PPT REVIEW JURNAL TUGAS KULIAH TEKNIK.pdf

BimaSaktibimasakti20 11 views 30 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

BERIKUT MERUPAKAN PPT YANG MEMBAHAS REVIEW JURNAL MENGENAI BETON PRACETAK DAN PRATEGANG


Slide Content

REVIEW JURNAL
EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU
PENGGUNAAN BETON PRACETAK
DI PROYEK PEMBANGUNAN LIVING
PLAZA – BEKASI
DISUSUN OLEH:
BIMA SAKTI
21540144018
Beton Pracetak dan Prategang
S1-Teknik Sipil

S1-Teknik Sipil
REVIEW JURNAL
Judul : EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN BETON
PRACETAK DI PROYEK PEMBANGUNAN LIVING PLAZA – BEKASI
Jurnal : Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa
Arsitektur, Sipil, Industri
Halaman & Volume : Vol. 3 No. 2 (2020) : KaLIBRASI September 2020
Tahun : 2020
Penulis : Dian Admilhusia
Reviewer : Bima Sakti
Tanggal : 29 Mei 2024

Latar Belakang
Sebagai negara yang berkembang, Indonesia masih
dengan tingkat kesejahteraan yang rendah,maka
dari itu pembangunan menjadi sangat penting
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Pembangunan yang dilakukan selain
membawa dampak positif juga membawa dampak
negatif terhadap kerusakan lingkungan, apabila
pembangunan yang dilakukan tidak direncanakan
dan dilaksanakan dengan baik.
Green Building adalah bangunan berkelanjutan yangmengarah pada strukturdan pemakaian proses
yangbertanggung jawab terhadaplingkungan dan hematsumber daya sepanjang siklus hidup
bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan,
renovasi, dan peruntuhan. Penerapan green building bukan saja memberikan manfaat secara
ekologis,tetapi juga bernilaiekonomis, dengan cara menurunkan biaya operasional perawatan
bangunan Gedung (Widyawati, 2019).
S1-Teknik Sipil

Latar Belakang
Selain itu, kebutuhan aset dalam ekspansi bisnis
sering dilakukan oleh banyak usaha ritel untuk
menunjang bidang usahanya. Salah satunya berupa
pembangunan gedung yang direncanakan dapat
dibangun dengan tepat waktu, atau lebih cepat,
kuat, kokoh serta mendapatkan biaya yang
ekonomis dalam pembangunannya. Pembangunan
gedung dilakukan oleh owner untuk ekspansi
usahanya terletak dikawasan bisnis yang terintegrasi
dengan kawasan hunian atau perumahan. Hal
tersebut mendorong pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor untuk memberikan solusi atas kendala
yang timbul, seperti kebisingan, kemacetan,
kebersihan, dan lokasi pekerjaan yang terbatas pada
saat proyek berlangsung.
S1-Teknik Sipil

Berdasarkan data proyek yang diperoleh maka beberapa pekerjaan menjadi perhatian oleh
kontraktor untuk dilakukan alternatif, yaitu salah satunya pekerjaan struktur pada konstruksi
bangunan utama. Pekerjaan struktur dengan pelaksanaan konvensional diganti menggunakan
bahan material konstruksi yang sangat efisien dalam pengerjaannya yaitu, dengan menggunakan
beton precast (beton pracetak) secara konvensional. Pada sistem pracetak, seluruh komponen
bangunan dapat difabrikasi lalu dipasang di lapangan. Proses pembuatan komponen dapat
dilakukan dengan kontrol kualitas yang baik.
S1-Teknik Sipil

.Pembuatan elemen beton pracetak dapat dilakukan di pabrik maupun di lapangan. Pembuatan
elemen di pabrik biasanya bersifat permanen dan dapat dilaksanakan dengan berbagai metode
yang menyangkut proses produksi dan peralatan yang digunakan. Metode yang digunakan
disesuaikan dengan jumlah elemen yang akan diproduksi, agar didapat suatu produk yang
ekonomis. Sedangkan pada pelaksanaan di lapangan, kerena bersifat sementara maka metode
yang digunakan juga terbatas.
S1-Teknik Sipil

Sedangkan sistem konstruksi beton
konvensional (cast in situ atau cast in place)
adalah sistem konstruksi dari suatu
bangunan yang pengecorannya dilakukan di
tempat dimana elemenelemen struktur
tersebut harus berada. Untuk bangunan
bertingkat banyak di Indonesia, biasanya
kontraktor pelaksana mensubkontraktorkan
pekerjaan ini kepada perusahaan beton
ready-mix. Jarang sekali kontraktor mau
mengerjakan pekerjaan ini sendiri. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi resiko yang
bisa timbul akibat beton tidak sesuai dengan
spesifikasi yang diharapkan. Selain itu juga
untuk menghindari penumpukan material
beton (semen, pasir dan kerikil) di lokasi
proyek.
S1-Teknik Sipil

S1-Teknik Sipil
1.Beton dilakukan dengan pracetak bertujuan mengurangi kebisingan akibat kontruksi, lebih
bersih, dan produksi tidak terpengaruh cuaca
2.Kualitas mutu yang terkontrol
3.Komponen dapat dirakit dilokasi proyek tanpa mengganggu pekerjaan lain dan cepat
Kelebihan dari penggunaan beton pracetak, sebagai berikut:
Sedangkan kendala atau kekurangannya adalah :
1.Diperlukannya peralatan konstruksi tambahan untuk handling dan erection
2.Perlu ketelitian kembali agar produksi komponen dapat sesuai kebutuhan, karena ukuran
beton pracetak (precast) terbatas baik dalam pengangkutan maupun mobilisasinya
3.Investasi biaya awal yang besar

S1-Teknik Sipil
Penelitian tersebut dilakukan peneliti untuk mengetahui efisiensi biaya dan efisiensi waktu
terhadap penggunaan beton pracetak (precast) dengan lingkup pekerjaan struktur kontruksi
bangunan gedung meliputi kolom, balok dan plat lantai. Penelitian hanya fokus pada struktur
bangunan berupa : kolom, balok, plat lantai antara sistem beton konvensional dan sistem beton
pracetak.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulisan artikel tersebut adalah menghitung perbandingan biaya penggunaan beton
pracetak (precast) serta menghitung perbandingan waktu penggunaan beton pracetak
(precast). Penulis mengharapkan dapat memberikan panduan dalam penerapan perbandingan
estimasi waktu dan biaya dalam pelaksanaan struktur antara metode konvensional dan metode
pracetak pada pembangunan gedung.
RUMUSAN MASALAH

S1-Teknik Sipil
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam artikel tersebut menggunakan metode
kuantitatif, yaitu obyektif dan ilmiah dengan data yang diperoleh berupa angka – angka dengan
penilaian serta penggunaan analisis statistik. Penelitian kuantitatif digunakan untuk suatu
pembuktian suatu teori, hal ini didasarkan atas data, teori untuk kemudian diolah, dianalisis,
dan diambil kesimpulan.
Yang diteliti adalah perbedaaan biaya dan waktu minimum pelaksanaan antara penggunaan
metode konvensional dengan metode pracetak (precast) pada pekerjaan struktur, yaitu
komponen kolom, balok, dan plat lantai.

S1-Teknik Sipil
Proses penelitian merupakan bagian runut yang dijalankan dalam penelitian terdiri dari:
1.Pengambilan data berupa data primer dan data sekunder.
2.Kajian atau analisa terhadap data yang telah didapat
3.Membandingkan dua metode
4.Kesimpulan

S1-Teknik Sipil
Peta lokasi proyek Living Plaza
Bekasi berdasarkan pengambilan
gambar melalui google maps.
Site Plan proyek Living Plaza
Proyek tersebut berbatasan dengan beberapa bangunan lain yakni pada sisi utara
dengan Bangunan kantor (Izusu Astra International), pada sisi timur berbatasan dengan
Jalan Harapan Indah Boulevard. Sedangkan pada sisi selatan bangunan proyek
berbatasan dengan Bangunan kantor (Astra Daihatsu Harapan Indah) dan pada sisi
barat berbatasan dengan bangunan komersial.

Berikut ini merupakan data proyek yang diperoleh penulis:
 Nama Proyek : Proyek pembangunan gedung Living Plaza, Harapan Indah, Bekasi
 Identitas Proyek : Living Plaza
 Pekerjaan : Bangunan gedung komersial 4-5 lantai
 Lokasi : Jalan Harapan Indah Boulevard, Kota Harapan Indah, Bekasi
 Pemilik Proyek : PT.Kawan Lama Sejahtera
 Konsultan Perencana : PT. Indopora Reka Construction
 Jenis Kontrak : Lump sum
 Luas Lahan : ± 7.796.10 m2
 Luas Bangunan :

S1-Teknik Sipil
Data Proyek

S1-Teknik Sipil
Metode Konvensional
Berikut ini flowchart untuk pekerjaan beton konvensioanal yang difokuskan hanya pada bagian
strukturnya yakni kolom, balok dan plat lantai.

S1-Teknik Sipil
Metode Konvensional
Kemudian didapatkan perhitungan volume biaya pelaksanaan dengan metode konvensional
berdasarkan data eksisting yang berada di lapangan pada tabel berikut ini:
Pada tabel (block warna merah) disamping
adalah skup pekerjaan struktur dengan nilai
Rp.13.270.165.582,-,.Dengan komposisi
pekerjaan struktur yang besar diharapkan
mendapatkan signifikansi efisiensi biaya yang
cukup.

S1-Teknik Sipil
Metode Konvensional
Berikut merupakan tabel rekapitulasi biaya:

S1-Teknik Sipil
Pertimbangan rekayasa adalah tipikal dari ukuran, bentuk pada kolom, balok dan plat lantai sehingga
didapatkan perhitungan biaya khusus rekayasa penggunaan perubahan pracetak pada tabel dibawah
yaitu
•Besi 704.391,18Kg dengan biaya Rp.1.317.353.142
•Bekisting berjumlah 25.244m2 dengan biaya Rp.2.897.233.898
•Beton mutu K300-350 volume 4.882m3 dengan biaya Rp.4.785.938.646
Apabila dijumlahkan untuk total pekerjaan beton konvensional adalah Rp. 9.000.525.686,-.

S1-Teknik Sipil
Berdasarkan tabel diatas dan data perencanaan lapangan didapatkan perkiraan waktu 7(tujuh) bulan
4(empat) hari atau 223 hari kalender untuk pengerjaan struktur yang terdiri dari kolom, balok, dan plat
lantai di lantai Ground sampai dengan Lantai 2. Adapun pekerjaan meliputi pekerjaan besi, pekerjaan
bekisting dan pekerjaan beton sesuai dengan flowchart pekerjaan.

S1-Teknik Sipil
Dari Tabel diatas didapatkan sebagai berikut :
•Pekerjaan Besi dengan volume 704.391,18 kg dibutuhkan tenaga kerja rata - rata 22 orang dengan waktu
pengerjaan selama 66,33 hari
•Pekerjaan Bekistingdengan volume 25.244 m2 dibutuhkan tenaga kerja rata - rata 22 orang dengan
waktu pengerjaan selama 105,87 hari
•Pekerjaan Beton dengan volume 4.882 m2 dibutuhkan tenaga kerja rata - rata 22 orang dengan waktu
pengerjaan selama 50.85 hari
Atau disimpulkan rata – rata kebutuhan pekerjaanstruktur secara konvensional untuk lantai Ground - lantai
2 yaitu 264 orang dan waktu 223.06 hari.

S1-Teknik Sipil
Metode Pracetak
Berikut Flow Chart pabrikasi dan erection beton pracetak di Plant sebagai berikut :

S1-Teknik Sipil
Metode Pracetak
Berikut perhitungan biaya pekerjaan fabrikasi sebagai berikut :

S1-Teknik Sipil
Metode Pracetak
Berikut perhitungan biaya pekerjaan erection sebagai berikut :

S1-Teknik Sipil
Metode Pracetak
Dari Tabel perhitungan dengan metode pracetak didapatkan perhitungan
biaya Fabrikasi dan Erection sebagai berikut:
• Besi volume 907.989,51Kg biaya Rp.1.610.733.391
• Bekisting volume19.159,22m2 dengan biaya Rp.1.913.684.079
• Beton mutu K300-350 volume 4.882m3 dengan biaya Rp.4.393,800
• Erection jumlah 1.855 buah komponen dengan biaya Rp.375.407.273
• Grouting berjumlah 1.392 titik dengan biaya Rp.182.397.851
Dengan perhitungan diatas di dapatkan penjumlahan total pekerjaan beton
pracetak adalah adalah Rp. 8.476.062.594,61

S1-Teknik Sipil
Metode Pracetak
Berikut hasil durasi pada proses Fabrikasi di plant sebagai berikut :
Perhitungan waktu dan sumber daya di proses Fabrikasi

S1-Teknik Sipil
Metode Pracetak
•Dari tabel perhitungan waktu dan sumber daya diatas didapatkan, sebagai
berikut:
• Pekerjaan Fabrikasi di plant untuk pekerjaan besi, bekisting dan beton
(produksi menjadi komponen dan stocking area) dibutuhkan tenaga kerja
sebanyak 114 orang dengan waktu pengerjaan selama 155,98 hari.
• Pekerjaan Erection (pemasangan) komponen kolom, plat dan balok dengan
alat bantu handling tower crane dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 87 orang
dengan waktu pengerjaan selama 45,88 hari.
Atau disimpulkan rata – rata kebutuhan pekerjaan struktur secara pracetak
untuk lantai Ground - lantai 2 yaitu 201 orang dan membutuhkan waktu
sebanyak 201.86 hari.

Dalam pembahasan yang ada di analisa tersebut, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.Kesimpulan kinerja biaya dari metode konvensional dirubah menjadi metode
pracetak adalah :
Pada Grafik diatas dapat dilihat metode pracetak memiliki tingkat hemat
5,83% dari biaya awal Rp.9.000.525.686 terdapat saving cost sebesar
Rp.524.463.091,39.
S1-Teknik Sipil
Kesimpulan

Dan pada kinerja waktu pada grafik diatas dapat dilihat metode pracetak
memiliki efisiensi waktu 9.50% dan 23,86% pada efisiensi tenaga kerja.
S1-Teknik Sipil
Kesimpulan

2. Saran sebaiknya komponen sherawall, struktur tangga dan struktur atap
juga dihitung menggunakan beton pracetak agar nilai efisiensinya lebih besar.
3. Kendala tempat fabrikasi yang jauh dari lokasi proyek menjadikan efisiensi
pada sisi waktu kurang efektif, sebaiknya pada kasus yang sama produksi
dapat dilakukan di site.
S1-Teknik Sipil
Kesimpulan

Produksi dari komponen-komponen ini dapat dilaksanakan di lokasi lingkungan
pabrik yang kemudian ditransportasikan ke lokasi proyek atau bila produksi
dalam jumlah yang besar serta pertimbangan lain produksi dapat
dilaksanakan di lingkungan lokasi proyek. Manfaat pabrikasi beton di
lapangan ini harus jelas, terutama sehubungan dengan kemudahan
pengawasan dan pengontrolannya. Pemadatan dapat dilaksanakan dengan
lebih efisien, demikian juga upaya untuk perawatan beton pada masa
pemeliharaan. Meskipun demikian sering terjadi pertentangan akan manfaat
dari metoda ini, dan pihak si pemakai harus memeriksa dan menguji produk
beton pracetak dengan memperlakukannya seperti bilamana dipakai beton
yang dicetak di tempat.
S1-Teknik Sipil
Rekomendasi

THANK YOU
End Slide
Beton Pracetak dan Prategang
S1-Teknik Sipil
Tags