PENGERTIAN : Ruang Isolasi adalah ruangan untuk penempatan bagi pasien dengan penyakit infeksi yang menular agar tidak menular kepada pasien lain, petugas dan pengunjung.
Undang-Undang Yang Melandasi
RUANG ISOLASI Bangsal rawat seyogyanya memiliki ruang isolasi minimal 1 ruang Jumlah ruang isolasi dapat diadakan sekitar 10% dari jumlah tempat tidur di Rumah Sakit tergantung jenis penyakit infeksi yang ditemukan Sarana dapat berupa ruangan dengan jendela besar yang dapat dibuka 100% bila dibutuhkan
KEWASPADAAN ISOLASI
TRANSMISI KONTAK : Kontak langsung meliputi kontak permukaan kulit petugas yang abrasi dengan kulit pasien terinfeksi atau kolonisasi. Misal perawat membalikkan tubuh pasien, memandikan, membantu pasien bergerak, dokter bedah dengan luka basah saat mengganti verband, petugas tanpa sarung tangan merawat oral pasien HSV TRANSMISI DROPLET Droplet melayang di udara dan akan jatuh dalam jarak 1-2 m dari sumber Transmisi droplet berkaitan dengan konjungtiva atau mucus membrane hidung/mulut. MELALUI UDARA (AIRBORNE) P asien yang diduga atau telah diketahui terinfeksi mikroba yang secara epidemiologi penting dan ditransmisikan melalui udara
TRANSMISI DROPLET
KATEGORI RUANG ISOLASI Isolasi untuk transmisi airborne : Pergantian sirkulasi udara >12 kali perjam. Udara harus dibuang keluar, atau diresirkulasi dengan menggunakan filter HEPA (tuberculosis, antraks, cacar, difteri, varicella) Isolasi untuk transmisi Kontak : Bisa sederhana dengan natural ventilasi,dengan ekshaus (pertusis, H5N1, H1N1, RSV, Influenza.) Isolasi untuk Protektif (Hal khusus) : ruangan yang mempermudah terlaksananya tindakan pencegahan transmisi infeksi. (sedang menjalani pengobatan sitostatika ,mendapat terapi imunosupresi atau paska transplantasi. )
KETENTUAN TEKNIS ARSITEKTUR BANGUNAN RUANG ISOLASI Ruangan rawat isolasi Ruang isolasi harus terpisah dari sirkulasi unit lain, Ruang isolasi minimal 15 m² untuk satu pasien, dilengkapi anteroom dan kamar mandi yang menyatu dengan ruang perawatan serta akses langsung. Ruang penyimpanan tabung gas medis cadangan digunakan di ruang isolasi, Ruang penyimpanan alat medik Ruang utilitas bersih dan kotor harus terpisah Ruangan mesin filtrasi udara untuk operasional dan pemeliharaan AHU dan filter di kelas N dan P, hanya ada di ruang isolasi klaster. Area parkir troli digunakan untuk parkir troli saat tidak digunakan, dengan perlengkapan dekontaminasi
PROGRAM RUANG ISOLASI Pos perawat / stasi perawat ( Nurse station ) Ruangan rawat inap pasien . Ruangan istirahat petugas . Ruang penyimpanan silinder gas medik. Pantri . Ruang penyimpanan alat medik . Ruangan utilitas kotor
Ketentuan khusus berdasarkan klasifikasi Ruang Isolasi Ruangan Isolasi tipe tekanan standar (kelas S) : Ruang isolasi kelas S memiliki tekanan udara normal dan ventilasi alami atau AC.
2. Ruangan Isolasi tipe tekanan Negatif ( kelas N) : digunakan untuk pasien yang membutuhkan isolasi droplet nuclei ( tetesan inti) melalui udara , guna mengurangi penularan penyakit .
3. Ruang isolasi tipe tekanan positif ( kelas P) : dirancang untuk pasien dengan sistem kekebalan yang lemah atau immuno-compromised , seperti pasien transplantasi atau onkologi . Mencegah pasien terkena infeks dari area sekitar
Komponen Penularan Infeksi
Jalur Penularan
Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Peningkatan daya tahan pejamu. Daya tahan penjamu dapat meningkatkan dengan pemberian imunisasi aktif Inaktivasi agen penyebab infeksi. Inaktivasi agen infeksi dapat dilakukan dengan metode fisik maupun kimiawi.. Memutus rantai penularan. Tindakan pencegahan pejanan ( “Post Exposure Prophylaxis”/ PEP) terhadap petugas kesehatan.
MANAJEMEN KESELAMATN PASIEN DI ISOLASI KOMUNIKASI DAN DOKUMENTASI TANDA (SIGN) PROSEDUR SEBELUM MEMASUKI RUANGAN PROSEDUR SEBELUM MENINGGALKAN RUANGAN KEBERSIHAN TANGAN APD
Beberapa tahapan dalam melakukan pembersihan ruang