksigenasi dilakukan dengan oksimetri nadi (SpO2) dan O2 yang terinspirasi (dengan alarm). Suhu dapat dilacak melalui suhu kulit, esofagus, rektal kandung kemih. Pemantauan sirkulasi adalah dengan pemantauan jantung terus menerus, pengukuran tensi/5 menit, dan elektrokardiogram.

Agen MAC (%) Blood:Gas Coef Onset Iritasi Jalan Napas Toksisitas Halotan 0.75 2.4 Lambat Tidak Hepatotoksik Isofluran 1.2 1.4 Sedang Ya Minimal Sevofluran 2.0 0.65 Cepat Tidak Nephrotoksik ringan Desfluran 6.0 0.42 Sangat cepat Ya Iritatif N2O 104 0.47 Cepat Tidak Hipoksia difus

Kesimpulan Anestesi inhalasi merupakan metode yang efektif dan fleksibel dalam praktik anestesi, memberikan kontrol yang baik terhadap kedalaman anestesi dan pemulihan yang cepat.

Thank you
Tags