SKRIPSI PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI PMB JUSIDAH AHUN 2023 Dosen pembembing I : Aryanti, S.ST., M.Bmd Dosen Pembimbing II : Gery Febriyanto, S.Farm., M.Biomed Yossy Oni Rica 30321068P
BAB 1 PENDAHULUAN Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan kekuatan ibu sendiri yang umumnya berlangsung 24 jam (Manuaba, 2010). Penyebab rasa nyeri pada persalinan adalah kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung dan pernafasan. Jika tidak segera diatasi maka dapat meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut , dan stress (Maryunani , 2010 ) Pengelolaan nyeri persalinan merupakan salah satu tujuan utama perawatan persalinan. Tujuan keseluruhan dalam pengobatan nyeri adalah mengurangi nyeri yang sebesar- besarnya dengan kemungkinan efek samping kecil (Price, 2009). Metode nonfarmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk meng urangi nyeri tanpa obat-obatan. Adapun beberapa metode non farmakologinyang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan seperti Teknik Endordphin , Massage Counterpressure , kompres hangat , dan kompres dingin . Terapi kompres dingin merupakan salah satu metode nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri.
LATAR BELAKANG Metode nonfarmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk meng urangi nyeri tanpa obat-obatan. Adapun beberapa metode non farmakologinyang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan seperti Teknik Endordphin , Massage Counterpressure , kompres hangat , dan kompres dingin . Terapi kompres dingin merupakan salah satu metode nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri. Kompres dingin dapat dilakukan di punggung bawah, dan perut bawah dengan menggunakan kantong es ( hot/cold pack ). Kompres dilakukan sekitar 10-15 menit dengan suhu antara 13-16°C. Kompres dingin akan membuat baal daerah yang dikompres dengan memperlambat transmisi dan impuls- impuls lainnya melalui neuron-neuron sensorik. Kompres dingin juga dapat mengurangi pembengkakan dan menyejukkan bagi kulit (Brenda, 2011). RUMUSAN MASALAH TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA PERSALINAN NYERI PERSALINAN Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dalam Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Kala I KOMPRES DINGIN
KERANGKA KONSEP M ENUTUP GERBANG T RANSMISI IMPULS NYERI M EDULLA SPINALIS DAN OTAK TRANSMISI DARI PESAN NYERI DAPAT DIHAMBAT MENYEBABKAN PENURUNAN SENSASI NYERI INTESITAS NYERI PERSALINAN BERKURANG KOMPRES DINGIN M ERANGSANG SARAF
Definisi Operasional
CARA KERJA Cara Kerja Kompres Dingin K ompres dingin dapat merangsang saraf yang menutup gerbang sehingga transmisi impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak dapat dihambat, dengan adanya pengurangan nyeri persalinan(Dolatian , 2011). Cara Perlakuan Kompres Dingin Menanyakan apakah ibu bersedia menjadi pasien untuk penelitian yaitu dengan diberikan kompres dingin Jika ibu bersedia kemudian Bidan Menjelaskan maksud tujuan dari pemberian kompres dingin Melakukan observasi sebelum dilakukan teknik Kompres Dingin dengan observasi dan menggunakan lembar checklist Ibu dipersilahkan duduk di gymbal atau miring kiri Melakukan Kompres dingin dengan menggunakan kirbat es/Kantong Es dengan suhu (1 3-16 c) didaerah punggung b awah atau perut bawah kompres dilakukan sekitar 10-15 menit. Melakukan observasi setiap setelah pemberian kompres dingin selama 30 menit
KERANGKA KONSEP Independen Dependent DISAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen design dengan rancangan one group pretest-postest yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat terhadap perlakukan (Haryanti, 2014) penelitian ini dilakukan dengan cara kelompok subjek di observasi sebelum dilakukan intervensi (Nursalam, 2010). Peneliti memilih jenis ini untuk mengetahui hasil pemberian dari Kompres Dingin terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif . TEMPAT DAN WAKTU BPM YOSSY ONI RICA POPULASI DAN SAMPLE Populasi adalah wilayah generalisasi yan terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu di PMB Yossy Oni Rica Palembang. Menurut (Sugiyono, 2016), sampel adalah bagian populasi yang dipilih dengan metode sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala I fase aktif . KOMPRES DINGIN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
KRITERIAN INKLUSI DAN EKSLUSI Kriteria inklusi: 1. Ibu yang bersedia untuk menjadi responden 2. Ibu inpartu kala I fase aktif dengan pembukaan 4- 8 cm dan tanpa komplikasi 3. Ibu yang tidak diberikan obat uterotonika Kriteria eksklusi: 1. Ibu inpartu kala I fase laten 2. Ibu inpartu kala I fase aktif dengan pembukan 4-8 cm yang menolak menjadi responden 3. Ibu yang diberikan obat uterotonika
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dengan observasi langsung pada ibu inpartu kala I Instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah berupa lembar checklist Analisis Data Analisa Univariat, Analisa Bivariat Etika Penelitian Teknik Pengolahan Data Editing, Coding,Memasukkan Data, Pembersihan Data
BAB 4 Hasil Penelitian Identifikasi Responden . Responden dalam penelitian ini adalah ibu inpartu kala I fase aktif di PMB Jusidah Palembang dengan pembukaan 4-8 cm dan tanpa komplikasi yang berjumlah 14 orang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – Juli 2023. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. 1. Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Responden No. Usia Responden Jumlah Persentase 1. 20 Tahun 2 14,3 2. 22 Tahun 2 14,3 3. 25 Tahun 2 14,3 4. 26 Tahun 1 7,1 5. 27 Tahun 1 7,1 6. 28 Tahun 1 7,1 7. 29 Tahun 1 7,1 8. 30 Tahun 2 14,3 9. 33 Tahun 1 7,1 10. 34 Tahun 1 7,1 Total 14 100 Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Responden
2. Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Responden Dari hasil penyebaran kuesioner maka didapat jumlah responden berdasarkan Paritas adalah sebagai berikut : No. Paritas Responden Jumlah Persentase 1. 1 Orang 5 35,7 2. 2 Orang 5 35,7 3 . 3 Orang 3 21,5 4 . 4 Orang 1 7,1 Total 14 100 Tabel 4. 2 Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Responden 3.Frekuensi Responden Berdasarkan Level Tingkat Nyeri Punggung Sebelum Diberikan Kompres Dingin Dari hasil penyebaran kuesioner maka didapat jumlah responden berdasarkan level tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin adalah sebagai berikut :
Berdasarkan tabel diatas tentang level tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin, dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan level tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin level Nyeri sedang sebanyak 6 orang atau 42,9% dan jumlah responden dengan tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin level nyeri berat sebanyak 8 orang atau 57,1%. Dari hasil jawaban responden, maka diketahui responden yang dikategorikan berdasarkan level tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin terbanyak berada pada responden dengan tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin level nyeri berat sebanyak 8 orang atau sebesar 57,1%. 4. Frekuensi Responden Berdasarkan Level Tingkat Nyeri Punggung Setelah Diberikan Kompres Dingin Dari hasil penyebaran kuesioner maka didapat jumlah responden berdasarkan level tingkat nyeri punggung setelah diberikan kompres dingin adalah sebagai berikut : Berdasarkan tabel diatas tentang level tingkat nyeri punggung setelah diberikan kompres dingin, dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan tingkat nyeri punggung setelah diberikan kompres dingin level nyeri ringan sebanyak 7 orang atau 50% dan jumlah responden dengan tingkat nyeri punggung setelah diberikan kompres dingin level nyeri sedang sebanyak 7 orang atau 50%. Dari hasil jawaban responden, maka diketahui responden yang dikategorikan berdasarkan tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin sama jumlahnya yaitu berada pada tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin level nyeri sedang dan ringan sebanyak masing-masing 7 orang atau masing-masing sebesar 50%.
4.1.2 Teknik Analisis Data. Teknik Analasis Data pada skripsi ini meggunakan metode Paired sampel t-Test yang merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama, tapi mengalami perlakuan yang berbeda . Berdasarkan hasil estimasi data yang tersaji pada tabulasi diatas untuk uji beda variabel tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin pada persalinan kala I fase aktif DI PMB Jusida tahun 2023. Hasil estimasi diatas yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin pada persalinan kala I fase aktif didukung oleh nilai rata-rata (mean) yang datanya tersaji dibawah ini.
Dari hasil estimasi data pada pada table 4.5, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) hasil pra-test responden pada level tingkat nyeri punggung sebelum diberikan kompres dingin pada persalinan kala I fase adalah sebesar 2,57 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data diatas diperoleh suatu kesimpulan. Hasi; Uji Hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin pada persalinan kala I fase aktif DI PMB Jusida tahun 2023. Berdasarkan hasil estimasi data yang tersaji pada tabulasi diatas untuk uji beda variabel tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin pada persalinan kala I fase aktif DI PMB Jusida tahun 2023. Penelitian lain yang juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nova Elok Mardliyana, Abkar Raden, Umu Hani E.N (2017) yang berjudul Pengaruh Pemberian Kompres Ice Gel Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Bidan Praktik Mandiri Wilayah Kota Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan intensitas nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol dengan nilai p value 0,000 hasil multivariate model I didapatkan OR 40 yang artinya ibu yang diberikan kompres ice gel berpeluang mengalami nyeri sedang 40 kali dibandingkan ibu yang tidak diberikan kompres ice gel.
Bab 5 Kesimpulan Dari hasil pembahasan data penelitian yang tersaji pada BAB IV diatas, maka diperoleh kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. 1. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa ketika sebelum diberikan kompres dingin nilai Mean sebesar 2,57 hal ini berarti persalinan memiliki kecenderungan kepada nyeri ringan menuju ke nyeri berat. Sedangkan setelah diberikan kompres dingin nilai Mean berubah menjadi 1,50 hal ini berarti dengan pemberian kompres dingin pada persalinan kala I fase aktif memiliki kecenderungan kepada turunnya level nyeri dari nyeri ringan menuju ke nyeri sedang. 2. Berdasarkan hasil estimasi data yang tersaji pada tabulasi diatas untuk uji beda variabel tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung sebelum dan setelah diberikan kompres dingin pada persalinan kala I fase aktif DI PMB Jusida tahun 2023.