PPT SEMPRO NURUL FAJRIYANI (1).pptxxxxxxx

Nurulfajriyani4 0 views 20 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

ppt semproooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo


Slide Content

ANALISIS KANDUNGAN FISIKO-KIMIA DAN DAYA SIMPAN AIR PERASAN JERUK PURUT ( Citrus hystrix ) DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM BENZOAT (C 6 H 5 CO 2 Na) 1 2 3 4 NURUL FAJRIYANI 1605105010056 Dosen Pembimbing Dosen Penguji Dr.-Ing. Sri Haryani, S.TP., M.Sc Ir. Syarifah Rohaya, MP Eva Murlida, S.TP., M.Sc Yanti Meldasari Lubis, S.TP., MP JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM – BANDA ACEH 2020

Tanaman jeruk berasal dari Asia dan yang tumbuh di Indonesia merup a kan peninggalan Belanda (Ridjal, 2008). Menurut Setyawati et al ., (2015), lemon/jeruk mengandung asam yang tinggi atau disebut dengan asam sitrat. Salah satu jenis jeruk yang banyak terdapat kandungan asam yang tinggi yaitu jeruk purut. J eruk purut ( Citrus hystrix ) merupakan tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai flavor alami pada berbagai produk makanan dan minuman. Jeruk purut juga dapat tumbuh di berbagai daerah, baik di lahan kebun maupun di halaman rumah. L A T A R B E L A K A N G BAB I. PENDAHULUAN

Lanjutan . . . Jeruk purut mengandung komponen tannin, steroid triterpenoid, saponin dan minyak atsiri yang mengandung asam sitrat. Buah jeruk purut biasa digunakan dalam masakan dan juga bisa digunakan sebagai obat untuk stimulan, influenza dan antioksidan. Air perasan buah jeruk purut dapat digunakan untuk obat batuk, kulit dan antiseptik . Air perasan buah jeruk purut juga sering digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan dan sebagai pencuci rambut. Sinaga (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa air perasan buah jeruk purut adalah hasil dari remasan buah jeruk purut kemudian disaring dengan menggunakan penyaring bakteri dan disterilkan pada autoklaf dengan suhu 121ºC selama 20-30 menit. Pratama et al ., (2018) mengambil air sari buah jeruk purut dengan cara diperas untuk diekstrak kandungan asam sitratnya.

Proses pengawetan air perasan buah jeruk purut perlu dilakukan untuk memperpanjang daya simpan air perasan buah jeruk purut dan mempertahankan kualitasnya. Menurut Nurman et al ., (2018) natrium benzoat merupakan salah satu pengawet makanan atau minuman yang sering digunakan dalam minuman yang asam sehingga penggunaannya banyak diperlukan dalam industri pangan khususnya untuk produk minuman dan sebagai pengawet di dalam sari buah-buahan. Pemakaian natrium benzoat untuk minuman ringan dalam bahan pangan sesuai dengan Surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/Menkes/Per/IX/88 dengan mengikuti aturan pemakaian yaitu maksimal 600 mg/kg. Lanjutan . . .

Lanjutan . . . Mengingat buah jeruk purut dengan kegunaan yang beragam baik sebagai flavor dalam makanan maupun aplikasi lainnya yang sangat bermanfaat, maka perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pemanfaatan dan pengolahan buah jeruk perut terutama air perasan buah jeruk purut. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penambahan natrium benzoat terhadap daya simpan air perasan buah jeruk purut selama periode waktu tertentu. Menurut Syah (2005), penggunaan pengawet haruslah tepat agar dapat berfungsi lebih efektif. Penggunaan pengawet benzoat dimaksudkan untuk mencegah tumbuhnya kapang dan bakteri. Natrium benzoat pada bahan pangan diizinkan oleh pemerintah dengan tidak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.

Air perasan buah jeruk purut ( Citrus hystrix ) saat ini belum banyak diteliti dan dimanfaatkan sebagai sebuah produk siap pakai untuk aplikasi pangan yang dapat disimpan selama periode waktu tertentu Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui masa simpan serta karakteristik fisiko-kimia dari air perasan buah jeruk purut pada penyimpanan suhu ruang ( Citrus hystrix ) dengan mengetahui kondisi penyimpanan terbaik dengan melihat pengaruh penambahan natrium benzoat. PERUMUSAN MASALAH

Jeruk purut ( Citrus hystrix ) merupakan salah satu jenis jeruk dar i famili Rutaceae. Jeruk tersebut telah dikenal sejak dahulu oleh masyarakat terutama sebagai obat tradisional dan penyedap masakan , serta kulitnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kue dan manisan ( Setiadi dan Parmin, 2004). Jeruk purut memiliki bentuk buah seperti pir, berkerut, berwarna hijau tua dan akan berubah kuning apabila sudah matang ( Kurniawati, 2010). Tanaman ini memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi. Minyak atsiri yang berasal dari daun jeruk purut disebut combava petitgrain oil (Copriady dan Yasmi, 2005 ) . Jus jeruk purut memiliki kandungan total fenol tertinggi dibandingkan jus jeruk sunkist, jeruk nipis , jeruk bali dan jeruk garut berdasarkan penetapan yang dilakukan dengan reagenfolin ciocalteau secara spektrotometri . BAB II.TINJAUAN PUSTAKA Adindaputri et al ., (2013) bahwa kandungan terbesar dalam jeruk nipis yaitu senyawa flavonoid yang merupakan golongan senyawa polifenol terbesar dan sebagai antioksidan dan antibakteri. Andani dan Widyastuti (2017) jeruk manis memiliki kandungan di antaranya air, lemak, protein, abu, serat dan kalium. Jeruk tersebut mempunyai kandungan karbohidrat dan kalium yang lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk lainnya seperti jeruk lemon, mandarin, grapefruit dan jeruk limau.

02 03 Pujimulyani dan Dwiyanti (2009) mendapatkan sari buah jeruk dengan cara membelah jeruk menjadi dua bagian, lalu buah diperas dengan menekankan pada setiap belahan jeruk pada cone (kerucut) yang berputar. Pada saat pemerasan diusahakan kulit bagian dalam jeruk harus sedikit mungkin yang terikut dalam sari buah agar tidak menyebabkan rasa pahit dan dapat meningkatnya pektinesterase. Air perasan buah jeruk nipis didapat melalui proses pemerasan 10 buah jeruk nipis yang matang. Jeruk nipis diperas ke dalam tabung Erlenmeyer. Air perasan disaring untuk memisahkan bijinya menggunakan saringan. Sepuluh buah jeruk nipis yang matang menghasilkan air perasan sebanyak 25 ml (Hakim et al ., 2018). 1 Silaban (2008) mempersiapkan buah jeruk purut yang sudah matang berwarna hijau kekuningan, kemudian ditimbang sebanyak 8.600 gram, lalu buah dicuci dengan air mengalir hingga bersih dan dikering anginkan selama 15 menit. Buah yang sudah bersih kemudian dipotong membujur beberapa bagian, lalu diperas dengan menggunakan kain kasa yang sebelumnya sudah dicuci dengan akuades. Air perasan buah jeruk purut disaring kembali dengan menggunakan kertas saring Whatman nomor 42 . METODE PERASAN JERUK PURUT

No. Jenis Uji Satuan Persyaratan 1. Keadaan Warna Bau Rasa - - - Normal Normal, khas jeruk Normal,khas jeruk 2. pH Max 4 3. Padatan terlarut b/b,% Min 10/11 4. Gula (sukrosa) b/b,% Max 5 5. Sulfur dioksida mg/kg Max 10 6. Pengawet - Sesuai SNI 01-0222-1995 7. Pewarna tambahan - Sesuai SNI 01-0222-1995 Sumber : (SNI 10-6019-1999) Tabel 1. Persyaratan Mutu Minuman Sari Buah Jeruk A. Masa Simpan

Asam benzoat lebih banyak digunakan dalam bentuk garam dari pada bentuk asamnya karena kelarutan yang lebih baik . Natrium benzoat merupakan pengawet yang dapat menghambat aktivitas mikroorganisme sehingga banya k digunakan terutama untuk mengawetkan minuman seperti sari buah, minuman ringan, saus tomat, saus sambal, selai, jeli, manisan, kecap dan lain-lain. Banyak di aplikasikan dalam minuman atau makanan yang bersifat asam karena dapat bekerja efektif pada kisaran pH 2,5-4 (Wati dan Guntarti, 2012). B D C A Batas maksimum penggunaan benzoat dalam minuman ringan adalah 600 mg/kg (Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/1988). Menurut Permenkes No.33 Tahun 2012 dan EFSA ( European Food Safety Authority ) (2013) menjelaskan bahwa pengawet jenis ini aman untuk digunakan sebagai bahan tambahan makanan preservative . B. Natrium Benzoat

Buah ini memiliki cita rasa buah yang asam sehingga dapat dijadikan untuk menghilangkan bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual. Selain sebagai penetral amis buah jeruk purut j uga berkhasiat dan bermanfaat untuk kesehatan. Sari buah dan kulit jeruk purut digunakan sebagai campuran obat tradisional. Oleh karena itu buah ini sering disebut sebagai jeruk obat. Jeruk purut terkenal sebagai bahan sumber aroma dan memiliki rasa yang kuat sehingga banyak digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai bahan baku kosmetika dan penambah citarasa ( flavour ) . Jeruk varietas tersebut banyak digunakan sebagai bumbu alami atau perasa dalam makanan dan minuman di beberapa negara Asia . Manfaat Jeruk Purut

METODE PENELITIAN

Konsentrasi Natrium Benzoat (N) Lama Penyimpanan (P) Ulangan U1 U2 U3 N1 = 200 mg/kg P1 = 7 hari N1P1U1 N1P1U2 N1P1U3 P2 = 14 hari N1P2U1 N1P2U2 NIP2U3 P3 = 21 hari N1P3U1 NIP3U2 N1P3U3 N2= 400 mg/kg P1 = 7 hari N2P1U1 N2P1U2 N2P1U3 P2 = 14 hari N2P2U1 N2P2U2 N2P2U3 P3 = 21 hari N2P3U1 N2P3U2 N2P3U3 T abel 2. Satuan Pecobaan

Jeruk Purut Air perasan jeruk purut Diagram Alir Prosedur Penelitian

Hasil Disimpan untuk dianalisa selama 7,14 dan 21. Diagram Alir Prosedur Penelitian

Adindaputri, Zenia, Purwanti dan I. Arie. 2013. Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia Swingle ) Konsentrasi 10% terhadap Aktivitas Enzim Glukosiltransferase Streptococcus mutans. 20: 126–131. Andani, S.A. dan Widyastuti, N. 2017. Pengaruh pemberian Jus Jeruk Manis ( Citrus sinensis ) terhadap Nilai VO 2 max atlet sepak bola di Gendut Dony Training Cam p (GDTC) Salatiga. J. Gizi Indonesia. 5: 68–74. Berlian, Z., A. Fatiqin, dan E. Agustina, 2016. Penggunaan Perasan Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia ) dalam Menghambat Bakteri Escherichia Coli pada Bahan Pangan 8. Copriady, J.,E.Yasmi dan Hidayati.2005. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Kumarin 3. Departemen Kesehatan. 2014. Farmakope Indonesia, in: Farmakope Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Departemen Pertanian. 2005. Petunjuk Teknis Penelitian dan Pengkajian Nasional Holtikultura dan Indikator Pembangunan Pertanian (BP2TP), in: Petunjuk Teknis Penelitian Dan Pengkajian Nasional Holtikultura dan Indikator Pembangunan Pertanian (BP2TP). Departemen Pertanian, Jakarta. Devy, Yulianti dan Andrini. 2010. Kandungan Flavonoid dan Limonoid pada Berbagai Fase Pertumbuhan Tanaman Jeruk Kalamondin ( Citrus mitis Blanco ) dan Purut ( Citrus hystrix Dc.). 20 (8). Dewi, A. 2011. Analisis Bahan Pengawet Benzoat Secara Titrimetri pada Saos Tomat yang Beredar Di Wilayah Kota Pekanbaru. Skripsi. Univ. Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 69. Hakim, Rachmi, Fakhrurazi dan E. Anisa. 2018. Pengaruh Air Perasaan Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia ) terhadap Pertumbuhan Bakteri ( Lactobacillus acidophilus ). 3: 1–5. Hasanah, F., N. Lestari dan Y. Adiningsih. 2018. Pengendalian Senyawa Trimetilamin (TMA) dan Amonia dalam Pembuatan Margarin dari Minyak Patin. War. Ind. Has. Pertan. 34 (72). Juanda, Wempi dan Irwan. 2015. Penetapan Kadar Total Fenol dan Aktivitas Antioksidan dari Jus Buah Lima Spesies Jeruk ( Citrus sp.). 02: 36–42. Khasanah, L.U. 2015. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan terhadap Karakteristik Mutu Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut ( Citrus hystrix DC). J. Apl. Teknol. Pangan. 04 (10). Kurniawati, N. 2010. Sehat dan Cantik Alami Berkat Khasiat Bumbu Dapur. Qanita, Bandung. DAFTAR PUSTAKA

Lauma, S.W., D. Pangemanan dan B. Hutagalung. 2015. Uji Efektifitas Perasan Air Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia S) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. 4 (7). Miftahendrawati. 2014. Efek Antibakteri Ekstrak Daun Jeruk Purut ( Citrus hystrix ) terhadap Bakteri Streptococcus mutans (in vitro). Skripsi Univ. Hasanuddin Makassar. Nuraeni, Y., S. Wijana dan B. Susilo. 2019. Analisis Kualitas dan Uji Organoleptik Minuman Buah Nanas Queen ( Ananas comosus (L) Merr.). J. Teknol. Pertan. 20: 67–78. Nurman, S., N. Muhajir dan Muhardina. 2018. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Lama Penyimpanan terhadap Mutu Minuman Sari Nanas ( Ananas comosus L.). J. Penelit. Pascapanen Pertan. 15: 140-146. Permenkes. 2012. Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan, in: Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Permenkes. 1988. Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Pracaya, I. 2011. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya Grup, Jakarta. Praja, D.I. 2015. Zat Aditif Makanan: Manfaat dan Bahayanya. Penerbit Garudhawaca, Jakarta. Prastantri. 2011. Analisa Kualitas Organoleptik, Fisik dan Kimia Sirup Biji Tamarillo (Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Gula). Univ. Brawijaya Malang. Prastiwi, S. dan Ferdiansyah. 2017. Review Artikel: Kandungan dan Aktivitas Farmakologi Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia s.). 15 (8). Pratama, Kusuma, M.A. dan Hanny. 2018. Ekstraksi Asam Sitrat pada Sari Buah Jeruk Purut ( Citrus hystrix ) menggunakan CaCl 2 . 1–5. DAFTAR PUSTAKA

Pujimulyani dan Dwiyanti. 2009. Teknologi Pengolahan Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Riadi, AW. 2009. Analisis Kelayakan Produksi Sirup Gula Siwalan dengan Metode Reprosesing Gula Cetak pada Skala Ganda. Univ. Brawijaya Malang. Ridjal, J.A. 2008. Analisis Faktor Determinan Keikutsertaan Petani Berkelompok, Pendapatan dan Pemasaran Jeruk Siam Di Kabupaten Jember. 2(9). Rukmana, R. 2003. Usaha Tani Jeruk Purut dalam Pot dan Di Kebun. Kanisius, Yogyakarta. Saputri, B. 2017. Derajad Ahli Madya Farmasi Program Studi D-III Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta. Sarwono. 2001. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis: Mengenal Jeruk Nipis. Agro Media Pustaka, Jakarta. Sastrosupadi. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius, Yogyakarta. Setiadi dan Parmin. 2004. Jeruk Asam. Penebar Swadaya Grup, Jakarta. Setyawati, Yudi, Yusuf dan Kholid. 2015. Jeruk Sebagai Media Pembelajaran untuk Mengetahui Pengaruh Tingkat Keasaman (pH) terhadap Waktu Polarisasi pada Elemen Volta. JRKPF UAD. 2:1 – 4. Silaban, G. 2008. Sensitivitas Bakteri Vibrio sp. dan Pseudomonas sp. terhadap Ekstrak Buah Pare ( Momordica charanthia L). Skripsi. Fak. Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pekanbaru. Sinaga, S. 2012. Uji Banding Efektivitas Perasan Jeruk Purut ( Citrus hystrix DC) dengan Zinc Pyrithione 1% terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Penderita Berketombe.Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah. Universitas Diponegoro, Semarang. Syah, D, 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Makanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Wati, W.I. danA. Guntarti. 2012. Penetapan Kadar Asam Benzoat dalam Beberapa Merk Dagang Minuman Ringan Secara Spektrofotometri Ultraviolet. Pharmaciana. 111-118. 2. Wongsariya, Phadina dan Nuntavan. 2014. Interaksi Sinergistik dan Mode Tindakan Minyak Citrus hystrix terhadap Bakteri Penyebab Penyakit Menular. DOI 52: 273 – 280. Wulaningsih. 2010. Formulasi Sediaan Gel Minyak Atsiri Buah Jeruk Purut ( Citrus hystrix D.C) dan Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Propionibacterium acne secara In Vitro. Fak. Farm. Univ. Muhammadiyah, Surakarta. Yuliarti dan Nurheti. 2007. Awas! Bahaya Di Balik Lezatnya Makanan. Andi, Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA

Thank you