PPT SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 4_20250909_154637_0000.pdf
BesseRismayani
18 views
17 slides
Sep 11, 2025
Slide 1 of 17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
About This Presentation
PPT SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 4_20250909_154637_0000.pdf
Size: 1.66 MB
Language: none
Added: Sep 11, 2025
Slides: 17 pages
Slide Content
KELOMPOK 04
Revalina Rahmadani Makoya (02507040030)
Siti Fadilah Mokodongan (02507040034)
Yucita Gumalangit (02507040039)
Sitti Wahida Mokodompit (02507040036)
Wulan Aprilia Paputungan (02507040038)
Sitti Shafiyah Pasambuna (02507040035)
Sarah Anzila Dondo (02507040033)
Rezky Febriansyah Manangin (02507040031)
Sadam Tudus (02507040032) SISTEM
REPRODUKSI
Pendahuluan Sistem reproduksi adalah sistem tubuh yang
berfungsi untuk melanjutkan keturunan.
Sistem ini berbeda pada pria dan wanita
tetapi saling melengkapi, serta dipengaruhi
hormon. Dengan menjaga dan memahami
sistem reproduksi, kita bisa merawat
kesehatan organ serta mendukung
keberlangsungan generasi.
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita terdiri dari
internal dan eksternal alat kelamin. Alat kelamin
internal terdiri dari ovarium, saluran rahim (fallopi),
uterus (termasuk leher rahim) dan vagina. Alat kelamin
eksternal terdiri dari vulva, yang terdiri dari labia
majora, labia minora, klitoris, bola vestibular, mons
veneris (pubis), saluran kelenjar uretra dan peri-uretra.
Vulva berfungsi sebagai pintu masuk ke vagina dan
dalam keadaan normal menutupi dan melindungi
uretra lubang. Anatomi Reproduksi Wanita
Anantomi sistem reproduksi pria, terdiri dari
genitalia eksternal dan genitalia internal. Genitalia
eksternal terdiri dari penis dan skrotum,
sedangkan genitalia internal terdiri dari testis dan
organ-organ penunjang fungsinya, yaitu
epididimis, duktus deferens (vas deferens), vesikula
seminalis, duktus ejakulatorius, glandula
prostatica, dan glandula bulbouretralis (glandula
cowperi). Anatomi Reproduksi Pria
Fisiologi Reproduksi Wanita 1.Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim
sekaligus tempat mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi.
2.Serviks merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka
ke arah vagina.
3.Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh
perempuan, yaitu di kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari
uterus. Fungsinya adalah membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada
saluran inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan.
4.Indung telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam
folikel, sel telur atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon
perempuan, yaitu estrogen dan progesteron.
5.Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi
oleh sel sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan
plasenta.
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria 1.Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.
2.Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma.
Pada skrotum terdapat dua buah testis.
3.Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma
dan hormon testosteron.
4.Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara.
5.Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari
saluran reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
6.Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali),
fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
7.Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan
cairan yang bersifat asam.
8.Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk
melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa
dalam uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada
sperma selama ejakulasi.
9.Kandung kemih berfungsi menyaring darah, menjaga keseimbangan garam tubuh dan
metabolisme, serta menampung urine/cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal.
(a). Mons pubis, merupakan bagian yang menonjol meliputi simfisis, mulai ditumbuhi rambut
(pubis hair) pada pubertas.
(b). Labia Mayora, merupakankelanjutan dari mons pubis, kedua bibir ini bertemu di bagian
bawah dan membentuk perinium. Labia mayora bagian luar tertutup rambut dan bagian dalam
tanpa rambut, yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
(c). Labia Minora, merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut.
Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenukum clitoridis.
(d). Klitoris, bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf
sensoris sehingga sangat sensistif.
(e). Vestibulum (serambi), merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora).
Terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar
Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen.
Organ Reproduksi Luar Wanita
(f). Himen (selaput dara), terdiri dari jaringan ikat kolagen dan
elastin, menutupi sebagian besar dari liang senggama, di
tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar.
(g). Perineum (kerampang), terletak di antara vulva dan anus,
panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus, yang berfungsi
untuk menjaga kerja dari sphincter ani.
(h). Vulva yaitu celah paling luar dari alat kelamin perempuan,
dibatasi sepasang bibir
Organ Reproduksi Dalam Wanita (a). Ovarium ( indung telur ) berjumlah sepasang. Taggart dan Starr
(2001), ketika dilahirkan, perempuan memiliki 2 juta oocyt primer di
dalam ovariumnya. Oosit yang dibebaskan selama masa reproduktif
sekitar 400 hingga 500 buah. Ovarium berfungsi memproduksi ovum,
memproduksi hormon estrogen dan memproduksi progesterone
(b). Tuba falopii, jumlahnya sepasang kanan dan kiri, berfungsi untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa, ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi. Pada
daerah 1/3 bagian dari tuba ini umumnya sel telur dibuahi oleh sel
sperma
(c). Rahim (uterus), variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium
ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Perubahan ketebalan
dinding rahim dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu
Menjelang ovulasi, karena pengaruh Hormon estrogen
Setelah ovulasi, makin menebal karena pengaruh hormon progesteron
(d).Vagina (liang peranakan), merupakan saluran akhir dari saluran kelamin dalam
wanita, terdapat di dalam vulva.
(e). Serviks (leher rahim) adalah bagian ujung rahim yang menyempit dengan ujung
inferior (bawah) mengarah ke vagina pada sistem reproduksi wanita. Fungsi serviks
berperan sebagai penjaga gerbang. Lendir serviks yang diproduksi secara alami akan
membentuk sumbatan lendir (mucus plug) yang menutup leher rahim dan mencegah
masuknya bakteri atau kuman dari luar tubuh.
(a). Penis, terdiri dari bagian akar, badan, dan glans penis. Lubang uretra (saluran tempat
keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis. Pada pria yang tidak disunat
(sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis
(b). Skrotum, merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Bertindak
sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis
harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster
pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinga testis menggantung lebih jauh
dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi
lebih hangat)
(c) Testis, terletak di dalam skrotum, menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone. Berfungsi membentuk spermatozoa (di
Tubulus seminiferous) dan menghasilkan hormon testosteron (dilakukan oleh sel interstial /sel
leydig)
(d). Vas deferens, merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini
berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk duktus ejakulatorius Organ Reproduksi Dalam Pria
(e). Uretra, berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari
kandung kemih dan bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen
(f).Kelenjar Prostat, terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi
bagian tengah dari uretra. Mengeluarkan sekret cairan yangbercampur sekret dari testis,
perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
(g). Vesikula seminalis, menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di
dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis adalah mensekresi cairan basa yang mengandung
nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
(h) Epididimis, merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi
dan belakang dari testis. Epididimis berfungsi sebagai saluran penghantar testis, mengatur
sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen
(i). Duktus Deferens, merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian
duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang
kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya
membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostat.
Sistem Urinaria (kemih) terdiri dari dua ginjal, dua ureter, satu
kandung kemih, dan satu uretra. sementara organ-organ lain
dalam sistem kemih menyediakan tempat penyimpanan untuk
urin atau berfungsi sebagai saluran transportasi untuk
membawanya dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
a. Ginjal: Ginjal berfungsi mengatur keseimbangan air,
konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa darah,
serta eskresi bahan buangan dan kelebihan garam.
b. Ureter: Ureter berfungsi sebagai penyalur urine dari ginjal ke
kandung kemih.
c. Vesika Urinaria (kandung kemih): Vesika urinaria sebagai
penampung atau penyimpan urine.
d. Uretra: Uretra berfungsi untuk mengeluarkan urine dari
kandung kemih Anatomi Sisyem Urinaria
Kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan fungsi serta
proses organ reproduksi. Kesehatan ini penting sejak remaja, ditandai dengan haid pertama pada perempuan
atau mimpi basah pada laki-laki. Organ reproduksi yang sehat tidak hanya bebas penyakit, tetapi juga
mendukung kesuburan, fungsi seksual, dan mencegah risiko penyakit kronis. Karena organ reproduksi
sangat vital, menjaga kesehatannya penting untuk kualitas hidup dan kemampuan memiliki keturunan.
Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:
1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
3. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah
depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.
5. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya penularan penyakit
menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis. Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi dan Urinaria
Sementara kandung kemih adalah organ yang berbentuk seperti kantung pada sistem
pembuangan manusia. Organ ini berfungsi menyaring darah, menjaga keseimbangan
garam tubuh dan metabolisme, serta menampung urine/cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal. Kandung kemih atau traktus urinarius serupa dengan organ lainnya, rentan
mengalami gangguan kesehatan. Gangguan yang sering dijumpai adalah infeksi saluran
kemih, gangguan pengosongan kandung kemih, dan kesulitan mengontrol proses
berkemih.
Cara Merawat Kandung Kemih Tetap Sehat
1. Cukupi cairan – Minum 8–10 gelas air putih per hari.
2. Jangan menahan kencing – Agar bakteri tidak menumpuk di kandung kemih.
3. Buang air kecil dengan benar – Perlahan, tuntas, dan jaga kebersihan area intim.
4. Hindari makanan/minuman pemicu iritasi – Alkohol, kopi, teh, soda, makanan pedas
dan asam.
5. Tidak merokok – Karena meningkatkan risiko kanker kandung kemih.
6. Jaga kebersihan – Bersihkan organ intim dengan benar untuk mencegah infeksi.
7. Ikuti terapi bila ada gangguan berkemih.
8. Ganti pakaian dalam/pembalut secara rutin – Hindari lembap yang memicu infeksi.
PENUTUP Sistem reproduksi pria dan wanita serta sistem
urinaria merupakan bagian vital yang
mendukung kelangsungan hidup, kesuburan,
serta kesehatan tubuh. Untuk itu, masyarakat
perlu meningkatkan kesadaran melalui edukasi
kesehatan, menjaga kebersihan organ intim,
rutin memeriksakan kesehatan, dan
menghindari kebiasaan buruk seperti merokok
atau menahan buang air kecil.