PPT teori belajar humanistik dalam bahasa.pptx

marwah909641 10 views 21 slides Sep 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

teriori humastik


Slide Content

Teori Belajar Humanistik NAMA : Ita Purnama NIM : 2024102034 Dosen : Yusuf, S.Pd ,. M.Pd . Polewali Mandar 18 September 2025 UNIVERSITAS AL-ASYARIAH MANDAR

Apa Itu Teori Belajar Humanistik? Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara  pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan  kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.

Teori humanistik dalam bahasa Pendekatan humanistik   dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan aspek-aspek kemanusiaan dan perkembangan individu secara utuh. Pendekatan ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan emosional, motivasi, dan rasa ingin tahu siswa, serta memberikan perhatian pada bagaimana mereka dapat belajar secara mandiri dan bermakna.

beberapa poin utama mengenai penerapan pendekatan humanistik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Mendorong Kemandirian Belajar Pendekatan humanistik mengakui bahwa setiap individu memiliki potensi untuk belajar secara mandiri . Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih topik yang relevan dengan minat mereka , baik dalam kegiatan membaca , menulis , maupun berbicara . Membangun Hubungan yang Positif Salah satu prinsip penting dari pendekatan humanistik adalah terciptanya hubungan yang positif antara guru dan siswa . Guru harus berperan sebagai fasilitator yang mendukung perkembangan siswa , bukan hanya sebagai sumber pengetahuan . Pengakuan Terhadap Keunikan Individu Setiap siswa memiliki gaya belajar , latar belakang , dan minat yang berbeda . Pendekatan humanistik menghargai keunikan ini dan mengakomodasi perbedaan tersebut dalam proses belajar .

Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa Pendekatan humanistik menempatkan siswa sebagai pusat dari proses belajar. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ini dapat dilakukan dengan mengajak siswa aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran dan bagaimana mereka ingin mencapainya. Pengembangan Aspek Afektif Pendekatan humanistik tidak hanya berfokus pada aspek kognitif , tetapi juga pada aspek afektif seperti emosi , sikap , dan nilai-nilai . Lingkungan Belajar yang Inklusif Salah satu prinsip penting dari pendekatan humanistik adalah menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan terbuka . Dalam kelas Bahasa Indonesia, guru dapat membangun suasana yang kondusif di mana setiap siswa merasa aman untuk berpartisipasi , tanpa takut dihakimi atau dikritik . Pemberian Umpan Balik yang Konstruktif Dalam pendekatan humanistik , pemberian umpan balik difokuskan pada penghargaan terhadap usaha siswa dan pengembangan diri mereka .

Tokoh-Tokoh Teori Belajar Humanistik Arthur Combs (1912-1999) Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya.

Abraham Harold Maslow 1 April 1908 Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal : 1. suatu usaha yang positif untuk berkembang 2. kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.

Carl Rogers 8 Januari 1902 Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu: Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.

Kolb 1984 Menurut Kolb dikutip dari UNI, 2008:15 (Thobroni, Muhammad dan Alif Mustofa, 2011: 159-160) membagi tahapan belajar menjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut: Tahap pengalaman konkret Pada tahap paling dini dalam proses belajarm seorang siswa hanya mampu sekedar ikut mengalami suatu kejadian. Dia belum mampu memiliki kesadaraan tentang hakikat kejadian tersebut. Dia pun belum mengerti bagaimana dan mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu. Pengalaman aktif dan reflektif Pada tahap kedua, siswa mulai mampu mengadakan observasi terhadap suatu kejadian dan mulai berusaha memikirkan dan memahaminya. Konsepualisasi Pada tahap ketiga, siswa mulai belajar membuat abstraksi atau teori tentang suatu hal yang pernah diamatinya. Siswa diharapkan mampu membuat aturan-aturan umum (generalisasi) dari berbagai contoh kejadian yang meskipun tampak berbeda-beda mempunyai aturan yang sama. Eksperimentasi aktif Pada tahap akhir, siswa mampu mengaplikasi suatu aturan umum ke situasi yang baru. Misalnya, dalam matematika, asal-usul sebuah rumus. Akan tetapi, ia juga mampu memaknai rumus tersebut untuk memecahkan masalah yang belum pernah ia temui sebelumnya. Menurut kolb, sistem belajar semacam ini terjadi secara berkesinambungan dan berlangsung tanpa disadari siswa.

Honey Dan Mumford Berdasarkan teori kolb, Honey dan Mmford dikutip dari UNI, 2008: 16 (Thobroni, Muhammad dan Alif Mustofa, 2011: 160-161) membuat penggolongan siswa menjadi empat macam, yaitu tipe : 1. siswa aktivis 2. reflektot 3. teoretis 4. pragmatis.

  Habermas 18 Juni 1929 hebermas yang dalam pandangannya bahwa belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan sesama manusia. Dengan asumsi ini, hebermas mengelompokkan tipe belajar menjadi tiga bagian, yaitu : Belajar teknis (Technical Learning) Belajar praktis (practical learning) Belajar emansipatoris (emancipatoris learning)

Prinsip-Prinsip Teori Belajar Humanistik Dalam buku Freedom To Learn karya Carl Rogers (Soemanto, 2006:139-140), ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting

Implikasi Teori Belajar Humanistik Combs memberi perhatian peran guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk) sebagai berikut: Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-angsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri

Peran Siswa dalam Teori Arthur Combs Dalam teori Combs peranan siswa lebih dominan, karena guru terfokus pada fasilitator yang coba memberikan arahan kepada siswa. Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah : 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur dan positif. 3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri

Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa

Aplikasi Teori Belajar Humanistik Dalam Bahasa Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para peserta didik sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan peserta didik. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan mendampingi peserta didik untuk memperoleh tujuan pembelajaran. (Sumanto, 1998: 235)

Kelebihan dan Kekurangan Teori belajar Humanistik  

Kelebihannya: a.       Siswa akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu untuk mencapai suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula karena para siswa bebas menetukan cara mereka sendiri dalam mencapai tujuan mereka sendiri. b.      Pendidik aliran Humanistik mempunyai perhatian yang murni dalam pengembangan anak-anak (perbedaan dari per individu) c.       Ada perhatian yang kuat terhadap pertumbuhan pribadi dan perkembangan siswa secara individual dan hubungan-hubungan manusia ini adalah suatu uasaha untuk mengimbangi keadaan-keadaan baru yang selalu yang di jumpai oleh siswa, baik di dalam masyarakat. d.      Memperoleh pengetahuan secara meluas tentang sejarah, sastra, pengolahan strategi untuk berfikir produktif, karena pendekatan Humanistik merupakan suatu pengembangan nilai-nilai dan sikap pribadi yang yang dikehendaki secara sosial. e.       Para siswa dapat memilih suatu pelajaran agar mereka dapat mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang akan dilakukan.

 Kekurangannya: a.       Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar. b.      Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.
Tags