Analisis Kasus “Nanda Putri Amelia” Menggunakan Teori Konseling Multimodal KELOMPOK 4 | BIMBINGAN DAN KONSELING
Our Team Faisal Nurridha 2306104030005 Contents Here Ilman Daffa 2206104030053 Nila Chairul Nisa 2306104030023
Our Team Rahmatul Yumna 2306104030081 Contents Here Rahmah Daini 2306104030013 Yuffitra Yaniska 2306104030076
D eskripsi Singkat Kasus Masalah Masalah yang dihadapi Nanda tidak hanya berkaitan dengan tuntutan akademik , tetapi juga mengarah ke krisis identitas dan makna hidup . Dampak Kecemasan , stres emosional , penurunan prestasi , menarik diri dari lingkungan sosial K lien Nanda Amelia Putri, 17 Tahun . kelas XII IPA 1 di SMA Cendekia Bangsa Masalah Konflik antara keinginan pribadi memilih bidang DKV dan harapan orang tua untuk masuk fakultas Kedokteran
Teori Konseling Multimodal Dikembangkan oleh Arnold Lazarus, b erfokus pada 7 aspek BASIC ID. Bersifat Fleksibel , komprehensif , dan elektik . Teori konseling multimodal adalah pendekatan yang menggunakan berbagai teknik dari berbagai teori psikologi untuk membantu klien . Tujuan terapi multimodal adalah untuk membantu individu mencapai kehidupan yang lebih bahagia dan mencapai tujuan realistis mereka , dengan mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan mereka . Menurut Jewitt (2008), salah satu perhatian utama pendekatan multimodal adalah konsep literasi dan bentuk representasi dan komu-nikasi yang beragam untuk membantu siswa menegosiasikan jenis teks dan cara persuasi yang lebih luas .
Bimbingan Konseling Affect/ Emosi Sensation/ Sensasi Imagery/ Imajinasi 02 03 04 Masalah Nanda bersifat kompleks : konflik nilai , tekanan keluarga , kecemasan akademik , penurunan performa belajar , dan gejala stres emosional . Pendekatan Elektik sangat cocok karena memungkinkan konselor manggabungkan elemen dari terapi kognitif , humanistik , dan psikoedukasi keluarga , sesuai dinamika Nanda. Dinamika Kepribadian 01 Behavior/ Perilaku ) Cognition/ Kognitif 05
Proses Teori Multimodal Content Here Content Here Asesment Multimodal B ertujuan untuk memahami permasalahan yang dialami Nanda dari berbagai sudut pandang, dengan menggunakan kerangka kerja BASIC ID Identifikasi Masalah dan Tujuan Pada kasus ini nanda mempunyai masalah utama yaitu konflik batin antara keinginan pribadi dengan keinginan orang tuannya. Hal ini berdampak terhadap terhadap konsdisi emosionalnya, akademiknya di sekolah dan juga kehidupan sosialnya. Penyusunan rencana intervensi Untuk mencapai tujuan konseling maka koselor harus merancang strategi atau intervensi berdasarkan masing masing aspek dari BASIC ID Berikut Langkah Langkah tereupatik dalam multimodal yaitu :
Proses Teori Multimodal Implementasi Teknik dan Strategi Pada tahap ini konselor mulai menerapkan beberapa Teknik yang sesuai dan cocok untuk di terapkan kepada nanda Evaluasi dan Penyesuaian Strategi Pada tahap ini konselor akan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan apakah teknmik yang di gunakan atau yang diterapkan sebelumnya itu dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pengakhiran Konseling Sesi konseling dapat diakhiri apabila tujuan yang telah disepakati sebelumnya telah tercapai, dan Nanda dinilai mampu untuk menghadapi tantangan secara mandiri.
Proses Teori Multimodal Asesment Multimodal menggunakan kerangka kerja BASIC ID Behavior ( Perilaku ): Terdapat perubahan perilaku yang cukup signifikan pada diri Nanda . Affect ( Afeksi /Emosi): Nanda menunjukkan gejala emosional yang tidak stabil . Sensation ( Sensasi Fisik ): Walaupun Nanda tidak secara eksplisit menyampaikan keluhan fisik tertentu , gejala seperti gangguan tidur dapat dikategorikan sebagai bagian dari sensasi fisik yang terganggu . Imagery (Gambaran Mental): Gambaran mental atau bayangan dalam pikiran Nanda juga perlu diperhatikan . .
Proses Teori Multimodal Asesment Multimodal menggunakan kerangka kerja BASIC ID Cognition (Kognisi/Pikiran): Nanda tampaknya terjebak dalam pola pikir yang kontradiktif. Interpersonal Relationships ( Relasi Sosial ): Hubungan Nanda dengan orang tuanya terlihat kurang terbuka . Drugs/Biology ( Aspek Biologis /Kesehatan): Walaupun tidak ditemukan indikasi penggunaan obat-obatan , aspek biologis tetap perlu diperhatikan .
Asumsi Perilaku Sehat dan Tidak Sehat Perilaku Sehat Perilaku Tidak Sehat Prestasi akademik di kelas X Perfeksionisme Aktif dalam organisasi OSIS Kecemasan kinerja Kesadaran diri terhadap tekanan Kekhawatiran akan masa depan atau overthinking Schedule here Kecemasan dan depresi Penarikan diri dari lingkungan sosial karena konflik peran dan tekanan orang tua
Peran dan Tugas Konselor Dukungan emosional Identifikasi masalah Edukator Fasilitator eksplorasi diri Mediator komunikasi Pematauan kemajuan Memfasilitasi keterlibatan sosial
Teknik Konseling Multimodal Teknik Relaksasi : Melatih pernapasan dalam atau mindfulness untuk mengelola kecemasan . Ekspresi Emosi: Mendorong Nanda untuk menulis atau menggambar emosinya sebagai bentuk katarsis . Affect (Emosi) Guided Imagery: Membimbing Nanda untuk membayangkan skenario positif , seperti sukses di bidang DKV dan mendapatkan dukungan orang tua . Visualisasi Tujuan: Membantu Nanda menggambarkan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan yang diinginkan Imagery (Citra Mental) Behavioral Rehearsal : Melatih Nanda untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang tua secara bertahap melalui role-play. Penjadwalan Aktivitas : Membantu Nanda membuat jadwal belajar yang seimbang untuk mengurangi kebiasaan menunda-nunda . Behavior ( Perilaku ) Komunikasi Asertif : Melatih Nanda menyampaikan kebutuhan dan perasaannya tanpa rasa bersalah Dukungan Sosial : Mendorong Nanda untuk berbagi perasaan dengan teman tepercaya Interpersonal ( Hubungan Sosial ) Latihan Fisik Ringan : Merekomendasikan yoga atau jalan santai untuk mengurangi ketegangan . Hygiene Tidur : Membantu Nanda menetapkan rutinitas tidur yang sehat . Sensation ( Sensasi Fisik ) Restrukturisasi Kognitif (CBT): Mengidentifikasi pikiran irasional dan menggantinya dengan pikiran yang lebih realistis , Self-Talk Positif : Melatih Nanda menggunakan afirmasi positif untuk membangun kepercayaan diri . Cognition ( Pikiran ) Kolaborasi dengan Dokter: Jika diperlukan , misalnya untuk mengatasi insomnia atau kecemasan berat . Nutrisi dan Olahraga : Memastikan Nanda menjaga pola hidup sehat untuk menstabilkan emosi . Drugs/Biology (Kesehatan Fisik )
P rosedur Teori Multimodal Tahap Uraian Tahap Pembentukan Pada tahap ini , konselor membangun hubungan yang baik dengan klien dan mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi . Konselor membantu Nanda merasa nyaman dan memahami tujuan konseling , sambil mengevaluasi masalah yang dihadapi oleh Nanda. Tahap Peralihan Konselor membantu Klien mengenali dan menantang keyakinan irasional yang menyebabkan kecemasan dan depresi. Dengan menggunakan pertanyaan yang menggugah, konselor mendorong Nanda untuk mempertanyakan pola pikir negatif yang ada pada dirinya. Tahap Kegiatan Konselor membantu Nanda untuk mengubah pola pikir irasional menjadi lebih rasional melalui teknik konseling Multimodal. Nanda diajari keterampilan mengelola kecemasan dan mendorong perubahan perilaku . Konselor juga memberikan tugas kepada Nanda untuk melatih pola pikir positif . Tahap Penutup Pada tahap ini , konselor dan Nanda akan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai . Konselor membantu Nanda merencanakan langkah-langkah untuk mempertahankan perubahan positif jangka panjang dan memastikan . Nanda siap untuk menghadapi tantangan tanpa dukungan langsung dari konselor.
Kesimpulan Nanda adalah remaja yang menunjukkan penurunan performa akademik dan penarikan diri secara sosial , merupakan dampak dari konflik batin antara harapan orang tua dan keinginannya sendiri . Hal ini diperparah oleh gejala emosional yang berat seperti kecemasan , ketakutan , hingga gangguan tidur . Selain itu , pola pikir negatif dan citra diri yang kurang positif turut memperkuat tekanan psikologis yang dirasakannya . Melalui proses pendekatan multimodal terbukti relevan dalam menangani kasus Nanda, karena mampu merespons kebutuhan individu secara holistik dan membantu Nanda berubah ke arah yang lebih positif .