PPT sesi 7 Pemberlakuan Perjanjian Arbitrase dan Jenis Arbitrase.pptx
dhanunugraha
3 views
14 slides
Aug 30, 2025
Slide 1 of 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
About This Presentation
untuk pendidikan
Size: 5.14 MB
Language: none
Added: Aug 30, 2025
Slides: 14 pages
Slide Content
Yulia Kusuma Wardani , S.H., LL.M. Pemberlakuan Perjanjian Arbitrase dan Jenis Arbitrase
Pemberlakuan Perjanjian Arbitrase
“ Lingkup Perjanjian Arbitrase ( Umum ) Perjanjian arbitrase adalah suatu kesepakatan berupa kelanjutan memilih institusi arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjian para pihak sebelum timbul sengketa.Adanya perjanjian arbitrase berarti bahwa para pihak dalam suatu sengketa itu bermaksud untuk menyelesaikan sengketa mereka melalui arbitrase . Undang-undang arbitrase No. 30 Tahun 1999 merumuskan suatu perjanjian arbitrase sebagai perjanjian tertulis yang memberikan kewenangan atas sengketa / perbedaan yang timbul sekarang atau yang akan datang . Syarat utama sah tidaknya perjanjian adalah apabila hal itu dilakukan dalam rangka penerapan undang-undang , dan di buat secara tertulis .
1. Penerapan Perjanjian / Klausula Arbitrase Perjanjian Arbitrase Harus Tertulis Dalam perjanjian arbitrase , Dengan adanya perjanjian tertulis meniadakan hak para pihak untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang termuat dalam perjanjiannya ke pengadilan negeri . Pengadilan negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan didalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan memalui arbitrase . b . Perjanjian Arbitrase Bersifat Accessoir Perjanjian arbitrase merupakan klausula tambahan yang diletakan dalam perjanjian pokok , maka berdasarkan sifatnya disebut sebagai perjanjian " asesoir".Keberadaan perjanjian ini hanya sebagai tambahan perjanjian pokok , yang berisi tentang persyaratan khusus mengenai cara penyelesaian perselisihan yang timbul dari perjanjian pokok .
2. Penggolongan Perjanjian Arbitrase Berdasarkan perjanjiannya , arbitrase dapat di kelompokan menjadi : 1. Oleh Para Pihak ( melalui lembaga atau 'ad-hoc') 2. Yang wajib atas perintah pengadilan 3. Dengan wewenang berdasarkan undang-undang
3. Penerapan Kontrak Standar Terhadap Perjanjian Arbitrase Dalam kontrak standar , perjanjian arbitrase sudah merupakan sebagai salah satu syarat dari syarat-syarat yang umum dalam kontrak yang diperjanjikan para pihak yang bersangkutan Kontrak standar dalam perjanjian arbitrase adalah klausula yang merupakan bagian dari syarat-syarat umum yang terdapat dalam suatu perjanjian . Kontrak standar sudah menjadi kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat , artinya keberadaan kontrak standar tidak dapat dihindarkan lagi .
4. Keabsahan dan Pemberlakuan Klausula Arbitrase 1. Tidak melampau isi perjanjian pokok . Klausula Arbitrase adalah hal-hal yang boleh dicantumkan dan diperjanjikan , antara lain yaitu : 2. Isi klausula secara umum 4. Klausula Arbitrase secara rinci 3. Klausula binding opinion Klausula arbitrase dilarang dikaitkan dengan hal-hal yang sifatnya bertentangan dengan moral dan tertib umum .
Klausula Arbitrase akan sah dan dapat dilaksanakan oleh para pihak apabila memenuhi persyaratan , yaitu : Perjanjian / klausula harus tertulis Para pihak secara hukum mampu untuk melaksanakan perjanjian / klausula yang ditandatangani tersebut Perjanjian / klausula harus dengan secara jelas menjabarkan maksud dan persetujuan dari para pihak dalam perjanjian Pemberlakuan perjanjian arbitrase dapat terjadi apabila salah satu pihak mencoba untuk menghalangi atau menghambat proses memperlakukan arbitrase apabila terjadi sengketa . NEXT 4. Keabsahan dan Pemberlakuan Klausula Arbitrase ( lanjutan …)
5. Posisi dan Akibat Hukum dari Klausula Arbitrase Para pihak dalam suatu kontrak yang berisikan klausula arbitrase tidak dapat menyerahkan hak-hak hukumnya dalam kesepakatan tersebut kepada pihak ketiga . Klausula arbitrase dalam suatu kontrak mengikat semua pihak untuk menyerahkan masalah atau sengketa yang akan timbul dalam pelaksanaan perjanjian / kontrak melalui arbitrase .
6. Contoh Klausula a. Korea “all disputes, controversies, or differences which may arise between the parties, out of or in relation to or in connection with this contract, or for the breach thereof, shall be finally settled by arbitration in Seoul, Korea in accordance with the Commercial Arbitration Rules of the Korean Commercial Arbitration Association and under the Laws of Korea. The Award rendered by the arbitrator(s) shall be final and binding upon both parties concerned” b. Singapore “ any disputes arising out of or in connention with this contract, including any question regarding its existance , validity or termination, shall be referred to and finally resolved by arbitration in Singapore in accordance with the Arbitration Rules of Singapore International Arbitration Centre (SIAC Rules) for the time being in force wich rules are deemed to be incorporated by reference into this clause”
d. ICC, “all disputes arising in connection with the present contract or further contracts resulting thereof, shall be finally settled under the Rules of Conciliation and Arbitration of the International Chamber of Commerce by one or more arbitrators appointed in accordance with the said Rules” c. Netherland “all disputes arising in connection with the present contract or further contracts resulting thereof, shall be finally settled by arbitration in accordance with the Rules of the Netherlands Arbitration Institut ” f. . BANI, “ semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini , akan diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang bersengketa , sebagai keputusan dalam tingkat pertama dan terakhir ” e. UNCITRAL “ any disputes, controversy or claim arising out of or relation to this contract, or the breach, termination or invalidity thereof, shall be settled by arbitration in accordance with the UNCITRAL Arbitration Rules as at present in force. The appointing authority shall be the ICC acting in accordance with the rules addopted by the ICC for this purpose" 6. Contoh Klausula ( lanjutan …)
JENIS ARBITRASE Arbitrase Institusional Arbitrase Ad-Hoc Dua macam arbitrase institusional NEXT
Dua macam arbitrase institusional , yaitu : a. Arbitrase institusional nasional Ruang lingkup keberadaan dan yuridisnya hanya meliputi kawan negara yang bersangkutan . Arbitrase institusional Merupakan lembaga atau badan arbitrase yang bersifat " permanen ", yang didirikan dengan tujuan untuk menangani sengketa yang mungkin timbul bagi mereka yang menghendaki penyelesaian di luar pengadilan . b. Arbitrase institusional Internasional keberadaan dan yuridisnya mencakup antar negara . Keberadaan arbitrase internasional diperlukan karena semakin banyaknya kegiatan atau transaksi perdagangan lintas negara atau yang melibatkan perbedaan legal juridiksi dari para pihak . Arbitrase Ad-Hoc Arbitrase ad-hoc adalah arbitrase yang dibentukkhusus untuk menyelesaikan atau memutus perselisihan tertentu . Pada prinsipnya arbitrase ad-hoc tidak terikat dan terkait dengan salah satu badan arbitrase . 01 02 04 03