MAULUD JANJANEN SEBAGI MEDIA PENDIDIKAN KELUARGA DAN PEWARISAN BUDAYA DI TEMANGGUNG Drs. M. Shodiq Mubasyir - 11223007 Nama Pembimbing Pembimbing 1 : Dr. Baihaqi , M.M. Pembimbing 2 : Dr. Joni, MPd.B.I Fakultas Syariah, Hukum, dan Ekonomi Islam
BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Hukum keluarga Islam tidak hanya mengatur aspek legal seperti nikah, talak, dan waris , tetapi juga memuat tanggung jawab moral dan spiritual dalam membentuk generasi berakhlak . Tradisi Maulud Janjanen menjadi contoh praktik edukatif dalam keluarga , di mana kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW dibacakan bersama dalam suasana religius dan kekeluargaan . Tradisi ini membantu menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak secara alami . Maulud Janjanen memiliki legitimasi syar’i melalui konsep ‘ urf ṣaḥīḥ — kebiasaan yang tidak bertentangan dengan syariat . Bahkan , jika diniatkan sebagai pendekatan kepada Allah, ia menjadi ibadah budaya . Dalam konteks fiqh al- usrah , tradisi ini memperkuat spiritualitas keluarga dan mewariskan nilai religius , budaya , dan sosial . Namun , modernisasi dan budaya populer mengancam keberlanjutannya . Generasi muda mulai menganggap tradisi ini kuno . Padahal , menurut para cendekiawan seperti Azra, Dhofier , Heridianto , dan Shodiq , tradisi ini sarat makna pendidikan moral dan pembentukan identitas kolektif . Karena itu , kajian ilmiah terhadap Maulud Janjanen penting dilakukan , khususnya dalam konteks lokal seperti Temanggung , dengan pendekatan interdisipliner untuk menegaskan perannya dalam membentuk karakter keluarga dan melestarikan budaya Islam local Rumusan Masalah Bagaimana implementasi Maulud Janjanen dapat membangun karakter keluarga di Kabupaten Temanggung ? Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya tak benda melalui Maulud Janjanen ? Penaman nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Tradisi Maulid Janjanen Fokus Masalah Tujuan Penelitian Tujuan 01 Menganalisis dampak Maulud Janjanen terhadap karakter keluarga di Kabupaten Temanggung 02 Mengidentifikasi Strategi untuk Melestarikan budaya tak benda melalui kegiatan Maulud Janjanen
Latar Belakang Hukum keluarga Islam tidak hanya mengatur aspek legal seperti nikah, talak, dan waris , tetapi juga memuat tanggung jawab moral dan spiritual dalam membentuk generasi berakhlak . Tradisi Maulud Janjanen menjadi contoh praktik edukatif dalam keluarga , di mana kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW dibacakan bersama dalam suasana religius dan kekeluargaan . Tradisi ini membantu menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak secara alami . Maulud Janjanen memiliki legitimasi syar’i melalui konsep ‘ urf ṣaḥīḥ — kebiasaan yang tidak bertentangan dengan syariat . Bahkan , jika diniatkan sebagai pendekatan kepada Allah, ia menjadi ibadah budaya . Dalam konteks fiqh al- usrah , tradisi ini memperkuat spiritualitas keluarga dan mewariskan nilai religius , budaya , dan sosial . Namun , modernisasi dan budaya populer mengancam keberlanjutannya . Generasi muda mulai menganggap tradisi ini kuno . Padahal , menurut para cendekiawan seperti Azra, Dhofier , Heridianto , dan Shodiq , tradisi ini sarat makna pendidikan moral dan pembentukan identitas kolektif . Karena itu , kajian ilmiah terhadap Maulud Janjanen penting dilakukan , khususnya dalam konteks lokal seperti Temanggung , dengan pendekatan interdisipliner untuk menegaskan perannya dalam membentuk karakter keluarga dan melestarikan budaya Islam local Rumusan Masalah Bagaimana implementasi Maulud Janjanen dapat membangun karakter keluarga di Kabupaten Temanggung ? Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya tak benda melalui Maulud Janjanen ? Penaman nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Tradisi Maulid Janjanen Fokus Masalah Tujuan Penelitian Tujuan 01 Menganalisis dampak Maulud Janjanen terhadap karakter keluarga di Kabupaten Temanggung 02 Mengidentifikasi Strategi untuk Melestarikan budaya tak benda melalui kegiatan Maulud Janjanen
Latar Belakang Hukum keluarga Islam tidak hanya mengatur aspek legal seperti nikah, talak, dan waris , tetapi juga memuat tanggung jawab moral dan spiritual dalam membentuk generasi berakhlak . Tradisi Maulud Janjanen menjadi contoh praktik edukatif dalam keluarga , di mana kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW dibacakan bersama dalam suasana religius dan kekeluargaan . Tradisi ini membantu menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak secara alami . Maulud Janjanen memiliki legitimasi syar’i melalui konsep ‘ urf ṣaḥīḥ — kebiasaan yang tidak bertentangan dengan syariat . Bahkan , jika diniatkan sebagai pendekatan kepada Allah, ia menjadi ibadah budaya . Dalam konteks fiqh al- usrah , tradisi ini memperkuat spiritualitas keluarga dan mewariskan nilai religius , budaya , dan sosial . Namun , modernisasi dan budaya populer mengancam keberlanjutannya . Generasi muda mulai menganggap tradisi ini kuno . Padahal , menurut para cendekiawan seperti Azra, Dhofier , Heridianto , dan Shodiq , tradisi ini sarat makna pendidikan moral dan pembentukan identitas kolektif . Karena itu , kajian ilmiah terhadap Maulud Janjanen penting dilakukan , khususnya dalam konteks lokal seperti Temanggung , dengan pendekatan interdisipliner untuk menegaskan perannya dalam membentuk karakter keluarga dan melestarikan budaya Islam local Rumusan Masalah Bagaimana implementasi Maulud Janjanen dapat membangun karakter keluarga di Kabupaten Temanggung ? Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya tak benda melalui Maulud Janjanen ? Penaman nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Tradisi Maulid Janjanen Fokus Masalah Tujuan Penelitian Tujuan 01 Menganalisis dampak Maulud Janjanen terhadap karakter keluarga di Kabupaten Temanggung 02 Mengidentifikasi Strategi untuk Melestarikan budaya tak benda melalui kegiatan Maulud Janjanen
Latar Belakang Hukum keluarga Islam tidak hanya mengatur aspek legal seperti nikah, talak, dan waris , tetapi juga memuat tanggung jawab moral dan spiritual dalam membentuk generasi berakhlak . Tradisi Maulud Janjanen menjadi contoh praktik edukatif dalam keluarga , di mana kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW dibacakan bersama dalam suasana religius dan kekeluargaan . Tradisi ini membantu menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak secara alami . Maulud Janjanen memiliki legitimasi syar’i melalui konsep ‘ urf ṣaḥīḥ — kebiasaan yang tidak bertentangan dengan syariat . Bahkan , jika diniatkan sebagai pendekatan kepada Allah, ia menjadi ibadah budaya . Dalam konteks fiqh al- usrah , tradisi ini memperkuat spiritualitas keluarga dan mewariskan nilai religius , budaya , dan sosial . Namun , modernisasi dan budaya populer mengancam keberlanjutannya . Generasi muda mulai menganggap tradisi ini kuno . Padahal , menurut para cendekiawan seperti Azra, Dhofier , Heridianto , dan Shodiq , tradisi ini sarat makna pendidikan moral dan pembentukan identitas kolektif . Karena itu , kajian ilmiah terhadap Maulud Janjanen penting dilakukan , khususnya dalam konteks lokal seperti Temanggung , dengan pendekatan interdisipliner untuk menegaskan perannya dalam membentuk karakter keluarga dan melestarikan budaya Islam local Rumusan Masalah Bagaimana implementasi Maulud Janjanen dapat membangun karakter keluarga di Kabupaten Temanggung ? Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya tak benda melalui Maulud Janjanen ? Penaman nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Tradisi Maulid Janjanen Fokus Masalah Tujuan Penelitian Tujuan 01 Menganalisis dampak Maulud Janjanen terhadap karakter keluarga di Kabupaten Temanggung 02 Mengidentifikasi Strategi untuk Melestarikan budaya tak benda melalui kegiatan Maulud Janjanen
BAB I I Kajian Pustaka
BAB II Kajian Pustaka
Penelitian Terdahulu 01 Kegiatan pembacaan maulid bukan hanyabagian dari ibadah, melainkan juga sarana transmisi nilai-nilai keagamaan dan sosial yang dilakukan secara turun temurun Zamakhsyari Dhofir , Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai ( Jakarta: LP3ES, 2011) 02 Tradisi peringatan maulid nabi dan shalawatan sebagi bentuk islam yang membumi dan inklusif Azyumardi Azra, Jaringan Global dan Lokal ( Bandung: Mizan 2019) 03 M enyoroti bahwa perayaan maulid , Ketika dikaitkan dengan konteks Pendidikan karakter dapat menjadi media yang efektif untuk membentuk kepribadian anak Nurul Huda, “ Radisi Maulid Nabi Dalam Perspektif Pendidikan Karakter ,” Pendidikan Agama Islam 14, no. 2 (2017) Keterlibatan berbagai kelompok usia dalam sholawat janjenen menunjukkan bahwa tradisi ini mengandung nilai pewarisan budaya yang sangat kuat 04 Perayaan maulid menginte grasikan nilai gotong royong, empati , dan solidaritas antar anggota Heridianto , “Exploring the Value of Mutual Coorperation in Religius Celebrations: A Case Study of the Celebration Maulid Nabi Muhammad SAW,” Indonesian Journal of Islamic Studies 6, no. 1 (2025) 05 Ahmad Shodiq , “ Sholawat Janjanan Dan Estetika Keislaman Masyarakat Madura,” Al-Qalam: Jurnal Keagamaan Dan Kemasyarakatan 24, no. 1 (2020) Distingsi ( Perbedaan ) Penelitian terdahulu Teori yang digunakan 01 P endidikan Karakter 02 F ungsionalisme Budaya 03 P ewarisan Budaya Teori Perubahan Sosial 04 Kerangka Berpikir Fungsi Ganda Tradisi Maulud Janjanen Pewarisan Sosial- Budaya (Teori Pewarisan Budaya ) Strategi Pelestarian Tradisi yang Adaptif Dimensi Pendidikan Karakter (Teori Pendidikan Karakter ) . Tantangan Kontekstual : Modernisasi & Globalisasi Ekspresi Keagamaan Sarana Pembentukan Keluarga Media pewarisan Nilai Budaya Lokal Pelibatan keluarga : persiapan hingga pelaksanaan Nilai: gotong royong, tanggung jawab , kebersamaan Interaksi emosional & penguatan etika kolektif Peran generasi tua dalam mentransmisikan nilai Aktivitas : doa , simbol , kuliner , cerita Nabi Identitas budaya keluarga & penghubung 1. Integrasi dalam pendidikan formal 2. Digitalisasi tradisi & dokumentasi multimedia 3. Penguatan peran keluarga sebagai agen budaya Individualisme dan gaya hidup baru Melemahnya solidaritas dan interaksi komunal Dominasi budaya populer & urbanisasi
Penelitian Terdahulu 01 Kegiatan pembacaan maulid bukan hanyabagian dari ibadah, melainkan juga sarana transmisi nilai-nilai keagamaan dan sosial yang dilakukan secara turun temurun Zamakhsyari Dhofir , Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai ( Jakarta: LP3ES, 2011) 02 Tradisi peringatan maulid nabi dan shalawatan sebagi bentuk islam yang membumi dan inklusif Azyumardi Azra, Jaringan Global dan Lokal ( Bandung: Mizan 2019) 03 M enyoroti bahwa perayaan maulid , Ketika dikaitkan dengan konteks Pendidikan karakter dapat menjadi media yang efektif untuk membentuk kepribadian anak Nurul Huda, “ Radisi Maulid Nabi Dalam Perspektif Pendidikan Karakter ,” Pendidikan Agama Islam 14, no. 2 (2017) Keterlibatan berbagai kelompok usia dalam sholawat janjenen menunjukkan bahwa tradisi ini mengandung nilai pewarisan budaya yang sangat kuat 04 Perayaan maulid menginte grasikan nilai gotong royong, empati , dan solidaritas antar anggota Heridianto , “Exploring the Value of Mutual Coorperation in Religius Celebrations: A Case Study of the Celebration Maulid Nabi Muhammad SAW,” Indonesian Journal of Islamic Studies 6, no. 1 (2025) 05 Ahmad Shodiq , “ Sholawat Janjanan Dan Estetika Keislaman Masyarakat Madura,” Al-Qalam: Jurnal Keagamaan Dan Kemasyarakatan 24, no. 1 (2020) Distingsi ( Perbedaan ) Penelitian terdahulu Teori yang digunakan 01 P endidikan Karakter 02 F ungsionalisme Budaya 03 P ewarisan Budaya Teori Perubahan Sosial 04 Kerangka Berpikir Fungsi Ganda Tradisi Maulud Janjanen Pewarisan Sosial- Budaya (Teori Pewarisan Budaya ) Strategi Pelestarian Tradisi yang Adaptif Dimensi Pendidikan Karakter (Teori Pendidikan Karakter ) . Tantangan Kontekstual : Modernisasi & Globalisasi Ekspresi Keagamaan Sarana Pembentukan Keluarga Media pewarisan Nilai Budaya Lokal Pelibatan keluarga : persiapan hingga pelaksanaan Nilai: gotong royong, tanggung jawab , kebersamaan Interaksi emosional & penguatan etika kolektif Peran generasi tua dalam mentransmisikan nilai Aktivitas : doa , simbol , kuliner , cerita Nabi Identitas budaya keluarga & penghubung 1. Integrasi dalam pendidikan formal 2. Digitalisasi tradisi & dokumentasi multimedia 3. Penguatan peran keluarga sebagai agen budaya Individualisme dan gaya hidup baru Melemahnya solidaritas dan interaksi komunal Dominasi budaya populer & urbanisasi
Penelitian Terdahulu 01 Kegiatan pembacaan maulid bukan hanyabagian dari ibadah, melainkan juga sarana transmisi nilai-nilai keagamaan dan sosial yang dilakukan secara turun temurun Zamakhsyari Dhofir , Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai ( Jakarta: LP3ES, 2011) 02 Tradisi peringatan maulid nabi dan shalawatan sebagi bentuk islam yang membumi dan inklusif Azyumardi Azra, Jaringan Global dan Lokal ( Bandung: Mizan 2019) 03 M enyoroti bahwa perayaan maulid , Ketika dikaitkan dengan konteks Pendidikan karakter dapat menjadi media yang efektif untuk membentuk kepribadian anak Nurul Huda, “ Radisi Maulid Nabi Dalam Perspektif Pendidikan Karakter ,” Pendidikan Agama Islam 14, no. 2 (2017) Keterlibatan berbagai kelompok usia dalam sholawat janjenen menunjukkan bahwa tradisi ini mengandung nilai pewarisan budaya yang sangat kuat 04 Perayaan maulid menginte grasikan nilai gotong royong, empati , dan solidaritas antar anggota Heridianto , “Exploring the Value of Mutual Coorperation in Religius Celebrations: A Case Study of the Celebration Maulid Nabi Muhammad SAW,” Indonesian Journal of Islamic Studies 6, no. 1 (2025) 05 Ahmad Shodiq , “ Sholawat Janjanan Dan Estetika Keislaman Masyarakat Madura,” Al-Qalam: Jurnal Keagamaan Dan Kemasyarakatan 24, no. 1 (2020) Distingsi ( Perbedaan ) Penelitian terdahulu Teori yang digunakan 01 P endidikan Karakter 02 F ungsionalisme Budaya 03 P ewarisan Budaya Teori Perubahan Sosial 04 Kerangka Berpikir Fungsi Ganda Tradisi Maulud Janjanen Pewarisan Sosial- Budaya (Teori Pewarisan Budaya ) Strategi Pelestarian Tradisi yang Adaptif Dimensi Pendidikan Karakter (Teori Pendidikan Karakter ) . Tantangan Kontekstual : Modernisasi & Globalisasi Ekspresi Keagamaan Sarana Pembentukan Keluarga Media pewarisan Nilai Budaya Lokal Pelibatan keluarga : persiapan hingga pelaksanaan Nilai: gotong royong, tanggung jawab , kebersamaan Interaksi emosional & penguatan etika kolektif Peran generasi tua dalam mentransmisikan nilai Aktivitas : doa , simbol , kuliner , cerita Nabi Identitas budaya keluarga & penghubung 1. Integrasi dalam pendidikan formal 2. Digitalisasi tradisi & dokumentasi multimedia 3. Penguatan peran keluarga sebagai agen budaya Individualisme dan gaya hidup baru Melemahnya solidaritas dan interaksi komunal Dominasi budaya populer & urbanisasi
Penelitian Terdahulu 01 Kegiatan pembacaan maulid bukan hanyabagian dari ibadah, melainkan juga sarana transmisi nilai-nilai keagamaan dan sosial yang dilakukan secara turun temurun Zamakhsyari Dhofir , Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai ( Jakarta: LP3ES, 2011) 02 Tradisi peringatan maulid nabi dan shalawatan sebagi bentuk islam yang membumi dan inklusif Azyumardi Azra, Jaringan Global dan Lokal ( Bandung: Mizan 2019) 03 M enyoroti bahwa perayaan maulid , Ketika dikaitkan dengan konteks Pendidikan karakter dapat menjadi media yang efektif untuk membentuk kepribadian anak Nurul Huda, “ Radisi Maulid Nabi Dalam Perspektif Pendidikan Karakter ,” Pendidikan Agama Islam 14, no. 2 (2017) Keterlibatan berbagai kelompok usia dalam sholawat janjenen menunjukkan bahwa tradisi ini mengandung nilai pewarisan budaya yang sangat kuat 04 Perayaan maulid menginte grasikan nilai gotong royong, empati , dan solidaritas antar anggota Heridianto , “Exploring the Value of Mutual Coorperation in Religius Celebrations: A Case Study of the Celebration Maulid Nabi Muhammad SAW,” Indonesian Journal of Islamic Studies 6, no. 1 (2025) 05 Ahmad Shodiq , “ Sholawat Janjanan Dan Estetika Keislaman Masyarakat Madura,” Al-Qalam: Jurnal Keagamaan Dan Kemasyarakatan 24, no. 1 (2020) Distingsi ( Perbedaan ) Penelitian terdahulu Teori yang digunakan 01 P endidikan Karakter 02 F ungsionalisme Budaya 03 P ewarisan Budaya Teori Perubahan Sosial 04 Kerangka Berpikir Fungsi Ganda Tradisi Maulud Janjanen Pewarisan Sosial- Budaya (Teori Pewarisan Budaya ) Strategi Pelestarian Tradisi yang Adaptif Dimensi Pendidikan Karakter (Teori Pendidikan Karakter ) . Tantangan Kontekstual : Modernisasi & Globalisasi Ekspresi Keagamaan Sarana Pembentukan Keluarga Media pewarisan Nilai Budaya Lokal Pelibatan keluarga : persiapan hingga pelaksanaan Nilai: gotong royong, tanggung jawab , kebersamaan Interaksi emosional & penguatan etika kolektif Peran generasi tua dalam mentransmisikan nilai Aktivitas : doa , simbol , kuliner , cerita Nabi Identitas budaya keluarga & penghubung 1. Integrasi dalam pendidikan formal 2. Digitalisasi tradisi & dokumentasi multimedia 3. Penguatan peran keluarga sebagai agen budaya Individualisme dan gaya hidup baru Melemahnya solidaritas dan interaksi komunal Dominasi budaya populer & urbanisasi
BAB I I I Metodologi Penelitiaan
BAB III Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Pendekatan Penelitian : Pendekatan penelitian kuaalitatif dengan study kasus Teknik Pengumpulan Data : Wawancara , Observasi , Dokumentasi TempatPenelitian : (1) Desa Depok, (2) Desa Kawangan , (3) Desa Rejosari , (4) Desa Jlegong yang semuanya ada di Kabupaten Temanggung . Subjek dan Informan Penelitian keluarga Muslim yang melaksanakan tradisi Maulud Janjanen Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pendekatan studi kasus ini akan berfokuspada unsur-unsur utama , dengan teks Maulud Janjanen sebagai objek yang akan dianalisis secara mendalam . Teknik analisis data deskriptif-kualitatif karena metode ini paling sesuai untuk menggali makna , nilai , dan fungsi tradisi MJ yang bersifat kontekstual dan kultural .
Metodologi Penelitian Pendekatan Penelitian : Pendekatan penelitian kuaalitatif dengan study kasus Teknik Pengumpulan Data : Wawancara , Observasi , Dokumentasi TempatPenelitian : (1) Desa Depok, (2) Desa Kawangan , Rejosari , (3) Desa legong yang semuanya ada di Kabupaten Temanggung . Subjek dan Informan Penelitian keluarga Muslim yang melaksanakan tradisi Maulud Janjanen Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pendekatan studi kasus ini akan berfokuspada unsur-unsur utama , dengan teks Maulud Janjanen sebagai objek yang akan dianalisis secara mendalam . Teknik analisis data deskriptif-kualitatif karena metode ini paling sesuai untuk menggali makna , nilai , dan fungsi tradisi MJ yang bersifat kontekstual dan kultural .
BAB IV Penutup
BAB IV Hasil Penelitian
Hasil Penelitian 01 • Menanamkan nilai gotong royong, tanggung jawab , cinta Nabi, dan kesantunan . • Dilakukan melalui keterlibatan langsung , bukan nasihat verbal. Peran Maulud Janjanen dalam Pembentukan Karakter 02 • Kakek- nenek , orang tua , dan anak terlibat bersama . • Menumbuhkan interaksi harmonis dan ikatan batin keluarga . Fungsionalisme budaya Maulud Janjanen dalam Keterlibatan Lintas Generasi • melibatkan semua anggota keluarga secara kolektif dalam kegiatan maulud janjanen , sehingga menjadi ruang pewarisan nilai secara alami (gotong royong, tanggung jawab , kesantunan dan cinta kepada nabi Muhammad) . 03 • Sah secara fiqh melalui prinsip al-‘ ādah muḥakkamah . • Sebagai mekanisme pelestarian budaya takbenda lokal . Legitimasi dalam Islam dan Budaya • Narasi kreatif dan digitalisasi agar relevan bagi generasi muda . • Tradisi tetap lestari sambil mengikuti perkembangan zaman. 04 • Menggunakan jalur lisan , simbolik , dan praktik seperti pembacaan Barzanji dan Diba’. Media Pewarisan Budaya 05 06 Inovasi dan Adaptasi Tradisi sebagai Upaya pelestarian budaya maulud janjanen Temuan Utama Penelitian: Implementasi MJ dalamPendidikan Karakter Keluarga
BAB V Penutup
BAB V Penutup
Kesimpulan 02 Media Pembentukan Nilai - Menanamkan nilai cinta Nabi, gotong royong, tanggung jawab , dan kebersamaan secara alami melalui keterlibatan lintas generasi . 01 Tradisi Maulid Janjanen Merupakan warisan budaya Islam lokal yang berfungsi sebagai media pendidikan karakter keluarga dan pelestarian budaya Islam Nusantara. 03 Legitimasi Syariat - Sah menurut hukum Islam berdasarkan prinsip ‘ urf ṣaḥīḥ dan al-‘ ādah muḥakkamah , serta relevan dalam konteks fiqh al- usrah . 04 Kebaharuan Penelitian - Pendekatan interdisipliner ( fiqh , budaya , pendidikan ), Pelibatan tiga generasi dalam pewarisan nilai , dan Adaptasi digital untuk menjaga keberlanjutan 05 Lorem ipsum dolor sit amet , consectetur adipiscing elit . Sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua . Saran Rekomendasi Pelestarian Maulud Janjanen memerlukan kolaborasi antara keluarga, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah agar tetap relevan dan berkelanjutan lintas generasi .
Kesimpulan 02 Media Pembentukan Nilai - Menanamkan nilai cinta Nabi, gotong royong, tanggung jawab , dan kebersamaan secara alami melalui keterlibatan lintas generasi . 01 Tradisi Maulid Janjanen Merupakan warisan budaya Islam lokal yang berfungsi sebagai media pendidikan karakter keluarga dan pelestarian budaya Islam Nusantara. 03 Legitimasi Syariat - Sah menurut hukum Islam berdasarkan prinsip ‘ urf ṣaḥīḥ dan al-‘ ādah muḥakkamah , serta relevan dalam konteks fiqh al- usrah . 04 Kebaharuan Penelitian - Pendekatan interdisipliner ( fiqh , budaya , pendidikan ), Pelibatan tiga generasi dalam pewarisan nilai , dan Adaptasi digital untuk menjaga keberlanjutan 05 Lorem ipsum dolor sit amet , consectetur adipiscing elit . Sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua . Saran Rekomendasi Pelestarian Maulud Janjanen memerlukan kolaborasi antara keluarga, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah agar tetap relevan dan berkelanjutan lintas generasi .